Beranda / Romansa / SUAMI ONLINE / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab SUAMI ONLINE: Bab 11 - Bab 20

95 Bab

Bab 10A

SUAMI ONLINE 10A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira         Kecurigaan yang tidak ada buktinya bisa menjadi fitnah dan berujung kesalahpahaman. Kenes masih berusaha membuang jauh pikirannya tentang dia. Ia tidak berpikir negatif sebelum mendapatkan bukti. Dulu, ia sudah menjelaskan banyak alasan karena tidak bisa menerima hubungan yang pernah ditawarkan olehnya.  Patah hati memang sakit, tetapi jika sampai membuatnya menjadi pengunt*t, itu cukup keterlaluan. Kenes tidak bisa membayangkan jika dia benar-benar melakukannya. Atau mungkin penolakan itu membekas begitu kuat? Kenes sudah pernah meminta maaf padanya saat malam purnama di depan warungnya. Bulan dan bintang yang menjadi saksinya. Malam itu, ia terlihat legowo dan bisa menerima keputusannya. Akan tetapi, dalamnya hati tidak ada yang tahu. Bisa saja ia terluka karen
Baca selengkapnya

Bab 10B

SUAMI ONLINE 10B    Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Iya. Kan, Masnya nikah di ponsel. Saya kemarin yang nemenin Mbak Kenes. Kasian tiap hari liat Mbak Kenes pulang malam, nggak ada yang nyambut, nggak ada yang antar jemput. Tapi sekarang lumayan senang Mbak Kenes sudah punya orang yang selalu menemani. Saya turut bahagia untuk kalian. Masnya yang sering ngalah sama Mbak Kenes, ya?" pesan wanita itu setelah menceritakan kedetakan mereka. Danseh merasa tenang ada satu orang yang mengetahui statusnya dengan Kenes, setidaknya ada yang mendukungnya. "Makasih, Bu, doanya. Insyaallah saya akan mencoba belajar memahami Kenes. Sekali lagi terima kasih untuk doa dan makanannya," jawab Danesh seraya menganggukkan kepala. "Sama-sama, Mas. Salam buat Mbak Kenesnya. Saya pamit," ucapnya kemudian berlalu pergi. Hal semacam in
Baca selengkapnya

Bab 11A

SUAMI ONLINE 11A       Oleh: Kenong Auliya Zhafira             Raga bisa melemah ketika salah satu anggota tubuh mengenali sesuatu yang sudah berlalu kembali hadir dalam hidup. Bahkan rasa terkejut akan menguasai akal membayangkan semua perlakuan yang pernah dilakukan karena ketidaktahuan.   Kenes masih hafal suara yang sedang membuat keributan di warungnya. Dia adalah pria yang dulu pernah memintanya menjadi kekasih, Ratan Kaivan. Karena alasan sesuatu hal dan kesibukan, Kenes memilih berteman dengan Ratan. Ia tidak menyangka kalau sekarang datang kembali membawa luka.   Danesh yang sadar akan perubahan Kenes menjadi khawatir. Ia takut sesuatu telah terjadi.    "Telepon dari siapa, Sayang ...." Danesh mencoba mencari tahu. Namun, tidak terdengar karena Kenes melamun terlalu tinggi.   Tangan
Baca selengkapnya

Bab 11 B

SUAMI ONLINE 11B     Oleh: Kenong Auliya Zhafira         "Eh, Ant ... kamu buruan keluar. Cari temannya Mbak Bos di luar. Katanya tadi sedang menikmati alam malam hari. Buruan, sana!" titah Yuyun yang tidak tega melihat Mbak Bos semakin tersudut oleh sikap Ratan.   "Ya, elah, Yun. Di luar banyak pria. Aku, kan, nggak tahu yang mana," jawab Anto.   Yuyun menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan. Ia kemudian menarik baju Anto agar lebih mendekat ke arahnya.   "Eh ... mau ngapain, Yun, narik-narik bajuku! Nanti sobek!" protes Anto dengan ulah Yuyun yang main menarik bajunya.   "Udah, diem! Kamu liat pria yang lagi duduk di motornya Mbak Bos?" Yuyun menunjuk pria yang dimaksud Mbak Bos pada Anto. "Udah liat, kan? Buruan suruh ke sini!"   Anto mengangguk mengerti, lalu segera berlari ke l
Baca selengkapnya

Bab 12 A

SUAMI ONLINE 12A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira          Kejujuran memang pondasi utama dalam setiap hubungan, baik untuk pasangan dan juga usaha. Keduanya sama-sama membutuhkan kejujuran agar menciptakan ikatan kepercayaan yang mampu membentuk satu keharmonisan. Danesh menyadari hal itu belum dilakukan sepenuhnya. Ia mulai berpikir lebih baik tahu dari mulut sendiri daripada orang lain. Mungkin baiknya setelah kejadian malam ini, ia menceritakan semua hal tentangnya. Baik usia, kesibukan, kesukaan, dan semua tentangnya. Kenes masih mencoba mengerti perubahan sikap sang pria. Gerak-geriknya seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, ia tidak mau membahas di sini, di rumah mungkin lebih elok. Yuyun dan Anto tetap menceritakan semua hal tentang wisata sayur itu dengan antusias. Kenes lumayan tertarik ingin me
Baca selengkapnya

Bab 12 B

SUAMI ONLINE 12 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Wajah cantik dan menggemaskan itu dilewati begitu saja. Danesh justru mendekatkan bibinya ke telinga Kenes dan membisikan sesuatu. "Tadi aku bilang kalau kamu adalah istriku. Aku memintanya agar tidak menganggu istri orang. Kamu ngapain pakai tutup mata segala? Aku tidak akan menc*ummu di sini," bisik Danesh kemudian menoel pipi dan hidung. Kedua mata Kenes seketika terbuka dan melebar sempurna. Satu cubitan entah sayang atau kesal mendarat manja di perut sang pria. Danesh meringis kesakitan. "Aw, sakit! Jangan main cubit dong, Sayang ... cubitanmu itu lama sembuhnya," protes Danesh sembari mengusap bekas cubitan. "Makanya jangan ngledek terus. Udah, buruan pulang! Katanya udah malem," jawab Kenes yang sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah kon
Baca selengkapnya

Bab 13 A

SUAMI ONLINE 13A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Wanita memang terkadang bisa menjadi makhluk terumit jika dihadapkan tentang hati. Sikap yang memang sudah seharusnya, kadang bisa menimbulkan pertentangan dalam hati. Niat ingin bersikap jujur malah bisa memicu rasa marah dan juga cemburu. Danesh hanya bisa memilih di antara dua ketika melihat ekspresi wajah sang istri. Senyum yang tadi merekah mendadak menghilang entah ke mana. "Kamu marah?" tanya Danesh lagi. Meski sudah menyiapkan hati untuk ini, tetapi rasa takut itu nyatanya masih membayangi. Kenes masih terdiam. Ia bahkan membuang pandang ke arah lain. Hatinya mendadak panas membayangkan para gadis yang kecent*lan pada Danesh, suaminya. "Sayang ... kok, diem? Ngomong dong ... kamu marah karena aku baru cerita sekarang?" Danesh mencoba bertanya untuk keti
Baca selengkapnya

Bab 13B

SUAMI ONLINE 13B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Kenes menutup mulut dengan kedua tangannya. Tubuhnya terasa lemas setelah mengingat pemilik alis tebal itu adalah Emran, pria yang sempat membuatnya jatuh hati dan patah hati. "Jadi ... pria yang menikah di hari yang sama denganku waktu itu adalah dia? Emran ... Danesh ... Danesh Emran? Kebetulan macam apa ini?" lirih Kenes masih belum percaya.  "Enggak mungkin ... aku pasti salah tebak. Bagaimana bisa aku tidak punya keyakinan tentang semua firasatku selama ini? Apa ini sungguh kekuatan cinta sejati? Atau justru ini bukan satu kebetulan, melainkan hal yang sudah direncanakan." Kenes masih terus mencoba berpikir dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui.  Ia ingin sekali membangunkan Danesh untuk mempertanyakan semuanya agar mendapat kejelasan. Namun, kepalanya menginga
Baca selengkapnya

Bab 13 C

SUAMI ONLINE 13C   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   "Bajumu udah aku siapin. Aku nunggunya di sana aja. Sekalian siap-siap," ucap Kenes yang tidak menjawab pertanyaan sang suami. Kemudian ia berlalu menata sajadahnya di samping tempat tidur yang lumayan menyisakan celah untuk salat. Danesh masih bingung melihat perbedaan yang terjadi pada Kenes. Namun, ia tidak ingin ambil pusing. Ia bergegas memakai pakaiannya lalu menyusul Kenes yang sudah bersiap menjadi makmum. Mereka berdua saling terpesona melihat penampilan masing-masing. Kenes dengan mukenanya dan Danesh dengan baju koko serta pecinya. "Udah siap?" tanya Danesh yang akan bersiap menjadi imam. "Udah." Keduanya saling merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan khusyuk setelah suara merdu takbir Danesh mengawali salat jamaah mereka. Sela
Baca selengkapnya

Bab 14 A

SUAMI ONLINE 14A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Pernikahan memang bertujuan menyatukan dua manusia untuk bisa memberikan keturunan yang soleh dan soleha. Anak menjadi impian yang dinanti oleh berjuta pasangan suami istri. Karena hidup akan lebih memiliki tujuan jika ada kehadiran orang-orang terkasih, termasuk anak.Akan tetapi, tidak semua mental jiwa merasa siap untuk menjadi seorang ibu. Kenes tidak mau menjadi ibu yang menyia-nyiakan buah hati hanya karena tekanan batin seperti berita di televesi. Kesadaran Kenes memudar saat sentuhan lembut tangan sang pria mengusap pipinya. Mungkin memang sudah saatnya menjalankan kewajibannya sebagai istri yang baik.Sepasang mata kehitaman itu menatap dengan penuh cinta yang menggelora. Senyumnya terlihat begitu bahagia bisa mendapatkan wanita seperti dirinya. Sebenarnya ia juga merasa beruntung bisa bersanding dengan pria sepert
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status