Orang-orang berpenampilan ninja yang baru saja menerobos jendela itu kini mulai balas menembak ke arah Andreas.Beberapa anak buahnya Andreas yang berjaga-jaga di depan pintu kamarnya Lidya, kini langsung berlindung saat terjadi tembak-menembak antara Andreas dan orang-orang berpenampilan ninja.Setelah itu, anak buahnya Andreas itu mulai mengambil senjata api mereka masing-masing untuk membantu Andreas menembak ke arah para ninja.Ternyata para ninja ini tidak hanya berpenampilan seperti ninja tapi mereka juga memiliki kemampuan seperti ninja.ini terlihat ketika Andreas menembak, dua orang ini mengeluarkan samurai mereka dan mulai menangkis peluru-peluru yang ditembakkan oleh Andreas dan anak buahnya.Kedua orang ninja ini maju dengan gagah berani mendekati posisinya Andreas.Andreas berusaha memancing 2 orang samurai ini karena dia tahu dua orang samurai ini adalah samurai-samurai hebat yang bisa saja membuat masalah bagi Lidya, karena itu, Andreas langsung memasuki sebuah kamar ya
Beberapa sabetan dari samurai itu berhasil dihindari Andreas, kemudian Andreas berusaha menusuk lawannya dengan pedangnya yang tajam.Ninja itu berhasil menghindar ke arah kiri sambil menyabetkan samurainya ke arah leher Andreas.Hanya tersisa seinchi lagi bagi Andreas dari ancaman liang kubur karena kalau dia terlambat menghindar sepersekian detik saja, maka lehernya akan putus disabet oleh ninja yang menggunakan samurai itu.Andreas melompat ke arah ranjangnya kemudian dari atas ranjang, dia melompat dan melakukan sebuah serangan yang merupakan gubahan dari jurus pedang menusuk bukit.Dengan jurus ini, Andreas bermaksud untuk menusuk lawannya. Andreas mengincar dada lawannya. Dia berusaha menusuknya untuk menghabisi lawannya.Lawannya masih berhasil melengos ke samping sehingga tusukan Andreas itu hanya mengenai lengan lawannya.Tapi di saat yang bersamaan, Andreas merasakan kakinya yang baru saja menjejak lantai kamar sudah ditendang oleh lawannya sehingga kaki Andreas tertekuk ke b
A Hua menunggu di dalam kamar dengan dua senjata api genggam terarah ke arah pintu. Setiap saat dia akan menembakkan senjata apinya itu saat musuhnya muncul di balik pintu itu.Tiba-tiba terdengar suara keras bersamaan dengan jeritan keras dan suara benda terlempar membentur dinding di luar sana.A Hua masih sempat melihat berkelabatnya sebuah bayangan. Walaupun bayangan ini sangat cepat tapi dia tahu kalau itu adalah bayangan Kevin, tuan mudanya."Tuan muda." A Hua segera keluar dari kamar dan mendapatkan Kevin yang sedang berdiri sementara pria yang tadi memegang RPG sudah terbujur kaku di lantai tak bernyawa lagi.Begitu melihat A Hua, Kevin segera berkata, "bantu pengamanan di kamar nyonya muda, cepat.""Baik, tuan muda." A Hua segera meminta para pelayan di kamar itu untuk tetap bersembunyi sementara dia langsung menutup pintu kamar ini dan langsung berlari menuju ke kamarnya Natalie.A Hua yakin dengan kedatangan Kevin ini, maka musuh yang sudah masuk ke lantai ini akan segera d
"Jadi siapa pelakunya Felix?" tanya Kevin penasaran."Ternyata pelakunya tidak seperti dugaan kita selama ini, tuan muda," tandas Felix di ujung telepon."Apa? Jadi bukan ayah, ibu atau adiknya Eldridge?""Iya, tuan muda. Mereka bertiga memilih untuk hidup tenang di pengasingan mereka di Swedia. Mereka tidak mau mencampuri lagi dalam urusan bisnis. Mereka memilih untuk hidup dengan sisa harta mereka. Apalagi--""Apalagi, kenapa?" potong Kevin."Mereka tidak berani mengusikmu lagi, tuan muda. Mereka takut akan kehilangan nyawa mereka kalau mengusik Anda, tuan muda. Itu pernah mereka ungkapkan kepada pengacara mereka dan pengacara mereka teruskan kepada Anda, tuan muda.""Iya, aku percaya akan pernyataan mereka itu.""Apalagi sejak awal mereka tahu kalau Eldridge lah yang bersalah, Eldridge lah yang mengusik Anda, tuan muda. Eldridge yang berusaha merampas istri Anda, karena itu, kematian Eldridge tidak mereka sesali dan mereka tidak bermaksud menuntut balas.""Oke. Lalu siapa yang ingi
"Terjadi penyerangan di kantor pusat Diamond Bank, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon.Kevin langsung terdiam karena kantor pusat Diamond Bank adalah tempat tersimpannya banyak uang juga emas milik Diamond Group sendiri dan juga nasabah-nasabah kelas kakap yang mempercayakan penyimpanan mereka di bank utama Diamond Group itu.Dengan terjadinya penyerangan itu, maka Kevin takut kalau berita itu sampai tersebar maka saham Gregorious Group khususnya Gregorious Bank akan bisa terkoreksi."Apa yang terjadi? Bagaimana kejadiannya?" tanya Kevin cemas."Mereka menyusup, berpura-pura menjadi nasabah bank. Mereka bahkan membawa uang yang banyak di koper-koper sehingga mereka dilayani oleh manajer bank dan karyawan.""Lalu?""Pada saat itulah mereka melakukan perampokan. Mereka menutup Gregorious Bank dengan cepat dan dengan aksi mereka itu, mereka berhasil menyekap banyak sandera.""Huh.""Tapi, sampai saat ini, mereka belum berhasil membobol brankas utama Gregorious Bank, tuan muda.""Ap
Setelah itu, Sergei nampak mulai menelpon. Entah sengaja atau tidak, dia menekan tombol loudspeaker sehingga pembicaraan dia dengan orang yang dia telepon bisa didengar oleh orang-orang di dekatnya termasuk polisi muda itu."Bos Benjamin, aku sudah berhasil melakukan penyanderaan dan para polisi sudah memenuhi tempat ini. Aku juga sudah meminta seorang stafku untuk memberitakan berita tentang perampokan di Gregorious Bank ini ke seluruh dunia," kata Sergey sambil tersenyum bangga."Hahaha. Bagus, Sergey. Rencana kita sudah mulai berhasil. Saham Gregorious Bank mulai terkoreksi beberapa saat yang lalu, demikian juga saham Gregorious Group yang selama setengah tahun ini merajai dunia. Ini akan membuat Kevin Randall alias Kevin Gregorious merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu," kata suara di ujung telepon."Iya, Bos Benjamin. Kita di ambang keberhasilan untuk membuat saham Gregorious Group hancur, hehehe.""Itulah yang aku inginkan. Pokoknya, semua uang dan emas yang kalian dapatkan
Polisi muda itu tersenyum kepada Agnes. "Sudahlah. Namaku tidak penting, yang penting aku disini untuk menolongmu dan menolong yang lain. Jangan tertipu dengan penampilanku yang pura-pura takut, kamu akan melihat aku yang sebenarnya nanti."Agnes mulai tersenyum. Dia mulai percaya kepada polisi muda ini. Sementara itu, di depan mereka mulai terjadi perubahan.Sergey kembali menelpon dan seperti biasa, loudspeakernya nyala. Nampaknya Sergai ini adalah seorang yang pendengarannya buruk sehingga dia perlu memakai loudspeaker untuk menelpon."Ada apa, bos?" kata seseorang di ujung telepon."Bruno, aku mau kamu menculik Mr Randall, pemimpin lama Gregorious Grup untuk dibawa ke sini karena dia salah satu dari dua orang yang bisa membuka brankas uang di kantor pusat Gregorious Group yang sedang aku kuasai ini.""Tapi, Mr Randall itu dikelilingi oleh banyak pengawal, Sergey. Bagaimana dengan orang yang satunya? Mungkin lebih mudah bagiku untuk menculik orang yang satunya lagi.""Justru orang
Karena itu, Kevin segera berkata, "biar aku yang bicara dengan pasukan SWAT itu."Sergey menoleh ke arah Kevin dan berkata, "apa maksudmu?""Aku bisa membujuk anggota SWAT itu untuk tidak menyerang. Aku mengenal mereka. Mereka akan mendengarkan aku. Please, jangan ada korban di kalangan para Sandera. Kalian tidak perlu seperti ini, kalian kan hanya mengincar isi brankas. Iya kan?""Tentu saja.""Kalau begitu, kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan tanpa membunuh para sandera. Iya kan?" bujuk Kevin.Sergey nampak memegang dagunya. Setelah itu, dia berkata kepada dua orang anak buahnya, "antar dia ke atas.""Baik.""Jaga-jaga jangan sampai dia menghabisi kalian."Anak buahnya Sergey tertawa mengejek mendengar kata-kata Sergey. "Orang seperti ini, walaupun ada 10 orang, masih mampu aku hadapi sendiri."Sergey tertawa mendengar kata-kata anak buahnya. Setelah itu, Sergei berkata kepada Kevin, "ingat, kalau anggota SWAT itu tetap memaksa masuk di lantai 22, maka kamu yang akan ka
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen