Home / Romansa / SUAMI ONLINE / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of SUAMI ONLINE: Chapter 31 - Chapter 40

95 Chapters

Bab 17 C

SUAMI ONLINE 17 C       Oleh: Kenong Auliya Zhafira         "Gimana, Mas?" tanya sang wanita dengan harap-harap cemas. Masa setiap pagi harus sarapan di luar terus ... kan, pengen juga sarapan di rumah.   "Em ... kok, asin, ya? Jangan-jangan ...." Danesh menjeda jawabannya sambil mengecap bibirnya.   "Jangan-jangan apa?" tanya Kenes penasaran.    "Jangan-jangan kamu masih mau kayak yang semalam," godanya sembari mengedipkan matanya.   Ckck! Kenes berdecak, lalu memalingkan wajahnya menatap sayur kangkung yang sudah matang.   "Apa hubungannya sayur asin sama gituan, Mas? Kalau ngomong jangan ngaco, deh!" Kenes berusaha menutupi wajahnya yang kemerahan karena godaan receh. Mana ada masakan asin pertanda ingin gituan.   Danesh melepaskan pelukan dan me
Read more

Bab 18 A

SUAMI ONLINE 18 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Cinta, satu kata yang bisa memberikan sejuta rasa dan makna dalam hati. Ada cinta yang mengubah hidup menjadi lebih baik, tetapi ada juga yang sebaliknya, berubah menjadi tidak baik  Entah karena pemahaman minimnya tentang cinta, atau karena hatinya sudah dikuasai amarah. Terkadang akal tidak selalu mampu menerima kenyataan. Padahal jika mau membuka hati sedikit saja, maka sakit karena cinta bisa tidak terlalu melukai. Ya, Ratan kurang berbesar hati menerima kenyataan cintanya memilih yang bukan dirinya. Mata batinnya seolah tertutup. Set*n telah menguasai jiwanya menjadi orang yang penuh dend*m. Ia menatap kepergian Kenes dengan dada memanas. Satu rencana untuk membuat pria itu ikut merasakan sakit hatinya telah tertanam dalam benaknya.  "Tunggu lah, Nes ... kam
Read more

Bab 18 B

SUAMI ONLINE 18 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Danesh yang memang juga tengah berisitirahat dan ingin mengirim pesan, tiba-tiba satu pesan masuk lebih dulu. Inikah namanya telepati?  Meskipun bibir tersenyum tapi batin sang pria menjerit menahan lara memikirkan perasaan Kenes saat ini. Tangannya bergegas membalas pesan yang bertuliskan 'kangen.' Bukan hanya dia yang kangen, tetapi dirinya juga kangen, banget malah. Danesh[Sabar ... entar habis Ashar, aku jemput. Aku juga kangen banget sama kamu. Baik-baik ya ... muach! Satu kecupan untuk wanita kuat. Terserah mau di mana aja, kamu yang tentuin.] Seketika senyumnya merekah saat mendapati ponselnya berdering. Satu pesan dari suaminya menunggu untuk dibaca. Matanya kembali berbinar membaca pesan yang tertulis. Danesh memang selalu bisa membuatnya terse
Read more

Bab 18 C

SUAMI ONLINE 18 C   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Pria berbaju kaos warna  hitam itu sedang duduk di warung angkringan kopi. Ya, Ratan akan menunggu waktu yang tepat untuk memberi satu kejutan.  "Apa Bapak kenal sama wanita yang tinggal di kontrakan dekat perumahan elit itu? Namanya Kenes," tanya Ratan sambil meminum kopinya. Pemilik angkringan nampak berpikir siapa wanita yang dimaksud. Ia tidak begitu hafal semua orang yang melewati angkringannya. "Saya kurang tahu, Mas. Coba aja tanya pria di sampingmu itu," jawabnya sembari menunjuk dengan lirikan mata. Ratan menatap pria yang sedang menyantap bakwan dengan begitu tenang. Ada keraguan ingin bertanya atau tidak. Namun, dirinya sudah terlanjur sampai di sini. Ia ingin melanjutkan tujuannya untuk apa berada di tempat ini.&nbs
Read more

Bab 19 A

SUAMI ONLINE 19 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Kehidupan memang tidak ada yang mudah. Semua butuh proses dan perjuangan untuk bisa mencapai titik kebahagiaan sejati. Apalagi dalam sebuah pernikahan. Ujian dan cobaan akan selalu datang silih berganti. Dengan begitu, pasangan bisa memahami bahwa para makhluk bumi itu saling membutuhkan satu sama lain. Seperti Kenes yang mulai membutuhkan kehadiran Danesh saat gelisah melanda. Dirinya butuh pria yang selalu siap memeluknya kapan pun dan di mana pun ia membutuhkan ketenangan. Namun, sekarang .... Kehadiran Danesh di rumah ini justru menjadi masalah untuk warga setempat. Ini memang salahnya melupakan membuat laporan pada RT setempat saat tinggal berdua bersama Danesh. Semua proses itu terlalu cepat untuknya.  Kenes yang baru saja sele
Read more

Bab 19 B

SUAMI ONLINE 19 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Tidak berselang lama, pria itu sudah membawa Bu Hesti ke rumah Kenes. Raut wajahnya nampak bingung melihat ada banyak orang. Tidak biasanya Kenes membuat masalah yang mengundang kehadiran Pak RT. Menurutnya Kenes adalah wanita baik-baik, dan selalu ramah pada tetangga. Sebelum berangkat, ia tidak diberitahu ada masalah apa. Ia hanya disuruh mengikuti langkah pria yang membawanya. "Ini, Pak, Bu Hestinya ...," ucap pria yang diberi perintah untuk menjemputnya. Kemudian berdiri di sebelah pria yang dihormati di desa ini. "Ada apa ini? Kok, tumben rumah Mbak Kenes banyak orang?" tanya Bu Hesti masih bingung kesalahan apa yang dibuat Kenes sampai membutuhkan kehadiran dirinya. "Apa sebaiknya kita duduk dulu, Pak?" usul Danesh yang mulai lelah berdiri sambil memikirkan cara ini akan sukses atau tida
Read more

Bab 19 C

SUAMI ONLINE 19 C  Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Danesh dan Kenes hanya diam melihat Bu Hesti berani berbicara banyak pada Ratan. Jarak mereka yang sangat dekat menjadi terurai saat Ratan melangkah pergi dengan gontai meninggalkan cinta masa lalunya yang begitu indah tapi seperti bintang di langit. Jauh dan tidak tergapai. Pria yang mungkin hatinya hancur dan patah entah untuk keberapa kalinya, terus berjalan tanpa menoleh ke belakang. Ia berjanji tidak ingin mengingat masa-masa di mana hatinya merasa sakit. "Mbak Kenes, saya pulang dulu ya? Semoga ini menjadi pembelajaran buat kita semua," pamitnya sembari matanya melirik pria yang hampir menghilang di pertigaan gang. "Iya. Makasih, Bu. Maaf sudah ngerepotin," ucap Kenes malu.  "Sama-sama."  Bu Hesti melangkah pergi meninggal
Read more

Bab 20 A

SUAMI ONLINE 20 A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Rasa takut kejadian lalu terulang kembali terkadang bisa membuat hati menjadi bimbang menentukan tindakan apa yang akan dipilih. Bibir ingin memilih diam tapi hati menciut membayangkan pria yang sedang duduk bersama wanita itu kembali membuat keributan. "Haish! Khusus malam ini baiknya aku berusaha sendiri menyelesaikan jika ada keributan. Toh, ada Anto. Lagian ada wanita itu. Semoga Ratan bisa menjaga sikapnya layaknya lelaki," batinnya lagi.  Yuyun menarik napas dalam dan membuangnya perlahan, lalu melangkah menuju meja nomor tiga di mana Ratan dan wanita itu duduk bersama. Kantung mata sang pria terlihat sembab, persis seperti habis menangis. Sedangkan binar mata wanita itu tampak bersinar, seolah sedang memberikan kekuatan yang entah apa. Yuyun mengh
Read more

Bab 20 B

SUAMI ONLINE 20 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Kini ia baru bisa memahaminnya. Rasanya nanti malam bisa tidur dengan nyenyak. Hati yang hampir menghitam sekarang mulai memutih perlahan.~Matahari pagi telah bersinar dengan warna kekuningan di ufuk timur. Lukisan alam yang selalu saja membuat rindu semua makhluk bumi. Awan-awan seakan berlomba menjadi kecantikan yang luar biasa. Perpaduan alam itu akan selalu memberi memori indah bagi siapa saja yang melihatnya. Seperti kehidupan rumah tangga Kenes yang selalu diselimuti banyak warna, entah biru, putih, dan hitam. Mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Selalu berangkat bersama dan saling perhatian. Meskipun kegiatan yang dilakukan selalu sama, tetapi perasaan mereka kian bertambah. Apalagi setalah cincin pernikahannya ketemu dan masalah yang ada sudah selesai. Hidupnya seakan berada dalam satu kata, sempurna.
Read more

Bab 20 C

SUAMI ONLINE 20 C   Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Kenes bangkit dan berdiri sembari menghirup napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Jalan takdir memang unik dan tidak pernah bisa ditebak. Ia percaya kalau usaha dan doa ibu akan selalu menjadi senjata utama untuk merayu Tuhan. "Mungkin lantainya udah kering setelah istirahat beberapa menit. Tinggal mengumpulkan baju kotor dan mencucinya. Faighty!" ucapnya penuh semangat empat lima. Kenes melangkah memasuki rumah yang langsung terasa sejuk setelah dibersihkan. Wangi lavender juga masih tercium kuat oleh hidungnya. Ia menuju ke kamar dan membawa keranjang berisi pakaian kotor. Namun, sebelum itu Kenes membereskan kamarnya. Mulai dari melipat selimut dan menata bantal. Biasanya ia hanya melipat dengan asal, tetapi kali ini ia melipatnya dengan rapi. S
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status