Home / Romansa / Wanita Masalalu Suamiku / 51. Panggilan Baru

Share

51. Panggilan Baru

last update Last Updated: 2022-08-31 14:27:12

Dinner yang Risjad inginkan akhirnya tercapai. Meski aku mengatakan tidak bisa keluar malam karena Katya, Risjad tak masalah. Suamiku itu memilih dinner di balkon dengan lilin yang menghiasi lantai berbentuk love. Meski hanya di rumah, aku tak ingin mengecewakan Risjad yang bekerja keras untuk membangun moment ini. Aku mengenakan dress hitam yang terlihat sangat cocok dengan kulitku. Begitu juga dengan apa yang Risjad kenakan. Kami terlihat serasi.

Risjad menggandeng tanganku. Aku berjalan sepelan mungkin agar suara heels milikku tidak membuat Katya terbangun. Tapi baru saja berada di ambang pintu, bayiku merengek.

Kutatap mata Risjad, ia tersenyum dan menyuruhku untuk menyusui Katya terlebih dahulu. Akhirnya aku merangkak ke tempat tidur untuk menyusui Katya.

”Aku main game di luar, ya?” ucapnya. Aku mengiyakan.

Cukup lama aku menyusui, bukan Katya yang mengantuk, melainkan diriku. Kedua mata bulat milik Katya justru menatapku lekat disertai gumaman kecil. Anakku itu justru memainka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah Re kmu buka hati mu tuk Risja dn Risja itu solat nya rajin dn sayang sama kety dn cinta banget sama kmu Re .semoga kmu bahagia dn jadi klga SAMAWA ...
goodnovel comment avatar
Yung
hati hati dengan rayuan suami mu re jngn sampai kau tersakiti lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wanita Masalalu Suamiku   52. Berkumpul dengan Keluarga

    Sudah menjelang sore, aku keluar dari supermarket milikku setelah mengambil beberapa barang untuk kebutuhan bulanan ke bagasi. Tadi pagi Risjad sudah bilang akan pulang telat karena bertemu dengan klien di luar, jadi aku harus pulang lebih cepat ke rumah untuk membantu Mbok Nah menyiapkan makanan. Acara belanja ke mall gagal, mungkin aku akan membeli baju Katya dari online shop saja, atau mungkin lain waktu.”Halo, Mbok,” sahutku begitu panggilan terjawab. Aku menelfonnya karena ingin menanyakan makanan yang ku order, apakah sudah sampai. Aku lega, karena kata Mbok Nah semua makanan yang kupesan sudah berada di meja.”Baiklah, Mbok. Aku lagi jalan pulang, udah dulu ya,” ucapku seraya mematikan sambungan.Aku segera melajukan roda empatku untuk menuju rumah. Tapi baru beberapa menit aku berbaur dengan kendaraan lainnya, aku melihat seorang lelaki yang kukenal tengah berpakaian rapi sedang mondar-mandir. Lelaki itu terlihat sibuk.”Apa dia kerja di sini?” Aku bermonolog.Lelaki itu men

    Last Updated : 2022-09-01
  • Wanita Masalalu Suamiku   53. Menghadiri Pesta

    Aku pulang cepat karena perutku tidak bisa diajak kompromi. Sesampainya di rumah, aku memeluk botol berisi air panas untuk menghangatkan perut. Aku bahkan sampai merintih beberapa kali karena nyeri yang kurasa.”Non, ini obat untuk mengurangi nyeri,” ucap Mbok Nah sambil menyodorkan pil berwarna putih bulat padaku. Aku segera meraihnya dan meminumnya bulat-bulat.Tidak begitu lama, rasa nyeriku berkurang. ”Makasih, Mbok.” Aku duduk hingga berhadapan dengan wanita di depanku yang tengah menimang Katya. ”Maaf ya, Mbok, banyak ngrepotin. Lusa babysitter Katya dateng,” ujarku.Mbok Nah tersenyum, ”Katya nggak rewel kok, Non. Mbok seneng juga seharian sama Katya, jadi inget cucu Mbok sendiri. Sejak Non Rena punya anak, rasa kangen Mbok sedikit terobati karena ada Non Katya.”Aku tersenyum haru.”Aku nggak tega kalau Mbok harus gendong Katya terus. Mbok kan udah jauh lebih berumur dibanding saat Rena kecil.” Aku terkekeh. ”Biar gini-gini, Mbok masih kuat, Non,” sahutnya.”Eh, Mbok, bel b

    Last Updated : 2022-09-02
  • Wanita Masalalu Suamiku   54. Petaka Opor

    Sesampainya di rumah, aku langsung menghempaskan diriku ke kasur. Hatiku dipengaruhi tanda tanya yang besar. Bagaimana bisa?”Yang, kamu kenapa sih, dari tadi diem aja?”Alih-alih menjawab, aku justru memiringkan badan masih tidak menyangka dengan apa yang kulihat tadi.”Ris, gimana bisa?” Aku menghela napas, ”gimana bisa, Ris?”Tadi, di restoran, saat aku tergesa-gesa hendak menuju meja, aku benar-benar terkejut saat kulihat wanita yang sempat berselisih dengan suamiku justru menjadi gandengan Aldi.”Hai,” cakapnya pertama kali saat melihatku. Aku sudah mengusahakan agar tidak terkejut, tapi aku benar-benar terkejut dan tidak bisa menyembunyikannya.”Rose?” gumamku hampir tak terdengar, tapi nyatanya Rosaline mendengarnya.”Maaf atas apa yang pernah terjadi di antara kita, Rena. Aku sudah menyadari jika apa yang kulakukan ini salah,” jelasnya.”Nggak masalah. Itu udah lama,” jawabku.Kami berbincang dalam satu meja, meski aku tidak menimpalinya dan pura-pura sibuk dengan Katya, tapi

    Last Updated : 2022-09-03
  • Wanita Masalalu Suamiku   55. Menyesal Tidak Ada Guna

    Pov AuthorRena berlari menaiki tangga setelah mendengar tangis bayinya, tapi begitu sampai di tangga terakhir, ia bisa bernapas lega karena Mbok Nah ada di kamarnya tengah menggendong Katya.Ternyata Katya memang sudah bangun dari tadi dan Mbok Nah pun mendengar saat menyapu. Rena menceritakan perihal Katya yang rewel semalaman pada Mbok Nah, dan Mbok Nah pun berkata akan memijat Katya.”Baiklah Mbok, nanti kalau udah mandi pakein baju yang ini ya,” ucap Rena sambil menaruh sepasang baju lucu lengkap dengan sepatunya.”Yang, aku kangen salahsatu makanan di restoran kamu deh.” Suara Risjad membuat aku dan Mbok Nah menoleh. ”Kita ke sana sekarang, yuk, Yang,” ajaknya.”Ngapain ke sana, makan opornya Mawar aja sana!” Cetus Rena sambil mencebik dan menyebut nama Rose dalam bahasanya.Mbok Nah terkekeh sambil berlalu menuju kamar mandi. ”Mbok, abisin aja opornya semua ya. Jangan sampai tersisa satu pun,” titah Risjad pada Mbok Nah, kemudian menarik tangan Rena yang semula ogah-ogahan tap

    Last Updated : 2022-09-03
  • Wanita Masalalu Suamiku   56. Kelakuan Frontal Rose

    Layar ponsel Aldi berkedip-kedip menampilkan seseorang menelfonnya.”Halo, Sayang? Ya, aku udah selesai. Tunggu di sana, ya.” Kemudian sambungan telepon mati. Aldi berdiri setelah sebelumnya memandang wajah ayu Rena sebentar sebelum mematikan ponsel miliknya.”Jika aku diberi satu kesempatan lagi oleh Allah, aku ingin kita sama-sama lagi, Ren,” gumam Aldi dalam hati. Kemudian lelaki itu melangkah menuju calon istri yang tengah menunggu di lobby.”Kamu udah selesai?” Rose mengangguk sambil menunjukkan paper bag yang dibawanya. Aldi melajukan mobil milik Rosalind membelah jalanan kembali menuju rumah milik Rose. ”Sayang, sayang, berhenti,” ucap Rose mendadak membuat Aldi menepikan mobilnya. ”Ada baju anak itu di situ, lucu. Aku mau beliin buat Katya nggak pa-pa ya?” pinta Rose dengan wajah memohon.Senyum Aldi terbit karena itu artinya dirinya akan bertemu dengan Rena. Rose pasti akan merengek untuk memberikan baju itu langsung pada Katya.”Aku tunggu di mobil aja, ya.”Rose mengiyaka

    Last Updated : 2022-09-04
  • Wanita Masalalu Suamiku   57. Gairah singkat (21+)

    ”Rose! Tolong jaga sikapmu.” Haris mundur beberapa langkah kemudian menghampiri istrinya yang baru selesai dari toilet yang tak jauh di dapur. Haris segera menggandeng Rena membuat Rosalind yang melihatnya kesal.Aldi melihat kelakuan Rose dan mengernyit, sebenarnya Aldi memang sudah sedikit curiga jika Rose itu menyukai Haris. Saat acara pembukaan cafe miliknya pun ia melihat tatapan Rose yang dalam pada Haris, bahkan ia juga mendengar saat Rose meminta maaf pada Rena.Aldi bertanya-tanya, sebenarnya apa yang tidak ia ketahui?”Ris, Ren, sebaiknya aku dan Rose pergi sekarang. Cafe baru saja dibuka dan aku ingin melihat bagaimana kinerja para karyawanku di sana.” Aldi berdiri menyalami Haris dan Rena.Rosalind memberikan Katya pada Mbok Nah, dan terakhir Aldi mengecup pipi gembul putrinya. ”Papa pergi dulu ya.” Kemudian kembali menyapa Haris dan mantan istrinya seraya membawa Rosalind keluar.”Kamu kenapa, Mas?” tanya Rena begitu melihat tamunya pergi dengan janggal. Aldi terkesan bur

    Last Updated : 2022-09-04
  • Wanita Masalalu Suamiku   58. Wulan Terkena Amukan

    Wulan menunduk, matanya berkaca-kaca. Lelaki di hadapannya tersenyum sendu merindukan wanita di hadapannya. Ibu dari anaknya.”Dari dulu, dari sejak kita pacaran dan sampai sekarang, rasa itu masih sama, Lan. Pulanglah, kasihan Kresna,” papar Fais. Wulan mendongak menatap lelaki di hadapannya, wajahnya memerah karena tangis. Bahkan sekian lama ia pergi meninggalkan Kresnaldi, ia tidak berusaha menjalin komunikasi.Bahkan sekarang, Wulan justru ragu apa Kresnaldi akan bahagia bila bertemu dengannya? Atau apakah putranya itu justru membencinya karena memiliki ibu payah sepertinya, memilih lelaki lain hanya demi kesenangannya sendiri.Wulan menangis, benar-benar isak tangis yang keluar bersamaan dengan berbagai beban berat di hatinya. Ia tak lagi menghiraukan lalu lalang orang memasuki restoran atau justru memandangnya heran.Fais tetap diam di tempatnya karena untuk merangkul Wulan sepertinya tidak mungkin karena mereka sudah bercerai. Selama mengenal Wulan, ini adalah kali pertama Fais

    Last Updated : 2022-09-05
  • Wanita Masalalu Suamiku   59. Video Viral

    ”Nolong sampai harus digendong begini?!” Rena membanting ponselnya ke kasur dan menatap nyalang suaminya.(”Pel4cur! Pel4cur! Pel4cur!”) Suara seorang gadis yang berada di rekaman video ini memperlihatkan Wulan yang tengah di tampar. Rena mengambil kembali ponselnya dan melihat video itu sampai habis. Dadanya naik turun karena emosi.”Aku nolong dia atas dasar kemanusiaan aja, Re. Sesalah apapun dia, nggak seharusnya dia diperlakukan seperti itu. Sekarang dia ada di Klinik Pelita,” papar Haris. ”Kamu boleh benci orang, tapi jangan tutup hati kamu juga, Yang. Lagipula, kamu sama Aldi sudah cerai, buat apa kamu masih mendam dendam begini?” Haris mencoba menasehati.”Aku begini karena takut ular berbisa itu rebut kamu, Ris! Kamu paham nggak sih?!”Haris memeluk Rena mencoba meyakinkan jika dirinya tidak seperti Aldi. Sebenarnya Haris sudah tahu perihal video itu karena grup kantor miliknya pun ramai membahas perlakuan Haris pada Wulan. Bahkan beberapa pesan WA masuk ke ponsel Rena, tapi

    Last Updated : 2022-09-07

Latest chapter

  • Wanita Masalalu Suamiku   91. Putusan Sidang

    Semalaman Rena tidak tidur, bahkan ia hanya duduk sambil menyender di pojok ranjangnya. Sementara, Katya berada dengan ibu kandung Rena karena memang sedari pemakaman kemarin, Rena hanya mengurung diri di kamar. Matanya memerah dan menimbulkan tanda hitam di bawahnya. Air matanya sudah kering, ia sudah tidak menangisi suaminya, akan tetapi ia masih belum bisa untuk mengikhlaskannya. Ikhlas? Satu kata dengan sejuta kesulitan.”Aku mau berlama-lama di sini sama Risjad, Kak.” Suara Rena serak, saat Adisana menyuruhnya pulang karena terlalu lama di pemakaman tadi siang.”Apa ada yang bisa kulakukan buat kamu, Yang, biar kamu tetep hidup?” racau Rena.Adisana mengusap wajahnya mendengar suara parau adiknya semakin membuatnya pilu. ”Dek, doakan Haris agar tenang di sana.”Rena mengerling tajam ke arah Adisana, ia tidak suka mendengar ucapan Adisana. ”Tenang? Aku yakin dia belum tenang kalau aku belum bertemu dengan pembunuhnya. Lagipula, apa motif Clara? Kenapa sasarannya ke aku dan Risjad

  • Wanita Masalalu Suamiku   90. Harus Baik-baik Saja

    Rena segera berlari ke ruangan dokter Regant untuk memberitahukan suaminya menggerakkan tangan ke atas dan ke samping. Bahkan matanya berkedip seperti orang yang berusaha bangun dari tidur. Suara gumaman pun terdengar kembali.”Dok, suami saya! Suami saya menggerakkan tangannya, dia juga berkedip!” Rena terlalu antusias hingga tak memperdulikan jika dokter Regant tengah melakukan pertemuan dengan tamunya. Senyumnya memudar saat menyadari jika Rena tidak sopan, ia menunduk dan kembali membuka pintu.”Mari, Bu Rena, akan saya lihat keadaan Pak Haris,” katanya. Rena mengangguk canggung. ”Maaf, Dok.””Nggak pa-pa, ini ibu saya.”Mereka berdua jalan saling beriringan menuju ruang ICU. Dokter Regant juga meminta 2 susternya untuk ikut. Sesampainya di dalam, mata Rena membesar, tubuhnya mematung karena suaminya membuka mata. Tanpa dipinta, air mata bening mengalir di pipi Rena, ia begitu terharu.Dokter Regant memeriksa kondisi Haris dan tersenyum cerah ke arah Rena. ”Alhamdulillah, Bu, ko

  • Wanita Masalalu Suamiku   89. Perubahan

    ”Maafin mbak, Shil. Mbak terlalu mengandalkan kamu dan Wulan, sedang mbak di rumah ongkang-ongkang kaki tanpa mikirin kalian berdua banting tulang buatku dan ibu. Karena aku yang nggak mau terbebani hutang yang ditinggalkan almarhum bapak, kamu dan Wulan jadi korban,” racau Fitria sambil memandangi peti mati di hadapannya.Sudah berapa bulir air mata yang keluar, Fitria tidak tahu, yang jelas kini ia tengah merunduk sambil memegangi kayu peti itu dengan bahu terguncang. Kehilangan 2 adiknya dalam waktu berdekatan sangat menyiksanya. Meski ia hidup, agaknya Fitria akan merasa bersalah sepanjang hidupnya.Kemeja hitam yang dipakainya sudah basah untuk mengelap air mata. Semalam ia menelfon Fais untuk memberitahukan kematian Shilla, Fitria meminta tolong untuk membantu pemakaman adiknya. Bahkan Fais sudah pulang lebih dulu karena sebelumnya mengadakan pengajian untuk Wulan.Pikirannya menerawang pada saat ia kembali dari kantor polisi dan mendengar cerita dari Rose, jika adiknya mengalam

  • Wanita Masalalu Suamiku   88. Tertangkap

    POV AuthorDi Jakarta tengah gaduh, lebih tepatnya di kediaman Rose karena polisi yang sudah hampir 2 minggu mencari biang keladi dari semua rentetan kejadian akhirnya mengirimi surat agar Aldi ke kantor polisi karena tersangka sudah ditangkap meski yang satunya lagi masih dalam status buron.Keadaan Shilla seperti mayat hidup sekarang, bahkan hidupnya bergantung pada alat-alat yang menopang hidupnya. Fitria benar-benar terpukul saat 2 hari sebelum Haris mengalami kecelakaan, infus milik adiknya justru terisi cairan yang diduga racun. Tubuh Shilla langsung mengejang, bahkan dari mulutnya mengeluarkan busa hingga urat-urat di sekitar lehernya membiru.Mendengar pelakunya sudah ditangkap meski belum semua membuat Fitria mengepalkan tangannya. Ia bahkan berjanji pada adiknya akan menampar pelaku itu hingga membuat kelima jarinya membekas. Fitria mendekati Rose dan Aldi, menatap mereka dengan tatapan datar namun hatinya bergemuruh.”Ajak aku ke sana, Di. Aku mohon,” pintanya.Aldi menoleh

  • Wanita Masalalu Suamiku   87. Penuh Tangis

    PoV RenaIni adalah kedua kalinya aku berada di rumah sakit. Satu kali saat melahirkan Katya, dan ini yang kedua kalinya karena mengalami kecelakaan. Aku sangat menyesal karena menyusul suamiku kemari dan menjadi penyebab dirinya seperti ini. Rasa rindu yang kukira akan menyelamatkanku dari rasa haus kasih sayang Risjad, kini justru menjadi boomerang untukku. Kini melihatnya hanya diam tanpa ada kosa kata pun yang keluar dari mulutnya membuatku semakin lemah. Hatiku sudah ditawan olehnya. Dia sudah mendapatkan seluruh hatiku yang sebelumnya sudah hampir mati rasa akibat dihianati oleh Aldi.Dia yang membuatku merasakan kembali bagaimana indahnya dicintai sebaik ini. Bahkan dia juga yang membuatku merasa menjadi wanita yang sangat diinginkan. Kuusap keningnya yang bersih tanpa cela, kucium kening itu lama. Seolah berada dalam sebuah film, aku berharap ini adalah mimpi.”Sus, nggak pa-pa tinggalin saya di sini.”Aku ingin berdua saja dengan suamiku, memeluknya meski selang infusku meng

  • Wanita Masalalu Suamiku   86. Fakta Memilukan

    ”Halo, Di?”Adisana memang hendak menelfon Aldi untuk mengabarkan kondisi Katya. Meski adiknya berkata agar tidak perlu menghubungi Aldi karena pasti sibuk mengelola cafe barunya. (”Ya, Kak?”)Adisana menghirup napas dalam-dalam. ”Katya kecelakaan, dan sekarang ada di Surabaya. Lo nggak perlu dateng, karena pasti lo banyak pekerjaan. Gue cuma mau ngabarin aja, Di.”(”Di rumah sakit mana, Kak? Besok gue ke sana.”)Adisana yang tak ada pilihan lain pun mengatakan di mana rumah sakit Katya dirawat. Ia pun menceritakan bagaimana Katya sampai seperti sekarang.Di seberang, Aldi langsung terduduk lemas karena mendengar musibah yang menimpa mantan istri beserta anaknya.(”Sekarang kabar Haris gimana?”)Adisana menggeleng meski lawannya tak melihat. ”Dokter bilang, cuma mukjizat yang bisa sembuhin dia. Gue nggak bilang ke Rena, gue nggak mau adek gue stress. Dia lagi hamil.”Mendengar fakta itu, Aldi hanya diam dengan pikiran tak menentu.(”Pasti Rena sedih banget pas tau ini, Kak. Semoga Al

  • Wanita Masalalu Suamiku   85. Kondisi Risjad

    Bianglala yang dinaiki Rena berada di posisi tertinggi, dengan pengait yang hampir putus. Bahkan kurungan bianglala tak jauh darinya sudah jatuh hingga pengunjung pasar malam semakin histeris. Haris memeluk Katya dan istrinya yang panik, ditambah suara dalam telfon yang seakan menertawakan kepanikan mereka.”Ris ....” Rena benar-benar tak tahu untuk berbuat apa, sedangkan petugas yang menjalankan bianglala berusaha memperbaiki mesinnya. Perlahan tapi pasti, Rena merasa ia akan menjadi yang selanjutnya yang akan jatuh.Haris berusaha membuka pintu bianglala yang ia naiki, tapi nihil karena dalam keadaan panik membuat semuanya terlihat sulit. Rena, Katya dan Lira berpelukan bersama ...Hingga,Kreek!”Aaaaakkkk! Risjad!”Selama hidup, Rena merasa ini adalah bagian yang paling menyakitkan di hidupnya. Ia merasa dipermainkan oleh takdir. Kebahagiaan yang baru saja ia reguk seakan kembali direnggut.Pengunjung pasar malam dapat melihat bagaimana kurungan yang terdapat keluarga kecil Rena

  • Wanita Masalalu Suamiku   84. Naik Bianglala

    Sudah seminggu ini Rena tidak ke mana-mana, bahkan untuk ke supermarket atau ke restoran. Rena merasa tidak memiliki semangat seperti biasa untuk mengganggu Rose, bahkan sekedar menanyakan kabar Shilla saja dia tidak menanyakannya. Bahkan saat Mita datang ke rumah dan mengajaknya hang out, Rena menolak ajakan Mita. Hidupnya terasa tidak bergairah setelah suaminya akan pergi 2 hari lagi ke Amerika. Bukan ia tidak ingin suaminya semakin sukses mendapat proyek besar, hanya saja ada perasaan lain yang ia pun tidak tahu.Ketika perasaan aneh itu muncul, Rena hanya akan menangis sambil menelfon suaminya dan merengek agar membatalkan kepergiannya ke Amerika. Bahkan meski Haris kehilangan proyek besar itu, Rena tidak perduli dibanding berjauhan selama itu.”Kamu tau kan aku nggak bisa LDR. Pikiran aku gampang banget parno. Kamu pulang aja, Ris ...,” rengeknya. ”Nggak bisa, Sayang. Gini deh, kamu kasih kepercayaan buat aku, dan bisa aku pastiin kalo nggak ada bule yang nempel nantinya di hat

  • Wanita Masalalu Suamiku   83. Mood Swing

    ”Clara dorong aku, Mbak. Dia juga ke sini kemarin siang saat Lira lagi di kantin. Dia ancam aku, dan nggak bolehin aku buat ngomong ini ke siapa pun. Clara ... Clara ....”Shilla terisak, tangannya menyentuh perut. Shilla benar-benar merasa kesakitan di sekitar perutnya saat terisak. Braak!Semua orang sontak melihat ke arah pintu. Mata Shilla, Rose dan Rena terbuka lebar. Sedangkan Fitria dan Lira tidak tahu siapa gadis yang tengah melangkah mendekati Shilla sambil membawa buah-buahan yang tersusun rapi.”Oh, lo udah cerita, Shil? Baguslah, jadi gue pun tau ternyata orang yang gue kira sahabat pun cepuin gue.” Clara memandang Rose.Fitria bagai baru tersadar jika gadis di hadapannya ini adalah gadis yang baru saja mereka bicarakan. Fitria berdiri sambil melangkah mendekati Clara, tak segan-segan ia bahkan mendaratkan cap lima jari di pipi mulus Clara.”Ja-lang! Harusnya lo yang gue gampar! Keluarga lo busuk semua!” maki Clara. Tangannya mendorong Fitria, namun Fitria kembali berdiri

DMCA.com Protection Status