Share

Kekelaman Bema

Mereka bertiga terdiam. Saling menatap meski bibir tak berucap. 

Bian melihat mata Bema penuh dengan luka, tetapi ia tak tahu sejenis luka apa yang membekas di sana. 

Rentina berjalan mendekati Bema. Namun, Bema memberikan isyarat agar tidak mendekatinya. Itu akan membuatnya cengeng bila didekap oleh Bunda.

“Sejujurnya sejak kecil, akulah yang paling tidak beruntung diantara kita.” 

Bian seperti menelan kepahitan dari ucapan Bema tersebut. Ia belum jelas tidak beruntung akan hal seperti apa yang dimaksud oleh Bema. 

“Ketika Bunda dan Ayah bercerai, kamu memilih bersama Ayah sementara Brian bersama Bunda. Aku? Hidup penuh dengan terombang-ambing. Setiap tiga hari sekali, aku akan pindah dari rumah ini lalu ke rumah ayah.”

Bema teringat ketika ia pulang sekolah dan ia hendak masuk rumah tetapi ia samar-samar mendengar bahwa Bunda membelikan mainan secara khusus untuk Brian. Hari itu adalah jadwalnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status