Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 34: Sindiran Tajam Kepada Meli Meli sesak, bola matanya berair. Perawat dan suster terus mendorong brangkar. Aryo masih menatap Meli ke arah belakang dalam posisi terbaring di atas brangkar."Tidak mungkin, Mas! Pasti halusinasi kamu saja itu," sungut Meli.Tiba-tiba, Meli merasa terperangah mendengar perkataan Aryo. Dia menapaki lorong rumah sakit dengan perlahan."Tuhan! Kenapa cobaan datangnya selalu bertubi-tubi? Aku sudah tidak sanggup lagi menjalani hidup jikalau seperti ini setiap hari," keluh Meli sambil menahan sesak di dada.Meli merasa hancur dan tidak ada gairah hidup. Setitik cahaya tidak ada yang menerangi hatinya membuat jiwanya nelangsa. Bagaimana tidak hancur? Rahimnya telah tiada, rumahnya tinggal puing-puing, uang tabungannya lenyap sekejap."Bu ... Kenapa masih diam dan berdiri di sini?" tanya perawat dengan nada takut.Meli menatap ke a
Baca selengkapnya