Semua Bab Sang Pendekar Naga Hitam: Bab 11 - Bab 20

90 Bab

Pembantaian Desa Dadakan

Sekelompok pasukan kerajaan tiba di Desa Dadakan. Mereka semua bersenjata lengkap dengan seragam  kerajaan berwarna merah yang menunjukkan bahwa mereka adalah prajurit Kerajaan Salakanegara. Para prajurit itu adalah bawahan dari Aryo Guntur yang juga datang ke desa itu. Sesampainya di desa itu Aryo Guntur langsung menyuruh prajuritnya untuk mengumpulkan semua orang di desa itu. Sedangkan dirinya pergi ke tempat Alikusuma. Alikusuma begitu terkejut melihat kedatangan Aryo Guntur. Namun Aryo Guntur bersikap manis dan langsung memeluk Alikusuma. Alikusuma mempersilahkan Aryo Guntur masuk ke dalam rumahnya dan mempersilahkannya duduk di sebuah kursi kayu."Apa kabar Saudaraku?" tanya Aryo Guntur."Aku baik-baik saja, Kau tidak perlu khawatir." jawab Alikusuma."Syukurlah kalo begitu, sepertinya kau sangat nyaman tinggal di desa ini" ledek Aryo Guntur."Ya, Seperti yang kau lihat" ucap Alikusuma."Sebenarnya kedatanganku kemari karena Aku ada satu
Baca selengkapnya

Bajak Laut Jaka Amarka

Pagi  itu matahari sudah lumayan tinggi. Satrio Wirang dan Arum Sari sedang mengisi perut mereka yang kelaparan sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Awalnya kedai itu tenang-tenang saja semuanya seperti biasa makan dengan tenang. Hingga sekelompok orang dengan penampilan yang seram serta membawa berbagi senjata masuk ke kedai itu dan membuat orang di dalam kedai berlarian keluar, Namun Satrio Wirang dan Arum Sari yang tidak tahu apa-apa tetap santai menikmati makanan mereka.Sekelompok orang itu mulai mendekati meja Satrio Wirang. Dengan tatapan tajam mereka seakan mengancam Satrio Wirang dan Arum Sari.“Ki Sanak apa kau orang baru di sini?” tanya Sekelompok orang itu.“Iya Ki Sanak kami pendatang di sini” jawab Satrio Wirang tenang.Melihat wajah cantik Arum Sari sekelompok orang itu mulai menggodanya, bahkan ada yang ingin membelai wajah Arum Sari namun di hentikan oleh Arum Sari. Dengan sekuat tenaganya Arum Sari memutar
Baca selengkapnya

Peta Pulau Misterius

Satrio Wirang  sedang mengemasi barangnya dari rumah Kepala Desa. Kini dia harus kembali melanjutkan perjalanannya untuk mencari Bayu Samudra. Menurut kabar dari Kepala Desa satu tahun yang lalu ada seorang pemuda yang juga datang  ke kampung ini lalu menanyakan tentang padepokan-padepokan ilmu bela diri yang ada di sekitar sini. Kemudian pemuda itu pergi ke padepokan di desa sebelah yang paling terkenal kesaktian murid-muridnya. Satrio Wirang dan Arum Sari pun bergegas menuju padepokan ilmu bela diri yang Kepala desa maksud. Dengan harapan bisa menemukan Bayu Samudra yang mereka cari.Namun Satrio Wirang dan Arum Sari harus merasa kecewa. Saat sampai di padepokan yang di maksud kepala desa karena padepokan itu sudah tidak berpenghuni lagi, Dari luar bangunan itu penuh dengan sarang laba-laba yang sangat banyak. Sebagian bangunan itu juga sudah di tumbuh oleh tumbuhan."Sekarang kita harus bagaimana Kanda?." tanya Arum Sari."Entahlah Dinda sepertinya
Baca selengkapnya

Padepokan Bayu Samudra

Di sebuah pagi yang cerah terlihat Satrio Wirang dan Arum Sari yang di bantu oleh Yuyu Gangga sedang memasuk barang-barang mereka ke dalan sebuah sampan di tepi pantai. Mereka bertiga berencana pergi ke pulau misterius yang ada dalam peta yang kemarin mereka temukan."Bagainana apa semuanya sudah siap?" tanya Satrio Wirang."Semua barang kalian sudah Aku masukan dan semua persedian juga sudah aku siapkan" jawab Yuyu Gangga."Baik lah kalo begitu ayo kita berangkat" ajak Satrio Wirang"Tunggu dulu apa kalian yakin akan pergi ke pulau itu" ucap Yuyu Gangga dengan sebuah keraguan di wajahnya."Memang kenapa?, Apa ada sesuatu di pulau itu" tanya Arum Sari."Menurut cerita warga disini ada seekor naga yang tinggal di pulau itu. itu sebabnya tidak ada yang berani kesana." jelas Yuyu Gangga."Apa ada orang pernah melihat naga itu?, Kalo memang ada seekor naga disana tidak mungkin Bayu Samudra sekarang berada di sana. Mungkin itu hanya sebuah dongeng warga
Baca selengkapnya

Serangan Balasan Satrio Wirang

Suasana malam ini terasa begitu sunyi. Malam yang begitu gelap dengan hanya adanya sedikit sinar dari cahaya obor yang ada di sana. Satrio Wirang dengan hati-hati menyelinap ke padepokan milik Bayu Samudra. Tidak seperti padepokan lainya. Padepokan milik Bayu Samudra hanya terdiri dari gubuk-gubuk kecil yang tersusun melingkari sebuah gubuk besar yang tepat berada di tengahnya. Setelah menelusuri tempat itu Satrio Wirang menjadi tahu bahwa gubuk-gubuk kecil itu adalah tempat istirahat murid-murid dari Bayu Samudra. Sedangkan gubuk besar yang ada di tengah adalah tempat tinggal dari Bayu Samudra. Tidak lupa penjagaan di tempat itu juga sangat ketat. Setiap jamnya pasti ada seseorang yang mengelilingi tempat itu.Satrio Wirang mencoba masuk ke dalam gubuk besar di mana Bayu Samudra. Dengan kekuatan menghilang dari Jubah Naga Hitamnya dia bisa dengan leluasa berkeliling di tempat itu tanpa terlihat. Setelah berada di dalam gubuk itu. Satrio Wirang melihat Bayu Samudra yang tenga
Baca selengkapnya

Bangkitnya Mata Antaboga

Satrio Wirang tiba-tiba tersadar dalam kegelapan yang seperti tidak ada ujungnya. Ke mana pun Satrio Wirang berjalan yang ada hanya kegelapan. Satrio Wirang semakin bertanya-tanya di mana sekarang dirinya berada. Tidak ada satu cahaya di sana. Satrio Wirang mulai putus asa. Di mengira ini adalah mimpi tapi ketika dia menampar wajahnya sendiri. Dia merasakan sakit dan tidak kunjung bangun dari tidurnya. Di tengah ke putus asannya sesosok Naga Hitam muncul. Mata naga itu begitu merah sama seperti patung yang di lihatnya saat masuk ke dalam gua tadi. Kemunculan sosok naga hitam itu membuat sekeliling Satrio menjadi sedikit terang dengan adanya api-api ungu yang tiba-tiba menyala mengitari naga hitam itu."Bhawhahaaaaaa. Bagus sekali anak muda kau telah menemukan mataku. Setalah ribuan tahun lamanya akhirnya aku kembali mendapatkan mataku." ucap Naga Hitam itu dengan suara tawa yang mengerikan."Siapa Kau sebenarnya dan apa maksudmu?" tanya Satrio Wirang."Kau tidak
Baca selengkapnya

Jurus Naga Hitam Tingkat Ke Dua

Pagi ini Arum Sari, Bayu Samudra dan Yuyu Gangga sedang berkumpul di ruang pengobatan yang ada di padepokan Bayu Samudra. Mereka semua berkumpul untuk membahas bagaimana cara menyembuhkan mata Satrio Wirang yang mengalami kebutaan. Sudah berbagai cara telah mereka coba namun hasilnya tetap saja gagal. Kebutaan yang dialami Satrio Wirang sungguh sangat tidak wajar. Bahkan beberapa hari lalu mereka mendatangkan tabib terbaik dari luar pulau tapi tabib itu juga tidak mengetahui penyebab kebutaan yang di alami Satrio Wirang. Menurut tabib itu mata Satrio Wirang baik-baik saja dan tidak ada satu luka pun di mata Satrio Wirang."Sebenarnya apa yang terjadi padamu, kanda" keluh Arum Sari."Sabar Nyai. Kita pasti menemukan cara untuk menyembuhkan Wirang" Bayu Samudra mencoba menyemangati Arum Sari."Apa kalian tidak merasakan ada yang aneh pada Satrio Wirang" tanya Yuyu Gangga."Apa maksudmu?." Bayu Samudra berbalik bertanya pada Yuyu Gangga."Bukankah jur
Baca selengkapnya

Negri Pembuat Senjata

Di siang hari yang sangat terik. Satrio Wirang dan Arum Sari Sedang menaiki kuda demi melakukan perjalanan menuju Suku Pegunungan Utara. Mereka sedang melewati jalan hutan yang sepi. Kanan kiri dari jalan itu di penuhi dengan banyak pepohonan. Dahulu kala Pulau Jawa memang masih di penuhi dengan hutan belantara.Saat mereka tengah asyik memacu dengan kuda mereka. Terdengar suara pertempuran besar di depan jalan sana."Berhenti!. Dinda" perintah Satrio Wirang."Ada apa Kanda?" tanya Arum Sari."Aku seperti mendengar ada sebuah pertempuran besar di depan sana" jawab Satrio Wirang."Lalu sekarang kita harus bagaimana Kanda" tanya Arum Sari lagi."Biarkan Aku melihatnya terlebih dahulu" ucap Satrio Wirang.Satrio Wirang lalu menggunakan kekuatan dari mata Antaboga untuk melihat jauh ke depan sana. Dari matanya Satrio Wirang dapat melihat seorang pedang dan pengawalnya sedang bertarung melawan para perampok dan sepertinya pedang dan para p
Baca selengkapnya

Pernyataan Perang Dari Kerajaan Salakanegara

Kerajaan Salakanegara adalah kerajaan terbesar untuk saat ini. Di bawah kepemimpinan Raja Dewa Warman. Kerajaan Salakanegara menjadi Kerajaan dengan kekuatan militer yang sangat kuat. Apalagi jumlah pasukan yang dimiliki Kerajaan Salakanegara mencapai ratusan ribu prajurit. Dengan kekuatan seperti itu Kerajaan Salakanegara sedang giatnya melakukan inflasi militer besar-besaran untuk memperluas wilayahnya. Sudah banyak kerajaan-kerajaan kecil yang mereka taklukan.Di sebuah ruangan yang ada dalam istana Raja Dewa Warman dan Aryo Guntur sedang berunding tentang kerajaan mana yang akan mereka taklukan selanjutnya."Panglima kerajaan mana yang akan menjadi tujuan kita selanjutnya.?" tanya Raja Dewa Warman."Sebaiknya kita menyerang Kerajaan Wesi Kuning terlebih dahulu, Yang Mulia" ucap Aryo Guntur."Mengapa Kita harus menyerang kerajaan kecil itu. Bahkan luas dari kerajaan itu hanya satu persen dari kerajaan Kita ini" ucap Sang Raja ragu."Mohon ampun
Baca selengkapnya

Satrio Wirang Melawan 1000 Pasukan Salakanegara

Tidak terasa lima hari telah berlalu sejak rapat darurat itu. Senjata-senjata yang sedang tinggal sedikit lagi selesai. Satrio Wirang, Wirang, Raja Argadana dan Anggoro sedang berkumpul membahas persiapan perang mereka sudah sejauh mana. Satrio Wirang untuk mengajuk usul untuk menutup sementara tembok sebelah utara dengan kayu terlebih dahulu mungkin tidak dapat menghentikan pasukan musuh tapi setidaknya dapat menghambat mereka. Saat mereka sedang serius membahas semua itu dengan serius tiba-tiba ada seorang prajurit masuk dan berbisik pada Raja Argadana. Sontak wajah Raja Argadana langsung pucat. Bahkan Raja Argadana sudah tidak mampu berdiri lagi. Dia langsung duduk di kursinya. Melihat itu Anggoro, Satrio Wirang dan Arum Sari menjadi penasaran sebenarnya apa yang di bisikan oleh prajurit tadi pada Raja Anggara. "Ada apa?, Kakak" tanya Anggoro. "Ini benar-benar bahaya pasukan Salakanegara sudah ada di perbatasan" panik Raja Argadana. "Apa bukan kah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status