Home / Romansa / AKU TUNGGU DUDAMU / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of AKU TUNGGU DUDAMU: Chapter 31 - Chapter 40

46 Chapters

Chapter 31| Kamu Selingkuh?

Pertanyaan yang diajukan Sharena secara beruntun tempo hari bukan tidak masuk ke pikiran Saka sama sekali. melebihi siapa pun, dia terbebani dengan apa yang Sharena ungkapkan karena Saka merasa apa yang diucapkan perempuan itu adalah kenyataan. Saka hanya kesal pada dirinya sendiri karena bisa membingungkan hal ini. Seharusnya Saka tidak perlu bingung atau merasa bimbang. Untuk apa dia dilema, bukankah jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul di benak Saka sudah sangat jelas? Ada hal lain yang harus Saka prioritaskan dibandingkan dengan bimbang memikirkan Sharena. Lidya, ya, perempuan itu. Seharusnya Saka lebih fokus pada istrinya. Sampai saat ini mereka masih bersitegang dan belum ada komunikasi sama sekali. Sebenarnya tadi malam Saka sempat berniat menghubungi Lidya. Pria itu menelepon pada ponsel Lidya namun tidak aktif. Memanggil melalui telepon rumah pun tak kunjung ada jawaban. Entah Lidya sudah tidur atau memang sedang tidak ada di rumah, yang pasti perasaan dan pik
Read more

Chapter 32| Masalah Baru

Satu minggu berlalu, akhirnya peran Sharena sebagai gadis teraniaya di film terbaru yang dia bintangi bersama Dian tuntas sudah. Sharena senang tugasnya telah usai, artinya dia tidak perlu lagi berurusan dengan perempuan menyebalkan yang selalu cari gara-gara dengannya. Kezia, orang aneh yang sangat ingin menjadi musuh bebuyutan Sharena itu tidak pernah berhenti mencari gara-gara selama mereka syuting bersama.Ada saja tingkah menyebalkan Kezia yang merugikan Sharena di antaranya seperti; pura-pura jatuh dan mengotori pakaian Sharena, menghina secara verbal tanpa henti, selalu menyinggung masalah prostitusi online, dan sebagainya. Sempat sekali May menyaksikan Kezia sengaja mengerjai Sharena, gadis itu naik pitam dan ingin langsung menghajar Kezia. Sharena segera menghentikan May karena ia tidak ingin adiknya mendapat masalah.“Halo Sharena, sudah beres ya syutingnya? Tidak ada scene lagi?” tanya Kezia yang tiba-tiba datang hanya untuk men
Read more

Chapter 33| Pantas diperjuangkan

Ini aneh, benar-benar aneh. Berbagai pertanyaan muncul di benak Sharena, kenapa Lidya mengajaknya bertemu? Bagaimana bisa perempuan itu mengenalnya? Apa mungkin Lidya tahu kalau Sharena menyukai Saka? Sharena benci keadaan ini, dia tidak suka pada hatinya yang seolah mengakui bahwa Sharena adalah pengganggu suami orang. Dia memang pernah berencana seperti itu dulu, tapi sekarang Sharena sudah tobat. Dia tidak akan mengganggu rumah tangga Saka sekali pun sulit rasanya menyingkirkan nama pria itu dari hatinya.“Bernapaslah, aku tidak akan menjambak rambutmu atau memviralkanmu di media sosial,” kata Lidya melayangkan candaan bernada sindiran.“Ada yang bisa saya bantu, Mbak? Kalau boleh tahu, apa alasan Mbak mengajak saya bertemu di sini?”Kedua orang itu sedang berada di sebuah kafe yang cukup terjaga privasinya, Lidya sangat mengerti bahwa Sharena adalah publik figur yang bisa menyita perhatian banyak orang jika tampil di depan umum. Lidya
Read more

Chapter 34| Tak Sanggup

Tidur Sharena terganggu ketika dia merasakan sebuah tangan memeluk perutnya erat. Gadis itu membuka mata dan melihat tangan pria merengkuhnya tanpa celah. Gadis itu melotot kaget, ia menoleh ke belakang dan menemukan Saka tengah terlelap tenang. “Astagfirullah!” pekik Sharena seraya bangkit dari tidurnya. Bagaimana bisa dia tidur satu ranjang dengan Saka dengan posisi pria itu memeluk tubuhnya erat. “Mmhh,” Saka melenguh dan tak lama matanya pun terbuka. “Ada apa?” tanya pria itu seperti tidak kaget sekali melihat Sharena terkejut dengan mata membulat. “Pak Saka sedang apa di sini?” “Hm? sedang apa bagaimana maksudmu?” “Bapak kenapa bisa tidur bareng sama saya? istri Bapak bagaimana?” Kening Saka mengerut, dia bangkit lalu duduk bersila di depan Sharena. Tangan pria itu terulur mengelus pipi Sharena dan gadis itu semakin membelalak. “Kamu mimpi buruk lagi?” tanya Saka tak berniat menggubris pertanyaan Sharena yang masih kebingungan. “Pak Saka saya serius, bagaimana bisa Bapak
Read more

Chapter 35| Talak untuk Surganya

Setelah beberapa hari bertengkar dengan istrinya dan memutuskan pisah ranjang, hari ini Saka mendatangi kediaman Lidya. Ingin menyudahi konflik berkepanjangan yang tak menemui titik temu ini. Hati Saka sudah agak tenang walaupun perasaan sakit dan kesal masih ada. Tapi biarlah, demi keutuhan rumah tangganya, Saka rela mengabaikan itu semua. Merendahkan sedikit egonya demi memperjuangkan Lidya. Wanita itu sungguh tidak mau mengalah dalam hal ini.Bahkan, sebelum datang ke sana, dua hari lalu Saka telah intens menghubungi Lidya tapi tak pernah ada respons positif. Panggilan Saka kerap diabaikan, pesannya tidak dibalas, bahkan dari semalam ponsel Lidya mati. Saka tidak mengerti apa maunya perempuan itu. Ketika tiba di kediaman Lidya, Saka disambut oleh ibu mertuanya karena katanya Lidya belum pulang. Semakin khawatirlah Saka mendengar sang istri tak ada di sana. Kemana Lidya dan apa yang sedang dilakukannya, pertanyaan itu bergelayut memenuhi isi kepala Saka saat ini
Read more

Chapter 36| Jangan Terlibat dengan Sharena

Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang anak dibanding ketika kita melihat perempuan yang melahirkan kita ke dunia bersedih. Saka duduk bersimpuh di atas dinginnya ubin, menatap lurus pada manik sang ibu yang masih rutin meneteskan air mata sejak kembali dari rumah Lidya. Takdir memang selalu memberi kejutan pada setiap hamba tanpa pernah hamba itu sangka-sangka. Niat hati ingin meluruskan masalah, menyelesaikan polemik, dan menuntas huru-hara rumah tangga. Nyatanya yang Saka dapat sekarang adalah kesakitan yang lebih dalam.Dia sedih rumah tangganya dengan Lidya hancur namun kesedihan itu tak sebanding dengan air mata pilu yang dicurahkan sang ibu. Saka merasa sangat berdosa karena telah membuat ibunya merasa demikian sakit. Dia telah gagal sebagai kepala rumah tangga dan juga sebagai seorang anak. Ya, ini kegagalan terbesar yang pernah Sakalangit Bastara alami.“Maafkan aku Bu, gara-gara aku, Ibu jadi bersedih seperti ini.”Saka menggenggam jemari ibunya, sepenuh hati dia cura
Read more

Chapter 37| Melepasnya

Dua pekan kemudian ..."Kakak selamat ...," heboh May sembari memeluk sang kakak dengan perasaan yang lega pun bahagia."Ya Allah, ini nyata enggak sih, May? Semuanya benar-benar sudah terbongkar?"Sharena melihat dengan mata kepalanya sendiri pemberitaan tentang perkembangan terbaru dari kasus prostitusi yang waktu itu sempat menjeratnya. Ternyata walaupun sudah dinyatakan tidak bersalah beberapa waktu lalu dan dibebaskan dari penjara. Kasus prostitusi online itu tidak redup begitu saja. Pihak pengacara Sharena dan pengadilan masih memproses kasus tersebut hingga akhirnya muncul bukti-bukti baru, yang semakin menguatkan jika semua tuduhan atas Sharena selama ini hanyalah fitnah yang tidak berdasar. "Ini serius Kak, oknum jaksa dan orang yang menjebak kakak sudah tertangkap. Ternyata dalang di balik semua ini adalah Fiona. Dia otak dari kasus prostitusi yang menjebak kakak. Polisi sedang meminta keterangannya dan kemungkinan nanti Kakak juga akan dijadikan saksi."Sharena masih antar
Read more

Chapter 38| Laporan Teror

Saka telah mendaftarkan surat perceraiannya ke pengadilan, kini ia hanya tinggal menunggu proses sidang berlangsung. Sebelum benar-benar disidangkan, dua hari lalu sempat ada pemanggilan kepada Saka dan Lidya untuk mengadakan mediasi. Saka memenuhi pemanggilan itu sedangkan Lidya mangkir. Seolah tak peduli dan memang niat berpisah sudah kuat dari perempuan itu. Saka pun sebenarnya sudah malas bertemu dengan Lidya, namun ia hanya berusaha untuk tetap bijaksana. Meskipun sekali lagi, kebijaksanaan Saka selalu disia-siakan. Kini mereka hanya tinggal menunggu persidangan pertama yang rencananya sudah dijadwalkan minggu depan.“Saka, Saka, Saka,” panggil Tristan saat sang teman berjalan cepat di lorong kantor polisi hendak menuju ruang pribadinya.Tristan berlari menyamakan langkah dengan Saka karena pria itu tak kunjung menggubris panggilannya.“Ah elah lu Ka, gue panggil juga malah nyelonong aja.”“Jaga panggilan kamu, kita di k
Read more

Chapter 39| Selamat Tinggal

“Sharena, bagaimana tanggapan kamu setelah semua kebenaran terkuak? Apa kamu berencana untuk memenjarakan Fiona lebih lama?” ujar salah seorang wartawan.Sejak Sharena memasuki ruangan konferensi pers, bidikan kamera dan riuh pertanyaan wartawan menyambutnya dengan hangat. Sharena yang biasanya sangat ceria dan antusias jika tampil di depan publik, kini terlihat lebih tenang dan berwibawa. Dia tidak memiliki tujuan lain selain untuk meluruskan keadaan dan menyampaikan pengunduran dirinya. Biarlah orang mau menilainya menjadi dingin atau apa. Sharena tidak lagi peduli.“Jujur aku kaget dan tidak menyangka dia tega melakukan hal itu padaku hanya karena iri. Aku tidak mau ikut campur urusan sanksi apa yang akan diberikan padanya. Kupasrahkan semuanya pada pihak yang berwenang dan aku akan bersikap kooperatif jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan bantuanku,” jawab Sharena diplomatis.“Apa yang mau kamu sampaikan pada para haters
Read more

Chapter 40| Takut Jatuh Hati Lagi

Pada ruang temaram yang berselimut sepi, Saka menatap senyum manis yang sebenarnya terlihat sarat akan lirih. Pria itu baru selesai menonton konferensi pers Sharena yang ditayangkan beberapa stasiun televisi serentak. Begitu selesai, televisi itu lantas dimatikan. Saka beranjak dari ranjangnya, ia berjalan menuju balkon kamarnya. Saat ini Saka memutuskan untuk kembali tinggal di kediaman orang tuanya. Dia berniat menjual rumah yang dulu dia huni bersama mantan istrinya—Lidya.Walaupun rumah itu sudah Saka miliki sebelum dia berumah tangga dengan Lidya namun pria itu sudah berniat memasukkan aset itu dalam pembagian harta gono-gini nanti. Selain itu, Saka juga ingin meninggalkan berbagai hal yang sekiranya akan membuatnya ingat pada kenangannya bersama Lidya. Kecewa yang semula hanya bermuara pada keegoisan Lidya kini bertambah setelah Saka tahu bahwa perempuan itu juga ternyata tega meneror Sharena.Lidya tidak berani menyerang Sharena secara terang-terangan kare
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status