Sekelompok muda mudi berparas rupawan itu berkeliling dari satu wahana ke wahana lainnya di Universal Studio Japan di Osaka. Taman hiburan ini terdiri dari 9 area, dengan 18 atraksi dan 20 restoran tematik. Midori dan saudara-saudaranya serta Kenzo mengunjungi New York area dimana terdapat set Terminator 2D lalu lanjut ke Water World area serta Amity Village dimana ada pertunjukan film hiu JAWS. Mereka mengambil foto selfie bersama-sama di setiap wahana.Terakhir mereka sampai di Jurasic Park yang begitu mengesankan karena seperti setting asli dalam film legendaris itu mengenai berbagai dinosaurus.Sebelumnya memang rombongan mereka berada di tengah kerumunan para pengunjung lainnya jadi tidak tampak ada yang janggal. Namun, ketika mereka sampai di wahana Jurasic Park yang didominasi pepohonan dan patung atau robot berbagai jenis dinosaurus, Kenzo mulai waspada. Sepertinya mereka dibuntuti diam-diam. Bintang besi tajam yang biasa jadi senjata ninja melewati sisi tubuh Kenzo. Dia seg
Saat kembali ke parkiran mobil, Kenzo mendesis kesal. Keempat ban mobil van yang tadi dia kendarai dibuat gembos, entah siapa yang iseng mengerjainya. Dia pun menelepon bawahannya di kantor untuk membetulkan ban mobilnya dan juga menjemputnya dengan mobil lain.Tiba-tiba beberapa sosok ninja mengepungnya. Kenzo tak membawa senjata apa pun, jantungnya berdegub kencang dengan posisi siaga bertahan. Dia lalu menghardik mereka, "Apa mau kalian?!""Tuan Muda Watanabe, kami hanya ingin memperingatkan bahwa Anda harus menjauhi wanita asing tadi. Ini perintah majikan kami Tuan Besar Tokugawa!" jawab salah satu ninja yang sepertinya menjadi pemimpin rombongan ninja itu.Namun, Kenzo menjawab tak gentar, "Itu bukan urusan kalian dan juga tuan kalian. Pilihanku akan jadi hak pribadiku. Enyah kalian dari sini!""Kalau Anda sayang nyawa jangan coba-coba melawan keinginan Tuan Besar Tokugawa. Kami akan menuruti perintah beliau, termasuk melenyapkan nyawa Anda, Tuan Muda Watanabe!" balas ninja yang
Ketika Kenzo selesai mandi malam, ponselnya berbunyi. Tadinya ia mengira Midori yang meneleponnya, tetapi bukan ... tunangannya lah yang meneleponnya."Halo," jawab Kenzo singkat, datar, dingin.Suara Ayumi terkekeh senang bisa membuat tunangannya kesal terdengar. "Halo, Kenzo Sayang. Jangan terlalu galak kepadaku, tunanganmu yang istimewa ini!" ujar Ayumi bermain satire.Rasanya Kenzo ingin mual mendengarnya, dia lalu membalas, "Istimewa sebelah mana ya? Aku tak paham maksudmu, Ayumi. Oya apa maumu meneleponku malam ini?" Gadis bangsawan klan Tokugawa itu menggertakkan giginya. "Bisakah kau sedikit mengurangi sifatmu yang menyebalkan itu, Tuan Muda Watanabe?!" sembur Ayumi."Maaf, ini sifat alamiku. Memang tidak cocok denganmu, Ayumi!" balas Kenzo acuh tak acuh."Hey, besok pagi jemput aku. Aku mau pulang ke Perth, temani aku!" ujar Ayumi yang seperti memerintah Kenzo dengan semena-mena.Kenzo pun duduk di tepi ranjang. Dia mengerucutkan bibirnya sedikit mencebik kesal. "Minta sopir
Seusai berpamitan dengan Kenzo di apartmentnya yang ada di St. Catherine on Park, CBD, Midori bersama saudara-saudaranya segera naik ke mobil Lexus LM 350 7 seaters yang terparkir di lantai basement apartment itu."Good bye, Kenzo!" seru Leon yang duduk di bangku pengemudi. Dia lalu berkata, "Ken, apa kau sudah memberikan ciuman selamat tidur untuk Midori?""LEON! Cari mati kamu?!" ancam Midori dengan wajah tersipu malu memukuli lengan pemuda itu. Poseidon, Joshua, dan Jacob hanya bisa terkekeh-kekeh di bangku tengah mobil melihat paman keempat mereka dihajar oleh Midori hingga berteriak memohon ampun.Sementara Kenzo mendekati jendela mobil samping bangku yang ditempati midori dan mengetuk kacanya minta dibukakan. Dengan tombol otomatis Leon menurunkan kaca jendela mobil itu.Di luar dugaan Midori, pemuda Jepang itu menangkup wajahnya dan mendaratkan ciuman di bibirnya begitu dalam hingga jantungnya berdegub kencang dengan mata membulat terkejut."Nah, itu baru pacar yang mesra!" ko
Mungkin musim terbaik melihat bunga di kota Perth jatuh di bulan September hingga November, puncak musim semi yang indah. Kenzo memang agak sibuk belakangan ini dengan pabrik Drone serta robot miliknya dan Liam Bradshaw. Namun, tetap saja dalam benaknya yang menempati posisi teratas adalah Midori."Selamat pagi, Bibi Deasy, Paman Leeray. Aku ingin menjemput Midori untuk berjalan-jalan di Kings Park," sapa Kenzo saat Midori mengajaknya masuk ke rumah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.Leeray terkenang masa awal dia menikah dengan Deasy dulu. Mereka berdua pun juga senang mengunjungi taman bunga yang luas itu saat musim semi tiba. Dia tertawa pelan melirik ke arah istrinya yang sepertinya paham dengan apa yang bermain dalam benaknya."Selamat pagi, Kenzo. Sarapan dulu ya bersama kami! Tentu saja boleh, hari ini tampaknya langit begitu cerah, sangat menyenangkan pastinya bila jalan-jalan di taman bunga," jawab Deasy riang."Pagi juga, Kenzo. Apa kalian ke Kings Park berdua saja?" ta
Hari ini adalah hari yang paling dinantikan oleh Kenzo. Sudah 4 tahun ia menetap di Perth, jauh dari tanah kelahirannya hanya demi mengejar cinta sejatinya, Midori. Pasalnya, hari ini adalah hari wisuda gadis cantik berambut merah kecokelatan bermata biru itu. Pagi ini Kenzo menjemputnya dengan mobil sedan Richter warna merah keluaran pabrikan mobil milik keluarga Watanabe. Mobil itu bertipe two seats sport car, kecepatannya setara dengan Ferrari karena ia sendiri yang merancang dan menguji akselerasi mesinnya. Papa Midori sangat menyukai seri mobil itu karena Leeray Amadeus Indrajaya memiliki hobi memacu kendaraannya dengan kecepatan maksimal di jalan sepi antar provinsi di Australia Barat. Dia memuji kestabilan mobil itu di kecepatan tinggi dan mesinnya yang tidak mudah panas. Dan di sanalah Kenzo berdiri di teras mansion house calon mertuanya sambil membawa sebuah buket bunga mawar Perancis warna merah muda yang terdiri dari 22 tangkai bunga sama seperti usia Midori saat ini. G
"Selamat pagi, Paman Masumi dan Bibi Michiko," sapa Kenzo yang berdiri membungkukkan badannya sekilas di hadapan ayah Ayumi.Kedua orang tua Ayumi datang dari Tokyo khusus menghadiri wisuda Sarjana Kedokteran puteri mereka di Perth. Ibu Ayumi menganggukkan kepalanya dan tersenyum, sedangkan Masumi Tokugawa berdiri memeluk calon menantu kebanggaannya itu. Dia menepuk-nepuk bahu Kenzo seraya berkata, "Apa kabar, Kenzo?" "Kabarku baik, Paman. Silakan mengikuti acara wisuda Ayumi. Saya hanya ingin menyapa saja, semoga tidak mengganggu, saya akan undur diri ke belakang," jawab Kenzo berpamitan karena niatnya hanya ingin berbasa-basi demi norma kesopanan saja."Terima kasih, Kenzo." Masumi tersenyum ramah dengan hati puas karena Kenzo mau menyapanya.Dari tempat duduk orang tua, Leeray dan Deasy pun melihat Kenzo berbicara dengan pasangan berwajah seperti orang Jepang. Mereka pun berbicara dalam volume rendah."Lee, itu sepertinya orang tua Ayumi Tokugawa," kata Deasy mengendikkan dagunya
Pesawat Qantas yang membawa rombongan keluarga Indrajaya mendarat di Bandara Haneda, Tokyo pagi itu sekitar pukul 07.30. Kenzo sendiri yang menjemput mereka di bandara karena ia sudah berangkat terlebih dahulu kembali ke Jepang.Perasaannya tak tenang karena kuatir memikirkan rencana pertemuan keluarga Midori dan keluarga Watanabe. Dia hanya berharap kedatangan rombongan itu tidak diketahui oleh Tuan Masumi Tokugawa. Ayah Ayumi pasti akan membuat kericuhan agar tidak tercipta kesepakatan untuk mendapat restu hubungan Kenzo dan Midori.Bagi Midori sendiri ini adalah sebuah penantian dari perjalanan cintanya bersama Kenzo. Mereka bertemu pertama kali di Negeri Matahari Terbit ini. Sebuah takdir indah yang menghampiri kehidupannya berawal dari sebuah ciuman bibir Kenzo yang tak disengaja di Onsen yang terkesan kurang ajar. Namun, seiring berjalannya waktu, pemuda Jepang itu membuktikan betapa tulus cintanya kepada Midori, bukan karena napsu sesaat.Sebuah label perawan yang langka di era
Pada pertengahan musim dingin di Jepang, Midori melahirkan putera pertamanya untuk Kenzo. Bayi kemerah-merahan yang lahir melalui jalur normal tanpa harus menjalani operasi Cesar itu menangis kencang saat menghirup napas pertamanya di dunia.Kenzo memberinya nama Kenshin yang artinya kebenaran yang sederhana atau bisa diartikan sebagai kejujuran. Makna lainnya juga menyiratkan sebuah pengorbanan. Ada banyak kisah penuh pengorbanan yang melatar belakangi kehadiran bayi kecil itu sehingga sesuai dengan namanya.Seluruh keluarga besar Watanabe menyambut kehadiran generasi penerus mereka yang berharga dengan penuh kebahagiaan. Sebuah pesta besar digelar di kediaman Watanabe yang ada di Tokyo. Kakek Akehito mengundang sesama tetua kenalannya dari berbagai klan untuk memperkenalkan Kenshin Watanabe.Bayi laki-laki itu memang berambut hitam lebat seperti ayahnya, tetapi ketika matanya terbuka sepasang mata biru terang yang identik dengan genetik ibunya nampak jelas menunjukkan jati dirinya.
Acara resepsi pernikahan yang hanya mengundang kolega dekat, sanak saudara kedua mempelai, serta teman-teman dekat Kenzo itu berakhir sekitar pukul 17.00 waktu Jepang. Mereka berdua dilepas di halaman depan rumah keluarga Kenzo oleh semua tamu dengan mobil pengantin sedan Genoz warna hitam berhias bunga-bunga segar nan cantik itu.Tangan Kenzo melambai keluar kaca jendela mobil yang melaju menjauh menuju ke Hotel Imperial Tokyo. Dia sengaja memesan kamar pengantin di sana agar besok paginya dapat menemui keluarga besar Indrajaya saat sarapan dengan layak. Kenzo memang belum mengenal banyak saudara serta kerabat dekat istrinya dengan baik."Selamat untuk pernikahan Anda, Tuan Muda Kenzo dan Nona Midori!" ucap Yamaguchi yang menyetir mobil pengantin."Terima kasih, Yamaguchi!" jawab Kenzo dan Midori kompak lalu mereka tertawa bersama.Kenzo dan Midori berdebar-debar sepanjang perjalanan mobil menuju ke hotel. Keduanya masih sangat hijau dalam melakukan hubungan suami istri. Pacaran mere
Setelah lewat 2 minggu semenjak Kenzo dirawat di rumah, pemuda itu sudah mulai pulih kondisinya. Kesibukan persiapan pernikahannya jelang hari H membuatnya berdebar-debar teringat tak lama lagi dia akan menjadi seorang suami dan mungkin juga ayah."Midori, besok masa tenang sebelum pernikahan. Jadi hari ini adalah saat terakhir kita bisa bertemu sebelum kamu dipingit," ujar Kenzo sembari menggandeng tangan Midori menyusuri jembatan kayu panjang di pesisir Teluk Tokyo.Langit senja saat dilihat dari tepi pantai memang luar biasa indah. Angin dari arah laut menerbangkan rambut panjang Midori yang tergerai. Kenzo berhenti melangkah lalu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Midori dan mereka pun berdiri berhadapan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Midori.Usai berciuman dia pun berkata, "Rasanya masih sama seperti ketika kita pertama kali berciuman di Kyoto. Rasa buah strawberi atau apel. Hahaha." Kenzo merasa dirinya begitu konyol terkenang saat itu."Aku marah dan
Ketika keluarga Indrajaya sampai di kediaman Watanabe, mereka diantarkan ke ruang tamu yang lebih hangat dibandingkan aula besar. Sekalipun sambutan dari keluarga besar Kenzo nampaknya ramah, tetapi Leeray tidak menurunkan kewaspadaannya. Sudah menjadi kebiasaannya sebagai pengusaha bahwa setiap kesepakatan selalu ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Hanya saja mereka belum mendengarnya."Silakan duduk, Semuanya. Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan kami," ujar Kakek Akehito Watanabe dengan nada ramah.Leon menerjemahkan jawaban dari kakak sulungnya, "Selamat siang, Semuanya. Terima kasih telah menerima kehadiran kami dengan ramah."Pemuda itu kali ini benar-benar serius mendengarkan setiap patah kata dari kedua belah pihak keluarga baik Watanabe maupun Indrajaya karena dia menjadi penyambung lidah mereka. Dengan diam-diam Leon menghidupkan fitur perekam suara di ponselnya untuk dokumentasi yang dapat dia berikan ke Kenzo yang tidak hadir bersama mereka dalam pertemuan ini.
Leeray menggantikan ayah ibunda Kenzo yang telah semalaman menjaga putera mereka di ruang ICU. Dia merasa kagum dengan keberanian pemuda Jepang itu saat menperjuangkan cintanya di hadapan tetua keluarga-keluarga yang super kolot memegang teguh tradisi mereka. Beruntung tim dokter bedah Rumah Sakit Tokyo dapat diandalkan sehingga Kenzo masih tertolong nyawanya. Usus pemuda itu robek di beberapa sisi saat tertancap pedang samurai yang digunakan untuk melakukan hara kiri di hadapan altar leluhur klan Watanabe kemarin siang.Dari kaca jendela ruang ICU, Midori memandangi papinya yang menjaga kekasihnya di dalam sana. Alat bantu napas dan selang infus beserta beberapa kabel yang terhubung ke mesin pendeteksi denyut jantung serta kualitas saturasi oksigen semuanya dipasangkan ke tubuh berotot Kenzo yang tertutupi pakaian pasien warna biru muda. Matanya masih terpejam erat dengan napas stabil perlahan.Tiba-tiba ada pergerakan dari tubuh kekasihnya. Midori segera berlari ke meja jaga perawa
Kedua biksuni itu melepas kepergian gadis tak bernama yang ditinggalkan sekelompok ninja di depan pintu kuil beberapa jam sebelumnya. Kini gadis yang tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh penuh luka itu telah diinfus di dalam ambulance yang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah peristirahatan milik keluarga Yamada di Osaka.Tuan Kenji Yamada mengusap wajahnya yang jelas menampakkan kelelahan. Dia belum sempat beristirahat sejak kemarin karena mengurusi kisah asmara putera sulungnya, Takeshi. Cinta terlarang yang menyisakan kepahitan. Gadis dari klan Tokugawa itu nyaris mati dan dibuang jauh dari kediaman keluarganya. Bila dia boleh jujur, nuraninya menangis mengetahui masih ada praktik-praktik tradisi kolot yang tak berperikemanusiaan. Zaman telah berganti akankah manusia masih tetap berdiri di jalan lama dengan mengeraskan hati seperti Tuan Masumi Tokugawa? batin pria itu prihatin."Apa kau sudah menghubungi Takeshi agar memanggil dokter ke rumah di Osaka, Ito?" tanya Tuan
"Suamikuuu, tolong puteri kita pingsan!" Ibunda Ayumi memeluk tubuh anaknya yang penuh luka dan berdarah-darah di tanah. Dia berseru kepada pelayan rumah, "Antarkan nona muda ke rumah sakit!""TIDAK! Jangan bawa anak tak berbakti itu ke rumah sakit! Dia hanya akan menimbulkan kesulitan karena dokter pasti akan curiga melihat lukanya. Kirim ke kuil saja, biarkan para biksuni yang merawatnya nanti!" Masumi mencegah para pelayannya yang terdiam menunduk tak berani membantah perintah majikannya sekalipun itu jelas-jelas tak berperikemanusiaan. Gadis yang terluka parah itu sungguh miris kondisinya. Darah dari luka di wajahnya dan juga tubuhnya yang dibalut kimono putih berbahan katun polos. Ibundanya menangisi Ayumi hingga air matanya terkuras tak kunjung habis. Bagaimana pun kesalahan puterinya, Nyonya Michiko tak akan tega melihat darah dagingnya dipukuli hingga nyaris mati di depan matanya sendiri."Suamiku, luka Ayumi begitu parah ...a—aku a—aku takut dia akan infeksi bila tidak seger
Seusai kepergian ayah ibunda Kenzo bersama rombongan keluarga Indrajaya ke rumah sakit. Pertikaian antara tetua klan Watanabe dan Tokugawa semakin sengit. Mereka saling berteriak satu sama lain."Perjodohan ini sudah berakhir, Tuan Masumi Tokugawa! Kenzo sudah mematahkan perjanjian darah itu dengan hara kiri!" ucap Akehito Watanabe lantang. Dia menyesali kekeras kepalaannya sendiri tadi hingga cucunya mengambil jalan seperti itu.Tuan Masumi dengan wajah penuh murka berteriak seraya menggebrak meja, "Kalau Kenzo selamat seharusnya dia tetap menikahi puteriku, Ayumi, Tuan Akehito!"Nenek Kenzo angkat bicara karena mengetahui bahwa gadis klan Tokugawa itu sudah tak layak disebut gadis karena telah ternodai. "Dia tak layak bersanding dengan Kenzo, cucuku mengatakan bahwa Ayumi telah memberikan keperawanannya kepada putera keluarga Yamada. Mereka pun telah beritikad baik dengan hadir di sini," ujar Nyonya Kyoko Watanabe dengan dingin."HUH! Aku tak sudi berbesan dengan keluarga Yamada!" T
Semua mata tertuju pada sepasang kekasih muda belia itu. Midori menangis pilu memeluk tubuh Kenzo mencegah pemuda Jepang itu bertindak gila dengan mengakhiri hidupnya demi cintanya.Deasy dan Leeray saling bertukar pandang, mereka tak menyangka kisah cinta puteri mereka lebih sulit dibanding secret marriage yang dulu pernah mereka jalani. Memang kakek Midori menghajar Leeray hingga babak belur nyaris mati setelah mengetahui Deasy menikah diam-diam dan dihamili olehnya dulu. Namun, tidak sampai harus dipaksa bunuh diri begini.(Baca kisah cinta Leeray dan Deasy dalam novel Terjerat Cinta Milyarder Sexy)"Sudahlah, kami tidak ingin drama! Tolong Tetua Watanabe menjernihkan situasi pelik ini. Puteri kami berhak mendapat kejelasan nasib perjodohan yang telah disepakati dahulu antara dua keluarga Watanabe-Tokugawa!" Masumi Tokugawa tak ingin kehilangan kesempatan berbesan dengan keluarga bangsawan terhormat dan kaya raya seperti klan Watanabe dan dia benci keturunan Yamada.Namun, Kenzo ta