Share

Ketahuan Sutradara

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Aisyh," bisik Ariel yang kemudian menggigit lembut daun telinga Aisyah penuh gairah. Sontak Aisyah mendongak dan mendesah pelan manakala Ariel mengendus leher Aisyah mesra.

"Mas, boleh aku tanya tidak?"

"Boleh," jawab Ariel pelan.

"Sekarang jam berapa, Mas?" tanya Aisyah yang masih memeluk tubuh Ariel dari belakang.

Ariel meraba-raba ponselnya di atas nakas. Matanya yang masih terpejam terpaksa terbuka untuk melihat jam berapa sekarang.

"Jam sembilan!" Ariel terhenyak kaget. Ia langsung bangkit dan mengambil handuk untuk mandi. Aisyah cekikikan, karena ia tahu suaminya hari ini telat berangkat syuting.

Ia juga ikut menyiapkan peralatan make upnya. Setelah Ariel keluar dari kamar mandi bergantian dengan Aisyah. Mereka sedang di kejar waktu.

"Ayo cepat, kita pasti sudah di tunggu mereka," kata Ariel.

Usai mandi Aisyah merias wajahnya tipis-tipis lalu memoles bibirnya hanya dengan lipgloss. Memakai baju casual dan sepatu sneakers, buru-buru keluar mengikuti langkah Ariel.

Sesampainy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
ya.. gimana tu moga aja wildan gk lakuin yang aneh2 ama aisyah kerna bisa mati tu wildan di tangan ariel kenapa ariel gk minta aisyah jagain papa nya di rumah sakit dri pada jadi make up nya wildan lanjut lagi thor makin penasaran ini
goodnovel comment avatar
Mentari haylan
lanjut kak semangat jangan lama" up nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kehormatan Yang Terenggut   Bekerja Dengan Wildan

    Di kamar hotel Aisyah mengemasi kopernya. Ia sudah bersiap untuk pindah ke kamar lainnya. Seperti anjuran Pak John bahwa mereka perlu menjaga jarak sebelum media mencium pernikahannya."Aku antar ke kamarmu," tawar Ariel."Tidak usah.""Ingat kata Pak John, untuk sementara ini kau harus menjauhiku," peringat Aisyah. Lelaki itu hanya bisa mengantar istrinya sampai depan pintu. Entah sampai kapan ia akan berjauhan dengan Aisyah."Lalu, kalau aku pengen ketemunya bagaimana? Ngumpet gitu?" tanya Ariel."Mas yang di pikirin kok itu saja. Aku ini takut, kalau ketahuan Mas nanti rugi besar," ucap Aisyah kesal."Hehehe, habis aku tidak bisa tidur kalau kamu tidak di sampingku," tutur Ariel. "Ya, udah. Tiap malem, Mas boleh datang diem-diem ke kamarku, tapi jangan sampe ketahuan orang," balas Aisyah.Merasa sedikit ada angin segar Ariel pun tersenyum mengiyakan. Aisyah juga tahu kewajibannya seorang istri adalah melayani suaminya. "Tiba-tiba aku kok lagi pingin," kata Ariel."Ah, Mas ini ada

  • Kehormatan Yang Terenggut   Sarapan Pagi

    "Pagi ini aku ada job, nanti tolong bantuin ya," kata Wildan."Eh, iya," jawab Aisyah canggung. Biasanya Ariel yang menjadi atasannya. Kali ini orang lain, orang yang sama sekali tidak pernah dekat dengannya.Sepanjang perjalanan Aisyah lebih banyak diam. Ia belum mengenal karakter Wildan dengan baik, takutnya kalau salah berbicara. Wildan menghentikan mobilnya di sebuah warung makan. "Yuk turun dulu."Aisyah membuka pintu mobilnya sendiri, sementara Wildan sudah sibuk menyapa para pelayan warung makan. Mereka bergiliran membawa banyak kardus nasi mendekati bagasi mobilnya."Emm, kok banyak sekali untuk apa?" tanya Aisyah penasaran."Bukan apa-apa.""Nanti kamu tahu sendiri," balas Wildan.Setelah semua kardus makanan di masukkan ke dalam bagasinya. Wildan kembali masuk ke dalam mobil duduk bersebelahan dengan Aisyah."Sebenarnya, kita mau kemana sih?" tanya Aisyah penasaran."Nanti kamu pasti tahu," jawab Wildan."Misterius nih," ungkap Aisyah."Ya, harus. Aku senang melihat wajahmu

  • Kehormatan Yang Terenggut   Senyummu Meredakan Amarahku

    Aisyah masih saja kesal dengan tingkah Ariel yang kekanak-kanakan. Padahal ia melakukan itu semua karena untuk keamanan suaminya. Malahan tindakan Ariel membuat Aisyah kerepotan. Sebentar-sebentar telepon terus, mengatur ini itu. Ia menjadi tidak tenang."Siapa sih temanmu itu, kok dari tadi telepon terus?" tanya Wildan di mobil. Pasalnya ponsel Aisyah sering berdering."Temanku, dia memang seperti itu. Orangnya agak cerewet," balas Aisyah.'Duh, kenapa aku malah mengatai suamiku sendiri cerewet. Ya, Tuhan ampuni aku,' batin Aisyah merasa bersalah."Oh, ya. Kukira pacarmu, karena biasanya yang suka over protected itu pacar atau suami," tebak Wildan.Degh, Aisyah merasa perkataan Wildan adalah sindiriran buatnya. Ariel memang suaminya, berhak untuk cemburu dan mengikuti pergerakannya kemanapun dirinya pergi. Situasi makin sulit, Aisyah tidak ingin Ariel selalu saja cemburu pada Wildan."Bukan, hanya teman kok," balas Aisyah tersenyum hambar."Oh, kalau begitu kamu bisa mengabaikan tele

  • Kehormatan Yang Terenggut   Menyusulmu Tidur

    Sesuai janji Ariel ketika pagi-pagi buta lelaki itu sudah menyelinap di balik selimut Aisyah. Aisyah sempat kaget mendapati tangan kekar seseorang melingkar di perutnya. Setelah menoleh, ia tersenyum sendiri. Apalagi kemudian jemari terampil Ariel membuka piyama tidurnya."Aku memenuhi janjiku, Sayang," bisik Ariel di telinga Aisyah.Hati Aisyah berdebar hebat manakala telapak tangan Ariel bergerilya di balik bra nya, mencari sesuatu yang kenyal di sana. Karena kesulitan ia akhirnya membuka pengaitnya.Ariel tersenyum setelah mendapati dua bukit kembar itu berhasil di keluarkannya. Ia tak sabar mencicipi satu persatu puncaknya. "Aku tahu, kamu juga menginginkannya," kata Ariel.Terdengar desahan Aisyah ketika jari tangannya mengabsen bagian bawah istrinya. Berhasil membuat desahan kecil, Ariel kembali memagut bibir ranum Aisyah. Kerinduan Ariel terhadap Aisyah terjawab sudah. Seharian dirinya yang uring-uringan tidak jelas karena Aisyah selalu dekat Wildan. Meski Ariel tahu hal itu b

  • Kehormatan Yang Terenggut   Jebakan Marini

    Marini bersembunyi di balik dinding sewaktu mengetahui Aisyah kembali ke arahnya. Ia sepertinya meninggalkan sesuatu hingga harus kembali. Dan Wildan menunggu di luar sambil duduk-duduk di kursi taman hotel.Waktu Aisyah berjalan melewatinya, Marini masih bersembunyi di balik dunding. Ia mengamati kamar Aisyah tidaklah jauh dari kamar Ariel. Ada sedikit kecurigaan di hatinya tapi berusaha ia tepis."Mana mungkin mereka pacaran, lagi pula Ariel tipikal pria yang mudah bosan. Pasti dia sekarang sudah di campakkan," gumam Marini percaya diri.Ia melihat Aisyah keluar lagi dari kamarnya membawa kotak make upnya yang di tenteng di tangannya. Lalu setelah sampai di hadapan Wildan, lelaki itu membantu Aisyah meletakkan kotak make up itu di bagasinya.'Tidak biasanya Wildan bersikap baik pada wanita. Aku yakin, pasti Wildan punya maksud lain pada Aisyah,' batin Marini.Mobil mereka pun akhirnya pergi meninggalkan halaman hotel. Marini kembali mengawasi kamar Ariel. Lelaki itu belum meninggalk

  • Kehormatan Yang Terenggut   Aku Membencimu

    Kepala Ariel terasa pusing sekali. Ia tidak menyadari sepenuhnya apa yang telah terjadi. Tubuhnya terasa sangat lelah, samar-samar ia melihat seorang wanita tidur di sampingnya. Ia mencoba menatap lebih dekat. Jantungnya hampir melompat keluar manakala menyadari wanita yang tidur di sampingnya tak lain adalah Marini."Eumm... sayang tadi enak sekali. Kau sangat bergairah di tempat tidur. Bahkan lebih bergairah daripada awal kita berjumpa dulu," kata Marini membuka matanya menatap bahagia Ariel."Kau ... kau, bagaimana kau bisa ada di sini!" sentak Ariel. Ia langsung bangun menyikut Marini dengan keras."Awwh, sakit... kalau mau lagi bilang dong, jangan main keras," goda Marini."Pergi dari sini!" usir Ariel. Ia bingung kenapa Marini bisa ada di kamarnya. Dan posisi mereka benar-benar menjijikkan. Ariel hanya bisa mengingat terakhir ia makan di balkon. Lalu mengapa bisa ada di kamar dan ... "Tidak usah bingung, aku juga tidak tahu kenapa kau tiba-tiba memintalu melakukan itu sewaktu

  • Kehormatan Yang Terenggut   Kehilangan

    Ariel melihat Wildan di lokasi syuting sendirian tanpa Aisyah. Itu berarti Aisyah kemarin tidak pergi bersama Wildan. Lalu kemana Aisyah sebenarnya, mengapa pergi tiba-tiba tanpa meninggalkan pesan. Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan ibunya sehingga dia buru-buru pulang? Berbagai spekulasi muncul dalam benak Ariel. Namun ia belum menemukan jawaban yang benar, semua itu hanya perkiraannya saja.Syuting berjalan agak alot tidak seperti biasanya, karena Ariel selalu saja salah memerankan adegan tokohnya. Ia cenderung suka melamun tidak seperti biasanya. Hingga Sang Sutradara sering marah dan tidak sabaran dengan ulah Ariel."Kita sedang kejar tayang, kalau kamu punya masalah pribadi aku harap tidak usah kamu bawa-bawa dalam peranmu," kata Sutradara lirih sembari menepuk pundak Ariel. Wildan juga terlihat galau, ia penasaran apa yang terjadi dengan Aisyah mengapa tiba-tiba tidak mau bekerja padanya lagi. Apakah ada kesalahan yang pernah di perbuatnya hingga Aisyah tidak kerasan beker

  • Kehormatan Yang Terenggut   Mengingatmu

    "Akhirnya kau datang juga," kata Marini. Ariel tidak menggubris perkataan Marini. Ia langsung membuka pintu mobilnya tanpa banyak kata."Masuk!"Marini berjalan melanggang masuk ke dalam mobil Ariel. Lelaki itu mulai menyetir mobilnya, entah kemana Ariel membawa Marini pergi. Marini tersenyum melihat wajah tampan pria yang duduk di sampingnya. Pria yang selalu membuatnya jatuh cinta sepanjang waktu."Apa kita mau ke hotel?" tanya Marini percaya diri. "Tidak, ke neraka!" Ariel semakin mempercepat laju mobilnya membuat wajah Marini pias. Ia takut kalau Ariel akan membuktikan ucapannya."Jangan main-main, aku tidak mau mati sekarang!" teriak Marini. "Kau sudah membuatku terpisah dengan orang yang aku cintai, apa bedanya kematian bagiku," ancam Ariel."Tidak, aku tidak mau mati!""Tolong hentikan mobilnya! Aku tidak mau mati bersamamu!" teriak Marini."Hahaha, kau takut mati juga!""Katamu, kau cinta mati padaku. Tapi tidak mau mati bersamaku. Cintamu omong kosong!" ledek Ariel."Sekara

Latest chapter

  • Kehormatan Yang Terenggut   Sindiran Tuk Ariel

    Marni mengajak Aisyah masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak menyangka setelah sekian lama, Aisyah akhirnya pulang ke kampung menjenguknya. "Kebetulan, ibu masak tadi. Syukurlah kamu pulang, Nak. Ibu kangen padamu," tutur Marni. Aisyah masuk ke kamar mandi sebentar untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian dia keluar sudah dalam keadaan segar. Aisyah duduk di kursi menunggui ibunya yang tengah sibuk membuatkan minuman hangat untuknya. "Minumlah dulu, karena bisa menghilangkan rasa letihmu." Marni menyodorkan secangkir teh hangat. "Hemm, teh buatan ibu selalu yang terbaik," puji Aisyah. Mereka berdua lalu makan bersama, hanya lauk sederhana tapi bagi Aisyah sudah membuatnya merasa nyaman. Karena baginya, masakan ibunya mengandung cinta dan kasih sayang. "Bu, ikan asin sama sambalnya enak," kata Aisyah. "Tadi, ibu hanya buat ini. Lah, makan sendirian terkadang tidak semangat Nduk," tutur Marni. Mendengar pernyataan ibunya Aisyah menjadi kasihan. Selama ini ibunya tinggal sendirian da

  • Kehormatan Yang Terenggut   Merindukan Ibu

    "Bukan tempat tongkrongan, tapi tempat makan," balas Aisyah sembari tersenyum. "Nanti gak laku dong jualanku, kalau buat nongkrong saja," imbuh Aisyah. "Duh Aisyah, tenang saja nanti teman-teman kantorku aku ajak makan di sini. Biar makin terkenal restoranmu," kata Daniel. "Makasih, ya. Aku seneng deh punya kakak seperti kamu," kata Aisyah. "Hemm, kakak ya." Daniel garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ternyata Aisyah hanya menganggapnya seperti kakaknya. Padahal ia sudah berharap lebih dari Aisyah. Setelah cerai dari Ariel, Daniel berharap menjadi pengganti suaminya. Daniel sudah merasa cocok dengan karakter Aisyah. Baginya Aisyah adalah wanita pujaan nya. ** Keluarga Devon tengah berkumpul dan bercerita, termasuk Mariska di sana. Setelah adanya Aisyah di rumah mereka, Mariska lebih semangat. Ia merasa punya anak perempuan. Aisyah yang ramah dan suka tersenyum membuat Mariska menyayanginya. Ia berharap Aisyah menikah dengan Daniel, putra kandungnya Mariska. Aisyah datang dar

  • Kehormatan Yang Terenggut   Buka Usaha Baru

    "Belikan aku baju baru, semua bajuku sudah tidak muat kupakai," keluh Marini.Ariel hanya meletakkan kartu atmnya di meja. Ia malas banyak bicara melayani permintaan Marini yang ini itu. Ia merasa Marini memang sengaja menjadikan kehamilannya sebagai alat untuk meminta banyak hal padanya."Kok hanya kartu, aku kan juga ingin di temenin beli bajunya. Biar kamu bisa milihin yang sesuai seleramu, Mas," bujuk Marini.Ariel yang hendak pergi berangkat ke lokasi syuting menghentikan langkahnya sejenak, ia lalu berbalik menghadap ke arah Marini."Dengar ya, pernikahan ini terjadi agar anak ini memiliki status di mata hukum. Jadi, kau jangan menganggap pernikahan ini seperti orang-orang lainnya yang bisa berumah tangga dengan bahagia.""Karena akal licikmu, kau memisahkan ku dari Aisyah. Kau mungkin memiliki tubuhku tapi tidak dengan hatiku," tandas Ariel.Setelah mengatakan hal itu, ia pun berlalu pergi meninggalkan Marini yang masih terbengong-bengong. Wanita itu tidak percaya Ariel tega me

  • Kehormatan Yang Terenggut   Ariel Menikahi Marini

    Aisyah pergi menjauh dari Ariel untuk selamanya. Ia tidak lagi ada kabar beritanya, seperti hilang tertelan bumi. Dan Ariel kelimpungan mencari Aisyah kemanapun tapi tidak juga di temukannya. Semenjak kejadian itu, Marini makin gencar-gencarnya mendekati Ariel. Perutnya makin membesar, dan rasanya tidak ada alasan lagi bagi Ariel selain mempertanggung jawabkan perbuatannya.Kini Marini boleh bangga karena Ariel mempersuntingnya, meski semua itu di lakukan Ariel dengan rasa terpaksa. Di hati Ariel hanya ada Aisyah saja yang bertahta.Pernikahan mereka di gelar secara sederhana, karena Ariel sejak awal memang tidak menginginkan pernikahan itu berlangsung. Ia membuat kesepakatan pada Marini kalau bayi itu sudah lahir maka mereka akan bercerai. Pernikahan itu di buat untuk status anaknya yang akan lahir kelak. Kasihan kalau tidak memiliki status kejelasan."Mas, aku pingin makan rujak. Beliin dong," pinta Marini."Kamu kan bisa menyuruh pelayan. Aku m

  • Kehormatan Yang Terenggut   Talak Aku Mas

    "Tolong, jangan pergi!" seru Ariel. Bersamaan itu pula, hujan mengguyur bumi. Hujan begitu deras, membuat baju Aisyah basah kuyup seketika.Ariel berlari berniat melindungi Aisyah dari hujan dengan memberikannya jaket miliknya."Berhenti, tolong jangan mendekat," kata Aisyah. Matanya basah dengan air mata, basah juga dengan tetesan air hujan yang mengguyur kepalanya."Aisyh, maafkan aku...""Tolong berhenti, jangan melangkah lebih dekat lagi!""Atau aku akan membencimu selamanya!" ancam Aisyah. Wanita itu berdiri tegak di bawah derasnya air hujan yang membasahi langit. Air matanya bercampur dengan air hujan. "Aisyah, tolong jangan seperti ini. Aku bisa jelaskan semuanya," kata Ariel."Tidak ada yang perlu di jelaskan, kau menuduhku buta? Aku melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri!" tegas Aisyah. Ia tidak ingin hatinya rapuh dengan bujuk rayu Ariel."Cukup sudah, dari awal aku memang sudah salah melangkah. Kau sudah pernah menikahiku, dan bertanggung jawab atas pemerkosaan wakt

  • Kehormatan Yang Terenggut   Pertemuan Mengharukan

    Pagi ini tidak seperti biasanya, pasalnya banyak yang mengantri membeli gado-gado Aisyah. Baru pukul sembilan pagi, gado-gado Aisyah sudah terjual habis. Ia juga heran berasal darimana para pelanggannya itu, soalnya beberapa di antara mereka bukan pelanggan tetapnya. Ada yang minta berswa foto bersama, mereka tampak bangga bisa foto dengan Aisyah. Aisyah tidak sadar kalau dirinya saat ini makin terkenal di sosial media. Ia memang jarang membuka ponselnya karena takut Ariel menghubunginya. Ponselnya ia biarkan mati begitu saja. Aisyah menjalani hidup tanpa ponsel.Sementara Ariel yang tengah istirahat sehabis syuting iseng-iseng membuka ponselnya. Ia kaget melihat berita viral di sosmed yang menunjukkan gambar Aisyah sebagai penjual gado-gado cantik.Ariel langsung beranjak dari tempat duduknya, ia sudah tidak mau berpikir panjang. Tekadnya sudah bulat untuk bertemu dengan Aisyah. "Mau kemana?" tanya sutradara."Aku ada perlu," jawab Ariel."Syuting sebentar lagi di lanjutkan, ingat

  • Kehormatan Yang Terenggut   Mencarimu

    "Dimana kau Aisyah," gumam Ariel.Pria berwajah tampan itu akhir-akhir ini sulit untuk tidur. Ia sering memikirkan isterinya yang pergi entah kemana. Ariel sudah membayar orang untuk mencari Aisyah, tapi belum ada kabar yang menggembirakan dari orang suruhannya.Di sela-sela jadwal syutingnya yang padat, dia juga sering menyempatkan diri untuk mencari keberadaan Aisyah. Baginya, Aisyah seperti di telan bumi. Hilang tanpa jejak.Hal itu membuat Ariel kurang bersemangat, ia menjalankan ritinitas pekerjaannya serasa membosankan tanpa kehadiran Aisyah. Aisyah adalah penghilang dahaganya di oase. Tapi penghilang dahaga itu telah pergi meninggalkannya. Rasa bersalah terus saja menghantui hatinya. Ia sadar sudah melukai hati Aisyah terlalu dalam. Lamunan Ariel buyar manakala ponselnya menyala. Bukan telepon yang masuk melainkan notifikasi pesan dari Marini. Ia kesal mengapa wanita itu terus mengganggunya. Dengan malas ia membuka pesan dari Marini. Wanita itu mengirimkan gambar tespek bergar

  • Kehormatan Yang Terenggut   Mengingatmu

    "Akhirnya kau datang juga," kata Marini. Ariel tidak menggubris perkataan Marini. Ia langsung membuka pintu mobilnya tanpa banyak kata."Masuk!"Marini berjalan melanggang masuk ke dalam mobil Ariel. Lelaki itu mulai menyetir mobilnya, entah kemana Ariel membawa Marini pergi. Marini tersenyum melihat wajah tampan pria yang duduk di sampingnya. Pria yang selalu membuatnya jatuh cinta sepanjang waktu."Apa kita mau ke hotel?" tanya Marini percaya diri. "Tidak, ke neraka!" Ariel semakin mempercepat laju mobilnya membuat wajah Marini pias. Ia takut kalau Ariel akan membuktikan ucapannya."Jangan main-main, aku tidak mau mati sekarang!" teriak Marini. "Kau sudah membuatku terpisah dengan orang yang aku cintai, apa bedanya kematian bagiku," ancam Ariel."Tidak, aku tidak mau mati!""Tolong hentikan mobilnya! Aku tidak mau mati bersamamu!" teriak Marini."Hahaha, kau takut mati juga!""Katamu, kau cinta mati padaku. Tapi tidak mau mati bersamaku. Cintamu omong kosong!" ledek Ariel."Sekara

  • Kehormatan Yang Terenggut   Kehilangan

    Ariel melihat Wildan di lokasi syuting sendirian tanpa Aisyah. Itu berarti Aisyah kemarin tidak pergi bersama Wildan. Lalu kemana Aisyah sebenarnya, mengapa pergi tiba-tiba tanpa meninggalkan pesan. Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan ibunya sehingga dia buru-buru pulang? Berbagai spekulasi muncul dalam benak Ariel. Namun ia belum menemukan jawaban yang benar, semua itu hanya perkiraannya saja.Syuting berjalan agak alot tidak seperti biasanya, karena Ariel selalu saja salah memerankan adegan tokohnya. Ia cenderung suka melamun tidak seperti biasanya. Hingga Sang Sutradara sering marah dan tidak sabaran dengan ulah Ariel."Kita sedang kejar tayang, kalau kamu punya masalah pribadi aku harap tidak usah kamu bawa-bawa dalam peranmu," kata Sutradara lirih sembari menepuk pundak Ariel. Wildan juga terlihat galau, ia penasaran apa yang terjadi dengan Aisyah mengapa tiba-tiba tidak mau bekerja padanya lagi. Apakah ada kesalahan yang pernah di perbuatnya hingga Aisyah tidak kerasan beker

DMCA.com Protection Status