Home / Romansa / Love Me, Sersan! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Love Me, Sersan!: Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

Season 2 Bagian 46. Dendam Ilham

"Apa, Om, benar-benar menyukainya?" Dewi menatap laki-laki itu dengan makna yang tidak bisa kubaca, tetapi firasatku mengatakan itu bukanlah sesuatu yang baik. Dia menghentikan gerakan tangannya membuka kancing seragamku."Tentu saja." Laki-laki itu terkekeh menjijikkan. Tangannya terulur ke arah pipiku."Pipimu juga begitu lembut kenyal. Sama dengan pipi Anin dulu," lanjutnya."Jangan sentuh!" Aku menepis tangan kasar, hitam, dan tua itu dengan satu tangan. Tidak sudi disentuh olehnya. Sementara tangan yang lain memegang dan menyatukan kuat bagian seragam yang kancingnya telah terlepas agar tidak terbuka.Laki-laki itu tertawa menyeringai, menyeramkan. "Jangan jual mahal. Kamu tidak punya kuasa di sini. Aku bisa melakukan apa pun sesuai kehendakku. Sebentar lagi kamu akan takluk," ucapnya diiringi tawa sinis."Kalau begitu eksekusi sekarang saja, Om! Tentu sangat menyenangkan." Dewi melepaskan cengkeraman tangannya pada bajuku. Dia menghentikan niatnya untuk lanjut melepas kancing s
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Season 2 Bagian 47. Pembalasan

"Perempuan iblis!" Seperti tidak peduli dengan status gender, Mas Farel pun melayangkan satu tendangan keras ke arah Dewi. Tidak ubahnya laki-laki tadi, perempuan itu pun terjengkang ke belakang sembari berteriak kesakitan."Farel, apa yang kamu lakukan? Demi perempuan yang baru kamu kenal itu kamu tega sekasar ini padaku?" Dewi tidak terima dengan apa yang Mas Farel lakukan. Dia memegang dadanya yang tadi menjadi titik sasaran."Dia istriku! Dan kamu pantas mendapatkan bahkan lebih dari itu!," sahut Mas Farel garang, "Apa yang kamu lakukan tidak bisa termaafkan. Terlalu murah jika hanya dibayar oleh satu pukulan." "Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, Farel! Demi kamu supaya kita bisa bersatu! Aku yang pantas menjadi istri kamu. Aku yang lebih dulu mengenalmu, bukan perempuan itu!""Aku tidak akan pernah sudi hidup bersama perempuan iblis sepertimu! Jika pun semua perempuan di muka bumi telah habis dan hanya tersisa kamu, aku tidak akan pernah sudi. Aku lebih baik hidup sendiri
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Season 2 Bagian 48. Pembalasan 2

Laki-laki tua itu menyeringai menyebalkan."Ayahmu saja tidak mampu melakukannya. Dia hanya mampu mengantarku sampai penjara itu pun dibantu oleh orang lain. Lalu bagaimana kamu bisa melakukan yang lebih dari itu?" Ia tertawa mengejek."Ayahku bukan tidak mampu, tapi hanya kasihan padamu. Beliau juga masih berbaik hati memberi kesempatan padamu untuk memperbaiki diri. Sayangnya aku tidak sebaik itu. Jadi aku bisa melakukan jauh lebih dari itu."Laki-laki itu kembali tertawa."Kamu terlalu banyak bicara, Anak Muda. Buktikan jika kamu memang lebih hebat dari ayahmu. Atau mungkin sama saja pecundangnya?" Baru saja kalimat itu selesai laki-laki itu ucapkan, tubuhnya sudah terhuyung beberapa langkah ke belakang. Satu tendangan keras dari Mas Farel kembali bersarang di dadanya. Sontak ia memegang bagian yang terkena seerangan. Meskipun wajahnya menyiratkan rasa sakit, dia tetap mengurai tawa angkuh nan menyebalkan. "Bahkan tendanganmu tidak mampu menjatuhkanku. Aku masih bisa berdiri teg
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Season 2 Bagian 49. Sudah Berakhir

"Ayo, Sayang."Mas Farel meraih pundakku lembut. Laki-laki itu mengiringku pelan menuju mobil yang tadi dia bawa. Setelah kami berada di dalam mobil, dia mengusap pucuk kepalaku lembut."Kamu enggak apa-apa 'kan? Enggak ada yang luka?" tanyanya dengan raut khawatir."Enggak." Aku menjawab singkat sambil menggeleng pelan. Walaupun sebenarnya masih sangat syok dengan kejadian yang baru saja kualami, tetapi kehadirannya mampu membuatku merasa aman dan baik-baik saja."Pipi kamu lebam." Tangannya beralih mengusap pipiku, lalu turun ke bibir yang tadi sempat pecah dan mengeluarkan darah akibat tamparan keras laki-laki laknat itu."Sakit?" tanyanya dengan raut semakin khawatir."Iya. Sedikit." Aku mengangguk. Perhatian dan pertanyaannya membuat benakku serta merta memutar kembali kejadian yang baru saja kualami tadi. Begitu saja air mataku melesak dengan deras, tidak bisa kubendung sama sekali.Masih terekam jelas bagaimana laki-laki itu melayangkan tamparan dengan keras, sebelum dia beru
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Season 2 Bagian 50. Sudah Berakhir 2

Aku tidak mampu menahan rasa ingin tahu. Tadi aku tidak bertanya karena takut mengganggu dia yang sedang fokus. Namun, sekarang dia yang mulai bicara jadi aku mengambil kesempatan untuk bertanya."Saya tidak tahu. Tapi itu mungkin saja. Jadi tutup mata kamu!" sahut laki-laki itu.Aku meneguk ludah, merasa ngeri dan tidak setuju. Tidakkah perbuatan ini termasuk tindakan kriminal? Akan tetapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa."Aaa ....!" Aku kembali berteriak ketika Fatih melakukan hal yang sama. Kali ini sepeda motor itu bahkan sampai oleng dan nyaris hilang keseimbangan. Akan tetapi, meskipun begitu sepeda motor itu terus melaju."Tutup mata kamu, Hanum!" Mas Farel kembali mengingatkan. Aku mengangguk patuh sambil refleks memejamkan mata seperti apa yang dia katakan. Dengan hati berdebar tegang, aku menyandar pada sandaran kursiku, menunggu dengan cemas apa yang mungkin terjadi selanjutnya.Seperti kata Mas Farel, sangat mungkin Fatih berniat untuk menabrak dua orang itu. Mbak Nadin te
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Season 2 Bagian 51. Mencintai dengan Sempurna

Kami makan malam hanya berdua. Fatih ternyata sudah makan terlebih dahulu begitu dia dan Mas Farel sampai di rumah. Sementara Mama Anin dan Ayah Kusuma sudah makan sejak tadi. "Apa kasus ini benar-benar sudah aman, Mas? Bagaimana jika justru menimbulkan masalah ke depannya nanti?" Aku bertanya di sela suap demi suap makananku. Jujur saja aku masih belum puas atas jawaban yang diberikan Mas Farel. Apapun alasannya, perbuatan Fatih tetap tidak bisa dibenarkan. Menjadi dalang yang menyebabkan suatu kecelakaan tetaplah suatu tindak yang salah. Walaupun Mas Farel tidak terlibat dalam rencana itu, tetapi dia tahu kebenarannya. Menyembunyikan kebenaran juga bukan sebuah tindakan yang dapat dibenarkan. "Bagaimana ke depannya, biarlah menjadi urusan nanti, Sayang. Hanya kita yang tahu masalah ini. Bahkan Mama dan Ayah pun tidak tahu. Saksi-saksi, supir truk dan kernet juga memberi keterangan yang meringankan Fatih. Semua terlihat alami, bukan hasil rekayasa. Dan kenyataannya memang tabrakan
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Season 2 Bagian 52. Mencintai dengan Sempurna 2

Aku rindu, Ayah. Rindu sebenar-benarnya rindu."Hanum." Umak yang sedang tadi memerhatikanku dirias MUA dari sofa bed yang tersedia kamar, melangkah mendekat dan duduk di sampingku. Beliau mengusap punggungku lembut. Aku mengangkat wajah, menatap sendu satu-satunya orang tua yang kumiliki saat ini."Mak." Aku memanggil beliau lirih, ingin mengadukan perasaan yang berkecamuk di hati. Namun, aku tahu tanpa kuceritakan pun beliau sudah paham apa yang kurasakan."Jangan menangis, Hanum. Nanti riasan kamu rusak." Bukannya khawatir kondisi putrinya, Umak justru memikirkan riasanku. Walaupun, aku tahu apa yang baru saja beliau ucapkan itu hanya sekadar untuk menghiburku.Tangan tua beliau kemudian mengusap lembut butiran bening yang mulai banyak pecah di sudut mataku. Akan tetapi, semakin beliau mengusap, butiran itu justru semakin banyak. "Mak."Aku menjatuhkan diri ke dalam tubuh tua Umak, memeluk erat wanita yang telah berjasa mengantarku ke dunia itu. Tubuhku berguncang menahan tangi
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Season 2 Bagian 53. Sampai Pagi

Aku titipkan diaLanjutkan perjuanganku 'tuknyaBahagiakan dia, kau sayangi diaSeperti ku menyayanginya'Kan kuikhlaskan diaTak pantas ku bersanding dengannya'Kan kuterima dengan lapang dadaAku bukan jodohnyaDahiku mengernyit. Mataku sontak mencari sumber suara pada iringan musik organ tunggal yang menjadi hiburan di resepsi pernikahan kami. Aku seperti mengenal suara yang membawakan lagu Aku Bukan Jodohnya dari Tri Suaka yang sedang mengalun itu. "Mantan kamu."Mas Farel menaikkan kedua alisnya. Matanya melirik pada satu arah, memberi kode agar aku melihat ke sudut yang di maksud. "Apa, sih?" Aku merengut saat melihat pada sosok yang dia sebut sebagai mantanku. Pantas saja aku seperti mengenal suara orang yang membawakan lagu itu, rupanya Hadi sedang berada di atas panggung. Dia memang terkenal dengan suara merdunya sejak kami masih kuliah. Hadi sering mengisi waktu luang dengan memetik gitar di taman kampus bersama beberapa rekannya. Suaranya itu juga yang menjadi salah satu
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Season 2 Bagian 54. Bad Mood

Sekolah memberiku cuti menikah selama satu Minggu. Dua hari digunakan untuk persiapan, satu hari untuk pelaksanaan, tiga hari kami manfaatkan untuk masa berdua menikmati pasca resepsi, dan satu hari masa untuk beristirahat sebelum melaksanakan tugas negara kembali.Setelah satu Minggu melalui hari-hari awal penuh bahagia, hari ini aku dan Mas Farel merapat ke tempat tugas.Pukul enam pagi aku sudah rapi dengan seragam dan polesan make up tipis. Kami akan bersiap untuk sarapan ketika notifikasi pesan singkat dari aplikasi pepesanan warna hijau di ponselku berbunyi.Sebuah pesan dari Mbak Rissa masuk. "Hanum, hari ini Mbak enggak masuk. Tadi sudah ijin sama kepala sekolah. Mbak ada giat upacara pelepasan pindah Mas Cahyo. Nanti tolong sampaikan tugas-tugas Mbak ke siswa, ya," tulisnya. Om Cahyo pindah? Dahiku mengernyit. Bukankah Om Cahyo leting Mas Farel. Apakah Mas Farel juga ikut pindah? Tapi mengapa dia tidak memberitahuku?"Om Cahyo pindah, Mbak?" tanyaku meminta penegasan. Selam
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Season 2 Bagian 55. Bad Mood 2

Aku tercenung mendengar penuturannya. Apa yang dia katakan memang benar. Semuanya tidak menyambung alias salah sasaran. Mengapa aku jadi aneh begini? Terbawa emosi tidak jelas.Laki-laki itu lantas meraihku ke dalam pelukannya. Ia mengusap punggungku penuh sayang."Semua masalah yang terjadi akan ada solusinya, Sayang. Tapi kita harus melewati setiap prosesnya untuk mencapai solusi itu. Tolong bersabarlah membersamai saya. Kamu adalah penyemangat ketika saya lemah, penyejuk ketika saya gerah. Kamu permata hati saya, belahan jiwa saya. Kamu adalah rumah untuk saya pulang ketika saya lelah. Tolong jangan katakan kamu menyesal telah menikah dengan saya," ucapnya lembut."Enggak!" Aku menggeleng tegas, "Bukan seperti itu. Aku sangat mencintai Mas Farel. Enggak mungkin aku menyesal telah menikah dengan Mas."Laki-laki itu tersenyum,. Dia menjauhkan wajahku dari dadanya."Terima kasih, Sayang." Jemarinya kembali menghapus air mataku. "Sudah, jangan menangis lagi. Nanti Umak lihat, bisa iku
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status