All Chapters of Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Chapter 161 - Chapter 170

175 Chapters

Part 53C

****"Cepat berdiri!" ucap satpam.Satpam menuntun Yoga berdiri. Dia memborgol kedua tangan Yoga dengan sigap."Aa-apa salahku?" tanya Yoga.Ardi baru saja terbangun dari tidur pendeknya. Sementara Arya masih saja tidur."Salah kamu selalu mengganggu ketenangan keluarga pasien di rumah sakit ini!" jawab satpam.Yoga heran! Matanya memandang Santi dengan tajam. Dia tidak terima kalau dirinya diusir secara tidak hormat. Harga dirinya seolah tidak ada di muka umum."Nggak usah main kasar lah. Aku tahu kok jalan pulang!" ucap Yoga kesal. Dia berjalan dengan kedua tangan diborgol ke belakang.Santi mengulas senyum, kini ia sudah tenang tanpa ada gangguan lagi dari orang yang selalu buat onar. Ia menatap wajah Arya penuh makna. Santi sangat berharap agar Arya suatu kelak melamar dirinya. Namun, perasaan minder
Read more

Part 54A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 54: Persiapan Nikah"Tidak apa-apa, Di.""Terus itu suara apa?" tanya Ardi kembali.Ardi bangkit dari atas sofa dan dia berjalan menghampiri tantenya."Maafkan aku Santi," ucap Arya."Nggak apa-apa, Mas."Ardi terkejut melihat gelas yang sudah pecah berkeping-keping di atas lantai."Astagfirullah, Tan."Arya menatap wajah Ardi. Dia merasa bersalah. Tidak tahu kenapa, dia merasa merepotkan Santi dan Ardi.'Ya Allah, aku ini kenapa sakit. Tolong angkat penyakit ini dari tubuhku.'Arya bermunajat memohon kepada sang pencipta alam semesta.****Sebulan kemudian, keadaan Arya sudah pulih. Santi juga sudah sibuk dengan aktivitasnya seperti biasanya.
Read more

Part 54B

"Assalamualaikum," ucap Arya dari depan rumah.Arya datang ke rumah Santi sendirian. Dia dan Santi sudah mau janjian ingin pergi ke salah satu tukang jahit. Mereka mau hunting baju pernikahannya.Suara Arya terdengar samar-samar. Santi beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah menuju pintu rumah.Shela dan Ardi terus melanjutkan makan malamnya. Shela sangat senang dan bahagia bisa menikmati makan enak dan banyak. Walaupun sebenarnya dia gagal diet.Santi membuka pintu rumah lalu menatap ke arah pagar."Mas Arya!" ucap Santi spontan. Ia terus melangkah ke arah pagar rumah.Arya menatap sembarang ke arah luar. Suara jangkrik sangat merdu menghibur suasana sekitar rumah. Nyamuk malam sesekali terdengar di daun telinganya."Mas Arya, maaf kalau sudah lama menunggu. Mari masuk!" ajak Santi sambil membuka gembok pagar rumah.Arya menoleh ke arah Santi. Dia mengulas senyum tipis."Maaf kalau sudah merepotkan kamu.""M
Read more

Part 54C

"Terima kasih. Sepertinya semua menu makanannya enak sekali."Arya menarik kursi lalu duduk. Dia mengambil piring dan menyendok nasi ke piringnya."Kok sedikit sekali nasinya, Om," celetuk Ardi.Arya mengernyitkan dahi, dia menatap wajah Ardi."Om makannya dikit. Kalau makan banyak ...," ucap Arya terjeda."Ala, sebentar lagi om mau nikah sama tante. Nggak usah takut om naik berat badan. Tante nggak mandang fisik kok, Om."Shela menjilati tangannya. Tingkahnya laksana seorang anak yang tidak makan sudah seminggu.Santi dan Arya senyum-senyum melihat ulahnya Shela. Mereka berdua mungkin teringat masa seperti itu pada masanya.Arya menyuap nasi dan lauk ke dalam mulutnya. Dia menikmati hidangan yang disajikan Santi dengan hidmat."Bagaimana masakan Tante Santi, Om?" tanya Ardi.Ardi sudah selesai makan. Perutnya sudah kenyang sehingga payah bergerak. Tanpa sadar, dia sendawa.Ulah Shela dan Ardi membuat Santi
Read more

Part 54C

 Santi menatap Arya dengan sorot mata sendu. Hatinya remuk, bahkan sayapnya juga patah ingin menggapai keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Netranya kini berembun, ia mencoba menahan air matanya agar tidak luruh. Namun, ia tidak kuasa."Om Arya kok ngomong seperti itu. Jangan pernah melukai perasaan Tante Santi."Ardi memukul bahu Arya dari belakang. Arya merintis kesakitan."Argh ...!" ucap Arya.Arya menghindar dari serangan Ardi. Santi tidak bisa melerai serangan Ardi. Tiba-tiba, Shela juga ikut menjewer daun telinga Arya."Dasar pria tidak tahu di untung. Kamu kira memberikan harapan palsu kepada Tante Santi tidak melukai perasaannya. Kamu harus menerima ini," ucap Shela sambil menjewer telinga Arya dengan kuat."Hentikan Ardi ... Shela ...!" seru Santi.Ardi dan Shela berhenti. Mereka berdua  menatap wajah Santi."Aku tidak sudi kalau tante di sakiti pria lain. Cukup Om Aryo saja yang tela
Read more

Part 53D

Seketika Arya memberi kode kepada Ardi dan Shela. Tidak lama kemudian, Shela keluar dari dalam mobil. Dia masuk ke dalam rumah."Tanpa kamu suruh pun itu sudah keputusanku yang tidak bisa diganggu gugat. Saranku, carilah pria lain yang jauh lebih baik dari aku."Santi semakin tersedu, isak tangisnya semakin pecah membuat pandangannya buram akibat buliran air matanya terus mengalir."Te-terima kasih atas sarannya."Arya melangkah pergi jauh, sementara Ardi ingin ketawa melihat acting yang tanpa ada skenario.Ardi keluar dari dalam mobil. Dia berlari mengejar Arya."Lebih baik kamu mati di tangan aku daripada menorehkan luka kepada Tanteku. Rasakan ini pria tidak tahu untung ...!" ucap Ardi.Ardi memukul kepala Arya membabi buta. Arya merintis kesakitan, tubuhnya ambruk ke atas tanah."Hentikan Ardi! Walau
Read more

Part 55A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 55: Ide Awal "Ide apa, Om?!" tanya Ardi."Mari sini tak bisikin."Arya membisikkan idenya ke daun telinganya. Ardi senyam-senyum mendengar penjelasan Arya."Wah ide bagus.""Terus, kita berdua saja yang memberikan kejutan kepada Tante?" tanya Ardi.Arya bingung, dia tidak tahu siapa lagi kawan mereka yang ikut serta mengerjai Santi."Bagaimana kalau aku telepon Mbak Shela. Aku rasa dia pasti mau pulang kemari.""Shela siapa? Dan dia emangnya di mana sekarang?" cecar Arya.Arya masih terus terbaring di atas berangkat dan jarum infus masih menusuk di tangannya. Suara jam dinding berbunyi merdu menghibur suasana di dalam kamar Arya membuat mereka berdua semakin seru memikirkan ide apa yang akan diberikan kepada Santi pada saat ulang tahun nanti."Mbak Shela itu kakak sepupu aku. Ibuku dengan ibunya Mbak Shela kakak adik. Ibunya Mbak Shela anak per
Read more

Part 55B

 "Pokoknya Mbak Shela pasti pulang. Aku jamin, Om.""Baiklah."Arya senyum senyum membayangkan bagaimana nantinya aktingnya dengan Shela dan Ardi.Flash back off****"Kalian semua jahat!" amuk Santi.Santi tersipu malu. Ternyata ia dikerjain mereka semua. Perlahan ia menyusut air matanya yang sudah terlanjur jatuh membasahi pipinya. Malu, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Namun, ia mencoba tersenyum walaupun dirinya telah dikerjai mereka bertiga."Maafkan aku, San. Ini semua ide aku. Maafkan aku sudah terlanjur melukai perasaanmu. Aku hanya ingin melihat seberapa tulusnya kamu menerima diriku sebagai imam kamu.""Cukup! Hentikan semua drama kamu itu, Mas!" amuk Santi. Ia tidak mau kalau Arya berakting lagi.Arya tersenyum walaupun rasa sakit masih belum reda dari pelipisnya."Aku ini
Read more

Part 55C

Kini sudah tidak lama lagi hari H akan tiba. Arya sudah sibuk mengingat-ingat siapa saja yang layak diundang."Oh, San. Aryo kita undang tidak?" tanya Arya kepada Santi.Arya, Santi dan Ardi sedang menulis nama yang akan diundang pada acara resepsi pernikahannya."Emangnya apa boleh dia keluar?" "Kurang tahu juga sih."Arya berharap saudara kandungnya bisa menghadiri resepsi pernikahan nya bersama Santi. Dia tidak ada niat untuk membalas dendam atau apa. Hanya Aryo lah satu-satunya keluarganya yang masih hidup. Selain itu sudah tidak ada lagi."Bagaimana kalau kita ke lapas sekarang. Hitung-hitung besuk dia untuk mempererat jalinan tali silaturahmi. Sudah kama aku dan Aryo tidak bersua," tanya Arya. Arya takut kalau Santi tersinggung. Itu sebabnya dia langsung menundukkan pandangannya."Bo-boleh, kenapa aku melarang hal itu. Lagi pula itu hal wajar.""Aku boleh ikut nggak, Tan?" tanya Ardi spontan.San
Read more

Part 55D

Ardi duduk di samping Arya. Dia sibuk mengotak-atik ponsel miliknya.Sudah lima belas menit Arya dan Ardi menunggu, Santi belum datang juga. Akhirnya rasa bosan menunggu kini menyapa Arya dan Ardi. Ardi sampai mengantuk menunggu kehadiran Santi.Tanpa sadar, Ardi ngantuk sangking lamanya menunggu. Tidak berapa lama, Santi datang."Gerak yuk!" ucap Santi.Santi melangkah gontai menghampiri Ardi dan Arya. Sementara Ardi sudah berlabuh ke pulau seribu."Ardi! Kamu kok malah ngorok?" tanya Santi.Santi sudah dandan cantik, malah Ardi molor menjelajahi dunia mimpi."Woi! Bangun!"Ardi tersentak bangun. "Kita sudah sampai, Tan?" tanya dia."Sampai ke Hongkong."Ardi melihat ke seluruh sudut rumah. Dia masih antara sadar dan tidak."Lah, rupanya kita masih di sini.""Iya. Ayo kita berangkat."Arya hanya bisa menahan senyum melihat ulah Santi dan Ardi. Dia takut keceplosan ketawa sangking lucunya ulah
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status