Aisyah masih saja kesal dengan tingkah Ariel yang kekanak-kanakan. Padahal ia melakukan itu semua karena untuk keamanan suaminya. Malahan tindakan Ariel membuat Aisyah kerepotan. Sebentar-sebentar telepon terus, mengatur ini itu. Ia menjadi tidak tenang."Siapa sih temanmu itu, kok dari tadi telepon terus?" tanya Wildan di mobil. Pasalnya ponsel Aisyah sering berdering."Temanku, dia memang seperti itu. Orangnya agak cerewet," balas Aisyah.'Duh, kenapa aku malah mengatai suamiku sendiri cerewet. Ya, Tuhan ampuni aku,' batin Aisyah merasa bersalah."Oh, ya. Kukira pacarmu, karena biasanya yang suka over protected itu pacar atau suami," tebak Wildan.Degh, Aisyah merasa perkataan Wildan adalah sindiriran buatnya. Ariel memang suaminya, berhak untuk cemburu dan mengikuti pergerakannya kemanapun dirinya pergi. Situasi makin sulit, Aisyah tidak ingin Ariel selalu saja cemburu pada Wildan."Bukan, hanya teman kok," balas Aisyah tersenyum hambar."Oh, kalau begitu kamu bisa mengabaikan tele
Baca selengkapnya