Home / Pernikahan / Main Hati / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Main Hati: Chapter 31 - Chapter 40

42 Chapters

31

Pukul tujuh malam, Athalia telah siap. Ia mengenakan gaun hitam panjang off shoulder backless dengan tali spaghetti yang jatuh ke lantai. Selain itu Athalia juga mengenakan satu set perhiasan berlian hitam.Athalia tidak berani memperkirakan berapa harga perhiasan yang ia kenakan saat ini karena ia tahu bahwa berlian hitam langka dengan harga fantastis.Athalia merasa sedikit tidak pantas mengenakan perhiasan itu, tapi pada akhirnya ia tetap memakainya agar tidak mengecewakan Kanaka.Wajahnya saat ini telah disapu dengan riasan tipis. Athalia tampak sangat cantik dan berkelas. Ia juga mengenakan perhiasan yang semakin membuat penampilannya terlihat berkelas. Rambut panjangnya yang bergelombang ia biarkan tergerai dengan indah. Mobil Bentley Mulsanne tiba di depan galeri Athalia. Pintu kursi pengemudi terbuka. Kanaka dengan setelan jas berwarna hitam keluar dari sana. Malam ini ia menyetir mobilnya sendiri.Pada saat yang sama Athalia keluar dari galer
Read more

32

Setelah sarapan bersama Kanaka, Athalia diantar ke galerinya bersama dengan Kanaka.“Aku akan pergi ke luar negeri sore ini.” Athalia memberitahu Kanaka.Kanaka memiringkan wajahnya menatap Athalia. “Mendadak sekali.”“Tidak, sebenarnya itu sudah direncanakan sebulan lalu. Aku merupakan salah satu seniman yang terlibat dalam acara pameran yang akan diadakan di sana.”“Di mana itu?” tanya Kanaka.“London.”“Berapa lama?”“Satu minggu.”Hati Kanaka berdarah. Terakhir kali ia berpisah dengan Athalia, ia tidak mengetahui bahwa wanita itu tertimpa hal buruk. Selain itu ia juga menahan rindu yang menyiksa.Satu minggu bukan waktu yang singkat untuk seseorang yang tengah dimabuk asmara. Namun, Kanaka tidak bisa melarang Athalia.“Hubungi aku jika kau akan berangkat ke bandara.”“Baik.”Mobil Kanaka sa
Read more

33

Kanaka baru saja akan makan malam dengan Athalia saat Yasa mendekat ke arahnya.“Tuan, saya menerima kabar bahwa Nyonya Shylla melarikan diri.”Baik Kanaka dan Athalia, keduanya saat ini terkejut. Terlebih lagi Kanaka, ia telah memerintahkan petugas kepolisian untuk lebih memperhatikan Shylla, bagaimana wanita itu bisa melarikan diri.Yasa menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi setengah jam lalu. “Saat ini pihak kepolisian masih terus mencari keberadaan Nyonya Shylla.”“Segera temukan wanita itu. Juga cari tahu siapa yang membantunya. Wanita itu tidak mungkin bisa melarikan diri jika hanya mengandalkan Baskara dan keluarga Airlangga.” Kanaka bicara dengan tenang. Tidak peduli ke mana pun Shylla pergi, ia pasti akan membuat orang-orangnya menemukannya.“Baik, Tuan.” Yasa kemudian undur diri.Kanaka memperhatikan wajah Athalia yang sedikit tidak senang setelah mendengar kabar dari Yasa. Kana
Read more

34

Acara pameran tengah berlangsung, sebuah ruangan besar disulap menjadi sebuah galeri raksasa di mana ada ratusan lukisa yang terpajang di dinding.Athalia berdiri di dekat lukisan yang ia pamerkan. Di sebelahnya ada Barbara yang menemani.Beberapa orang mendatangi lukisan Athalia, mereka menanyakan makna dari lukisan Athalia, dan Athalia menjelaskannya dengan antusias. Tiga lukisan Athalia sudah laku terjual, hanya tersisa beberapa lagi.Di pameran yang diadakan setiap satu tahun sekali ini terdapat banyak pelukis yang ikut berpartisipasi. Mereka meletakan karya terbaik mereka agar menarik minat pembeli.Uang yang didapatkan dari acara pameran tersebut akan disumbangkan pada beberapa lembaga sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak kurang mampu.Pada tahun lalu, Athalia berhasil menjual seluruh karyanya dan menghasilkan satu juta dolar. Athalia berharap tahun ini ia seluruh karyanya juga habis terjual.Waktu berlalu, Athalia kini sedan
Read more

35

Ponsel Kanaka berdering. Ia segera menjawab panggilan dari kakeknya.“Halo, Kakek.” Kanaka menyapa kakeknya.“Kegilaan macam apa yang sedang kau lakukan, Kanaka? Dari semua wanita, kau memilih wanita yang tidak bisa melahirkan seorang anak! Segera putuskan hubunganmu dengan wanita itu!” Kakek Kanaka membalas sapaan Kanaka dengan kemarahan.Kanaka sudah tahu, cepat atau lambat keluarganya pasti akan mengetahui tentang hubungannya dengan Athalia.“Kakek, aku akan membicarakan ini denganmu setelah menyelesaikan pekerjaanku di London.” Kanaka tidak ingin membicarakan tentang hal ini di telepon. Ia lebih baik menjelaskan secara tatap muka.“Tidak akan ada pembicaraan lagi. Segera tinggalkan wanita itu atau kau akan melihat kakekmu mati!” Pria itu memberi ancaman serius. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya menyukai wanita seperti Athalia. Status janda janda saja sudah buruk untuk
Read more

36

Hari ini merupakan hari terakhir Athalia dan Kanaka berada di London. Setelah pekerjaan mereka beres, Kanaka membawa Athalia untuk berkencan. Keduanya pergi ke sebuah taman di pusat kota London.Kanaka berhenti sejenak memikirkan tentang penolakan keluarganya terhadap Athalia. Ia akan mencari jalan tengahnya nanti.Athalia dan Kanaka mengenakan pakaian tebal karena cuaca saat ini sedang dingin.Kanaka meraih tangan Athalia, ia mengenggamnya lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Setelah itu mereka mulai melangkah di sepanjang jalan taman yang luas itu.Di taman itu terdapat banyak pengunjung, entah itu pasangan atau keluarga kecil. Mereka tampak menikmati suasana tenang di tempat itu.Mata Athalia beralih ke penjual es krim di tempat itu.  Entah kenapa ia merasa sangat menginginkan es krim itu.“Kau mau?” tanya Kanaka. Pria itu tampak mengerti apa yang dipikirkan oleh Athalia saat ini.“Ya, mereka tampak leza
Read more

37

Kanaka datang ke kediaman orangtuanya setelah ia mengantar Athalia dan Barbara kembali ke galeri. Kanaka harus menghadapi kemarahan keluarganya sekarang.“Kakek, Nenek, Ayah, Ibu.” Kanaka menyapa keluarganya yang sedang  menghabiskan waktu bersama di sore hari.“Jika kedatanganmu ke sini hanya untuk memberitahu seberapa besar kau mencintai wanita itu, maka tidak perlu dikatakan.”Kakek Kanaka menatap cucunya tegas.“Kakek, tolong hargai pilihanku.” Kanaka berkata dengan tenang.“Kau ingin kami menghargai pilihanmu, apa kau pernah menghargai pilihan kami?” Ayah Kanaka kini yang bicara. “Apa kau bahkan pernah berpikir bagaimana perasaan kami ketika kau menjalin hubungan dengan wanita itu? Ayah yakin kau pasti tahu bagaimana reaksi kami, tapi kau tetap maju.”“Ayah, jangan membuatku berdiri di tengah-tengah. Aku sangat menyayangi kalian, tapi aku tidak bisa melepaskan Athalia. Aku t
Read more

38

Athalia saat ini sedang melukis Abimana, sesuai dengan yang telah dijadwalkan.“Nona Athalia, bagaimana jika ayahmu masih hidup dan tidak seperti yang dikatakan oleh ibumu?” Abimana bicara setelah ia diam untuk waktu yang lama.Athalia berhenti melukis sejenak. “Itu tidak akan mengubah apapun. Saya telah tumbuh tanpa seorang ayah, ada atau tidak adanya saat ini tidak berpengaruh untuk saya.”Akan lebih baik jika ayahnya benar-benar telah tiada, daripada masih hidup. Athalia tidak ingin menderita pukulan karena fakta bahwa ayahnya meninggalkannya atau mungkin tidak menginginkannya.Hati Abimana sakit setelah mendengar jawaban Athalia, tapi apa yang Athalia katakan memang benar. Ia tidak ada ketika Athalia sedang tumbuh. Namun, itu bukan keinginannya. Keadaan yang membuat ia tidak bisa mengasihi Athalia.“Aku adalah ayahmu, Athalia.” Abimana bersuara lagi, dan pada akhirnya membuat Athalia benar-benar berhenti melu
Read more

39

Hasil tes DNA janin Shylla telah keluar. Di sana dinyatakan bahwa janin itu benar-benar miliki Daniel. Shylla merasa sangat lega. Untung saja kandungannya tidak keguguran, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa mendapat sejumlah uang untuk melanjutkan hidupnya.Setelah menerima hasil tes DNA, Shylla beristirahat dengan tenang. Saat ini ia perlu menjaga kandungannya sampai lahir. Shylla memerintahkan pelayan untuk membelikannya banyak makanan bergizi. Selain itu ia juga meminta pelayan untuk membelikannya semua keperluan, pakaian, perhiasan dan lainnya.Dengan janin yang ada di perutnya, Shylla yakin ayah dari janinnya akan mengikuti semua keinginannya.Sementara itu di tempat lain, seorang wanita tengah membaca salinan hasil tes DNA. Wajah wanita itu tampak mengerikan. “Jalang sialan! Apa wanita itu bermimpi janinnya akan bisa merebut posisi putraku?” Wanita itu bersuara sinis. “Lihat bagaimana aku akan mengirimnya ke neraka!”&ldquo
Read more

40

Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari.Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya.Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun.Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka.“Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Kanaka kandas.Lalunna menyayangkan hal itu, tapi jika Athalia benar-benar tidak bisa mencintai Kanaka, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Sesuatu yang dipa
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status