Beranda / Urban / Pewaris yang Amnesia / Bab 141 - Bab 150

Semua Bab Pewaris yang Amnesia: Bab 141 - Bab 150

247 Bab

141 Mengeroyok si Katak Dewa

Karena Kevin menekan loudspeaker di handphonenya, maka pembicaraan dia dengan Felix telah didengar oleh Tenggo dan kawan-kawannya.Tenggo langsung berkata, "jangan khawatir, tuan muda. Aku dan anak buahku akan segera mengaktifkan drone-droneku untuk berusaha menyerang musuh tuan muda itu.""Percuma. Drone-mu itu cuma akan menjadi seperti nyamuk di hadapan musuhku itu, jadi lebih baik drone-drone itu untuk menghadapi anak buah Eldridge yang lain jangan untuk menghadapi orang tua itu, orang tua itu harus dihadapi oleh orang-orang seperti aku," tandas KevinSetelah itu, Kevin memanggil Andreas dan berkata kepada Andreas, "kamu cepat koordinasi dengan Felix, cari jalan keluar dari sini di saat aku dan dua orang tua jagoan, di toko binatu di atas, menghadapi musuh kami, si Katak Dewa itu.""Baik, tuan muda." Andreas langsung menelpon Felix.Sesudah itu Kevin menatap Tenggo dan berkata, "tolong lindungi istriku dalam pelarian untuk menuju ke Brooklyn. Biar aku yang menghadapi musuh paling t
Baca selengkapnya

142 Tidak akan bisa Selamat

Kevin, Suma Han dan Lulu betul-betul dalam keadaan tidak berdaya di tempat mereka masing-masing. Mata mereka hanya bisa menatap marah sekaligus tidak berdaya ke arah si Katak Dewa yang saat ini sedang tertawa terbahak-bahak dengan sikap yang sangat jumawa.Sebelumnya, si Katak Dewa melakukan dua pukulan dahsyatnya dengan dua tangannya.Tangan si Katak Dewa yang kanan memukul Suma Han dan Kevin yang memang posisinya berdekatan di ruang pertama, sementara tangannya yang kiri melakukan pukulan jarak jauh dari posisinya di ruang pertama, ke arah Lulu yang berada di ruang kedua.Hasil dari 2 pukulan si Katak Dewa itu di dua tempat berbeda, membuat 3 orang jago tenaga dalam yang masing-masing bisa mengalahkan ratusan orang dengan ilmu mereka itu, kini keok sekaligus ketiga-tiganya oleh si Katak Dewa.Kevin betul-betul tidak menyangka kalau si Katak Dewa yang dulunya sempat dikalahkan oleh Paman Kwee, kini telah mencapai tingkatan yang jauh melampaui Paman Kwee, setelah si Katak Dewa berhas
Baca selengkapnya

143 Satu Di Antara Satu Miliar Orang

Lulu buru-buru mendekati Kevin, dia pikir Kevin sudah mati dengan pukulan terakhir yang dilakukan oleh si Katak Dewa itu.Air mata bahkan sudah jatuh di pipi Lulu. Walaupun dia belum terlalu mengenal Kevin, tapi dia sangat terkesan akan Kevin dan dia tahu kalau Kevin adalah seorang muda yang berhati baik, karena itu dia menyayangkan karena dia dan suaminya tidak sanggup menolong Kevin.Tapi saat Lulu tiba di dekat Kevin, dia melihat wajah Kevin tidak kurang suatu apapun, tidak hancur seperti yang dia perkirakan sebelumnya, karena dia sempat melihat tadi kalau pukulan tangan si Katak Dewa itu, tertuju ke arah kepalanya Kevin.Bahkan saat ini, Lulu tidak melihat wajah Kevin yang terlihat pucat seperti sebelumnya, karena sebelumnya, walaupun dari belakang agak ke kanan dan hanya melihat bagian pipi kanan Kevin, tapi, Lulu bisa melihat wajah Kevin yang pucat pasti seperti kertas, setelah terkena pukulan yang sebelumnya dilancarkan oleh si Katak Dewa.Dengan heran, kini Lulu menatap ke ara
Baca selengkapnya

144 Tapak Dewa

Selama beberapa menit Andreas dan kawan-kawan walaupun sudah berada di mobil jemputan yang dikirimkan oleh Felix, tetapi mereka tidak bisa kemana-mana karena ada banyak peluru yang terarah ke arah mereka lagi pula jalanan betul-betul sudah diblokade oleh banyak sekali mobil musuh.Serangan dari kelompok-kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Natalie itu bahkan hampir saja berhasil menyerbu ke arah mobil-mobil tempat Andreas, Matias, Xiang Mei bertahan melindungi Natalie.Untung saja ada drone-drone milik Tenggo yang dia kontrol bersama berapa anak buahnya yang tinggal di hotel-hotel di dekat tempat ini yang datang membantu, sehingga membuat gerakan penculikan kepada Natalie masih belum bisa terjadi.Hanya saja keadaan semakin terdesak karena drone-drone milik tango sudah mulai berjatuhan satu-persatu karena serangan-serangan dari lawan-lawannya.Tenggo sempat mengaktifkan beberapa drone-nya untuk menghancurkan dua buah mobil supaya dengan hancurnya dua mobil itu, maka mobiln
Baca selengkapnya

145 Transformasi Tapak Dewa

Beberapa saat sebelumnya, dua orang sniper profesional dengan seorang teman mereka, sudah bersiap-siap di atas sebuah gedung di Pulau Manhattan.Sebelumnya, mereka sudah mendapatkan informasi kalau posisinya Natalie sudah diketahui sehingga mereka segera merapat ke posisi yang dimaksud.Dan mereka juga ikut menyaksikan saat ada banyak tembakan yang tertuju ke arah para pengawalnya Natalie untuk menghabisi para pengawalnya Natalie, supaya kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Natalie bisa menculik Natalie dengan mudah.Tapi kelompok yang berada di bawah sana, mengepung Andreas dan kawan-kawannya dalam usaha mereka untuk menculik Natalie, sehingga setiap tembakan mereka tidak tertuju ke arah Natalie.Dan ini berbeda dengan para sniper yang berada di atas gedung ini.Mereka datang bukan untuk menculik Natalie tapi untuk membunuh Natalie.Para sniper ini menyimpan dendam sedalam lautan kepada Natalie karena sebelumnya, teman-teman mereka yang termasuk dalam geng motor yang beru
Baca selengkapnya

146 Kabur lewat Laut

Mendengar suara sirine mengaung-ngaung seperti itu, Suma Han dan Lulu langsung mengajak keluarganya untuk masuk ke dalam dan bahkan masuk ke dalam ruangan bawah tanah tempat sebelumnya Kevin dan yang lainnya bersembunyi.Sebenarnya beberapa hari ini, saat Kevin dan yang lainnya mondar-mandir keluar-masuk ke pintu menuju ruang bawah tanah itu, Lulu sudah berhasil menghafal puzzle di dinding yang merupakan cara untuk keluar masuk dari pintu itu, tapi sebelumnya, Lulu tidak pernah mencobanya.Hanya saja, saat ini, saat Lulu melihat ada banyak polisi dan militer yang mengepung Kevin dan karena Lulu tidak mau terlibat dalam masalah Kevin karena harus berhadapan dengan pihak militer dan kepolisian negara ini, maka Lulu terpaksa mengajak semua keluarganya dengan membawa barang berharga apa yang bisa dibawa, untuk masuk ke ruang bawah tanah.Lulu sangat senang karena dia berhasil membuka ruang bawah tanah itu, sesuai ingatannya saat dia sempat melihat Tenggo membuka pintu ruangan ini.Suatu k
Baca selengkapnya

147 Melawan Pesawat Tempur Musuh

Pesawat tempur yang datang itu, bukan hanya satu tapi ada 3 pesawat tempur yang tampak datang dengan penuh ancaman.Dengan tenaga dalamnya, Kevin memang bisa membawa boat ini menjauh dari kejaran kapal-kapal laut lainnya tapi mustahil untuk bisa menjauh dari pesawat tempur berkecepatan tinggi seperti itu karena itu, dia cuma bisa terdiam.Untuk sementara Kevin memperhatikan gerak-gerik 3 pesawat tempur itu.Pesawat tempur ini sudah lewat 3 kali, melewati kapal yang dinaiki Kevin ini. Mereka berputar-putar seolah ingin mengintimidasi semua yang ada di kapal ini.Setiap kali terbang di atas kapal yang dinaiki Kevin ini, setelah agak jauh, 3 pesawat tempur itu kembali berbalik seakan ingin memberitahu Kevin kalau Kevin tidak perlu lari lagi karena Kevin sudah berada di tangan mereka.Tapi gertakan yang dilakukan oleh tiga pesawat tempur ini tidak membuat Kevin gentar. Dia cuma menunggu apa yang akan dilakukan oleh tiga pesawat tempur ini dan akan bertindak sesuai dengan tindakan yang dil
Baca selengkapnya

148 Dua Strategi Berhadapan

Menyadari kalau pesawat musuh sudah menjatuhkan bom yang menargetkan di bagian depan kapal ini, membuat Kevin harus melakukan dua hal secara bersamaan.Tangan Kevin tetap melakukan lontaran pukulan Tapak Dewa ke arah atas untuk berusaha tepat memukul pesawat di atas sana saat pesawat tempur itu lewat di atas kapal kecil ini.Secara bersamaan, kaki Kevin bergerak. Gerakan yang dilakukan kakinya ini bukan gerakan sembarangan karena dengan gerakan itu, kapal yang jadi tempatnya berpijak, tiba-tiba bergerak cepat ke arah kiri menjauh dengan cepat dari posisi semula.Dengan melakukan dua gerakan itu secara bersamaan, Kevin ingin berusaha meraih dua hasil bagus secara bersamaan.Pukulan tangan Kevin ke atas membentuk sebuah tapak raksasa yang meluncur deras ke arah atas untuk menghancurkan pesawat tempur yang sedang lewat di atas kapal ini.Sementara gerakan kakinya, berusaha membuat kapal ini melenceng ke kiri dari posisinya semula.Walaupun pesawat tempur itu lewat dengan sangat cepat dan
Baca selengkapnya

149 Kapal Selam Musuh

Dengan Kevin mengerahkan seluruh tenaga dalamnya, terciptalah sebuah tapak raksasa, tapak raksasa yang tidak akan bisa dilewati oleh pesawat tempur ketiga, sekalipun dia melakukan manuver karena tapak raksasa itu terlalu besar dan menduduki area yang terlalu besar untuk dihindari.Apalagi pilot pesawat tempur itu, sudah melaju dengan sangat cepat dengan target melakukan pengeboman ke arah kapal kecil yang dilindungi Kevin.Pesawat tempur ketiga itu tidak mampu lagi melakukan manuver cepat untuk menghindari tapak raksasa itu, sehingga posisi terbangnya sudah langsung tertuju ke arah tapak dewa raksasa itu.Karena pilot pesawat tempur ketiga ini tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan dua temannya yang sebelumnya hancur oleh tapak raksasa buatan Kevin ini, maka pilot itu berusaha menembak ke arah tapak raksasa itu.Dia berharap dengan tembakan-tembakannya ini, maka tapak raksasa ini akan memudar dan tidak lagi berbahaya bagi pesawatnya.Tapi sayangnya, tembakan-tembakan dari pilot
Baca selengkapnya

150 Menunggu dalam Kekosongan

Di kejauhan sana, Kevin melihat Natalie dibawa keluar oleh 3 orang yang memakai baju penyelam.Seorang wanita memiting leher Natalie sambil menaruh senjata api di pelipis Natalie sementara dua temannya juga agak berlindung di balik tubuh Natalie.Hal ini membuat Andreas dan kawan-kawannya yang baru saja menghabisi musuh-musuh mereka, tidak bisa berkutik untuk menolong Natalie.Andreas dan kawan-kawannya tidak bisa menembak karena Natalie berada dalam ancaman musuh. Mereka tidak menyangka kalau yang menyerang mereka adalah pasukan penggalih perhatian, sementara ada beberapa orang lainnya yang sudah menyusup ke arah bawah untuk mengambil Natalie.Entah apa yang terjadi pada Xiang Mei yang sedang bersama Natalie di kamar bawah, yang jelas Natalie saat ini sudah berada di tangan musuh.**Kevin sudah melihat hal itu dari kejauhan tetapi jaraknya dengan Natalie masih sangat jauh. Dia terus berusaha berenang. Dia frustasi karena dia masih juga belum berhasil mendekati kapal, jaraknya masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
25
DMCA.com Protection Status