Beranda / Romansa / Wanita Masalalu Suamiku / 57. Gairah singkat (21+)

Share

57. Gairah singkat (21+)

Penulis: Syiffa Natasya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-04 14:58:36

”Rose! Tolong jaga sikapmu.” Haris mundur beberapa langkah kemudian menghampiri istrinya yang baru selesai dari toilet yang tak jauh di dapur. Haris segera menggandeng Rena membuat Rosalind yang melihatnya kesal.

Aldi melihat kelakuan Rose dan mengernyit, sebenarnya Aldi memang sudah sedikit curiga jika Rose itu menyukai Haris. Saat acara pembukaan cafe miliknya pun ia melihat tatapan Rose yang dalam pada Haris, bahkan ia juga mendengar saat Rose meminta maaf pada Rena.

Aldi bertanya-tanya, sebenarnya apa yang tidak ia ketahui?

”Ris, Ren, sebaiknya aku dan Rose pergi sekarang. Cafe baru saja dibuka dan aku ingin melihat bagaimana kinerja para karyawanku di sana.” Aldi berdiri menyalami Haris dan Rena.

Rosalind memberikan Katya pada Mbok Nah, dan terakhir Aldi mengecup pipi gembul putrinya. ”Papa pergi dulu ya.” Kemudian kembali menyapa Haris dan mantan istrinya seraya membawa Rosalind keluar.

”Kamu kenapa, Mas?” tanya Rena begitu melihat tamunya pergi dengan janggal. Aldi terkesan bur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Masalalu Suamiku   58. Wulan Terkena Amukan

    Wulan menunduk, matanya berkaca-kaca. Lelaki di hadapannya tersenyum sendu merindukan wanita di hadapannya. Ibu dari anaknya.”Dari dulu, dari sejak kita pacaran dan sampai sekarang, rasa itu masih sama, Lan. Pulanglah, kasihan Kresna,” papar Fais. Wulan mendongak menatap lelaki di hadapannya, wajahnya memerah karena tangis. Bahkan sekian lama ia pergi meninggalkan Kresnaldi, ia tidak berusaha menjalin komunikasi.Bahkan sekarang, Wulan justru ragu apa Kresnaldi akan bahagia bila bertemu dengannya? Atau apakah putranya itu justru membencinya karena memiliki ibu payah sepertinya, memilih lelaki lain hanya demi kesenangannya sendiri.Wulan menangis, benar-benar isak tangis yang keluar bersamaan dengan berbagai beban berat di hatinya. Ia tak lagi menghiraukan lalu lalang orang memasuki restoran atau justru memandangnya heran.Fais tetap diam di tempatnya karena untuk merangkul Wulan sepertinya tidak mungkin karena mereka sudah bercerai. Selama mengenal Wulan, ini adalah kali pertama Fais

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • Wanita Masalalu Suamiku   59. Video Viral

    ”Nolong sampai harus digendong begini?!” Rena membanting ponselnya ke kasur dan menatap nyalang suaminya.(”Pel4cur! Pel4cur! Pel4cur!”) Suara seorang gadis yang berada di rekaman video ini memperlihatkan Wulan yang tengah di tampar. Rena mengambil kembali ponselnya dan melihat video itu sampai habis. Dadanya naik turun karena emosi.”Aku nolong dia atas dasar kemanusiaan aja, Re. Sesalah apapun dia, nggak seharusnya dia diperlakukan seperti itu. Sekarang dia ada di Klinik Pelita,” papar Haris. ”Kamu boleh benci orang, tapi jangan tutup hati kamu juga, Yang. Lagipula, kamu sama Aldi sudah cerai, buat apa kamu masih mendam dendam begini?” Haris mencoba menasehati.”Aku begini karena takut ular berbisa itu rebut kamu, Ris! Kamu paham nggak sih?!”Haris memeluk Rena mencoba meyakinkan jika dirinya tidak seperti Aldi. Sebenarnya Haris sudah tahu perihal video itu karena grup kantor miliknya pun ramai membahas perlakuan Haris pada Wulan. Bahkan beberapa pesan WA masuk ke ponsel Rena, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Wanita Masalalu Suamiku   60. Rasa Kesal Mita

    Wulan merasakan panas karena ada beberapa cabai halus masuk ke hidung. Seluruh wajahnya memerah dan terasa panas. Fais segera melompat dari kursinya untuk menyelamatkan Wulan karena dari belakang Rena sudah bersiap akan menjambak rambut pirang mantan istrinya.Haris segera memegangi kedua tangan istrinya karena berusaha mencakar wajah Wulan yang tengah meraba-raba mencari air tanpa mengindahkannya ucapan Fais. Rena segera berdiri dan menyiram wajah Wulan dengan jeruk hangat yang dipesan olehnya tepat ke wajah Wulan.”Panas! Panas!” Wulan berjingkat beberapa kali dan berhenti sambil mengusap wajahnya dengan kaos yang ia pakai.Haris mencoba menenangkan Rena, tapi sepertinya tidak mempan karena terlihat napas Rena begitu memburu dengan tatapan tajam masih mengarah ke Wulan yang sedang digiring oleh Fais ke motor.Jari tengah Wulan mengacung ke arah Rena dan berteriak, ”Gue nggak akan tinggal diam, Anj1ng!”Sedangkan semua orang berbisik-bisik, ada yang menggunjing Rena adalah istri sah

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Wanita Masalalu Suamiku   61. Menebus Sebuah Maaf

    Keesokan harinya, Rena terbangun dengan mata sedikit bengkak karena menangis semalam. Saat Haris pergi bahkan tidak mengatakan apapun akan ke mana, Rena merasa diabaikan. Dengan langkah sempoyongan, Rena menuju kamar mandi masih tidak menyadari di sekelilingnya.Bahkan Rena masih terkantuk-kantuk saat memutar kenop pintu kamar mandi. Ia hanya merasakan kakinya ada sesuatu yang ia tabrak tapi enggan untuk melihat. Ia mengira mungkin selimut yang jatuh. Sedangkan Haris yang sudah bangun dari pagi buta hanya gregetan karena suprise yang ia buat belum terlihat.Begitu di kamar mandi Rena menyalakan water heater, matanya mulai terbuka saat guyuran air membasahi wajah. ”Bentar ... kok ada yang aneh? Kenapa lampu kamar mandi gue remang-remang?” gumamnya. Rena mengitari kamar mandi dengan kening berkerut. Kemudian membekap mulut karena kamar mandi miliknya sekarang sudah berubah menjadi kebun bunga mawar yang sangat indah disertai kerlip lampu dan lilin aromaterapi.”Risjaaad!” Rena segera

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Wanita Masalalu Suamiku   62. Berbuat Bar-bar

    ”Apa nggak bisa gitu sehari gue bahagia tanpa ada yang bikin onar?!” sungut Rena setelah mendengar pekerjanya mengatakan ada yang mengamuk di restoran. Mobil yang hendak melaju ke supermarket, kini bertolak ke restoran. Di perjalanan, dari kaca mobilnya Rena melihat Rose tengah menyeka keringat di dahi Aldi. Hatinya ikut senang jika Rose benar-benar menyukai mantan suaminya. 10 menit kemudian, Rena sudah memarkir mobil dan terkejut melihat mobil Mita sudah ada di sana.Begitu ke dalam, semuanya tidak ada bekas kekacauan, bahkan rapi dan bersih seperti biasanya. Rena memanggil semua karyawan untuk berdiri di depannya dan menanyai apa maksud ucapan di telepon.”Tadi ada mantannya Pak Fais kemari, Bu.” Salah-seorang dari mereka angkat bicara.”Sekarang di mana dia,” tanya Rena lantang. Hatinya bak disiram timah panas lagi-lagi Wulan menyalakan genderang perang padanya.”Nggak usah diurusin. Udah diurus sama Lexy,” timpal Mita.”Ya udah, kalian kembali bekerja.”Semua pelayan dan koki se

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Wanita Masalalu Suamiku   63. Adisana mengusir Wulan

    Mita benar-benar berdebar karena Adisana tengah di antar kemari oleh beberapa pelayan. Tak begitu jauh, telinganya sudah mendengar derak langkah secara beramai-ramai. Mita menggenggam tangan sahabatnya, sedangkan Wulan terbahak melihat wajah Mita yang semula mengintimidasi kini berubah seperti kucing peliharaan.”Dasar orang kaya sin ting,” maki Wulan sambil meludah.Rena memiringkan kepala, mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Wulan. ”Sekarang lo bisa ketawa, tunggu sebentar lagi,” ucap Rena pelan kemudian menyeringai.”Dia sudah datang, kan, Lex?” tanya Rena pada Lexy. Lelaki tampan dengan tubuh tegap itu mengangguk. Di saat itu, pintu terbuka membuat mata Wulan melotot dan berusaha melepas tali yang menjerat, bahkan ia pun menggigitnya.Saat sepasang sepatu heels itu mendekat, Wulan semakin frustasi memikirkan bagaimana ia nanti. Kemungkinan-kemungkinan terburuk saling berlalu lalang di kepalanya seperti kaset rusak. Kedua pemilik heels itu berdiri di depan Wulan sambil bersed

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-13
  • Wanita Masalalu Suamiku   64. Berita Mengejutkan

    ”Aku nggak boleh mati konyol di sini,” gumam Wulan. Kini wanita itu tengah duduk di kasur tipis kostnya. Dari kemarin setelah pulang dari rumah Mita, Wulan benar-benar memikirkan ucapan Adisana yang memintanya pulang kembali ke Jawa. Clara pasti akan mencari Wulan terlebih ia pun tahu bagaimana Clara yang sebenarnya.Tidak ingin mati konyol, itu yang membuat motivasinya untuk kembali ke Jawa. Di perjalanan pulang kemarin pun Wulan meminta maaf pada Fais, dan meminta ingin menemui Kresnaldi. Fais mengizinkan dan mempersilahkan mantan istrinya itu agar mengunjungi rumahnya di desa.Ada secarik rasa sedih di hati Fais kala itu, merasa ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Wulan meski ia tahu jika mantan istrinya itu hanya akan diam saja di desa. Benar bagi Adisana, lebih baik Wulan ke kampung halamannya saja dari pada harus di kota dengan kemungkinan bahaya lain dari Clara.Wulan merapikan kembali baju-bajunya dan menaruh ke dalam koper, ia juga sempat menulis surat untuk Fais karena t

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • Wanita Masalalu Suamiku   65. Sebuah Sesal

    Fais segera menaiki bus untuk menuju rumah sakit. Butuh waktu 3 jam untuk sampai ke sana. Ada sedikit kesal karena permintaan cutinya diabaikan oleh atasannya itu. Padahal jelas-jelas ia sudah mengatakan alasannya. Fais mencengkram keras ponselnya yang terdapat foto Wulan mengenakan dress pink tua tanpa lengan. Wulan masih terlihat polos dengan sendal jepit warna hitam. Latar belakang foto itu adalah kebun singkong. Fais tersenyum teringat saat mengambil foto itu saat mereka berdua masih SMK. Bahkan Wulan terlihat kaku saat berpose dengan tangan menyangga dagu. Wulan samasekali tak tersenyum di sana. Wulan dengan ekspresi datarnya dengan Fais yang sudah jatuh cinta saat itu. Pertemuan kedua saat di Jakarta saat itu bagai membuainya kembali untuk mengingat kali pertama saat mereka berdua masih berteman, hanya saja Wulan tidak mengingatnya.3 jam terlewati, bus berhenti dengan supir yang berteriak kencang agar penumpang yang tertidur bisa bangun mendengarnya. Fais tersadar dari romans

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15

Bab terbaru

  • Wanita Masalalu Suamiku   91. Putusan Sidang

    Semalaman Rena tidak tidur, bahkan ia hanya duduk sambil menyender di pojok ranjangnya. Sementara, Katya berada dengan ibu kandung Rena karena memang sedari pemakaman kemarin, Rena hanya mengurung diri di kamar. Matanya memerah dan menimbulkan tanda hitam di bawahnya. Air matanya sudah kering, ia sudah tidak menangisi suaminya, akan tetapi ia masih belum bisa untuk mengikhlaskannya. Ikhlas? Satu kata dengan sejuta kesulitan.”Aku mau berlama-lama di sini sama Risjad, Kak.” Suara Rena serak, saat Adisana menyuruhnya pulang karena terlalu lama di pemakaman tadi siang.”Apa ada yang bisa kulakukan buat kamu, Yang, biar kamu tetep hidup?” racau Rena.Adisana mengusap wajahnya mendengar suara parau adiknya semakin membuatnya pilu. ”Dek, doakan Haris agar tenang di sana.”Rena mengerling tajam ke arah Adisana, ia tidak suka mendengar ucapan Adisana. ”Tenang? Aku yakin dia belum tenang kalau aku belum bertemu dengan pembunuhnya. Lagipula, apa motif Clara? Kenapa sasarannya ke aku dan Risjad

  • Wanita Masalalu Suamiku   90. Harus Baik-baik Saja

    Rena segera berlari ke ruangan dokter Regant untuk memberitahukan suaminya menggerakkan tangan ke atas dan ke samping. Bahkan matanya berkedip seperti orang yang berusaha bangun dari tidur. Suara gumaman pun terdengar kembali.”Dok, suami saya! Suami saya menggerakkan tangannya, dia juga berkedip!” Rena terlalu antusias hingga tak memperdulikan jika dokter Regant tengah melakukan pertemuan dengan tamunya. Senyumnya memudar saat menyadari jika Rena tidak sopan, ia menunduk dan kembali membuka pintu.”Mari, Bu Rena, akan saya lihat keadaan Pak Haris,” katanya. Rena mengangguk canggung. ”Maaf, Dok.””Nggak pa-pa, ini ibu saya.”Mereka berdua jalan saling beriringan menuju ruang ICU. Dokter Regant juga meminta 2 susternya untuk ikut. Sesampainya di dalam, mata Rena membesar, tubuhnya mematung karena suaminya membuka mata. Tanpa dipinta, air mata bening mengalir di pipi Rena, ia begitu terharu.Dokter Regant memeriksa kondisi Haris dan tersenyum cerah ke arah Rena. ”Alhamdulillah, Bu, ko

  • Wanita Masalalu Suamiku   89. Perubahan

    ”Maafin mbak, Shil. Mbak terlalu mengandalkan kamu dan Wulan, sedang mbak di rumah ongkang-ongkang kaki tanpa mikirin kalian berdua banting tulang buatku dan ibu. Karena aku yang nggak mau terbebani hutang yang ditinggalkan almarhum bapak, kamu dan Wulan jadi korban,” racau Fitria sambil memandangi peti mati di hadapannya.Sudah berapa bulir air mata yang keluar, Fitria tidak tahu, yang jelas kini ia tengah merunduk sambil memegangi kayu peti itu dengan bahu terguncang. Kehilangan 2 adiknya dalam waktu berdekatan sangat menyiksanya. Meski ia hidup, agaknya Fitria akan merasa bersalah sepanjang hidupnya.Kemeja hitam yang dipakainya sudah basah untuk mengelap air mata. Semalam ia menelfon Fais untuk memberitahukan kematian Shilla, Fitria meminta tolong untuk membantu pemakaman adiknya. Bahkan Fais sudah pulang lebih dulu karena sebelumnya mengadakan pengajian untuk Wulan.Pikirannya menerawang pada saat ia kembali dari kantor polisi dan mendengar cerita dari Rose, jika adiknya mengalam

  • Wanita Masalalu Suamiku   88. Tertangkap

    POV AuthorDi Jakarta tengah gaduh, lebih tepatnya di kediaman Rose karena polisi yang sudah hampir 2 minggu mencari biang keladi dari semua rentetan kejadian akhirnya mengirimi surat agar Aldi ke kantor polisi karena tersangka sudah ditangkap meski yang satunya lagi masih dalam status buron.Keadaan Shilla seperti mayat hidup sekarang, bahkan hidupnya bergantung pada alat-alat yang menopang hidupnya. Fitria benar-benar terpukul saat 2 hari sebelum Haris mengalami kecelakaan, infus milik adiknya justru terisi cairan yang diduga racun. Tubuh Shilla langsung mengejang, bahkan dari mulutnya mengeluarkan busa hingga urat-urat di sekitar lehernya membiru.Mendengar pelakunya sudah ditangkap meski belum semua membuat Fitria mengepalkan tangannya. Ia bahkan berjanji pada adiknya akan menampar pelaku itu hingga membuat kelima jarinya membekas. Fitria mendekati Rose dan Aldi, menatap mereka dengan tatapan datar namun hatinya bergemuruh.”Ajak aku ke sana, Di. Aku mohon,” pintanya.Aldi menoleh

  • Wanita Masalalu Suamiku   87. Penuh Tangis

    PoV RenaIni adalah kedua kalinya aku berada di rumah sakit. Satu kali saat melahirkan Katya, dan ini yang kedua kalinya karena mengalami kecelakaan. Aku sangat menyesal karena menyusul suamiku kemari dan menjadi penyebab dirinya seperti ini. Rasa rindu yang kukira akan menyelamatkanku dari rasa haus kasih sayang Risjad, kini justru menjadi boomerang untukku. Kini melihatnya hanya diam tanpa ada kosa kata pun yang keluar dari mulutnya membuatku semakin lemah. Hatiku sudah ditawan olehnya. Dia sudah mendapatkan seluruh hatiku yang sebelumnya sudah hampir mati rasa akibat dihianati oleh Aldi.Dia yang membuatku merasakan kembali bagaimana indahnya dicintai sebaik ini. Bahkan dia juga yang membuatku merasa menjadi wanita yang sangat diinginkan. Kuusap keningnya yang bersih tanpa cela, kucium kening itu lama. Seolah berada dalam sebuah film, aku berharap ini adalah mimpi.”Sus, nggak pa-pa tinggalin saya di sini.”Aku ingin berdua saja dengan suamiku, memeluknya meski selang infusku meng

  • Wanita Masalalu Suamiku   86. Fakta Memilukan

    ”Halo, Di?”Adisana memang hendak menelfon Aldi untuk mengabarkan kondisi Katya. Meski adiknya berkata agar tidak perlu menghubungi Aldi karena pasti sibuk mengelola cafe barunya. (”Ya, Kak?”)Adisana menghirup napas dalam-dalam. ”Katya kecelakaan, dan sekarang ada di Surabaya. Lo nggak perlu dateng, karena pasti lo banyak pekerjaan. Gue cuma mau ngabarin aja, Di.”(”Di rumah sakit mana, Kak? Besok gue ke sana.”)Adisana yang tak ada pilihan lain pun mengatakan di mana rumah sakit Katya dirawat. Ia pun menceritakan bagaimana Katya sampai seperti sekarang.Di seberang, Aldi langsung terduduk lemas karena mendengar musibah yang menimpa mantan istri beserta anaknya.(”Sekarang kabar Haris gimana?”)Adisana menggeleng meski lawannya tak melihat. ”Dokter bilang, cuma mukjizat yang bisa sembuhin dia. Gue nggak bilang ke Rena, gue nggak mau adek gue stress. Dia lagi hamil.”Mendengar fakta itu, Aldi hanya diam dengan pikiran tak menentu.(”Pasti Rena sedih banget pas tau ini, Kak. Semoga Al

  • Wanita Masalalu Suamiku   85. Kondisi Risjad

    Bianglala yang dinaiki Rena berada di posisi tertinggi, dengan pengait yang hampir putus. Bahkan kurungan bianglala tak jauh darinya sudah jatuh hingga pengunjung pasar malam semakin histeris. Haris memeluk Katya dan istrinya yang panik, ditambah suara dalam telfon yang seakan menertawakan kepanikan mereka.”Ris ....” Rena benar-benar tak tahu untuk berbuat apa, sedangkan petugas yang menjalankan bianglala berusaha memperbaiki mesinnya. Perlahan tapi pasti, Rena merasa ia akan menjadi yang selanjutnya yang akan jatuh.Haris berusaha membuka pintu bianglala yang ia naiki, tapi nihil karena dalam keadaan panik membuat semuanya terlihat sulit. Rena, Katya dan Lira berpelukan bersama ...Hingga,Kreek!”Aaaaakkkk! Risjad!”Selama hidup, Rena merasa ini adalah bagian yang paling menyakitkan di hidupnya. Ia merasa dipermainkan oleh takdir. Kebahagiaan yang baru saja ia reguk seakan kembali direnggut.Pengunjung pasar malam dapat melihat bagaimana kurungan yang terdapat keluarga kecil Rena

  • Wanita Masalalu Suamiku   84. Naik Bianglala

    Sudah seminggu ini Rena tidak ke mana-mana, bahkan untuk ke supermarket atau ke restoran. Rena merasa tidak memiliki semangat seperti biasa untuk mengganggu Rose, bahkan sekedar menanyakan kabar Shilla saja dia tidak menanyakannya. Bahkan saat Mita datang ke rumah dan mengajaknya hang out, Rena menolak ajakan Mita. Hidupnya terasa tidak bergairah setelah suaminya akan pergi 2 hari lagi ke Amerika. Bukan ia tidak ingin suaminya semakin sukses mendapat proyek besar, hanya saja ada perasaan lain yang ia pun tidak tahu.Ketika perasaan aneh itu muncul, Rena hanya akan menangis sambil menelfon suaminya dan merengek agar membatalkan kepergiannya ke Amerika. Bahkan meski Haris kehilangan proyek besar itu, Rena tidak perduli dibanding berjauhan selama itu.”Kamu tau kan aku nggak bisa LDR. Pikiran aku gampang banget parno. Kamu pulang aja, Ris ...,” rengeknya. ”Nggak bisa, Sayang. Gini deh, kamu kasih kepercayaan buat aku, dan bisa aku pastiin kalo nggak ada bule yang nempel nantinya di hat

  • Wanita Masalalu Suamiku   83. Mood Swing

    ”Clara dorong aku, Mbak. Dia juga ke sini kemarin siang saat Lira lagi di kantin. Dia ancam aku, dan nggak bolehin aku buat ngomong ini ke siapa pun. Clara ... Clara ....”Shilla terisak, tangannya menyentuh perut. Shilla benar-benar merasa kesakitan di sekitar perutnya saat terisak. Braak!Semua orang sontak melihat ke arah pintu. Mata Shilla, Rose dan Rena terbuka lebar. Sedangkan Fitria dan Lira tidak tahu siapa gadis yang tengah melangkah mendekati Shilla sambil membawa buah-buahan yang tersusun rapi.”Oh, lo udah cerita, Shil? Baguslah, jadi gue pun tau ternyata orang yang gue kira sahabat pun cepuin gue.” Clara memandang Rose.Fitria bagai baru tersadar jika gadis di hadapannya ini adalah gadis yang baru saja mereka bicarakan. Fitria berdiri sambil melangkah mendekati Clara, tak segan-segan ia bahkan mendaratkan cap lima jari di pipi mulus Clara.”Ja-lang! Harusnya lo yang gue gampar! Keluarga lo busuk semua!” maki Clara. Tangannya mendorong Fitria, namun Fitria kembali berdiri

DMCA.com Protection Status