Kabut semakin pekat, menyelimuti seluruh hutan dengan aura dingin yang meresap hingga ke tulang. Sosok Tong Guan melangkah maju, senyum liciknya tidak pernah hilang dari wajahnya. Ilusi-ilusi dari masa lalu masih bergerak perlahan, mengelilingi Ling, Lengkukup, dan En Jio, seolah menghisap kekuatan mental mereka."Apa yang harus kita lakukan?" tanya En Jio, keringat dingin menetes di pelipisnya. Meski dia adalah seorang ahli sihir, kekuatan kabut ini terasa sangat mengerikan dan menakutkan."Jangan biarkan dirimu terjebak oleh ilusi mereka," ujar Lengkukup, suaranya keras dan tegas. Dia memegang pedangnya dengan kedua tangan, matanya menatap lurus pada Tong Guan. "Fokus pada kenyataan. Itu satu-satunya cara kita bisa menang."Tong Guan tertawa, suaranya menggema di seluruh hutan. "Kenyataan? Apa itu kenyataan, jika semua yang kau lihat adalah ilusi?" Dia mengangkat tangannya, dan kabut semakin berputar-putar, menciptakan angin kencang yang memutar semua di sekitar mereka. Sosok-sosok
Read more