Beranda / Urban / Pewaris yang Amnesia / Bab 231 - Bab 240

Semua Bab Pewaris yang Amnesia: Bab 231 - Bab 240

247 Bab

231 Emergency Room

Mobil terus dikebut oleh A Tong untuk menjauh dari kejaran dua mobil pengejarnya.A Tong terpaksa menundukkan kepalanya ketika ada desingan peluru yang mencecarnya. Dia pikir peluru itu akan mengenai dalam mobil.A Tong belum tahu kalau mobil ini adalah salah satu mobil anti peluru milik Keluarganya Kevin, karena itu setiap kali ada desingan peluru dia selalu menundukkan kepalanya.Tapi A Tong tidak menyerah. Walaupun terdengar suara banyak sekali tembakan ke arah mobil ini tapi dia terus mempercepat kendaraannya untuk menuju ke arah rumah sakit.Sebuah mobil dilewati A Tong dengan jarak sangat dekat sehingga karena terlalu dekat, samping kiri mobil A Tong menyerempet mobil warga di jalan raya."Maafkan aku. Maafkan aku. Aku sedang buru-buru," teriak A Tong. Dia tidak tahu kata-katanya itu akan didengar oleh pemilik mobil yang baru diserempetnya atau tidak, pokoknya dia hanya ingin minta maaf.A Tong terus mempercepat laju mobilnya dan sekarang ini dia sudah melihat rumah sakit terdek
Baca selengkapnya

232 A Tong, sang Pahlawan

Di tempat lain, Andreas masih harus berjibaku melawan A Hua yang sedang dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh dari ilmu gigitan harimau yang dia pakai untuk menyelamatkan Andreas.Ini membuat Andreas semakin kelabakan.Sebelumnya, A Hua hampir saja berhasil menggigit leher Andreas yang sudah diincar A Hua sejak tadi tapi kemudian Andreas berhasil meraih sebuah kursi untuk dia pukulkan ke arah kepala A Hua.Pukulan itu membuat tubuh A Hua terdorong ke kiri dan pada saat itulah Andreas kembali menyusulkan dua lagi pukulannya dengan kursi di tangannya hingga membuat A Hua terjatuh ke arah tubuh Agnes.Sebenarnya pukulan dari Andreas itu tidak mencederai A Hua sama sekali karena pengaruh ilmu Gigitan Harimau yang membuat kepalanya memiliki perlindungan lebih.Tetapi pukulan dari Andreas itu sudah cukup untuk mendorong tubuh A Hua, sehingga dia kembali terdorong untuk terjatuh di atas tubuh Agnes.Karena mencium bau darah dari tubuh Agnes, maka A Hua kembali melupakan Andreas. Dia kemb
Baca selengkapnya

233 Menunggu Kabar

Tiba-tiba A Hua menggeram. Kemudian dia maju mendekati Andreas.Andreas sebenarnya memiliki pisau pemutus langit di tangannya yang sudah dia bungkus dengan kain.Andreas tahu kalau pisau pemutus langit ini bisa menghabisi apa saja, bahkan orang kuat seperti Kevin bisa ditusuk oleh pisau ini apalagi cuma seorang A Hua.Jadi, Andreas tahu kalau dia mau menggunakan pisau pemutus langit, maka A Hua pasti akan jadi pecundang di tangannya. A Hua pasti akan bisa dia tusuk dengan mudah.Karena tusukan dari pisau pemutus langit itu, bisa meredam semua jenis tenaga dalam yang ada dan bisa membuat musuh yang dituju menjadi lemah sehingga pisau pemutus langit ini, bisa menghabisi setiap musuh yang dihadapi oleh Andreas karena memegang pisau ini.Tapi masalahnya Andreas tidak tega untuk menghabisi sahabatnya sendiri, teman baiknya sendiri yang sudah cukup lama bahu-membahu dengannya untuk melindungi Keluarganya Kevin.Bersama melewati peristiwa demi peristiwa saat melindungi Kevin. Karena itu, And
Baca selengkapnya

234 Totokan untuk Melumpuhkan

Saat ini, A Hua hampir saja berhasil menggigit leher Andreas sementara Andreas semakin tidak berdaya.Sebentar lagi, A Hua akan segera menggigit leher Andreas tapi pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras yang keluar dari mulut A Hua.Matanya yang tadi melotot kini langsung meredup kemudian dia jatuh di samping tubuh Andreas.Andreas sangat kaget dengan apa yang terjadi pada A Hua ini. Dia lebih kaget lagi saat melihat seseorang berada di depannya.Orang ini sebelumnya berada di belakang A Hua dan nampaknya dialah yang berhasil melumpuhkan A Hua."Terima kasih atas kedatanganmu, Matias. Kalau kamu tidak datang, ugh ... entah apa yang akan terjadi padaku." Andreas langsung duduk dan memperhatikan wajah A Hua."Aku telah menotok jalan darah otaknya sehingga untuk sementara dia akan mengalami pingsan. Setelah masa sekitar 3 jam, dia akan kembali sadar dari pengaruh dari ilmu gigitan harimau ituDia tidak akan lagi berbahaya." Penjelasan Matias ini untuk menjawab pertanyaan di waj
Baca selengkapnya

235 Direktur Utama Gregorious Bank yang Baru

"Suami ibu itu yang mana?" tanya salah seorang dari 7 orang dokter yang sedang berada bersama dengan Kakeknya Kevin."Suamiku namanya John Mc Clane. Aku dapat kabar kalau dia lagi dirawat di dalam sana. Bagaimana keadaannya?" tanya wanita itu yang ternyata adalah Molly, istri dari John Mc Clane.Kakeknya Kevin yang sudah mendapatkan berita-berita dari Felix dan tim IT lainnya tentang John Mc Clane yang bahu-membahu bersama Kevin saat melawan para perampok di dalam Gregorious Bank langsung teringat akan John Mc Clane.Karena itu, Kakeknya Kevin segera mendesak dokter. "Iya, dokter. Bagaimana keadaannya? Dia bersama anakku melawan para perampok di Gregorious Bank dan dia juga yang menolong cucuku saat ditusuk orang," kata Kakeknya Kevin.Molly sendiri baru sadar kalau yang berada di sampingnya saat ini adalah bos besar di perusahaan tempat dia bekerja. "Maafkan aku Tuan Besar. Aku tidak melihatmu tadi.""Tidak apa-apa. Suamimu sudah berjasa sangat besar kepada cucuku. Kami tidak akan me
Baca selengkapnya

236 Menemukan Lokasi Mereka

"Molly Guerrero yang sebelumnya adalah staff accounting Diamond Bank," kata Kevin sambil bertepuk tangan.Banyak orang yang bertepuk tangan mengikuti Kevin. Tetapi ada tanya dalam hati mereka karena biasanya yang menjadi direktur utama itu harus berasal dari wakil direktur utama ataupun berasal dari salah satu direktur di Gregorious Bank.Biasanya kalau calon direktur utama itu melewati jenjang para wakil direktur, maka yang diambil adalah direktur valas ataupun direktur operasional dan tidak pernah melewati beberapa jabatan itu.Karena itu, kata-kata Kevin saat ini yang memanggil nama salah seorang staf akuntansi menjadi direktur utama Gregorious Bank yang baru, membuat banyak orang sangat kaget.Mereka semua mulai kasak-kusuk karena ini adalah kali pertama tradisi perusahaan Gregorious Bank dilanggar, tapi tentu saja itu adalah hak prerogratif dari Kevin sebagai direktur utama Gregorious Group yang bisa menentukan siapa saja yang menjadi pemimpin di anak perusahaan Gregorious Group,
Baca selengkapnya

237 Keras Kepala

"No, John! Aku tidak bisa mengizinkan kamu melakukan ini. Luka kamu belum kering, John," tandas Kevin."Kamu tidak akan bisa menyingkirkan aku." John Mc Clane mengeluarkan handphonenya dan mulai menelpon Molly. Dia sengaja menekan loudspeaker agar supaya pembicaraannya dengan Molly didengar oleh Kevin."Iya, John? Kamu di mana?" tanya Molly di ujung telepon."Aku ada acara sebentar dengan temanku. Dengan bos besar kamu.""Tuan Muda Kevin?""Iya, iya. Jadi, kalian pulang duluan dengan mobilmu. Atau kalau kamu mau ke kantor, bawa Emma bersamamu, oke? Nanti aku jemput Emma setelah aku selesai urusanku dengan temanku.""Iya, John. Have fun with your friend and say thanks again to your friend.""Oke oke." Setelah itu, John Mc Clane langsung menyimpan handphonenya dan berkata kepada Kevin, "kamu tidak akan bisa menyingkirkan aku.""Baiklah. Ayo kita pergi." Kevin segera menuju ke arah lift dengan diikuti oleh John Mc Clane.Tapi saat menunggu pintu lift terbuka, Kevin memberikan instruksi k
Baca selengkapnya

238 Menyingkirkan para Warga

"Begini, dude." Kevin menaruh tangannya di bahu John Mc Clane.Tepat ketika Kevin menaruh tangannya di bagian bahu John Mc Clane, John Mc Clane langsung merasa lemas.John Mc Clane langsung terjatuh, terkulai hingga hampir jatuh ke tanah. Untung saja Kevin segera menahan tubuh John Mc Clane agar supaya tidak jatuh.Kevin memberikan isyarat kepada Andreas untuk membawa tubuh pingsan John Mc Clane menjauh dari tempat ini."Tempatkan satu tim untuk menjaga dia selama dia tertidur. Taruh dia di hotel di dekat sini," perintah Kevin kepada Andreas."Baik, tuan muda." Andreas segera menyuruh satu tim anak buahnya untuk membawa tubuh Andreas dan membawanya ke hotel yang berada sekitar 100 meter dari lokasi apartemen yang akan dituju oleh Kevin.Sebenarnya Kevin pada awalnya hendak mengizinkan John Mc Clane untuk mengikutinya, sesuai keinginan John.Tapi saat John Mc Clane keluar dari mobil barusan ini, Kevin melihat gerakan John Mc Clane seperti kesakitan di daerah punggung. Itu juga terlihat
Baca selengkapnya

239 Sesuatu telah Terjadi

Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen
Baca selengkapnya

240 Hawa Panas

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status