Menjalani sebuah takdir yang tidak disukai mengajarkan bahwa banyak peluang untuk bersikap ikhlas. Setiap manusia memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dengan metode masing-masing, tetapi juga setiap kita acap kali bingung harus memulai dari mana. Hari kian berganti. Waktu yang telah ditentukan kian mendekat. Kini, semua orang yang berada di rumah Rentina disibukkan dengan menyambut hari pernikahan Bian dan Indira. Meski pesta ini digelar tak semeriah pernikahan Bian pertama, tetapi tetap saja akan menjadi pusat perhatian banyak orang. Terutama Indira, ia selalu gugup ketika melihat gaun pengantin sudah diletakkan di kamarnya. Lama ia memandangi gaun itu, cantik dan anggun. Namun, juga memancarkan aura terang. Seperti karakternya terlihat tenang tetapi sebenarnya menggebu-gebu. Tak pernah satu hari pun Indira lewatkan tanpa berbagi pesan dengan Bian, seperti saat ini ia sedang mengetikkan pesan. [Happy lunch, Bi] 
Huling Na-update : 2022-04-11 Magbasa pa