SUAMI ONLINE 11B
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
"Eh, Ant ... kamu buruan keluar. Cari temannya Mbak Bos di luar. Katanya tadi sedang menikmati alam malam hari. Buruan, sana!" titah Yuyun yang tidak tega melihat Mbak Bos semakin tersudut oleh sikap Ratan.
"Ya, elah, Yun. Di luar banyak pria. Aku, kan, nggak tahu yang mana," jawab Anto.
Yuyun menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan. Ia kemudian menarik baju Anto agar lebih mendekat ke arahnya.
"Eh ... mau ngapain, Yun, narik-narik bajuku! Nanti sobek!" protes Anto dengan ulah Yuyun yang main menarik bajunya.
"Udah, diem! Kamu liat pria yang lagi duduk di motornya Mbak Bos?" Yuyun menunjuk pria yang dimaksud Mbak Bos pada Anto. "Udah liat, kan? Buruan suruh ke sini!"
Anto mengangguk mengerti, lalu segera berlari ke l
SUAMI ONLINE 12AOleh: Kenong Auliya Zhafira Kejujuran memang pondasi utama dalam setiap hubungan, baik untuk pasangan dan juga usaha. Keduanya sama-sama membutuhkan kejujuran agar menciptakan ikatan kepercayaan yang mampu membentuk satu keharmonisan.Danesh menyadari hal itu belum dilakukan sepenuhnya. Ia mulai berpikir lebih baik tahu dari mulut sendiri daripada orang lain. Mungkin baiknya setelah kejadian malam ini, ia menceritakan semua hal tentangnya. Baik usia, kesibukan, kesukaan, dan semua tentangnya.Kenes masih mencoba mengerti perubahan sikap sang pria. Gerak-geriknya seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, ia tidak mau membahas di sini, di rumah mungkin lebih elok.Yuyun dan Anto tetap menceritakan semua hal tentang wisata sayur itu dengan antusias. Kenes lumayan tertarik ingin me
SUAMI ONLINE 12 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraWajah cantik dan menggemaskan itu dilewati begitu saja. Danesh justru mendekatkan bibinya ke telinga Kenes dan membisikan sesuatu."Tadi aku bilang kalau kamu adalah istriku. Aku memintanya agar tidak menganggu istri orang. Kamu ngapain pakai tutup mata segala? Aku tidak akan menc*ummu di sini," bisik Danesh kemudian menoel pipi dan hidung.Kedua mata Kenes seketika terbuka dan melebar sempurna. Satu cubitan entah sayang atau kesal mendarat manja di perut sang pria. Danesh meringis kesakitan."Aw, sakit! Jangan main cubit dong, Sayang ... cubitanmu itu lama sembuhnya," protes Danesh sembari mengusap bekas cubitan."Makanya jangan ngledek terus. Udah, buruan pulang! Katanya udah malem," jawab Kenes yang sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah kon
SUAMI ONLINE 13AOleh: Kenong Auliya Zhafira Wanita memang terkadang bisa menjadi makhluk terumit jika dihadapkan tentang hati. Sikap yang memang sudah seharusnya, kadang bisa menimbulkan pertentangan dalam hati. Niat ingin bersikap jujur malah bisa memicu rasa marah dan juga cemburu.Danesh hanya bisa memilih di antara dua ketika melihat ekspresi wajah sang istri. Senyum yang tadi merekah mendadak menghilang entah ke mana."Kamu marah?" tanya Danesh lagi. Meski sudah menyiapkan hati untuk ini, tetapi rasa takut itu nyatanya masih membayangi.Kenes masih terdiam. Ia bahkan membuang pandang ke arah lain. Hatinya mendadak panas membayangkan para gadis yang kecent*lan pada Danesh, suaminya."Sayang ... kok, diem? Ngomong dong ... kamu marah karena aku baru cerita sekarang?" Danesh mencoba bertanya untuk keti
SUAMI ONLINE 13BOleh: Kenong Auliya ZhafiraKenes menutup mulut dengan kedua tangannya. Tubuhnya terasa lemas setelah mengingat pemilik alis tebal itu adalah Emran, pria yang sempat membuatnya jatuh hati dan patah hati."Jadi ... pria yang menikah di hari yang sama denganku waktu itu adalah dia? Emran ... Danesh ... Danesh Emran? Kebetulan macam apa ini?" lirih Kenes masih belum percaya."Enggak mungkin ... aku pasti salah tebak. Bagaimana bisa aku tidak punya keyakinan tentang semua firasatku selama ini? Apa ini sungguh kekuatan cinta sejati? Atau justru ini bukan satu kebetulan, melainkan hal yang sudah direncanakan." Kenes masih terus mencoba berpikir dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui.Ia ingin sekali membangunkan Danesh untuk mempertanyakan semuanya agar mendapat kejelasan. Namun, kepalanya menginga
SUAMI ONLINE 13COleh: Kenong Auliya Zhafira"Bajumu udah aku siapin. Aku nunggunya di sana aja. Sekalian siap-siap," ucap Kenes yang tidak menjawab pertanyaan sang suami. Kemudian ia berlalu menata sajadahnya di samping tempat tidur yang lumayan menyisakan celah untuk salat.Danesh masih bingung melihat perbedaan yang terjadi pada Kenes. Namun, ia tidak ingin ambil pusing. Ia bergegas memakai pakaiannya lalu menyusul Kenes yang sudah bersiap menjadi makmum.Mereka berdua saling terpesona melihat penampilan masing-masing. Kenes dengan mukenanya dan Danesh dengan baju koko serta pecinya."Udah siap?" tanya Danesh yang akan bersiap menjadi imam."Udah."Keduanya saling merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan khusyuk setelah suara merdu takbir Danesh mengawali salat jamaah mereka. Sela
SUAMI ONLINE 14AOleh: Kenong Auliya ZhafiraPernikahan memang bertujuan menyatukan dua manusia untuk bisa memberikan keturunan yang soleh dan soleha. Anak menjadi impian yang dinanti oleh berjuta pasangan suami istri. Karena hidup akan lebih memiliki tujuan jika ada kehadiran orang-orang terkasih, termasuk anak.Akan tetapi, tidak semua mental jiwa merasa siap untuk menjadi seorang ibu. Kenes tidak mau menjadi ibu yang menyia-nyiakan buah hati hanya karena tekanan batin seperti berita di televesi.Kesadaran Kenes memudar saat sentuhan lembut tangan sang pria mengusap pipinya. Mungkin memang sudah saatnya menjalankan kewajibannya sebagai istri yang baik.Sepasang mata kehitaman itu menatap dengan penuh cinta yang menggelora. Senyumnya terlihat begitu bahagia bisa mendapatkan wanita seperti dirinya. Sebenarnya ia juga merasa beruntung bisa bersanding dengan pria sepert
SUAMI ONLINE 14 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraKarena prianya adalah pria yang sama, sama-sama membuatnya jatuh hati kemudian jatuh cinta dan akhirnya jatuh sayang."Em ... sedikit nyesel sih, Bu ... nyesel kenapa nikah sama Danesh-nya gak dari dulu. Udah sih, aku mau kerja dulu, Bu. Assalamu'alaikum ...." Kenes berpamitan dengan menahan senyum. Sementara Bu Hesti tertawa renyah."Wa'alaikumsalam. Mbak Kenes ... semoga selalu bahagia karena sudah ada suami yang selalu menemani," lirih Bu Hesti lalu masuk ke rumah.Sebagai tetangga dekat, Bu Hesti selalu mendoakan apa pun yang terbaik untuk Kenes, termasuk soal pria.~Pagi hari ini jalanan lumayan ramai. Mungkin bertepatan dengan orang-orang yang akan beraktifitas. Kenes sudah tidak malu lagi berpegangan erat dan mesra. Ada keinginan
SUAMI ONLINE 14 COleh: Kenong Auliya ZhafiraYa, Yuyun dan Anto tidak menyangka kalau Mbak Bos bisa sedekat itu dengan pria. Apalagi sampai ci*man di warung disertai tatapan seperti orang bucin, butuh cerita indah."Pantas aja Mbak Bos berangkat pagi, Ant. Taunya mau ehem-eheman di warung," bisik Yuyun pada teman seperjuangannya."Hush! Jangan gitu, Yun. Sapa tahu hubungan mereka sudah serius," jawab Anto yang masih berpikir positif."Kan, kamu tahu sendiri ... Mbak Bos lebih sering bekerja dan bekerja. Dia tidak ada waktu untuk bercengkerama seromantis itu dengan pria," ucap Yuyun lagi."Heleh! Daripada penasaran kita tanya aja," jawab Anto yang akan bersiap berdehem untuk menyadarkan mereka akan keberadaannya."Ehem!"Anto berdehem dengan k
SUAMI ONLINE 44 C Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Sementara di tempat prasmanan, Kenes melihat romantisnya Ratan mengambil banyak makanan untuk Silviana yang tengah merasakan ngidam. Ternyata ia bisa menjadi suami siaga. Meski pesonanya masih kalah jauh dibanding Danesh–suaminya. Setelah puas menikmati hidangan acara, Kenes memutuskan pulang. Apalagi Athalla terlihat mengantuk. Kasian kalau harus tidur dalam gendongan. Keduanya berpamitan, lalu meninggalkan acara. Danesh sengaja melajukan motor kecepatan sedang agar sampai ke rumah dengan cepat. Hanya sepuluh menit akhirnya mereka bisa menidurkan Athalla di kamar. Tubuh mungilnya menggeliat merasakan pergerakan. Suasana kamar yang sejuk membuat tidurnya kembali anteng. "Mas, tungguin ya ... aku mau ganti baju dulu," pinta Kenes sembari menuju ke lemari untuk
SUAMI ONLINE 44 BLast EpisodeOleh: Kenong Auliya ZhafiraWanita yang tampah menahan air matanya menjawab penuh binar bahagia. "Wah, makasih, Mbak Bos!"Inilah yang membuat Yuyun bertahan di sini. Mempunyai juragan royal dan tidak pelit. Selain itu kepercayaan yang diberikan itu penuh totalitas. Kali ini mereka bisa bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan banyak kebaikan yang menyertai kehidupan mereka.Kebahagiaan mereka bertambah kali lipat kala mendapati kedatangan orang tua dan mertuanya. Mereka terlihat tengah berjalan memasuki warung. Setelah menangkap gerombolan orang yang dikenal, mereka menghampiri dengan binar penuh kerinduan.Athalla yang tengah anteng dalam gendongan mendadak tertawa mendapati ciuman bertubi-tubi dari kedua neneknya."Ibu ke sini, kok, nggak bilang
SUAMI ONLINE 44 ALast EpisodeOleh: Kenong Auliya ZhafiraMelihat orang yang telah lama tidak bertemu dengan penampilan berbeda pasti merasa terpesona. Apalagi jika itu mengarah hal lebih baik. Ditambah lagi itu adalah sesuatu yang memang menjadi kewajiban wanita muslim.Yuyun masih menatap takjub kecantikan Mbak Bosnya. Ada keinginan merayap ke hati jika nanti sudah siap lahir batin berpenampilan seperti wanita panutannya dalam bekerja.Rasa haru tersingkir untuk menyapa kehadiran pemilik warung seblak yang tiap hari bertambah ramai."Ya, Allah, Mbak Bos! Tambah cantik aja tidak bertemu berbulan-bulan. Dari tadi kenapa nggak bilang, malah diem aja!" protes Yuyun sambil melepaskan pelukan. Kemudian beralih menatap bayi mungil yang tengah memperhatikannya dengan seksama. Seperti ada rasa takut bertemu orang baru."Dika
SUAMI ONLINE 43 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraEnam bulan kemudian ....Athalla yang kini berusia enam bulan lebih terlihat menggemaskan. Momen terbaik perkembangan Athalla menjadi memori yang tidak akan terlupakan oleh keduanya. Bagaimana lelahnya begadang dan memahami tangisannya menjadi pengalaman melelahkan tapi membahagiakan.Mereka saling bahu membahu menjaga buah hati bergantian. Ketika Kenes membersihkan diri, maka Danesh bertugas menjaga anaknya. Mengajak bercanda dan bermain cilukba telah menjadi candu yang mengembalikkan rasa penat."Sayangnya Ayah, sekarang udah bisa ketawa ... bajunya juga bagus, jadi tambah ganteng," puji Danesh sembari menciumi perut Athalla. Suara tawanya terdengar begitu bahagia.Kenes yang baru selesai mandi menjadi gemas dengan tingkah suaminya. Ia s
SUAMI ONLINE 43 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraMendapat menu sarapan lain dari biasanya, rasanya sedikit menurunkan nafsu makan. Hidup sekarang bukanlah seperti zaman orang tuanya. Di mana sudah banyak kemajuan di bidang teknologi dan ilmu kesehatan. Akan tetapi, sekarang harus disuguhkan kehidupan yang sama seperti ibunya dulu.Kenes menatap isi meja makan. Meski rasa masakan ibunya selalu menjadi juara di hati, tetapi jika harus menu seperti ini setiap hari dipastikan bosan.Sang ibu yang tiba-tiba berdiri di belakangnya mengamati gerak anaknya. Ia tahu kalau menu sarapannya pasti tidak sesuai selera."Kenapa hanya diliatin? Ayo, sarapan. Biar ASI kamu lancar," ucap wanita yang melahirkannya 32 tahun lalu.Kenes menoleh, menatap sang ibu. "Apa cuma ini, Bu? Masa sayur bening sama rebusan tempe?" keluhnya.
SUAMI ONLINE 42Oleh: Kenong Auliya ZhafiraKekuatan memberi senyum pada pasangan kadang bisa menjadi penyemangat diri sendiri untuk terus berjuang melawan ribuan luka. Melihat pasangan menangis bukan hal yang ingin dilihatnya saat ini.Kekuatan itu mampu memberi sugesti positif untuk tetap bertahan menghadapi berbagai macam keadaan. Walaupun dalam kondisi terlara sekali pun.Kenes yang mulai menemukan kembali kekuatannya langsung fokus pada arahan Bu Rose. Tekadnya berjuang perlahan membara demi kehidupan yang didambakan keluarga. Memiliki buah hati sebagai penerus adalah imipan bagi setiap perempuan. Sedangkan dirinya hanya tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan malaikat kecil."Sekali lagi ya, Mbak ... tarik napas dalam ... lalu mengejan." Bu Rose tidak lelah memberi arahan.Kenes menghirup napas sedalam mu
SUAMI ONLINE 41Oleh: Kenong Auliya ZhafiraMerasakan sakit luar biasa pertama kali karena proses spesial menjadi seorang ibu merupakan pertaruhan hidup dan mati. Di mana harus berjuang memberikan kehidupan baru tanpa memedulikan kehidupannya sendiri.Kenes tengah merasakan awal perjuangan itu. Perut yang semakin terasa kencang dan sakit dalam durasi lebih lama membuat perasaan tidak menentu. Apalagi ditambah tidak ada orang yang dikenal melewati depan rumahnya.Kepala Kenes sudah dipenuhi berbagai pikiran buruk. Daripada menunggu orang lain, lebih baik ia masuk mengambil ponsel dan menghubungi sang suami. Namun, baru saja berbalik rungunya mendengar suara yang cukup dikenalnya."Mbak Kenes ... Mbak Kenes ... Mbak, nggak apa-apa? Apa perutnya sakit?" Bu Hesti mengelus lengan wanita di
SUAMI ONLINE 40Oleh: Kenong Auliya ZhafiraDebaran dada akan selalu mewarnai jika berbicara soal hubungan. Rasa semakin bergelora dan tidak menentu meski hanya lewat tatapan mata. Momen indah dalam rumah tangga yang tidak akan pernah habis memberikan sensasi istimewa untuk sebuah keharmonisan.Kenes tahu betul jika prianya kini ingin membuktikan ucapannya. Senyum itu terlihat nyata, menyiratkan satu gairah cinta. Akan tetapi, semua itu tertahan karena keadaan yang tidak lagi sama seperti dulu. Ada sesuatu yang lebih membuatnya berharga dari apa pun. Namun, sorot matanya seolah mengunci setiap gerakannya.Pria di depannya kian mendekat, hingga embusan napasnya terasa hangat menerpa wajah. Kenes menggenggam erat bajunya ketika bibir yang sering menyesap manis madu hampir menempel di atas bibirnya.Danesh t
SUAMI ONLINE 39 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraKenes mengerutkan dahi, memikirkan ucapan wanita yang seperti ibunya sendiri. "Em ... kalau perutnya ke bawah pertanda itu kah? Memang bulan ini udah sembilan bulan jalan," terangnya sembari menatap wajah Bu Hesti yang terlihat jelas guratan kerutan di matanya.Bu Hesti mengangguk sebagai jawaban. Banyak doa terselip dalam malamnya untuk kesehatan keluarga kecil Mbak Kenes. Sedetik kemudian, Bu Hesti berjalan mendekat sambil membisikkan sesuatu. "Satu rahasia lagi biar bayinya mau cepat keluar," ucapnya.Wanita yang masih bingung itu menatap Bu Hesti penuh tanda tanya. Rahasia apa yang sebenarnya dimaksud olehnya. "Ra--rahasia? A--apa?" tanya Kenes terbata."Berhubungan. Sekalian sebagai tanda kalau sang ayah menengok keadaan bayinya," jawab Bu Hesti lalu tersenyum ja