Home / Romansa / Wanita Masalalu Suamiku / 61. Menebus Sebuah Maaf

Share

61. Menebus Sebuah Maaf

last update Last Updated: 2022-09-08 00:14:18

Keesokan harinya, Rena terbangun dengan mata sedikit bengkak karena menangis semalam. Saat Haris pergi bahkan tidak mengatakan apapun akan ke mana, Rena merasa diabaikan. Dengan langkah sempoyongan, Rena menuju kamar mandi masih tidak menyadari di sekelilingnya.

Bahkan Rena masih terkantuk-kantuk saat memutar kenop pintu kamar mandi. Ia hanya merasakan kakinya ada sesuatu yang ia tabrak tapi enggan untuk melihat. Ia mengira mungkin selimut yang jatuh. Sedangkan Haris yang sudah bangun dari pagi buta hanya gregetan karena suprise yang ia buat belum terlihat.

Begitu di kamar mandi Rena menyalakan water heater, matanya mulai terbuka saat guyuran air membasahi wajah.

”Bentar ... kok ada yang aneh? Kenapa lampu kamar mandi gue remang-remang?” gumamnya.

Rena mengitari kamar mandi dengan kening berkerut. Kemudian membekap mulut karena kamar mandi miliknya sekarang sudah berubah menjadi kebun bunga mawar yang sangat indah disertai kerlip lampu dan lilin aromaterapi.

”Risjaaad!” Rena segera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yung
kirim ke penjara beneran kenapa sih,bikin kacau aja dasan jalang tak tau malu heran deh,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wanita Masalalu Suamiku   62. Berbuat Bar-bar

    ”Apa nggak bisa gitu sehari gue bahagia tanpa ada yang bikin onar?!” sungut Rena setelah mendengar pekerjanya mengatakan ada yang mengamuk di restoran. Mobil yang hendak melaju ke supermarket, kini bertolak ke restoran. Di perjalanan, dari kaca mobilnya Rena melihat Rose tengah menyeka keringat di dahi Aldi. Hatinya ikut senang jika Rose benar-benar menyukai mantan suaminya. 10 menit kemudian, Rena sudah memarkir mobil dan terkejut melihat mobil Mita sudah ada di sana.Begitu ke dalam, semuanya tidak ada bekas kekacauan, bahkan rapi dan bersih seperti biasanya. Rena memanggil semua karyawan untuk berdiri di depannya dan menanyai apa maksud ucapan di telepon.”Tadi ada mantannya Pak Fais kemari, Bu.” Salah-seorang dari mereka angkat bicara.”Sekarang di mana dia,” tanya Rena lantang. Hatinya bak disiram timah panas lagi-lagi Wulan menyalakan genderang perang padanya.”Nggak usah diurusin. Udah diurus sama Lexy,” timpal Mita.”Ya udah, kalian kembali bekerja.”Semua pelayan dan koki se

    Last Updated : 2022-09-09
  • Wanita Masalalu Suamiku   63. Adisana mengusir Wulan

    Mita benar-benar berdebar karena Adisana tengah di antar kemari oleh beberapa pelayan. Tak begitu jauh, telinganya sudah mendengar derak langkah secara beramai-ramai. Mita menggenggam tangan sahabatnya, sedangkan Wulan terbahak melihat wajah Mita yang semula mengintimidasi kini berubah seperti kucing peliharaan.”Dasar orang kaya sin ting,” maki Wulan sambil meludah.Rena memiringkan kepala, mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Wulan. ”Sekarang lo bisa ketawa, tunggu sebentar lagi,” ucap Rena pelan kemudian menyeringai.”Dia sudah datang, kan, Lex?” tanya Rena pada Lexy. Lelaki tampan dengan tubuh tegap itu mengangguk. Di saat itu, pintu terbuka membuat mata Wulan melotot dan berusaha melepas tali yang menjerat, bahkan ia pun menggigitnya.Saat sepasang sepatu heels itu mendekat, Wulan semakin frustasi memikirkan bagaimana ia nanti. Kemungkinan-kemungkinan terburuk saling berlalu lalang di kepalanya seperti kaset rusak. Kedua pemilik heels itu berdiri di depan Wulan sambil bersed

    Last Updated : 2022-09-13
  • Wanita Masalalu Suamiku   64. Berita Mengejutkan

    ”Aku nggak boleh mati konyol di sini,” gumam Wulan. Kini wanita itu tengah duduk di kasur tipis kostnya. Dari kemarin setelah pulang dari rumah Mita, Wulan benar-benar memikirkan ucapan Adisana yang memintanya pulang kembali ke Jawa. Clara pasti akan mencari Wulan terlebih ia pun tahu bagaimana Clara yang sebenarnya.Tidak ingin mati konyol, itu yang membuat motivasinya untuk kembali ke Jawa. Di perjalanan pulang kemarin pun Wulan meminta maaf pada Fais, dan meminta ingin menemui Kresnaldi. Fais mengizinkan dan mempersilahkan mantan istrinya itu agar mengunjungi rumahnya di desa.Ada secarik rasa sedih di hati Fais kala itu, merasa ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Wulan meski ia tahu jika mantan istrinya itu hanya akan diam saja di desa. Benar bagi Adisana, lebih baik Wulan ke kampung halamannya saja dari pada harus di kota dengan kemungkinan bahaya lain dari Clara.Wulan merapikan kembali baju-bajunya dan menaruh ke dalam koper, ia juga sempat menulis surat untuk Fais karena t

    Last Updated : 2022-09-15
  • Wanita Masalalu Suamiku   65. Sebuah Sesal

    Fais segera menaiki bus untuk menuju rumah sakit. Butuh waktu 3 jam untuk sampai ke sana. Ada sedikit kesal karena permintaan cutinya diabaikan oleh atasannya itu. Padahal jelas-jelas ia sudah mengatakan alasannya. Fais mencengkram keras ponselnya yang terdapat foto Wulan mengenakan dress pink tua tanpa lengan. Wulan masih terlihat polos dengan sendal jepit warna hitam. Latar belakang foto itu adalah kebun singkong. Fais tersenyum teringat saat mengambil foto itu saat mereka berdua masih SMK. Bahkan Wulan terlihat kaku saat berpose dengan tangan menyangga dagu. Wulan samasekali tak tersenyum di sana. Wulan dengan ekspresi datarnya dengan Fais yang sudah jatuh cinta saat itu. Pertemuan kedua saat di Jakarta saat itu bagai membuainya kembali untuk mengingat kali pertama saat mereka berdua masih berteman, hanya saja Wulan tidak mengingatnya.3 jam terlewati, bus berhenti dengan supir yang berteriak kencang agar penumpang yang tertidur bisa bangun mendengarnya. Fais tersadar dari romans

    Last Updated : 2022-09-15
  • Wanita Masalalu Suamiku   66. Prosesi pemakaman

    Rena dan Aldi saling pandang, kemudian ditengahi oleh Fais yang tengah menatap tajam keduanya secara bergantian.”Kematian nggak ada yang tau, Pak Aldi.” Fais angkat bicara. ”Wulan memang salah, tapi bukankah sekarang yang Wulan harapkan adalah kata maaf dari kita? Nggak ada lagi keluarganya yang hadir.”Adisana kembali ke ruang mayat, ”Administrasi sudah saya urus,” ujarnya diikuti 2 orang perawat laki-laki yang mendekat ke arah peti, kemudian menutupnya. Air mata Fais kembali lolos.”Apa kata polisi?” tanya Rena pada Fais.Fais menggeleng, ”Belum diketahui. Mungkin memang hanya tabrakan dan supir mengantuk.” Kemudian lelaki itu mengikuti arah 2 perawat tadi yang tengah meminta bantuan perawat lain untuk menaruh peti ke mobil ambulan. Setelah siap, Fais masuk ke ambulan. Sebelum si perawat menutupnya, Rena menghampiri.”Kita semua ikut ke kampung Wulan,” ujarnya, setelah Fais mengangguk Rena menghampiri suaminya dan berjalan ke arah mobil. Aldi mengetatkan rahang, melihat kondisi Wu

    Last Updated : 2022-09-16
  • Wanita Masalalu Suamiku   67. Diabaikan

    Rena mundur beberapa langkah, wajahnya memucat dengan keringat dingin yang mulai keluar. Mita mendekati Rena, berusaha membuat keadaan seperti tidak ada apa-apa.”Lexy sama bodyguard yang lainnya ikut, karena dia udah curiga sejak Clara ngomong begitu. Bahkan beberapa orang gue bilang suruh hati-hati sama Clara,” ujar Mita.”Sakit kali tu orang, Mit,” sahut Rena.”Yang gue takutin kalau dia nyoba apa-apain kita juga. Kenapa firasat gue, dia bakal deketin lo ya, karena masalah lo sama dia kan sama.””Lo jangan nakut-nakutin gue gitu dong, Mit. Gue orangnya panikan tau.” Kemudian Rena memilih pergi saja dari hadapan Mita menuju Haris, ia langsung meminta Haris untuk berpamitan pada keluarga Wulan agar secepatnya mencari penginapan.Rena bernapas lega karena kakaknya yang sudah lebih dulu mengambil alih untuk berpamitan pada keluarga Wulan yang lain. Rena diam melihat mata Aldi yang bengkak, kemudian mengalihkan pandangan ketika mata mereka berdua bertemu. Aldi segera merangkul ibu Wulan

    Last Updated : 2022-09-16
  • Wanita Masalalu Suamiku   68. Fitria

    ”Aku kayak orang bo doh tau nggak, Di?! Aku kayak orang be go! Aku nontonin suami aku sendiri nangisin mantannya di depan mata,” pekik Rose, tangannya semakin keras memukul bantal.”Aku dicuekin di hadapan mayat sama di hadapan mantan istri suami sendiri. Sedih banget aku,” racau Rose. Aldi hanya diam, ia hanya mengeratkan pelukan. Aldi mencoba memberi ruang agar Rose bisa mengeluarkan seluruh rasa sakitnya.”Maaf, Rose. Maafin aku,” ucap Aldi lirih. Rose berangsur-angsur tenang, tangisnya tak sekeras tadi. Rose berusaha mengatur napas agar bisa berbicara lebih tenang.”Kamu tau nggak, Di? Aku istri kamu. Aku ngerasa nggak dihargain,” terang Rose mencoba saling berbicara dari hati ke hati.”Kamu post foto Wulan lagi pelukan di story kamu dengan caption bakal tetep sayang dia, maksud kamu apa? Terus adanya aku di sini buat apa,” tuturnya. Sekuat mungkin Rose mencoba untuk tidak emosi, tapi gagal karena rasa cemburunya lebih besar.Tidak ada lagi yang dilakukan oleh Aldi, ia benar-bena

    Last Updated : 2022-09-17
  • Wanita Masalalu Suamiku   69. Melakukan Penawaran

    ”Iya, gue emang ada di sini.”Serentak semua mata tertuju pada sumber suara. Rena dan Mita sampai melotot karena melihat Clara justru duduk bergabung dengannya.”Psikopat,” gumam Rena lirih, tapi agaknya masih terdengar oleh Clara.”Gue bukan psikopat kali, gue cuma denger Wulan katanya meninggoy,” sahut Clara santai, bahkan ia mencomot menu breakfast milik Haris.”Lo yang bu nuh dia?!” tanya Mita.Clara tertawa, ”Gue? Ngapain repot-repot bu nuh tikus kayak dia? ngotorin tangan gue aja.”Rena masih menatap tajam Clara, bibirnya bergetar ingin mengatakan sesuatu tapi nyalinya justru menciut.”Hei, Clar!”Kembali terkejut karena Rose justru menghampiri Clara dengan senyum merekah. Mereka berdua cipika-cipiki tanpa merasa tatapan aneh dari semua orang yang menatapnya. Mereka terlibat obrolan ringan, Rena dan Mita saling pandang.”Kalian berdua kenal?”Rose mengangguk, terlihat sangat antusias. ”Iya, Mit. Kemaren Clara mau ikut rombongan kita, tapi justru tertinggal. Gue ingat bokapnya ka

    Last Updated : 2022-09-18

Latest chapter

  • Wanita Masalalu Suamiku   91. Putusan Sidang

    Semalaman Rena tidak tidur, bahkan ia hanya duduk sambil menyender di pojok ranjangnya. Sementara, Katya berada dengan ibu kandung Rena karena memang sedari pemakaman kemarin, Rena hanya mengurung diri di kamar. Matanya memerah dan menimbulkan tanda hitam di bawahnya. Air matanya sudah kering, ia sudah tidak menangisi suaminya, akan tetapi ia masih belum bisa untuk mengikhlaskannya. Ikhlas? Satu kata dengan sejuta kesulitan.”Aku mau berlama-lama di sini sama Risjad, Kak.” Suara Rena serak, saat Adisana menyuruhnya pulang karena terlalu lama di pemakaman tadi siang.”Apa ada yang bisa kulakukan buat kamu, Yang, biar kamu tetep hidup?” racau Rena.Adisana mengusap wajahnya mendengar suara parau adiknya semakin membuatnya pilu. ”Dek, doakan Haris agar tenang di sana.”Rena mengerling tajam ke arah Adisana, ia tidak suka mendengar ucapan Adisana. ”Tenang? Aku yakin dia belum tenang kalau aku belum bertemu dengan pembunuhnya. Lagipula, apa motif Clara? Kenapa sasarannya ke aku dan Risjad

  • Wanita Masalalu Suamiku   90. Harus Baik-baik Saja

    Rena segera berlari ke ruangan dokter Regant untuk memberitahukan suaminya menggerakkan tangan ke atas dan ke samping. Bahkan matanya berkedip seperti orang yang berusaha bangun dari tidur. Suara gumaman pun terdengar kembali.”Dok, suami saya! Suami saya menggerakkan tangannya, dia juga berkedip!” Rena terlalu antusias hingga tak memperdulikan jika dokter Regant tengah melakukan pertemuan dengan tamunya. Senyumnya memudar saat menyadari jika Rena tidak sopan, ia menunduk dan kembali membuka pintu.”Mari, Bu Rena, akan saya lihat keadaan Pak Haris,” katanya. Rena mengangguk canggung. ”Maaf, Dok.””Nggak pa-pa, ini ibu saya.”Mereka berdua jalan saling beriringan menuju ruang ICU. Dokter Regant juga meminta 2 susternya untuk ikut. Sesampainya di dalam, mata Rena membesar, tubuhnya mematung karena suaminya membuka mata. Tanpa dipinta, air mata bening mengalir di pipi Rena, ia begitu terharu.Dokter Regant memeriksa kondisi Haris dan tersenyum cerah ke arah Rena. ”Alhamdulillah, Bu, ko

  • Wanita Masalalu Suamiku   89. Perubahan

    ”Maafin mbak, Shil. Mbak terlalu mengandalkan kamu dan Wulan, sedang mbak di rumah ongkang-ongkang kaki tanpa mikirin kalian berdua banting tulang buatku dan ibu. Karena aku yang nggak mau terbebani hutang yang ditinggalkan almarhum bapak, kamu dan Wulan jadi korban,” racau Fitria sambil memandangi peti mati di hadapannya.Sudah berapa bulir air mata yang keluar, Fitria tidak tahu, yang jelas kini ia tengah merunduk sambil memegangi kayu peti itu dengan bahu terguncang. Kehilangan 2 adiknya dalam waktu berdekatan sangat menyiksanya. Meski ia hidup, agaknya Fitria akan merasa bersalah sepanjang hidupnya.Kemeja hitam yang dipakainya sudah basah untuk mengelap air mata. Semalam ia menelfon Fais untuk memberitahukan kematian Shilla, Fitria meminta tolong untuk membantu pemakaman adiknya. Bahkan Fais sudah pulang lebih dulu karena sebelumnya mengadakan pengajian untuk Wulan.Pikirannya menerawang pada saat ia kembali dari kantor polisi dan mendengar cerita dari Rose, jika adiknya mengalam

  • Wanita Masalalu Suamiku   88. Tertangkap

    POV AuthorDi Jakarta tengah gaduh, lebih tepatnya di kediaman Rose karena polisi yang sudah hampir 2 minggu mencari biang keladi dari semua rentetan kejadian akhirnya mengirimi surat agar Aldi ke kantor polisi karena tersangka sudah ditangkap meski yang satunya lagi masih dalam status buron.Keadaan Shilla seperti mayat hidup sekarang, bahkan hidupnya bergantung pada alat-alat yang menopang hidupnya. Fitria benar-benar terpukul saat 2 hari sebelum Haris mengalami kecelakaan, infus milik adiknya justru terisi cairan yang diduga racun. Tubuh Shilla langsung mengejang, bahkan dari mulutnya mengeluarkan busa hingga urat-urat di sekitar lehernya membiru.Mendengar pelakunya sudah ditangkap meski belum semua membuat Fitria mengepalkan tangannya. Ia bahkan berjanji pada adiknya akan menampar pelaku itu hingga membuat kelima jarinya membekas. Fitria mendekati Rose dan Aldi, menatap mereka dengan tatapan datar namun hatinya bergemuruh.”Ajak aku ke sana, Di. Aku mohon,” pintanya.Aldi menoleh

  • Wanita Masalalu Suamiku   87. Penuh Tangis

    PoV RenaIni adalah kedua kalinya aku berada di rumah sakit. Satu kali saat melahirkan Katya, dan ini yang kedua kalinya karena mengalami kecelakaan. Aku sangat menyesal karena menyusul suamiku kemari dan menjadi penyebab dirinya seperti ini. Rasa rindu yang kukira akan menyelamatkanku dari rasa haus kasih sayang Risjad, kini justru menjadi boomerang untukku. Kini melihatnya hanya diam tanpa ada kosa kata pun yang keluar dari mulutnya membuatku semakin lemah. Hatiku sudah ditawan olehnya. Dia sudah mendapatkan seluruh hatiku yang sebelumnya sudah hampir mati rasa akibat dihianati oleh Aldi.Dia yang membuatku merasakan kembali bagaimana indahnya dicintai sebaik ini. Bahkan dia juga yang membuatku merasa menjadi wanita yang sangat diinginkan. Kuusap keningnya yang bersih tanpa cela, kucium kening itu lama. Seolah berada dalam sebuah film, aku berharap ini adalah mimpi.”Sus, nggak pa-pa tinggalin saya di sini.”Aku ingin berdua saja dengan suamiku, memeluknya meski selang infusku meng

  • Wanita Masalalu Suamiku   86. Fakta Memilukan

    ”Halo, Di?”Adisana memang hendak menelfon Aldi untuk mengabarkan kondisi Katya. Meski adiknya berkata agar tidak perlu menghubungi Aldi karena pasti sibuk mengelola cafe barunya. (”Ya, Kak?”)Adisana menghirup napas dalam-dalam. ”Katya kecelakaan, dan sekarang ada di Surabaya. Lo nggak perlu dateng, karena pasti lo banyak pekerjaan. Gue cuma mau ngabarin aja, Di.”(”Di rumah sakit mana, Kak? Besok gue ke sana.”)Adisana yang tak ada pilihan lain pun mengatakan di mana rumah sakit Katya dirawat. Ia pun menceritakan bagaimana Katya sampai seperti sekarang.Di seberang, Aldi langsung terduduk lemas karena mendengar musibah yang menimpa mantan istri beserta anaknya.(”Sekarang kabar Haris gimana?”)Adisana menggeleng meski lawannya tak melihat. ”Dokter bilang, cuma mukjizat yang bisa sembuhin dia. Gue nggak bilang ke Rena, gue nggak mau adek gue stress. Dia lagi hamil.”Mendengar fakta itu, Aldi hanya diam dengan pikiran tak menentu.(”Pasti Rena sedih banget pas tau ini, Kak. Semoga Al

  • Wanita Masalalu Suamiku   85. Kondisi Risjad

    Bianglala yang dinaiki Rena berada di posisi tertinggi, dengan pengait yang hampir putus. Bahkan kurungan bianglala tak jauh darinya sudah jatuh hingga pengunjung pasar malam semakin histeris. Haris memeluk Katya dan istrinya yang panik, ditambah suara dalam telfon yang seakan menertawakan kepanikan mereka.”Ris ....” Rena benar-benar tak tahu untuk berbuat apa, sedangkan petugas yang menjalankan bianglala berusaha memperbaiki mesinnya. Perlahan tapi pasti, Rena merasa ia akan menjadi yang selanjutnya yang akan jatuh.Haris berusaha membuka pintu bianglala yang ia naiki, tapi nihil karena dalam keadaan panik membuat semuanya terlihat sulit. Rena, Katya dan Lira berpelukan bersama ...Hingga,Kreek!”Aaaaakkkk! Risjad!”Selama hidup, Rena merasa ini adalah bagian yang paling menyakitkan di hidupnya. Ia merasa dipermainkan oleh takdir. Kebahagiaan yang baru saja ia reguk seakan kembali direnggut.Pengunjung pasar malam dapat melihat bagaimana kurungan yang terdapat keluarga kecil Rena

  • Wanita Masalalu Suamiku   84. Naik Bianglala

    Sudah seminggu ini Rena tidak ke mana-mana, bahkan untuk ke supermarket atau ke restoran. Rena merasa tidak memiliki semangat seperti biasa untuk mengganggu Rose, bahkan sekedar menanyakan kabar Shilla saja dia tidak menanyakannya. Bahkan saat Mita datang ke rumah dan mengajaknya hang out, Rena menolak ajakan Mita. Hidupnya terasa tidak bergairah setelah suaminya akan pergi 2 hari lagi ke Amerika. Bukan ia tidak ingin suaminya semakin sukses mendapat proyek besar, hanya saja ada perasaan lain yang ia pun tidak tahu.Ketika perasaan aneh itu muncul, Rena hanya akan menangis sambil menelfon suaminya dan merengek agar membatalkan kepergiannya ke Amerika. Bahkan meski Haris kehilangan proyek besar itu, Rena tidak perduli dibanding berjauhan selama itu.”Kamu tau kan aku nggak bisa LDR. Pikiran aku gampang banget parno. Kamu pulang aja, Ris ...,” rengeknya. ”Nggak bisa, Sayang. Gini deh, kamu kasih kepercayaan buat aku, dan bisa aku pastiin kalo nggak ada bule yang nempel nantinya di hat

  • Wanita Masalalu Suamiku   83. Mood Swing

    ”Clara dorong aku, Mbak. Dia juga ke sini kemarin siang saat Lira lagi di kantin. Dia ancam aku, dan nggak bolehin aku buat ngomong ini ke siapa pun. Clara ... Clara ....”Shilla terisak, tangannya menyentuh perut. Shilla benar-benar merasa kesakitan di sekitar perutnya saat terisak. Braak!Semua orang sontak melihat ke arah pintu. Mata Shilla, Rose dan Rena terbuka lebar. Sedangkan Fitria dan Lira tidak tahu siapa gadis yang tengah melangkah mendekati Shilla sambil membawa buah-buahan yang tersusun rapi.”Oh, lo udah cerita, Shil? Baguslah, jadi gue pun tau ternyata orang yang gue kira sahabat pun cepuin gue.” Clara memandang Rose.Fitria bagai baru tersadar jika gadis di hadapannya ini adalah gadis yang baru saja mereka bicarakan. Fitria berdiri sambil melangkah mendekati Clara, tak segan-segan ia bahkan mendaratkan cap lima jari di pipi mulus Clara.”Ja-lang! Harusnya lo yang gue gampar! Keluarga lo busuk semua!” maki Clara. Tangannya mendorong Fitria, namun Fitria kembali berdiri

DMCA.com Protection Status