Prolog “Kamu jadi berangkat besok?” Pertanyaan itu berhasil menghentikan rutinitas sore seorang gadis berambut pirang yang sedang menyiram bunga. Gadis itu mematikan keran air dan meletakkan selang berwarna biru di bawah keran, lalu mendudukkan dirinya di lantai teras rumah. Di sebelahnya, ada seorang laki-laki berkaus hitam polos sedang berbaring telentang dengan pandangan terkunci pada langit berawan. “Iya, besok pagi aku berangkat,” jawab gadis itu. “Pagi, ya?” gumam laki-laki itu seperti sedang berpikir, lalu melanjutkan ucapannya, “Oke, kalau begitu besok pagi aku antar kamu ke bandara.” Gadis itu menoleh cepat lalu menggeleng. “Nggak usah, Bar! Kamu besok kan ada lomba, nanti kamu capek kalau harus ngantar aku ke bandara. Lagi pula besok udah ada orang tua kamu juga. Jadi, lebih baik kamu fokus aja sama lomba kamu,” tolak gadis berkaus garis-garis hitam putih bak zebra itu. Rasanya, selama di sini ia sudah banyak merepotkan laki-laki itu. Makanya, kali ini ia tidak mau mer
Last Updated : 2021-11-10 Read more