Nessa hanya mengangguk. Sejatinya ia tak percaya dengan pengakuan Davin. Tapi semua ada benarnya.Sebagai seorang ibu yang sangat cinta dan menyayangi anak semata wayangnya, Nessa harus mempercayai ucapannya yang mungkin terkesan mengada-ngada.Dibalik semua itu, mata Davin terlanjur memancarkan genangan air mata yang tak kunjung menetes dan masih bernaung di pelupuk.Permintaan Davin tulus dari hati, dan Nessa menyadari hal itu.“Aku Melvin, Tuan, bagaimana Anda tidak mengenaliku? Hahaha, jarang sekali selera humor Anda menjadi rendah seperti ini, aku kasihan sebenarnya.”“Asal kau tahu, Melvin tidak pernah menaruh rasa kasihannya padaku meski harus bertengkar hingga titik darah penghabisan.”Melvin palsu tidak berkutik, ia menyadari kesalahan kalimat dalam ucapan yang ia pilih. Sembari berpikir, ia tetap menjaga jarak dengan Davin karena takut pangeran muda itu menyerangnya dengan sigap jika ia terlalu dekat.“Kau mungkin belum mengenalku sedekat itu, Tuan. Dua belas tahun waktu yan
Last Updated : 2022-10-28 Read more