Tidak terasa lima hari telah berlalu sejak rapat darurat itu. Senjata-senjata yang sedang tinggal sedikit lagi selesai. Satrio Wirang, Wirang, Raja Argadana dan Anggoro sedang berkumpul membahas persiapan perang mereka sudah sejauh mana. Satrio Wirang untuk mengajuk usul untuk menutup sementara tembok sebelah utara dengan kayu terlebih dahulu mungkin tidak dapat menghentikan pasukan musuh tapi setidaknya dapat menghambat mereka. Saat mereka sedang serius membahas semua itu dengan serius tiba-tiba ada seorang prajurit masuk dan berbisik pada Raja Argadana. Sontak wajah Raja Argadana langsung pucat. Bahkan Raja Argadana sudah tidak mampu berdiri lagi. Dia langsung duduk di kursinya. Melihat itu Anggoro, Satrio Wirang dan Arum Sari menjadi penasaran sebenarnya apa yang di bisikan oleh prajurit tadi pada Raja Anggara. "Ada apa?, Kakak" tanya Anggoro. "Ini benar-benar bahaya pasukan Salakanegara sudah ada di perbatasan" panik Raja Argadana. "Apa bukan kah
Baca selengkapnya