Satrio Wirang sedang mengemasi barangnya dari rumah Kepala Desa. Kini dia harus kembali melanjutkan perjalanannya untuk mencari Bayu Samudra. Menurut kabar dari Kepala Desa satu tahun yang lalu ada seorang pemuda yang juga datang ke kampung ini lalu menanyakan tentang padepokan-padepokan ilmu bela diri yang ada di sekitar sini. Kemudian pemuda itu pergi ke padepokan di desa sebelah yang paling terkenal kesaktian murid-muridnya. Satrio Wirang dan Arum Sari pun bergegas menuju padepokan ilmu bela diri yang Kepala desa maksud. Dengan harapan bisa menemukan Bayu Samudra yang mereka cari.
Namun Satrio Wirang dan Arum Sari harus merasa kecewa. Saat sampai di padepokan yang di maksud kepala desa karena padepokan itu sudah tidak berpenghuni lagi, Dari luar bangunan itu penuh dengan sarang laba-laba yang sangat banyak. Sebagian bangunan itu juga sudah di tumbuh oleh tumbuhan.
"Sekarang kita harus bagaimana Kanda?." tanya Arum Sari.
"Entahlah Dinda sepertinya
Di sebuah pagi yang cerah terlihat Satrio Wirang dan Arum Sari yang di bantu oleh Yuyu Gangga sedang memasuk barang-barang mereka ke dalan sebuah sampan di tepi pantai. Mereka bertiga berencana pergi ke pulau misterius yang ada dalam peta yang kemarin mereka temukan."Bagainana apa semuanya sudah siap?" tanya Satrio Wirang."Semua barang kalian sudah Aku masukan dan semua persedian juga sudah aku siapkan" jawab Yuyu Gangga."Baik lah kalo begitu ayo kita berangkat" ajak Satrio Wirang"Tunggu dulu apa kalian yakin akan pergi ke pulau itu" ucap Yuyu Gangga dengan sebuah keraguan di wajahnya."Memang kenapa?, Apa ada sesuatu di pulau itu" tanya Arum Sari."Menurut cerita warga disini ada seekor naga yang tinggal di pulau itu. itu sebabnya tidak ada yang berani kesana." jelas Yuyu Gangga."Apa ada orang pernah melihat naga itu?, Kalo memang ada seekor naga disana tidak mungkin Bayu Samudra sekarang berada di sana. Mungkin itu hanya sebuah dongeng warga
Suasana malam ini terasa begitu sunyi. Malam yang begitu gelap dengan hanya adanya sedikit sinar dari cahaya obor yang ada di sana. Satrio Wirang dengan hati-hati menyelinap ke padepokan milik Bayu Samudra. Tidak seperti padepokan lainya. Padepokan milik Bayu Samudra hanya terdiri dari gubuk-gubuk kecil yang tersusun melingkari sebuah gubuk besar yang tepat berada di tengahnya. Setelah menelusuri tempat itu Satrio Wirang menjadi tahu bahwa gubuk-gubuk kecil itu adalah tempat istirahat murid-murid dari Bayu Samudra. Sedangkan gubuk besar yang ada di tengah adalah tempat tinggal dari Bayu Samudra. Tidak lupa penjagaan di tempat itu juga sangat ketat. Setiap jamnya pasti ada seseorang yang mengelilingi tempat itu.Satrio Wirang mencoba masuk ke dalam gubuk besar di mana Bayu Samudra. Dengan kekuatan menghilang dari Jubah Naga Hitamnya dia bisa dengan leluasa berkeliling di tempat itu tanpa terlihat. Setelah berada di dalam gubuk itu. Satrio Wirang melihat Bayu Samudra yang tenga
Satrio Wirang tiba-tiba tersadar dalam kegelapan yang seperti tidak ada ujungnya. Ke mana pun Satrio Wirang berjalan yang ada hanya kegelapan. Satrio Wirang semakin bertanya-tanya di mana sekarang dirinya berada. Tidak ada satu cahaya di sana. Satrio Wirang mulai putus asa. Di mengira ini adalah mimpi tapi ketika dia menampar wajahnya sendiri. Dia merasakan sakit dan tidak kunjung bangun dari tidurnya. Di tengah ke putus asannya sesosok Naga Hitam muncul. Mata naga itu begitu merah sama seperti patung yang di lihatnya saat masuk ke dalam gua tadi. Kemunculan sosok naga hitam itu membuat sekeliling Satrio menjadi sedikit terang dengan adanya api-api ungu yang tiba-tiba menyala mengitari naga hitam itu."Bhawhahaaaaaa. Bagus sekali anak muda kau telah menemukan mataku. Setalah ribuan tahun lamanya akhirnya aku kembali mendapatkan mataku." ucap Naga Hitam itu dengan suara tawa yang mengerikan."Siapa Kau sebenarnya dan apa maksudmu?" tanya Satrio Wirang."Kau tidak
Pagi ini Arum Sari, Bayu Samudra dan Yuyu Gangga sedang berkumpul di ruang pengobatan yang ada di padepokan Bayu Samudra. Mereka semua berkumpul untuk membahas bagaimana cara menyembuhkan mata Satrio Wirang yang mengalami kebutaan. Sudah berbagai cara telah mereka coba namun hasilnya tetap saja gagal. Kebutaan yang dialami Satrio Wirang sungguh sangat tidak wajar. Bahkan beberapa hari lalu mereka mendatangkan tabib terbaik dari luar pulau tapi tabib itu juga tidak mengetahui penyebab kebutaan yang di alami Satrio Wirang. Menurut tabib itu mata Satrio Wirang baik-baik saja dan tidak ada satu luka pun di mata Satrio Wirang."Sebenarnya apa yang terjadi padamu, kanda" keluh Arum Sari."Sabar Nyai. Kita pasti menemukan cara untuk menyembuhkan Wirang" Bayu Samudra mencoba menyemangati Arum Sari."Apa kalian tidak merasakan ada yang aneh pada Satrio Wirang" tanya Yuyu Gangga."Apa maksudmu?." Bayu Samudra berbalik bertanya pada Yuyu Gangga."Bukankah jur
Di siang hari yang sangat terik. Satrio Wirang dan Arum Sari Sedang menaiki kuda demi melakukan perjalanan menuju Suku Pegunungan Utara. Mereka sedang melewati jalan hutan yang sepi. Kanan kiri dari jalan itu di penuhi dengan banyak pepohonan. Dahulu kala Pulau Jawa memang masih di penuhi dengan hutan belantara.Saat mereka tengah asyik memacu dengan kuda mereka. Terdengar suara pertempuran besar di depan jalan sana."Berhenti!. Dinda" perintah Satrio Wirang."Ada apa Kanda?" tanya Arum Sari."Aku seperti mendengar ada sebuah pertempuran besar di depan sana" jawab Satrio Wirang."Lalu sekarang kita harus bagaimana Kanda" tanya Arum Sari lagi."Biarkan Aku melihatnya terlebih dahulu" ucap Satrio Wirang.Satrio Wirang lalu menggunakan kekuatan dari mata Antaboga untuk melihat jauh ke depan sana. Dari matanya Satrio Wirang dapat melihat seorang pedang dan pengawalnya sedang bertarung melawan para perampok dan sepertinya pedang dan para p
Kerajaan Salakanegara adalah kerajaan terbesar untuk saat ini. Di bawah kepemimpinan Raja Dewa Warman. Kerajaan Salakanegara menjadi Kerajaan dengan kekuatan militer yang sangat kuat. Apalagi jumlah pasukan yang dimiliki Kerajaan Salakanegara mencapai ratusan ribu prajurit. Dengan kekuatan seperti itu Kerajaan Salakanegara sedang giatnya melakukan inflasi militer besar-besaran untuk memperluas wilayahnya. Sudah banyak kerajaan-kerajaan kecil yang mereka taklukan.Di sebuah ruangan yang ada dalam istana Raja Dewa Warman dan Aryo Guntur sedang berunding tentang kerajaan mana yang akan mereka taklukan selanjutnya."Panglima kerajaan mana yang akan menjadi tujuan kita selanjutnya.?" tanya Raja Dewa Warman."Sebaiknya kita menyerang Kerajaan Wesi Kuning terlebih dahulu, Yang Mulia" ucap Aryo Guntur."Mengapa Kita harus menyerang kerajaan kecil itu. Bahkan luas dari kerajaan itu hanya satu persen dari kerajaan Kita ini" ucap Sang Raja ragu."Mohon ampun
Tidak terasa lima hari telah berlalu sejak rapat darurat itu. Senjata-senjata yang sedang tinggal sedikit lagi selesai. Satrio Wirang, Wirang, Raja Argadana dan Anggoro sedang berkumpul membahas persiapan perang mereka sudah sejauh mana. Satrio Wirang untuk mengajuk usul untuk menutup sementara tembok sebelah utara dengan kayu terlebih dahulu mungkin tidak dapat menghentikan pasukan musuh tapi setidaknya dapat menghambat mereka. Saat mereka sedang serius membahas semua itu dengan serius tiba-tiba ada seorang prajurit masuk dan berbisik pada Raja Argadana. Sontak wajah Raja Argadana langsung pucat. Bahkan Raja Argadana sudah tidak mampu berdiri lagi. Dia langsung duduk di kursinya. Melihat itu Anggoro, Satrio Wirang dan Arum Sari menjadi penasaran sebenarnya apa yang di bisikan oleh prajurit tadi pada Raja Anggara. "Ada apa?, Kakak" tanya Anggoro. "Ini benar-benar bahaya pasukan Salakanegara sudah ada di perbatasan" panik Raja Argadana. "Apa bukan kah
Sudah dua minggu berlalu dari petarungan berdarah antara Satrio Wirang melawan seribu pasukan Kerajaan Salakanegara yang dipimpin oleh Senopati Adhiyaksa. Kerajaan Wesi Kuning sudah kembali damai. Rakyat di sana sudah memulai kegiatan sehari-hari mereka seperti sediakala. Para prajurit sudah mulai mahir menggunakan senjata rahasia jamur beracun rancangan Satrio Wirang. Tembok kerajaan bagian utara yang roboh sudah diperbaiki. Berkat jasanya mengalahkan 1000 pasukan Kerajaan Salakanegara. Satrio Wirang di anggap pahlawan oleh rakyat Kerajaan Wesi Kuning. Rakyat di sana begitu menghormatinya dan selalu memperlakukannya begitu baik.Di istana Kerajaan Wesi Kuning. Satrio Wirang, Arum Sari, Anggoro dan Raja Argadana sedang berkumpul untuk membahas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan tentang masa depan Kerajaan Wesi Kuning."Sekarang apa langkah Kita selanjutnya?" tanya Anggoro mengawali pembicaraan."Kekuatan Kita sudah bertambah. Semua prajurit
Satrio Wirang perlahan membuka matanya. Dia mendapati dirinya telah berada di tempat tidurnya. Tubuhnya penuh dengan perban. Dia mencoba untuk duduk meski semua tubuhnya terasa sakit. Luka yang dia terima akibat pertarungannya melawan Aryo Guntur dan Ular Sanca Ireng cukup parah.Alikusuma dan Arum Sari datang ke kamar Satrio Wirang dengan membawa beberapa ramuan obat dan makanan. Alikusuma memeriksa keadaan Satrio Wirang yang baru tersadar."Ternyata Kamu sudah tersadar. Bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya Alikusuma."Tubuhku masih terasa nyeri untuk bergerak" jawab Satrio Wirang.Alikusuma memberikan pengobatan pada Satrio Wirang. Semua luka Satrio Wirang di beri ramuan obat oleh Alikusuma. Alikusuma juga mengganti perban Satrio Wirang. Semua perawatan terbaik Alikusuma berikan untuk Satrio Wirang. Satrio Wirang merasa lebih baik setelah mendapat perawatan dari Alikusuma."Perawatannya sudah selesai. Sekarang Kamu makanlah untuk memulihkan tenag
Raja Jaya Singa Warman, Elangga, dan Alikusuma telah tiba di tempat pertarungan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng. Terlihat pemukiman warga yang menjadi tempat mereka bertarung telah porak-poranda dan sudah menjadi lautan api.Sedangkan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng dengan menyemburkan api mereka tanpa memperhatikan dengan kondisi warga dan rumah warga yang telah habis terbakar karena ulah mereka. Belum lagi cambukkan dari ekor mereka yang menerbangkan semua barang dan menghancurkan semua bangunan yang ada. Yang jelas pemukiman itu telah hancur karena pertarungan dua raja ular ini.Raja Jaya Singa Warman dan yang lain tidak dapat berbuat banyak. Mengingat ukuran Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng yang sangat besar. Belum lagi semburan api mereka berdua yang dapat membakar seluruh rumah hanya dengan sekali sembur. Mereka hanya bisa menunggu adanya celah di antara pertarungan Naga Antaboga dab Ular Sanca Ireng. Begitu ada kesempatan baru mereka bertiga menyer
Pertarungan Satrio Wirang dan Aryo Guntur telah usai dengan hasil kemenangan untuk Satrio Wirang. Tapi saat semua mengira bahwa ini telah usai. Muncullah kabut hitam yang menyelimuti tubuh Aryo Guntur. Tiba-tiba mata Aryo Guntur menjadi merah dan dia dapat bangkit kembali. Satrio Wirang yang sudah tidak punya tenaga lagi mencoba kembali berdiri sebisa mungkin. Sebenarnya Satrio Wirang cukup heran dengan Aryo Guntur yang masih bisa bangkit meski Satrio Wirang sudah sangat yakin kalo dia tadi telah mengalahkannya."Dasar manusia tidak berguna" ujar Ular Sanca Ireng.Ternyata tubuh Aryo Guntur telah di ambil Ular Sanca Ireng. Itu yang membuat Aryo Guntur masih bisa bangkit lagi setelah menerima serangan telak dari Satrio Wirang."Siapa Kamu?" tanya Satrio Wirang."Dia adalah Ular Sanca Ireng raja dari segala ular" jelas Naga Antaboga."Hahahaa..., Kali ini Aku akan mengalahkanmu Antaboga" tawa Ular Sanca Ireng.Ular Sanca Ireng dengan menggunak
Sudah seharian penuh Satrio Wirang dan Aryo Guntur bertarung mati-matian. Karena pertarungan mereka berdua pula seluruh wilayah Kerajaan Tarumanegara menjadi gelap seharian. Semua warga tindak ada yang berani keluar rumah dan semua aktivitas warga di hentikan. Semua orang takut jika ada hal buruk yang menimpa mereka. Raja Jaya Singa Warman semakin khawatir karena pertarungan mereka belum juga usai. Meski sudah seharian penuh mereka bertarung.Arum Sari yang tidak yang tidak melihat Satrio Wirang seharian berniat untuk mencarinya tapi di tahan oleh Alikusuma. Karena Alikusuma tahu bahwa Satrio Wirang sedang bertarung melawa musuh yang sangat kuat. Dan jika sampai Arum Sari sampai menyusul Satrio Wirang maka itu akan menghambat Satrio Wirang dan mengancam nyawa Arum Sari."Langit sangat gelap. Tapi kenapa Kanda belum juga pulang. Aku khawatir pada Kanda. Aku harus mencarinya" kata Arum Sari."Tunggu. Kamu tidak perlu mencari Wirang dia sedang di istana bersama Raj
Pertemuan Aryo Guntur dan Satrio Wirang menimbulkan suasana mencengkam semua orang di Kerajaan Tarumanegara menjadi merinding tanpa tahu apa yang membuat mereka menjadi merinding ketakutan. Sepertinya dalam alam bawah sadar mereka menyadari bahwa ada bahaya besar yang terjadi.Aura yang keluar dari mereka berdua sangat lah kuat. Orang biasa pasti akan pingsan karena tidak mampu menahan tekanan aura mereka berdua. Untung saja mereka bertemu di tempat yang sepi dan tidak ada orang.Raja Jaya Singa Warman, Alikusuma, Elangga dan para pendekar dengan ilmu tinggi juga bisa merasakan bahwa ada dua orang dengan kekuatan yang sangat hebat sedang bertemu dan akan bertarung. Hal ini membuat Raja Jaya Singa Warman khawatir karena jika sampai kedua orang itu benar-benar bertarung di kerajaannya maka seluruh Kerajaan Tarumanegara bisa rata dengan tanah.Satrio Wirang juga sadar bahwa kekuatan Aryo Guntur sudah sangat besar jika sampai dirinya dan Aryo Guntur bertarung di pem
Di sebuah hutan belantara terlihat Aryo Guntur yang terbaring tidak sadarkan diri. Terlihat bahwa tubuhnya penuh luka akibat terkena jurus ledakan sukma dari Raja Jaya Singa Warman. Ledakan itu ternyata melemparkannya ke tempat yang sangat jauh. Walaupun terkena jurus sehebat itu tapi dengan ajaibnya detak jantung Aryo Guntur masih belum juga hilang. Sepertinya kekuatan yang dia serap dari orang lain telah menjadikannya sangat kuat sehingga masih bisa selamat dari jurus sedahsyat itu. Tapi sampai saat ini Aryo Guntur masih belum membuka matanya.Di dalam alam bawah sadarnya Aryo Guntur seperti sedang di dalam kawah gunung berapi sekelilingnya penuh dengan lava panas yang mendidih. Dia berusaha mencari jalan keluar dari tempat itu tapi ujung-ujungnya dia kembali ke tempat yang sama. Saat dia kebingungan mencari jalan keluar dari tempat itu muncullah sesosok ulah hitam besar dengan mata merah. Sebelum sempat Aryo Guntur memikirkan dari mana datangnya ular besar itu. Ular itu su
Setelah kekacauan besar yang terjadi akibat serangan Aryo Guntur ke Istana Kerajaan Tarumanegara. Kini Kerajaan Tarumanegara telah tenang kembali. Sudah tidak ada teror lagi dari Aryo Guntur. Karena dalam beberapa hari ini Aryo Guntur sama sekali tidak muncul dan sudah tidak ada lagi orang yang mati akibat Aryo Guntur. Pengorbanan Raja Jaya Singa Warman yang merelakan seluruh kesaktiannya untuk mengalahkan Aryo Guntur telah menyelamatkan rakyat Kerajaan Tarumanegara dari kegilaan Aryo Guntur.Tapi setelah melakukan jurus ledakan sukma yang berhasil mengalahkan Aryo Guntur. Sampai hari ini Raja Jaya Singa Warman masih tidak sadarkan diri. Sepertinya jurus ledakan sukma tidak hanya mengambil kesaktian Raja Jaya Singa Warman tapi juga merusak organ dalam dari Raja Jaya Singa Warman. Berbagai tabib telah di undang untuk menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman. Alikusuma yang ahli dalam pengobatan
Satrio Wirang dan Naga Antaboga yang sudah bersahabat. Membuat Satrio Wirang dapat mengembangkan jurus baru yang lebih kuat dari jurus Terakhir Naga Hitam Antaboga yang telah berhasil mengalahkan Raja Dewa Warman sebelumnya. Tentu saja Satrio Wirang harus berlatih keras agar dapat mengusai jurus itu dan dapat mengalahkan Aryo Guntur yang sekarang telah menjadi sangat kuat. Bahkan Raja Jaya Singa Warman yang memiliki ilmu tinggi sekarang bukan tandingan dari Aryo Guntur. Kemampuan Aryo Guntur yang dapat menyerap kekuatan orang lain. Membuat Aryo Guntur bertambah kuat setiap harinya. Untuk itu di perlukan kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan Aryo Guntur.Setelah berlatih dalam waktu yang cukup lama. Satrio Wirang kini menjadi sangat kuat di tambah dengan dia yang dapat menggunakan kekuatan Naga Antaboga dalam tubuhnya membuatnya semakin tidak terkalahkan. Meski begitu karena waktu telah berlalu cukup lama tentunya Aryo Guntur juga bertambah semakin kuat. Agar tida
Satrio Wirang dan Elangga yang menyusul Raja Jaya Singa Warman dan Ki Naga Barong. Mereka terlambat sampai di tempat pertempuran. Ketika mereka sampai terlihat Ki Naga Barong yang sudah mati mengenaskan dan Raja Jaya Singa Warman yang terduduk tidak berdaya. Satrio Wirang mencoba periksa Ki Naga Barong tapi sudah ada dekat jantung dalam tubuh Ki Naga Barong.Elangga berusaha menenangkan Raja Jaya Singa Warman yang terkena metal akibat pertarungannya dengan Aryo Guntur. Setelah cukup lama menenangkan Raja Jaya Singa Warman akhirnya Raja Jaya Singa Warman sudah tenang kembali.Raja Jaya Singa Warman yang berhutang nyawa kepada Ki Naga Barong. Kemudian dia mengangkat mayat Ki Naga Barong dan membawanya pulang.Ketika hendak meninggalkan tempat itu. Satrio Wirang melihat Pusaka Tombak Naga Petir yang ditinggalkan oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang mengambil Pusaka Tombak Naga Petir itu lalu mengayunkannya. Ternyata Pusaka Tombak Naga Petir sangat kuat dan sangat mudah