Ketika Kenzo selesai mandi malam, ponselnya berbunyi. Tadinya ia mengira Midori yang meneleponnya, tetapi bukan ... tunangannya lah yang meneleponnya."Halo," jawab Kenzo singkat, datar, dingin.Suara Ayumi terkekeh senang bisa membuat tunangannya kesal terdengar. "Halo, Kenzo Sayang. Jangan terlalu galak kepadaku, tunanganmu yang istimewa ini!" ujar Ayumi bermain satire.Rasanya Kenzo ingin mual mendengarnya, dia lalu membalas, "Istimewa sebelah mana ya? Aku tak paham maksudmu, Ayumi. Oya apa maumu meneleponku malam ini?" Gadis bangsawan klan Tokugawa itu menggertakkan giginya. "Bisakah kau sedikit mengurangi sifatmu yang menyebalkan itu, Tuan Muda Watanabe?!" sembur Ayumi."Maaf, ini sifat alamiku. Memang tidak cocok denganmu, Ayumi!" balas Kenzo acuh tak acuh."Hey, besok pagi jemput aku. Aku mau pulang ke Perth, temani aku!" ujar Ayumi yang seperti memerintah Kenzo dengan semena-mena.Kenzo pun duduk di tepi ranjang. Dia mengerucutkan bibirnya sedikit mencebik kesal. "Minta sopir
Baca selengkapnya