Semua Bab Wanita Masalalu Suamiku: Bab 51 - Bab 60

91 Bab

51. Panggilan Baru

Dinner yang Risjad inginkan akhirnya tercapai. Meski aku mengatakan tidak bisa keluar malam karena Katya, Risjad tak masalah. Suamiku itu memilih dinner di balkon dengan lilin yang menghiasi lantai berbentuk love. Meski hanya di rumah, aku tak ingin mengecewakan Risjad yang bekerja keras untuk membangun moment ini. Aku mengenakan dress hitam yang terlihat sangat cocok dengan kulitku. Begitu juga dengan apa yang Risjad kenakan. Kami terlihat serasi.Risjad menggandeng tanganku. Aku berjalan sepelan mungkin agar suara heels milikku tidak membuat Katya terbangun. Tapi baru saja berada di ambang pintu, bayiku merengek. Kutatap mata Risjad, ia tersenyum dan menyuruhku untuk menyusui Katya terlebih dahulu. Akhirnya aku merangkak ke tempat tidur untuk menyusui Katya.”Aku main game di luar, ya?” ucapnya. Aku mengiyakan.Cukup lama aku menyusui, bukan Katya yang mengantuk, melainkan diriku. Kedua mata bulat milik Katya justru menatapku lekat disertai gumaman kecil. Anakku itu justru memainka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-31
Baca selengkapnya

52. Berkumpul dengan Keluarga

Sudah menjelang sore, aku keluar dari supermarket milikku setelah mengambil beberapa barang untuk kebutuhan bulanan ke bagasi. Tadi pagi Risjad sudah bilang akan pulang telat karena bertemu dengan klien di luar, jadi aku harus pulang lebih cepat ke rumah untuk membantu Mbok Nah menyiapkan makanan. Acara belanja ke mall gagal, mungkin aku akan membeli baju Katya dari online shop saja, atau mungkin lain waktu.”Halo, Mbok,” sahutku begitu panggilan terjawab. Aku menelfonnya karena ingin menanyakan makanan yang ku order, apakah sudah sampai. Aku lega, karena kata Mbok Nah semua makanan yang kupesan sudah berada di meja.”Baiklah, Mbok. Aku lagi jalan pulang, udah dulu ya,” ucapku seraya mematikan sambungan.Aku segera melajukan roda empatku untuk menuju rumah. Tapi baru beberapa menit aku berbaur dengan kendaraan lainnya, aku melihat seorang lelaki yang kukenal tengah berpakaian rapi sedang mondar-mandir. Lelaki itu terlihat sibuk.”Apa dia kerja di sini?” Aku bermonolog.Lelaki itu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-01
Baca selengkapnya

53. Menghadiri Pesta

Aku pulang cepat karena perutku tidak bisa diajak kompromi. Sesampainya di rumah, aku memeluk botol berisi air panas untuk menghangatkan perut. Aku bahkan sampai merintih beberapa kali karena nyeri yang kurasa.”Non, ini obat untuk mengurangi nyeri,” ucap Mbok Nah sambil menyodorkan pil berwarna putih bulat padaku. Aku segera meraihnya dan meminumnya bulat-bulat.Tidak begitu lama, rasa nyeriku berkurang. ”Makasih, Mbok.” Aku duduk hingga berhadapan dengan wanita di depanku yang tengah menimang Katya. ”Maaf ya, Mbok, banyak ngrepotin. Lusa babysitter Katya dateng,” ujarku.Mbok Nah tersenyum, ”Katya nggak rewel kok, Non. Mbok seneng juga seharian sama Katya, jadi inget cucu Mbok sendiri. Sejak Non Rena punya anak, rasa kangen Mbok sedikit terobati karena ada Non Katya.”Aku tersenyum haru.”Aku nggak tega kalau Mbok harus gendong Katya terus. Mbok kan udah jauh lebih berumur dibanding saat Rena kecil.” Aku terkekeh. ”Biar gini-gini, Mbok masih kuat, Non,” sahutnya.”Eh, Mbok, bel b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-02
Baca selengkapnya

54. Petaka Opor

Sesampainya di rumah, aku langsung menghempaskan diriku ke kasur. Hatiku dipengaruhi tanda tanya yang besar. Bagaimana bisa?”Yang, kamu kenapa sih, dari tadi diem aja?”Alih-alih menjawab, aku justru memiringkan badan masih tidak menyangka dengan apa yang kulihat tadi.”Ris, gimana bisa?” Aku menghela napas, ”gimana bisa, Ris?”Tadi, di restoran, saat aku tergesa-gesa hendak menuju meja, aku benar-benar terkejut saat kulihat wanita yang sempat berselisih dengan suamiku justru menjadi gandengan Aldi.”Hai,” cakapnya pertama kali saat melihatku. Aku sudah mengusahakan agar tidak terkejut, tapi aku benar-benar terkejut dan tidak bisa menyembunyikannya.”Rose?” gumamku hampir tak terdengar, tapi nyatanya Rosaline mendengarnya.”Maaf atas apa yang pernah terjadi di antara kita, Rena. Aku sudah menyadari jika apa yang kulakukan ini salah,” jelasnya.”Nggak masalah. Itu udah lama,” jawabku.Kami berbincang dalam satu meja, meski aku tidak menimpalinya dan pura-pura sibuk dengan Katya, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-03
Baca selengkapnya

55. Menyesal Tidak Ada Guna

Pov AuthorRena berlari menaiki tangga setelah mendengar tangis bayinya, tapi begitu sampai di tangga terakhir, ia bisa bernapas lega karena Mbok Nah ada di kamarnya tengah menggendong Katya.Ternyata Katya memang sudah bangun dari tadi dan Mbok Nah pun mendengar saat menyapu. Rena menceritakan perihal Katya yang rewel semalaman pada Mbok Nah, dan Mbok Nah pun berkata akan memijat Katya.”Baiklah Mbok, nanti kalau udah mandi pakein baju yang ini ya,” ucap Rena sambil menaruh sepasang baju lucu lengkap dengan sepatunya.”Yang, aku kangen salahsatu makanan di restoran kamu deh.” Suara Risjad membuat aku dan Mbok Nah menoleh. ”Kita ke sana sekarang, yuk, Yang,” ajaknya.”Ngapain ke sana, makan opornya Mawar aja sana!” Cetus Rena sambil mencebik dan menyebut nama Rose dalam bahasanya.Mbok Nah terkekeh sambil berlalu menuju kamar mandi. ”Mbok, abisin aja opornya semua ya. Jangan sampai tersisa satu pun,” titah Risjad pada Mbok Nah, kemudian menarik tangan Rena yang semula ogah-ogahan tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-03
Baca selengkapnya

56. Kelakuan Frontal Rose

Layar ponsel Aldi berkedip-kedip menampilkan seseorang menelfonnya.”Halo, Sayang? Ya, aku udah selesai. Tunggu di sana, ya.” Kemudian sambungan telepon mati. Aldi berdiri setelah sebelumnya memandang wajah ayu Rena sebentar sebelum mematikan ponsel miliknya.”Jika aku diberi satu kesempatan lagi oleh Allah, aku ingin kita sama-sama lagi, Ren,” gumam Aldi dalam hati. Kemudian lelaki itu melangkah menuju calon istri yang tengah menunggu di lobby.”Kamu udah selesai?” Rose mengangguk sambil menunjukkan paper bag yang dibawanya. Aldi melajukan mobil milik Rosalind membelah jalanan kembali menuju rumah milik Rose. ”Sayang, sayang, berhenti,” ucap Rose mendadak membuat Aldi menepikan mobilnya. ”Ada baju anak itu di situ, lucu. Aku mau beliin buat Katya nggak pa-pa ya?” pinta Rose dengan wajah memohon.Senyum Aldi terbit karena itu artinya dirinya akan bertemu dengan Rena. Rose pasti akan merengek untuk memberikan baju itu langsung pada Katya.”Aku tunggu di mobil aja, ya.”Rose mengiyaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-04
Baca selengkapnya

57. Gairah singkat (21+)

”Rose! Tolong jaga sikapmu.” Haris mundur beberapa langkah kemudian menghampiri istrinya yang baru selesai dari toilet yang tak jauh di dapur. Haris segera menggandeng Rena membuat Rosalind yang melihatnya kesal.Aldi melihat kelakuan Rose dan mengernyit, sebenarnya Aldi memang sudah sedikit curiga jika Rose itu menyukai Haris. Saat acara pembukaan cafe miliknya pun ia melihat tatapan Rose yang dalam pada Haris, bahkan ia juga mendengar saat Rose meminta maaf pada Rena.Aldi bertanya-tanya, sebenarnya apa yang tidak ia ketahui?”Ris, Ren, sebaiknya aku dan Rose pergi sekarang. Cafe baru saja dibuka dan aku ingin melihat bagaimana kinerja para karyawanku di sana.” Aldi berdiri menyalami Haris dan Rena.Rosalind memberikan Katya pada Mbok Nah, dan terakhir Aldi mengecup pipi gembul putrinya. ”Papa pergi dulu ya.” Kemudian kembali menyapa Haris dan mantan istrinya seraya membawa Rosalind keluar.”Kamu kenapa, Mas?” tanya Rena begitu melihat tamunya pergi dengan janggal. Aldi terkesan bur
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-04
Baca selengkapnya

58. Wulan Terkena Amukan

Wulan menunduk, matanya berkaca-kaca. Lelaki di hadapannya tersenyum sendu merindukan wanita di hadapannya. Ibu dari anaknya.”Dari dulu, dari sejak kita pacaran dan sampai sekarang, rasa itu masih sama, Lan. Pulanglah, kasihan Kresna,” papar Fais. Wulan mendongak menatap lelaki di hadapannya, wajahnya memerah karena tangis. Bahkan sekian lama ia pergi meninggalkan Kresnaldi, ia tidak berusaha menjalin komunikasi.Bahkan sekarang, Wulan justru ragu apa Kresnaldi akan bahagia bila bertemu dengannya? Atau apakah putranya itu justru membencinya karena memiliki ibu payah sepertinya, memilih lelaki lain hanya demi kesenangannya sendiri.Wulan menangis, benar-benar isak tangis yang keluar bersamaan dengan berbagai beban berat di hatinya. Ia tak lagi menghiraukan lalu lalang orang memasuki restoran atau justru memandangnya heran.Fais tetap diam di tempatnya karena untuk merangkul Wulan sepertinya tidak mungkin karena mereka sudah bercerai. Selama mengenal Wulan, ini adalah kali pertama Fais
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-05
Baca selengkapnya

59. Video Viral

”Nolong sampai harus digendong begini?!” Rena membanting ponselnya ke kasur dan menatap nyalang suaminya.(”Pel4cur! Pel4cur! Pel4cur!”) Suara seorang gadis yang berada di rekaman video ini memperlihatkan Wulan yang tengah di tampar. Rena mengambil kembali ponselnya dan melihat video itu sampai habis. Dadanya naik turun karena emosi.”Aku nolong dia atas dasar kemanusiaan aja, Re. Sesalah apapun dia, nggak seharusnya dia diperlakukan seperti itu. Sekarang dia ada di Klinik Pelita,” papar Haris. ”Kamu boleh benci orang, tapi jangan tutup hati kamu juga, Yang. Lagipula, kamu sama Aldi sudah cerai, buat apa kamu masih mendam dendam begini?” Haris mencoba menasehati.”Aku begini karena takut ular berbisa itu rebut kamu, Ris! Kamu paham nggak sih?!”Haris memeluk Rena mencoba meyakinkan jika dirinya tidak seperti Aldi. Sebenarnya Haris sudah tahu perihal video itu karena grup kantor miliknya pun ramai membahas perlakuan Haris pada Wulan. Bahkan beberapa pesan WA masuk ke ponsel Rena, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-07
Baca selengkapnya

60. Rasa Kesal Mita

Wulan merasakan panas karena ada beberapa cabai halus masuk ke hidung. Seluruh wajahnya memerah dan terasa panas. Fais segera melompat dari kursinya untuk menyelamatkan Wulan karena dari belakang Rena sudah bersiap akan menjambak rambut pirang mantan istrinya.Haris segera memegangi kedua tangan istrinya karena berusaha mencakar wajah Wulan yang tengah meraba-raba mencari air tanpa mengindahkannya ucapan Fais. Rena segera berdiri dan menyiram wajah Wulan dengan jeruk hangat yang dipesan olehnya tepat ke wajah Wulan.”Panas! Panas!” Wulan berjingkat beberapa kali dan berhenti sambil mengusap wajahnya dengan kaos yang ia pakai.Haris mencoba menenangkan Rena, tapi sepertinya tidak mempan karena terlihat napas Rena begitu memburu dengan tatapan tajam masih mengarah ke Wulan yang sedang digiring oleh Fais ke motor.Jari tengah Wulan mengacung ke arah Rena dan berteriak, ”Gue nggak akan tinggal diam, Anj1ng!”Sedangkan semua orang berbisik-bisik, ada yang menggunjing Rena adalah istri sah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status