Home / Urban / Pewaris yang Amnesia / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Pewaris yang Amnesia: Chapter 181 - Chapter 190

247 Chapters

181 Just You and Me

"Oke, dengan telepon kamu ini, berarti aku sudah menyelesaikan semua. Berarti sekarang tinggal kamu dan aku. Iya kan?" kata Kevin dengan nada suara menahan amarah."Hahaha. Selamat, Tuan Muda. Kamu sudah melewati semuanya. Sekarang ini, just you and me," jawab Lexie Luthor di ujung telepon."Oke oke. Sebutkan di mana kita bisa bertemu.""Aku akan kirimkan titik lokasinya di handphonemu. Sampai berjumpa di sana Tuan Muda. Nantinya hanya ada satu orang yang akan keluar hidup-hidup dari tempat itu. Kamu atau aku. Hahaha."Setelah itu, hubungan telepon terputus. Kevin bergegas pergi karena dia harus segera mencarikan satu tempat aman untuk Natalie dan Revan saat dia harus meninggalkan mereka berdua untuk mencari Lexie Luthor.Manager hotel berusaha minta maaf tapi Kevin sudah pergi meninggalkan dia karena pikiran Kevin teralihkan oleh tempat yang harus dicari untuk tempat bersembunyi bagi Natalie dan yang lainnya selama Kevin meninggalkan mereka.Beberapa mobil sudah menunggu di depan pin
Read more

182 Pabrik Terbengkalai

Tapi saat itulah tiba-tiba terdengar suara desingan yang sangat halus tapi tidak bisa luput dari pendengaran Kevin yang sangat peka itu.Suara desingan itu adalah suara banyak panah yang melaju dari kini kiri ke kanan juga dari kanan ke kiri dan bahkan juga dari atas.Seakan-akan Kevin dikepung oleh banyak sekali busur panah yang anak panahnya kini menghujam ke arah tubuhnya.Kevin yang sejak tadi sudah berjaga-jaga dengan tenaga dalam yang melingkupi tubuhnya berhasil membuat panah-panah itu tidak mampu tembus ke arah tubuhnya.Tangannya bergerak untuk memukul ke arah ratusan anak panah itu.Tapi, pada saat itulah terdengar suara seperti benda-benda meletus.Itu bukanlah suara ledakan bom karena benda yang meletus ini suaranya terdengar pelan, mirip seperti letusan balon-balon gas tapi akibatnya Ken mulai merasakan ada zat-zat yang menusuk hidung di sekelilingnya.Ternyata di setiap anak panah itu, direkatkan tabung kecil yang berisi gas yang baru meledak saat Kevin menghalau dan men
Read more

183 Melawan Robot R2

Kevin menunggu hingga akhirnya keluarlah sebuah benda besar dari dalam kontainer ituBenda itu adalah sebuah robot yang lebih besar dan tanpaknya lebih kuat dari robot yang pernah dihancurkan Kevin di ruang ballroom sebelumnya."Hahaha, Tuan Muda, kamu sedang berhadapan dengan R2, robot terbaik yang pernah aku ciptakan, robot yang tidak akan bisa kamu hancurkan dengan gampang seperti robot-robotku yang di ruangan ballroom itu." Terdengar suara Lexie Luthor.Kevin melangkah untuk mengitari robot itu. Dia ingin tahu dulu tentang robot yang setelah keluar dari kontainer itu maka tubuhnya tiba-tiba menjadi tinggi hingga ukurannya hampir 5 meter.Ukuran robot ini hampir setinggi lantai minus 2 ini. Itu terjadi setelah robot itu membesarkan tubuhnya dengan cara yang hampir mirip dengan yang dilakukan robot Transformer.Robot itu berputar di bagian perutnya tanpa kakinya ikut berputar. Mata robot ini terus mengikuti Kevin. Wajahnya terus mengarah ke arah Kevin.Kevin dan robot bernama R2 ini
Read more

184 Kedatangan Sindikat Narkoba

Sekelompok orang keluar dari lift. Orang-orang itu sudah memegang senjata api.Mereka terlihat sangar. Penuh dengan nafsu membunuh.Orang-orang itu keluar dari dua lift. Ada sekitar 30 orang totalnya karena memang dua lift itu adalah lift barang yang bisa memuat banyak orang sekali angkut.Kevin dan robot R2 sama-sama menghentikan serangan mereka dan berpaling ke arah orang-orang yang baru datang ini yang datang dengan sikap mengancam ke arah Kevin dan robot itu.Beberapa orang di antara mereka langsung menuju ke arah kontainer untuk berusaha memadamkan api yang mulai membakar kontainer-kontainer di tempat itu karena api biru dari robot R2.Secara spesifik, orang-orang itu mendatangi kontainer-container yang berisikan plastik-plastik bermuatan bubuk heroin.Beberapa orang diantaranya mendekati Kevin. "Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini dan kenapa teman-teman kami terbunuh di atas sana? Siapa yang membunuh mereka?"Orang-orang itu mulai menodong Kevin. Mereka mengabaikan robot R2
Read more

185 Tidak Berdaya

Ternyata lantai Minus 2 ini mulai ambruk di bagian paling ujung sana.Untung saja lift yang dinaiki oleh Al Caponne ini mulai bergerak naik ke atas sehingga Al Caponne berhasil selamat dari bahaya terjebak di dalam reruntuhan di bawah sana.Al Caponne pun hanya bisa menarik nafas lega dan setelah dia memikirkan tentang orang-orangnya yang berjaga di pabrik terbengkalai ini yang tewas hangus oleh api maka Al Caponne bisa menarik kesimpulan kalau robot R2 itulah pembunuh orang-orangnya.Dan dengan demikian, Al Caponne juga bisa memastikan kalau Ken yang sempat menolongnya tadi, bukanlah musuhnya karena Ken juga sedang diserang oleh robot yang bisa mengeluarkan api itu.Setelah berada di atas, Al Caponne bergegas berlari keluar dari tempat ini tapi sejenak langkahnya terhenti.Al Caponne mendengar suara gemuruh-gemuruh keras di bawah sana. Dia berharap Kevin bisa selamat.Karena, walaupun Al Caponne adalah seorang mafia, seorang pengedar narkoba, tetapi dia juga memiliki rasa berhutang
Read more

186 Al Capone Membantu Kevin

Lexie Luthor sangat kaget melihat keberadaan orang-orang ini. Matanya melotot saat melihat senjata-senjata api yang saat ini sedang tertuju ke arah dirinya.Al Caponne nampak melangkah di belakang 5 orang yang sedang menodongkan senjata api ke arah Lexie Luthor itu."Ternyata kamu yang berani main gila di sini. Iya kan? Kamu yang membunuh orang-orangku. Iya kan?" ketus Al Caponne sambil melotot ke arah Lexie Luthor.Lexie Luthor cuma diam. Dia pura-pura ketakutan. Tetapi sebenarnya tangannya mulai berusaha menyentuh sesuatu di dekat tempat duduknya."Nampaknya kamu yang mengoperasikan robot di bawah sana yang membakar barang-barangku. Iya kan?" Al Caponne kembali melotot ke arah Lexie Luthor."Iya. Ampuni aku, tuan." Wajah Lexie Luthor memelas. Dia belum berhasil menyentuh sesuatu yang harus dia sentuh untuk membawanya keluar dari masalah ini."Kenapa kamu membunuh orang-orangku di pabrik ini, hah?!" sembur Al Capone."Aku tidak sengaja, tuan. Aku hanya ingin menjebak musuhku.""Hmmm.
Read more

187 Serangan di Hotel

Sambil memeriksa keadaan di dalam mobil van milik Lexie Luthor ini, Kevin mulai menelpon Andreas."Iya, tuan muda?" jawab Andreas di ujung telepon."Periksa keadaan sekelilingmu. Sebelum mati, Lexie Luthor baru mengatakan kepadaku kalau dia telah menyiapkan suatu kejutan di hotel itu.""Iya, tuan muda. Segera aku lakukan.""Aku sedang menuju ke sana. Kamu suruh Mathias saja yang periksa sementara kamu dan Xiang Mei terus berjaga-jaga di dekat Lidya dan anakku. Mengerti?""Iya, tuan muda. Aku mengerti.""Bagus." Kevin mematikan telpon dan mulai fokus untuk memeriksa keadaan di dalam Van ini. Dia juga memeriksa laptop hingga dia menemukan sesuatu.**Di hotel tempat Natalie dan para pengawalnya berada, beberapa perubahan mulai terjadi.Beberapa anggota pasukan dari kedutaan itu terlihat ditumpukkan di dalam mobil-mobil mereka dalam keadaan tidak bernyawa.Sebagian dari anggota pasukan pengawal dari kedutaan yang lainnya, yang baru menghabisi rekan-rekannya, kini mulai bergabung dengan b
Read more

188 Bertahan

Orang-orang berpenampilan ninja yang baru saja menerobos jendela itu kini mulai balas menembak ke arah Andreas.Beberapa anak buahnya Andreas yang berjaga-jaga di depan pintu kamarnya Lidya, kini langsung berlindung saat terjadi tembak-menembak antara Andreas dan orang-orang berpenampilan ninja.Setelah itu, anak buahnya Andreas itu mulai mengambil senjata api mereka masing-masing untuk membantu Andreas menembak ke arah para ninja.Ternyata para ninja ini tidak hanya berpenampilan seperti ninja tapi mereka juga memiliki kemampuan seperti ninja.ini terlihat ketika Andreas menembak, dua orang ini mengeluarkan samurai mereka dan mulai menangkis peluru-peluru yang ditembakkan oleh Andreas dan anak buahnya.Kedua orang ninja ini maju dengan gagah berani mendekati posisinya Andreas.Andreas berusaha memancing 2 orang samurai ini karena dia tahu dua orang samurai ini adalah samurai-samurai hebat yang bisa saja membuat masalah bagi Lidya, karena itu, Andreas langsung memasuki sebuah kamar ya
Read more

189 Datang Menolong

Beberapa sabetan dari samurai itu berhasil dihindari Andreas, kemudian Andreas berusaha menusuk lawannya dengan pedangnya yang tajam.Ninja itu berhasil menghindar ke arah kiri sambil menyabetkan samurainya ke arah leher Andreas.Hanya tersisa seinchi lagi bagi Andreas dari ancaman liang kubur karena kalau dia terlambat menghindar sepersekian detik saja, maka lehernya akan putus disabet oleh ninja yang menggunakan samurai itu.Andreas melompat ke arah ranjangnya kemudian dari atas ranjang, dia melompat dan melakukan sebuah serangan yang merupakan gubahan dari jurus pedang menusuk bukit.Dengan jurus ini, Andreas bermaksud untuk menusuk lawannya. Andreas mengincar dada lawannya. Dia berusaha menusuknya untuk menghabisi lawannya.Lawannya masih berhasil melengos ke samping sehingga tusukan Andreas itu hanya mengenai lengan lawannya.Tapi di saat yang bersamaan, Andreas merasakan kakinya yang baru saja menjejak lantai kamar sudah ditendang oleh lawannya sehingga kaki Andreas tertekuk ke b
Read more

190 Meninggalkan Hotel

A Hua menunggu di dalam kamar dengan dua senjata api genggam terarah ke arah pintu. Setiap saat dia akan menembakkan senjata apinya itu saat musuhnya muncul di balik pintu itu.Tiba-tiba terdengar suara keras bersamaan dengan jeritan keras dan suara benda terlempar membentur dinding di luar sana.A Hua masih sempat melihat berkelabatnya sebuah bayangan. Walaupun bayangan ini sangat cepat tapi dia tahu kalau itu adalah bayangan Kevin, tuan mudanya."Tuan muda." A Hua segera keluar dari kamar dan mendapatkan Kevin yang sedang berdiri sementara pria yang tadi memegang RPG sudah terbujur kaku di lantai tak bernyawa lagi.Begitu melihat A Hua, Kevin segera berkata, "bantu pengamanan di kamar nyonya muda, cepat.""Baik, tuan muda." A Hua segera meminta para pelayan di kamar itu untuk tetap bersembunyi sementara dia langsung menutup pintu kamar ini dan langsung berlari menuju ke kamarnya Natalie.A Hua yakin dengan kedatangan Kevin ini, maka musuh yang sudah masuk ke lantai ini akan segera d
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
25
DMCA.com Protection Status