Home / Fantasi / Legenda Kitab Surgawi / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Legenda Kitab Surgawi: Chapter 191 - Chapter 200

343 Chapters

Ch. 191 Langkah Baru

Beberapa waktu telah berlalu ketika dua orang guru dan murid itu sedang melakukan latihan, ya, setidaknya itu yang terjadi, meski keadaan itu sudah tidak dapat lagi dikatakan sebuah latihan.Sudah satu hari penuh mereka berlatih, tampaknya Ling sudah dapat mengontrol kekuatan Manggala dimana saat ini mereka tengah beristirahat.Saat ini, tidak ada kata kembali, setidaknya En Jio sudah memperhitungkan hal tersebut dari jauh-jauh hari, ketika ia pergi dan menyerahkan semua kendali kepada Guan Ping.“Aku harap tua bangka itu dapat mengurus desa dengan benar,” keluhnya.Setelah merasa cukup dalam beristirahat dan sedikit mengisi perut mereka dengan makanan, pada akhirnya mereka kembali untuk melatih kekuatan Ling yang baru saja ia kendalikan.“Apa kau sudah siap Ling?” tanya pria tua itu.“Ya, tentu saja Guru!” jawab Ling dengan singkat.“Sekarang, kau bisa merasakannya?” tanya pria tua itu kembali.“Aku rasa iya, tetapi-“ ujarnya, “Aku tidak begitu yakin.”Mendengar hal itu, En Jio hanya
Read more

Ch. 192 Waktu

Hampir satu bulan telah berlalu, ya, seperti itulah waktu berjalan dengan sangat cepat, saat ini tampak dua orang pria tengah duduk di tepi sungai untuk mencari bahan makanan mereka.Tidak perlu waktu yang lama bagi mereka untuk menemukan sumber makanan yang di cari, ketika Ling menggunakan tenaga dalam miliknya untuk membuat sungai itu mengering dalam beberapa detik sebelum En Jio bergerak dengan cepat dengan menangkap ikan-ikan tersebut.Bam.Dentuman air menghempas permukaan diikuti dengan En Jio melesat keluar dengan membawa ikan yang cukup banyak, ya, setidak nya itu cukup untuk mereka makan sampai malam hari nanti.“Ini sudah cukup!” ujar En Jio.Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, keduanya lantas kembali ketempat peristirahatan yang telah mereka buat selama beberapa waktu lalu dan kini menjadi tempat tinggal mereka sementara waktu.Tampak kepulan asap mengarah tinggi kearah atas ketika mereka membakar daging ikan yang telah didapatkan sebelumnya, saat ini Ling bertuga
Read more

Ch.193 Penginapan

Waktu silih berganti, saat ini mereka telah selesai santap malam bersama, akan tetapi belum sempat semua nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut tercerna dengan sempurna, tiba-tiba datang beberapa orang dari arah luar.Dengan sikap yang begitu dingin mereka memasuki tempat itu seolah sudah terbiasa, terlebih dari gelagatnya beberapa orang itu tidak menunjukkan sikap baik dengan memukul meja ketika ia menatap kelompok Heng Juesha.Namun aksinya itu tidak membuat orang-orang bereaksi, sehingga salah satu dari mereka berkata, “Rupanya disini ada sekelompok lalat yang sudah duduk di tempat kita tanpa ada rasa bersalah sedikitpun,” ujarnya.Mendengar suara ribut yang berasal dari tempatnya, pemilik tempat itu segera datang dengan cepat lalu meminta maaf, “Tuan, kami masih ada tempat yang lain, jauh lebih nyaman dari tempat itu,” ujarnya menyarankan.Namun dengan sikap wanita paruh baya itu, malah membuat orang yang barusan datang menjadi marah, dengan kembali memukul meja cukup kera
Read more

Ch. 194 Kolam Air Panas

Kedatangan beberapa orang itu hanya untuk mengantar nyawa ketika mereka bertarung dengan orang yang salah, ya, saat ini kelompok tersebut sudah berhasil di atasi oleh Heng Juesha.Namun dengan kematian beberapa orang itu rupanya menambah pekerjaan bagi mereka, dimana saat ini Yu Lian dan rekannya yang lain tengah sibuk membuat pemakaman untuk orang-orang itu.Tugas itu diberikan langsung oleh Heng Juesha dimana saat ini, pria itu tengah menikmati pemandian air panas yang telah di siapkan sebelumnya oleh pemilik penginapan tersebut.“Tuan pendekar, ini handuknya.” Ujar wanita muda itu lalu bergegar pergi ketika selesai meletakkan sehelai handuk di dekat pria tersebut.Namun belum sempat wanita muda itu pergi dari tempatnya, Heng juesha berkata, “Nona, tunggu!” ujarnya lalu menyuruh wanita itu untuk tetap tinggal disana.Wanita tersebut sempat ingin pergi meninggalkan Heng Juesha, meski pria itu telah memintanya untuk tetap tinggal disana, hal itu terjadi karena ia masih takut dengan so
Read more

Ch. 195 Sosok Misterius

Yu Lian yang sudah di mabuk kepayang itu pada akhirnya melepaskan tangan wanita tersebut dengan sangat terpaksa, akan tetapi sebelum wanita pergi dari hadapannya ia kemudian berkata, “Nona, tunggu sebentar ada yang ingin aku sampaikan!” ujarnya.Dua pasang mata itu kemudian bertemu pada satu titik pertemuan, dimana saat ini Yu Lian kembali meraih tangan wanita itu dan mengajaknya untuk duduk di salah satu tempat tidak jauh dari mereka berada.Wanita itu hanya dapat menurut terhadap perkataan Yu Lian, seolah pasrah terhadap takdir yang sedang dia alami saat ini, hingga pada akhirnya mereka mulai berbicara empat mata.“Tuan cepat katakan, aku tidak bisa terlalu lama berada di sini, lagi pula-““Nona, aku ingin mengatakan, jika aku...”Namun perkataana Yu Lian tiba-tiba saja berhenti, ketika ia melihat sekelebat bayangan melintas dari balik pepohonan yang berada di depan mereka.Sontak hal tersebut membuat wanita itu merasa ketakutan, lalu mencoba mencari perlindungan dengan menyembunyi
Read more

Ch. 196 Misi

Di sisi lain, tampak dua orang pria tengah bertarung cukup sengit dan berusaha untuk memberikan serangan yang cukup berarti, akan tetapi bukan untuk membunuh melainkan untuk menguji kemampuan pemuda itu, Ling.Dalam beberapa bulan terakhir, kemampuan pemuda itu sudah meningkat dengan pesat terlepas dari jumlah tenaga dalam yang dia miliki, saat ini pemuda itu sudah melewati batas kekuatannya bahkan dapat dikatakan setara dengan En Jio.Tentu hal itu, jika Ling menggunakan kekuatannya dalam bentuk Manggala, sehingga saat ini En Jio harus berfokus untuk meningkatkan jumlah tenaga dalam pemuda itu, ya, dengan kekuatan sebesar itu tentu harus memerlukan jumlah tenaga dalam yang sangat banyak.“Cukup, latihan hari ini kita hentikan-“ ujar En Jio, “Ada beberapa hal yang harus aku sampaikan!”Ling hanya mengangguk satu kali, lalu berkata, “Apa itu Guru?” tanya pemuda tersebut.Sebelum menjawab, En Jio sempat menghela nafas satu kali kemudian membuka sebelum akhirnya mengeluarkan kalimat, “Sa
Read more

Ch. 197 Keraguan

Saat ini pria itu langsung memeluk ibunya serta adiknya dalam satu dekapan, di ikuti dengan tangisan dari ketiganya dan hal tersebut membuat Yu Lian merasa bersalah.Meski belum mendapat penjelasan dari pria tersebut, tetapi Yu Lian langsun dapat mengerti ketika wanita itu mengakui jika pria itu adalah kakaknya, sehingga tidak memerlukan penjelasan yang lebih jauh.Namun dalam keadaan ini, pria itu segera membersihkan air matanya dan kembali menatap Yu Lian serta Heng Juesha secara bergantian, akan tetapi dari pandangannya barusan ia seakan meminta penjelasan dari keberadaan orang-orang tersebut.“Siapa kalian?” tanya pria itu dengan nada yang cukup tinggi.Mendengar hal itu Yu Lian hendak menjawabnya, akan tetapi kalimat yang ingin ia lontarkan tiba-tiba saja terhenti, ketika Heng Juesha melarangnya dengan menggelengkan kepala satu kali.Namun dengan reaksi barusan, rupanya membuat pria itu menjadi gusar dengan kembali berkata, “Mau apa kalian berada di sini, sudah puaskah menyakiti
Read more

Ch. 198 Roh Suci

Di sisi lain langit menjadi gelap dalam seketika diikuti dengan angin yang menderu deras seolah akan menelan alam semesta, pertanda buruk telah terjadi, bencana alam mungkin akan segera terjadi.Namun tidak demikian, dari pertanda barusan muncul seorang pria dari arah utara dengan perawakan tinggi dan memiliki paras yang tampan dia juga mempunya rambut panjang berwarna putih.Dengan ciri tersebut tentu saja semua orang akan menganggap dia pria yang masih mudah, akan tetapi tidak demikian, pada kenyataanya orang tersebut sudah memiliki umur diatas seratus tahun.“Celaka, dia benar-benar datang!” ucap En Jio.Dengan kehadiran pria itu membuat En Jio sempat beberapa kali menelan ludah, ya, Roh Suci yang di maksud telah menampakkan diri di hadapan mereka berdua.Entah dari mana ia dapat tiba di tempat itu dalam sekejab mata, akan tetapi dari sejarah yang ada jika hal itu terjadi, maka dapat di pastikan dia adalah orang yang dapat menggunakan portal dimensi dengan berpindah tempat secepat
Read more

Ch. 199 Mimpi Buruk

Pada saat ini, pria yang dianggap sebagai Roh Suci itu merasa dirinya di atas angin karena menyadari jika iblis kecil itu bukanlah tandingannya, bahkan ia menduga jika dapat mengalahkan Ling hanya dalam beberapa detik saja.Namun pada kenyataannya Ling dapat bertahan dari serangan pria itu, meski pada saat ini ia sedikit terpojok karena tidak dapat memberikan seranganbalasan yang cukup berarti.Hal itu membuat Ling berdecak satu kali sebelum berkata, “Tuan pendekar, tunggu!” ucapnya.Dengan kalimat barusan, pria itu segera menghentikan serangannya untuk sesaat lalu menjawab dengan lantang, “Apa aku harus mendengarkan mu?!”Rupanya ia tidak benar-benar berniat untuk berhenti, melainkan ingin memberikan serangan yang sama kembali, akan tetapi pada saat itu juga, En Jio melesat lalu berkata dengan suara cukup keras, “Tuan Roh Suci, dia adalah muridku dan saat ini ia ingin menjadi muridmu!” ujar En Jio.Namun pada saat itu juga, pria tersebut kembali melepaskan serangan kearah En Jio semb
Read more

Ch. 200 Kekalahan

Di sisi lain, kelompok Heng Juesha pada akhirnya meninggalkan penginapan itu setelah dua hari mereka menginap di tempat tersebut.Ada banyak cerita yang mereka dapat dari pertemuan mereka dengan seorang pria yang tidak lain adalah anak pertama dari pemilik tempat itu, bahkan beberapa di antaranya merupakan sebuah informasi yang cukup berharga.Salah satu informasi yang mereka dapat dari pria itu ialah tentang keberdaan kelompok aliran hitam, pada sebuah kota kecil, tepatnya berada di sisi selatan.Dari penuturan pria itu, jika di kota tersebut terdapat kelompok aliran hitam dengan lambang elang pada selembar bendera berwarna merah, dari informasi yang telah beredar jika kelompok tersebut merupakan bagian dari kelompok Empat Mata Tengkorak.Namun dari beberapa orang tersebut, Yu Lian menjadi salah satu yang tidak percaya dengan perkataan pria tersebut, “Ketua Heng, apa kau yakin akan pergi kesana?” tanya Yu Lian memastikan.Pada awalnya, Heng Juesha sendiri sempat tidak yakin dengan pe
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
35
DMCA.com Protection Status