Derap langkah kaki berjalan mendekati meja Annisa dan Rizky. Iris berwarna cokelat itu menatap tajam dua orang yang tak asing di penglihatannya.Menyadari kehadiran Zidane, Annisa dan Rizky pun beranjak dari duduknya, menyambut kedatangan orang yang sedang menjadi topik pembicaraan mereka."Pak Zidane," sapa Rizky sambil menunduk hormat.Zidane tak menyahut, sorot matanya menyiratkan secercah kecemburuan terhadap sang istri, tetapi dia berusaha untuk mengendalikannya."Zidane, kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Annisa."Aku kembali ke kantor dan mencarimu, tapi mereka bilang kamu pergi bersama Rizky," sahut Zidane penuh penekanan. Dia melirik ke arah Rizky, dan menatapnya tajam selama beberapa detik."Sedang apa kalian di sini tanpa mengajakku?" tanyanya menyelidik."Tadi saat kamu pergi meeting, aku tidak sengaja bertemu Rizky. Aku yang memintanya menemaniku makan, lagi pula sudah lama kami tidak mengobrol," jelas Annisa.Ri
Read more