Home / Urban / Pewaris yang Amnesia / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Pewaris yang Amnesia: Chapter 211 - Chapter 220

247 Chapters

211 Membekukan Bom

Karena ternyata saat pria itu membuka bajunya, ada bom yang berada melingkar di perutnya sementara pria itu terlihat ketakutan.John Mc Clane sangat kaget melihat keberadaan bom itu. "Ternyata kamulah salah satu perampok itu!" wajah John Mc Clane menegang. Dia mengacungkan senjatanya ke arah orang yang perutnya dilingkari bom itu."Jangan menembak. Kalau kamu menembaknya, bom itu akan meledak," kata Kevin di belakang John Mc Clane.Ini membuat John Mc Clane buru-buru menurunkan senjata apinya. Kemudian dia menyuruh pria yang satunya lagi yang belum sempat dia periksa untuk bergabung dengan yang lain di kanan."Sekarang aku sudah tahu siapa tiga orang perampok itu," kata John Mc Clane sambil menatap ke arah pria yang memakai bom dan juga dua pria yang berada di sebelah kiri.Kevin tidak menanggapi kata-kata John Mc Clane itu, dia cuma memperhatikan bom itu. Dia ingin menjinakkan bom itu karena walaupun bom itu di saat meledak tidak akan mencelakai dirinya tapi kemungkinan bom itu akan
Read more

212 Bahu Membahu

Sedetik sesudah semua orang yang berada di ruangan ini menjadi sangat heran sampai melongo saat melihat tubuh pria yang terlilit bom menjadi beku, tiba-tiba Kevin melakukan suatu hal yang di luar dugaan bagi John Mc Clane.Saat semua orang masih melongo keheranan melihat apa yang dilakukan Kevin, tiba-tiba, secepat kilat Kevin sudah mencengkram ke arah 3 orang.Tapi tiga orang yang dia cengkram itu bukanlah orang yang membeku dan juga dua orang yang kedapatan membawa senjata api dan sedang berdiri di sebelah kiri.Tapi tiga orang itu semuanya berasal dari barisan yang kanan. Kevin mencengkram dua orang lelaki dan satu orang wanita yang berdiri di sebelah kanan.Satu orang wanita itu adalah satu di antara dua wanita yang menangis ketakutan di barisan 4 orang terakhir.Cengkraman yang dilakukan Kevin kepada tiga orang itu membuat ketiganya langsung lemah seketika.John Mc Clane nampak protes melihat apa yang dilakukan Kevin ini tapi Kevin tidak menggubris pertanyaan-pertanyaannya.Setel
Read more

213 Mengatur Rencana

Baru sejenak pintu di lantai 5 ini terbuka, tiba-tiba pintu lantai 5 kembali tertutup dan lift ini langsung menuju ke arah lantai 1"Kenapa?" tanya Kevin kepada John Mc Clane. Ternyata John Mc Clane lah yang menutup pintu lantai 5 dan sebelumnya dia sudah menekan tombol lantai satu."Kita harus menyelamatkan para sandera di lantai satu dulu termasuk anak istriku. Please ... aku takut waktu mereka tidak banyak," mohon John Mc Clane kepada Kevin.Kevin langsung menekan tombol 2 agar supaya lift ini turun di lantai 2 dulu."Kenapa lantai 2?" tanya John Mc Clane."Terlalu beresiko kalau kita langsung ke lantai 1, karena ada banyak perampok dan ada banyak sandera. Begitu kita turun, kita akan langsung menjadi sasaran.""Jadi caranya bagaimana?""Ada tangga dari lantai 2 ke lantai 1. Kita akan menghabisi mereka sedikit demi sedikit dari lantai 2 dulu, baru ke lantai 1.""Baiklah terserah kamu saja."Beberapa saat kemudian, pintu lift di lantai 2 terbuka.Kevin yang sudah melapisi tubuhnya d
Read more

214 Mengamankan Ruangan Kedua

Kevin bereaksi dengan cepat. Begitu muncul, tangannya langsung bergerak ke arah empat posisi yaitu 4 orang perampok.Empat perampok itu langsung tewas setelah kepala mereka diterobos oleh awan putih yang bergerak merusak kepala mereka seperti peluru merusak kepala seseorang.Kemudian, Kevin sengaja mendekati perampok yang posisinya sedang berdiri karena dia tahu, begitu dia menembak dengan awan putihnya, maka perampok itu akan jatuh ke bawah dan itu bisa membuat ada suara cukup heboh yang terdengar.Karena itu, Kevin segera menahan tubuh perampok yang baru saja dia tembak dengan awan kecil itu, supaya perampok itu tidak jatuh ke lantai.Dengan cepat, Kevin menaruh tubuh perampok yang tadinya berdiri itu ke lantai dengan nyaris tanpa menimbulkan suara.Setelah itu, Kevin segera memperbaiki posisi dari tiga orang perampok yang hampir jatuh dari kursi setelah ditembaknya tadi.Tembakan Kevin yang menggunakan awan kecil itu semuanya mengenai empat perampok ini dengan sangat akurat, tidak
Read more

215 Menyamar

Dalam keadaan terburu-buru seperti ini karena musuh akan segera keluar dari ruangan kedua itu, maka Kevin segera melakukan sebuah hal yang baru dia pikirkan dalam sedetik.Saat ini dua orang perampok baru saja akan keluar dari ruangan ini. Mereka berdua sangat kaget saat tubuh mereka sudah bertemu dengan Kevin di depan pintu yang tidak memiliki daun pintu itu.Posisi ini membuat Kevin melakukan sebuah improvisasi.Dengan cepat Kevin langsung menepuk dua orang ini dan tepukkan ini bukan tepukan sembarangan.Tepukan ini langsung melumpuhkan dua orang ini. Mereka tidak sampai mati tapi tepukan yang dilakukan Kevin itu mengandung totokan ke arah jalan darah mereka berdua sehingga mereka berdua terdiam seperti orang linglung.Mereka berdua masih sadar tetapi mereka berdua tidak mampu menggerakkan anggota tubuh mereka ataupun berteriak walaupun Kevin sudah berada dekat sekali di depan mata mereka berdua.Ilmu totokan yang sekarang ini dilakukan oleh Kevin ini, dia pelajari dari kitab Tapak
Read more

216 Menjadi Sandera

Sambil membawa senjata api, Kevin mendekati beberapa perampok yang lokasinya berada di dekat lift .Kevin sengaja menurunkan topinya agar supaya wajahnya tidak terlihat.Untungnya para perampok yang ditunjuknya tidak terlalu memperhatikan Kevin. Mereka hanya melihat dari kejauhan saat Kevin melangkah mendekati mereka tapi saat sudah berada di dekat, mereka tidak lagi melihat Kevin.Padahal kalau saja mereka memperhatikan Kevin saat Kevin mendekat, maka mereka akan melihat perbedaan kulit di tangan Kevin karena Kevin berkulit putih kekuningan khas orang-orang Asia Timur sementara para perampok berkulit putih khas orang Eropa Timur.Para perampok yang didekati Kevin ini sudah mengalihkan pandangan mereka ke arah para sandera sehingga mereka tidak memperhatikan Kevin yang terus mendekat dan terus mendekat.Sejenak Kevin memperhatikan keadaan di sekitarnya. Setelah dia merasa keadaan cukup aman bagi dia untuk beraksi maka dia segera beraksi.Senjata api yang dibawanya ini memiliki tali ga
Read more

217 Menyelamatkan Sandera. Tapi...

Setelah Kevin berada di tengah-tengah para sandera, dia baru sadar kalau ada para sandera lain yang berada di balik meja teller dan akan sangat riskan kalau dia menyelamatkan sandera yang berada di depan meja kasir ini dahulu. Karena itu berarti sama dengan dia melepaskan sandera-sandera yang ada di belakang meja teller. Kevin takut kalau dia berusaha membuat kubah pelindung untuk melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir yang jumlahnya hampir 1000 orang ini, maka dia tidak akan bisa lagi melindungi para sandera yang berada di belakang meja teller. Kevin takut saat dia berusaha melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir ini, maka para sandera yang berada di belakang meja kasir akan akan segera ditembaki oleh para perampok. Kevin takut saat para perampok berusaha menembak ke arah para sandera yang sudah dilindungi Kevin yang berada di depan meja kasir dan gagal, karena sudah dilindunginya, kemudian para perampok frustasi. Dan karena frustasi, mereka mala
Read more

218 Ada Sandera Baru

"Apa maksudmu, apa yang terjadi?" tanya Kevin cemas."Maaf, tuan muda. Tapi, tuan besar berhasil diculik, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon."Hah? Apa yang terjadi? Mengapa kakekku bisa diculik? Kan ada banyak orang yang melindunginya?""Iya, tuan muda. Tapi beberapa saat yang lalu, tuan besar ngotot untuk naik ke atap gedung rumah Keluarga Gregorious. Dari atas atap itu, dia ingin menatap ke arah gedung Gregorius Bank tempat tuan muda berada yang jaraknya cuma 50 meter dari kediaman Keluarga Gregorious.""Lalu?""Tiba-tiba ada sebuah drone besar yang datang yang langsung mencengkram tubuh tuan besar dan membawa tuan besar naik ke udara. Para pengawal tidak berani menembak drone itu karena takut tuan besar akan terjatuh."Kevin terdiam mendengar cerita dari Felix itu."Kejadiannya sangat cepat, tuan muda. Baru saja tuan besar keluar dari pintu di lantai atap, tiba-tiba drone itu menyergap dan langsung membawa tuan besar naik ke udara.""Let me guess. Drone itu pasti membawa kak
Read more

219 Hilangnya Sebuah Benda

Baru saja Kevin hendak menekan tombol 5 di lift untuk menuju ke arah lantai 5, tiba-tiba saja dia kembali mendapatkan telepon dari Felix. "Bagaimana, Felix?""Ada kabar buruk, tuan muda," kata Felix di ujung telepon."Apalagi? Belum cukupkah kabar soal kakekku diculik? Kenapa masih ada kabar buruk lainnya?" Kevin memang masih agak kecewa dengan kecerobohan tim pengawal ayahnya yang tidak menjaga kakeknya dengan baik sehingga berhasil diculik perampok."Maafkan aku, tuan muda. Maafkan kami."Kevin menurunkan amarahnya. Dia merasa tidak seharusnya memarahi Felix akan kesalahan tim pengawal ayahnya karena Felix sama sekali tidak terlibat dalam tim pengawal ayahnya itu."Maafkan aku, Felix. Oke. Apa yang mau kamu beritahu?""Iya, tuan muda. Begini, seorang pencuri masuk ke kediaman Keluarga Anda.""Pencuri?""Iya, tuan muda.""Apakah dia menculik orang lagi? Apakah ada penculikan lagi selain penculikan kakekku? Bagaimana dengan anak istriku?" Ken sangat khawatir akan keselamatan Nathalie
Read more

220 John Mc Clane and Family

Wajah John Mc Clane langsung pucat saat melihat anak dan istrinya berada dalam keadaan bahaya.John Mc Clane menatap Kevin seolah meminta Kevin untuk menolong anak istrinya. Setelah itu, John Mc Clane mengangkat tangannya yang memegang senjata api ke atas.Ini adalah tanda menyerah dari John Mc Clane karena dia takut anak dan istrinya akan menjadi korban.Setelah itu, perlahan-lahan John Mc Clane meletakkan senjata apinya ke lantai sambil terus memperhatikan anak dan istrinya yang berada dalam ancaman bahaya di depan sana.John Mc Clane menunjuk ke arah Kevin dan berkata, "dia tidak bersenjata kalian boleh mempercayainya.""Kami sudah mendengar sepak terjangnya. Dia bisa melontarkan peluru dari tangan kosongnya karena itu kami tidak akan terpancing untuk menembakmu walaupun kamu sudah meletakkan senjatamu," kata salah seorang perampok."Lalu apa yang kamu inginkan? Lepaskan anak istriku," geram John Mc Clane. "Kalau kamu memang ingin sandera, ambil aku tapi lepaskan anak istriku.""Ka
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status