Tidak jauh berbeda dengan pasukan darah besi yang dipimpin oleh Heng Juesha, mereka melakukan latihan hampir setiap hari, hingga tiba saat hari sayembara akan dimulai, mereka melakukan latihan hampir tidak mengenal istirahat. Heng Juesha sedikit berharap, dengan keadaan itu, mereka dapat lebih kuat, sehingga ketika mendapati musuh yang menyerang kembali, mereka dapat mengatasi itu semua tanpa harus mengorbankan nyawa mereka.Kejadian beberapa waktu yang lalu, sempat membuat ketua darah besi itu merasa sangat terpukul, karena beranggapan dirinya tidak mampu membuat kelompoknya menjadi kuat, sehingga harus berkorban nyawa hanya demi melindungi desa. "Ketua Heng, sepertinya mereka sudah sangat kelelahan," ujar Yu Lian membangunkan lamunan Heng Juesha. "Cukup! suruh mereka untuk berhenti," ujar Heng Juesha. "Baik ketua Heng," timpal Yu Lian. Ketika itu, Heng Juesha sempat terkejut dengan suara Yu Lian yang tiba-tiba saja menghampiri dirin
Read more