Baru sejenak pintu di lantai 5 ini terbuka, tiba-tiba pintu lantai 5 kembali tertutup dan lift ini langsung menuju ke arah lantai 1"Kenapa?" tanya Kevin kepada John Mc Clane. Ternyata John Mc Clane lah yang menutup pintu lantai 5 dan sebelumnya dia sudah menekan tombol lantai satu."Kita harus menyelamatkan para sandera di lantai satu dulu termasuk anak istriku. Please ... aku takut waktu mereka tidak banyak," mohon John Mc Clane kepada Kevin.Kevin langsung menekan tombol 2 agar supaya lift ini turun di lantai 2 dulu."Kenapa lantai 2?" tanya John Mc Clane."Terlalu beresiko kalau kita langsung ke lantai 1, karena ada banyak perampok dan ada banyak sandera. Begitu kita turun, kita akan langsung menjadi sasaran.""Jadi caranya bagaimana?""Ada tangga dari lantai 2 ke lantai 1. Kita akan menghabisi mereka sedikit demi sedikit dari lantai 2 dulu, baru ke lantai 1.""Baiklah terserah kamu saja."Beberapa saat kemudian, pintu lift di lantai 2 terbuka.Kevin yang sudah melapisi tubuhnya d
Kevin bereaksi dengan cepat. Begitu muncul, tangannya langsung bergerak ke arah empat posisi yaitu 4 orang perampok.Empat perampok itu langsung tewas setelah kepala mereka diterobos oleh awan putih yang bergerak merusak kepala mereka seperti peluru merusak kepala seseorang.Kemudian, Kevin sengaja mendekati perampok yang posisinya sedang berdiri karena dia tahu, begitu dia menembak dengan awan putihnya, maka perampok itu akan jatuh ke bawah dan itu bisa membuat ada suara cukup heboh yang terdengar.Karena itu, Kevin segera menahan tubuh perampok yang baru saja dia tembak dengan awan kecil itu, supaya perampok itu tidak jatuh ke lantai.Dengan cepat, Kevin menaruh tubuh perampok yang tadinya berdiri itu ke lantai dengan nyaris tanpa menimbulkan suara.Setelah itu, Kevin segera memperbaiki posisi dari tiga orang perampok yang hampir jatuh dari kursi setelah ditembaknya tadi.Tembakan Kevin yang menggunakan awan kecil itu semuanya mengenai empat perampok ini dengan sangat akurat, tidak
Dalam keadaan terburu-buru seperti ini karena musuh akan segera keluar dari ruangan kedua itu, maka Kevin segera melakukan sebuah hal yang baru dia pikirkan dalam sedetik.Saat ini dua orang perampok baru saja akan keluar dari ruangan ini. Mereka berdua sangat kaget saat tubuh mereka sudah bertemu dengan Kevin di depan pintu yang tidak memiliki daun pintu itu.Posisi ini membuat Kevin melakukan sebuah improvisasi.Dengan cepat Kevin langsung menepuk dua orang ini dan tepukkan ini bukan tepukan sembarangan.Tepukan ini langsung melumpuhkan dua orang ini. Mereka tidak sampai mati tapi tepukan yang dilakukan Kevin itu mengandung totokan ke arah jalan darah mereka berdua sehingga mereka berdua terdiam seperti orang linglung.Mereka berdua masih sadar tetapi mereka berdua tidak mampu menggerakkan anggota tubuh mereka ataupun berteriak walaupun Kevin sudah berada dekat sekali di depan mata mereka berdua.Ilmu totokan yang sekarang ini dilakukan oleh Kevin ini, dia pelajari dari kitab Tapak
Sambil membawa senjata api, Kevin mendekati beberapa perampok yang lokasinya berada di dekat lift .Kevin sengaja menurunkan topinya agar supaya wajahnya tidak terlihat.Untungnya para perampok yang ditunjuknya tidak terlalu memperhatikan Kevin. Mereka hanya melihat dari kejauhan saat Kevin melangkah mendekati mereka tapi saat sudah berada di dekat, mereka tidak lagi melihat Kevin.Padahal kalau saja mereka memperhatikan Kevin saat Kevin mendekat, maka mereka akan melihat perbedaan kulit di tangan Kevin karena Kevin berkulit putih kekuningan khas orang-orang Asia Timur sementara para perampok berkulit putih khas orang Eropa Timur.Para perampok yang didekati Kevin ini sudah mengalihkan pandangan mereka ke arah para sandera sehingga mereka tidak memperhatikan Kevin yang terus mendekat dan terus mendekat.Sejenak Kevin memperhatikan keadaan di sekitarnya. Setelah dia merasa keadaan cukup aman bagi dia untuk beraksi maka dia segera beraksi.Senjata api yang dibawanya ini memiliki tali ga
Setelah Kevin berada di tengah-tengah para sandera, dia baru sadar kalau ada para sandera lain yang berada di balik meja teller dan akan sangat riskan kalau dia menyelamatkan sandera yang berada di depan meja kasir ini dahulu. Karena itu berarti sama dengan dia melepaskan sandera-sandera yang ada di belakang meja teller. Kevin takut kalau dia berusaha membuat kubah pelindung untuk melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir yang jumlahnya hampir 1000 orang ini, maka dia tidak akan bisa lagi melindungi para sandera yang berada di belakang meja teller. Kevin takut saat dia berusaha melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir ini, maka para sandera yang berada di belakang meja kasir akan akan segera ditembaki oleh para perampok. Kevin takut saat para perampok berusaha menembak ke arah para sandera yang sudah dilindungi Kevin yang berada di depan meja kasir dan gagal, karena sudah dilindunginya, kemudian para perampok frustasi. Dan karena frustasi, mereka mala
"Apa maksudmu, apa yang terjadi?" tanya Kevin cemas."Maaf, tuan muda. Tapi, tuan besar berhasil diculik, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon."Hah? Apa yang terjadi? Mengapa kakekku bisa diculik? Kan ada banyak orang yang melindunginya?""Iya, tuan muda. Tapi beberapa saat yang lalu, tuan besar ngotot untuk naik ke atap gedung rumah Keluarga Gregorious. Dari atas atap itu, dia ingin menatap ke arah gedung Gregorius Bank tempat tuan muda berada yang jaraknya cuma 50 meter dari kediaman Keluarga Gregorious.""Lalu?""Tiba-tiba ada sebuah drone besar yang datang yang langsung mencengkram tubuh tuan besar dan membawa tuan besar naik ke udara. Para pengawal tidak berani menembak drone itu karena takut tuan besar akan terjatuh."Kevin terdiam mendengar cerita dari Felix itu."Kejadiannya sangat cepat, tuan muda. Baru saja tuan besar keluar dari pintu di lantai atap, tiba-tiba drone itu menyergap dan langsung membawa tuan besar naik ke udara.""Let me guess. Drone itu pasti membawa kak
Baru saja Kevin hendak menekan tombol 5 di lift untuk menuju ke arah lantai 5, tiba-tiba saja dia kembali mendapatkan telepon dari Felix. "Bagaimana, Felix?""Ada kabar buruk, tuan muda," kata Felix di ujung telepon."Apalagi? Belum cukupkah kabar soal kakekku diculik? Kenapa masih ada kabar buruk lainnya?" Kevin memang masih agak kecewa dengan kecerobohan tim pengawal ayahnya yang tidak menjaga kakeknya dengan baik sehingga berhasil diculik perampok."Maafkan aku, tuan muda. Maafkan kami."Kevin menurunkan amarahnya. Dia merasa tidak seharusnya memarahi Felix akan kesalahan tim pengawal ayahnya karena Felix sama sekali tidak terlibat dalam tim pengawal ayahnya itu."Maafkan aku, Felix. Oke. Apa yang mau kamu beritahu?""Iya, tuan muda. Begini, seorang pencuri masuk ke kediaman Keluarga Anda.""Pencuri?""Iya, tuan muda.""Apakah dia menculik orang lagi? Apakah ada penculikan lagi selain penculikan kakekku? Bagaimana dengan anak istriku?" Ken sangat khawatir akan keselamatan Nathalie
Wajah John Mc Clane langsung pucat saat melihat anak dan istrinya berada dalam keadaan bahaya.John Mc Clane menatap Kevin seolah meminta Kevin untuk menolong anak istrinya. Setelah itu, John Mc Clane mengangkat tangannya yang memegang senjata api ke atas.Ini adalah tanda menyerah dari John Mc Clane karena dia takut anak dan istrinya akan menjadi korban.Setelah itu, perlahan-lahan John Mc Clane meletakkan senjata apinya ke lantai sambil terus memperhatikan anak dan istrinya yang berada dalam ancaman bahaya di depan sana.John Mc Clane menunjuk ke arah Kevin dan berkata, "dia tidak bersenjata kalian boleh mempercayainya.""Kami sudah mendengar sepak terjangnya. Dia bisa melontarkan peluru dari tangan kosongnya karena itu kami tidak akan terpancing untuk menembakmu walaupun kamu sudah meletakkan senjatamu," kata salah seorang perampok."Lalu apa yang kamu inginkan? Lepaskan anak istriku," geram John Mc Clane. "Kalau kamu memang ingin sandera, ambil aku tapi lepaskan anak istriku.""Ka
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen