Home / Pernikahan / Main Hati / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Main Hati: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

21

  Athalia mendapatkan beberapa panggilan pagi ini, beberapa di antaranya adalah para pembeli yang membatallkan pesanan mereka, juga beberapa yang memutuskan kerja sama.Meski pemberitaan tentang Athalia telah berhenti menyebar, tapi tetap saja itu berimbas pada nama baiknya.Athalia terduduk di kursinya dengan wajah putus asa. Semua yang hilang dari genggamannya saat ini bernilai jutaan dolar. Harus bagaimana Athalia menangani kerugiannya saat ini?Biaya mendatangkan lukisan-lukisan mahal itu juga tidak sedikit. Belum lagi biaya pemeliharaannya. Athalia meradang. Ia sudah memperhitungkan hal ini sebelumnya, tapi ia pikir ia hanya akan kehilangan beberapa, tidak pernah terpikir olehnya ia akan menderita kerugian sebanyak ini.Pintu kaca ruangan Athalia diketuk. Barbara masuk ke dalam sana dengan ekspresi tidak baik. "Bu, pihak University of Art memberi kabar bahwa mereka tidak menginginkan Ibu menjadi pembicara di kampus mereka la
Read more

22

Suara dering ponsel membangunkan Athalia yang sedang terlelap. Wanita itu merasa seolah sebuah jarum menusuk kepalanya, itu terasa menyakitkan.Hal pertama yang ia lihat ketika ia membuka mata adalah langit-langit kamar yang sama sekali tidak ia kenali. Ini jelas bukan tempat istirahatnya di galeri. Lalu, di mana dia berada saat ini?Athalia mencoba mengingat, tapi tidak ada banyak hal yang bisa ia ingat. Hal terakhir yang ia tahu adalah ia sedang makan malam bersama Baron lalu kepalanya terasa pusing. Dan setelah itu semuanya gelap.Dering ponsel terus meneror Athalia. Wanita itu membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ia membeku, ia tidak mengenakan pakaian apapun sekarang.Athalia bergegas turun dari ranjang. Ia melihat ke cermin yang ada di tempat itu. Tubuh Athalia bergetar, wajahnya menjadi pucat. Terdapat bercak kemerahan memenuhi dadanya.Athalia terhuyung ke belakang. Ia nyaris saja jatuh ke lantai jika saja tangannya tidak berpegangan ke
Read more

23

Ketika Shylla hampir sampai di perusahaan Baskara, saat ini Baron tengah melakukan siaran langsung di sebuah media sosial. Seperti yang sudah direncanakan oleh Shylla sebelumnya, pria itu mengatakan bahwa Athalia merayunya untuk membeli lukisan, setelah itu Athalia mengajaknya ke hotel. Keduanya berhubungan badan di sana.Untuk kenang-kenangan Baron merekam pergumulannya dengan Athalia atas izin Athalia, tapi setelah ia pulang dari hotel ia kehilangan ponselnya. Lalu foto-foto telanjangnya dengan Athalia tersebar.Baron mengakhiri siaran langsungnya dengan permintaan maaf karena telah membuat kegaduhan di internet. Pria ini tampak begitu menyesal.Setelah siaran itu berakhir, komentar pengguna sosial semakin meledak. Sebagian besar dari komentar itu terarah pada Athalia, lalu sisanya pada Baron. Tidak sedikit pun yang bersimpati pada Athalia. Beberapa waktu lalu Athalia seperti korban karena perselingkuhan Baskara dan Shylla, tapi ternyata Athalia lebih tidak be
Read more

24

Guys, mohon maaf kalau ketemu banyak typo dan ketuker nama yes. Kalo kalian gak bisa memaklumi boleh pindah lapak ya.*****Hasil pemeriksaan Athalia telah keluar. Dari pemeriksaan itu dikatakan bahwa Athalia memang dibius, selain itu ada satu hal yang patut Athalia syukuri, bahwa ia dan Baron tidak berhubungan badan. Tidak ada tanda-tanda pada organ intimnyaHanya dengan hasil itu Athalia bisa sedikit membersihkan namanya. Ia juga sudah melihat klarifikasi yang diberikan oleh Baron, dan hal itu bertentangan dengan bukti yang ia miliki saat ini.Athalia tidak tahu apa motif Baron padanya, tapi pria itu mungkin terlalu meremehkannya. Ia memang sangat hancur dan jijik pada dirinya sendiri setelah mendapati dirinya dalam konsisi mengerikan. Namun, ia tidak mungkin hanya diam saja dan menerima perbuatan buruk orang lain padanya.Mungkin Baron berpikir bahwa tidak akan berani bersuara, ia juga tidak akan berani melakukan pemeriksaan fisik karena itu aka
Read more

25

Athalia merasakan gerah, dan itu membuatnya tak nyaman. Ia membuka matanya, pandangannya bertemu dengan dada bidang Kanaka.Ia telah beberapa kali berada di dalam pelukan Kanaka, tapi biasanya tidak sepanas ini. Athalia menjauhkan sedikit tubuhnya dari Kanaka. Ia mengarahkan tangannya ke dahi Kanaka."Dia demam tinggi." Athalia bergumam sendiri. Tangannya menekan tombol untuk memanggil perawat."Kanaka! Kanaka!" Athalia membangunkan Kanaka dengan lembut, tapi tidak ada respon dari Kanaka. "Kanaka, jangan menakutiku!" Athalia bersuara cemas. Ia mencoba membangunkan Kanaka lagi, tapi pria itu tetap membuka matanya."Apakah dia pingsan?" Wajah Athalia menjadi kaku sekarang."Tuan Yasa, apakah Anda di depan?" Athalia bersuara cukup kuat, jadi Yasa yang menunggu di luar ruangan mendengar suara Athalia.Pria itu segera masuk ke dalam. Ia melangkah dengan cepat menuju ke ranjang. "Nyonya, apa yang terjadi?""Tubuh Kanaka sangat panas,
Read more

26

Di sebuah ruangan pertemuan di galeri Athalia, saat ini sudah dipenuhi oleh puluhan wartawan. Athalia berdiri di depan barisan para wartawan dengan kuasa hukumnya di sebelahnya. Juga ada Lalunna yang berdiri di dekatnya.Athalia segera membuka konferensi pers itu dengan memperkenalkan dirinya dan menyapa para wartawan. Athalia mulai berbicara mengenai foto-foto telanjangnya."Hari itu saya makan malam dengan Tuan Baron karena pria itu hendak membeli lukisan saya. Awalnya tidak ada yang aneh sampai pada akhirnya saya merasakan kepala saya pusing dan setelah itu saya tidak sadarkan diri. Keesokan harinya saya bangun dalam kondisi yang buruk. Saya tidak ingat apa yang telah terjadi malam itu, saya hanya melihat terdapat cupang di bagian dada saya. Setelah itu saya segera pergi ke rumah sakit untuk membuktikan apa yang saya yakini." Athalia kemudian mengeluarkan hasil pemeriksaan. Yang kemudian ditampilkan di layar lebar. "Ini adalah hasil pemeriksaan saya. Di sana d
Read more

27

Athalia datang ke rumah sakit di sore hari. Wanita itu berniat untuk menjenguk Kanaka. Ketika ia datang, Yasa segera mempersilahkannya masuk. Hal pertama yang Athalia lihat adalah Kanaka yang sangat serius dengan pekerjaannya.Ah, pria itu sedang sakit, tapi lihatlah tumpukan berkas yang harus ditanda tangani, itu hampir sama dengan Kanaka hanya duduk di ranjang rumah sakit, tapi tetap bekerja.Merasakan kedatangan seseorang, Kanaka menghentikan tangannya dari memeriksa beberapa dokumen penting."Hai." Athalia menyapa Kanaka ketika pria itu melihatnya.Senyum Kanaka tampak di wajah tampannya. Pria itu membalas sapaan Athalia dengan hangat. "Hai.""Apakah aku mengganggumu?" tanya Athalia.Kanaka menggeser berkas-berkas di sebelahnya. "Tidak sama sekali.""Apakah kau sudah makan siang?" tanya Athalia. Ia hanya ingin memastikan. Melihat Kanaka yang tadi tampak serius bekerja, ia takut pria itu akan melewatkan makan siangnya."Suda
Read more

28

Saat Baskara terus menyalahkan Athalia, ibu Shylla menyalahkan Baskara atas kemalangan yang terjadi pada suami dan putrinya. Andai saja Shylla tidak mengenal Baskara, maka hal buruk tidak akan terjadi pada putrinya.Wanita ini sama tidak tahu malunya dengan Baskara. Pada awalnya ia dan suaminya yang mendorong Shylla untuk mendekati Baskara karena harta keluarga Aryasatya, tapi sekarang mereka malah meletakan semua kesalahan pada Baskara yang telah merayu putri mereka."Apa yang kau lakukan di sini, Baskara? Saat ini istri dan anakmu yang ada di kandungan istrimu sedang menderita di penjara! Kau bahkan tidak melakukan apapun untuk membebaskan istrimu!" Ibu Shylla menatap Baskara tajam.Baskara yang baru saja kembali ke rumahnya segera mendapatkan serangan dari ibu Shylla. Wanita yang seharusnya masih berada di rumah sakit untuk perawatan itu segera meninggalkan rumah sakit setelah tahu bahwa putri kesayangannya di penjara.Wajah Baskara tampak sangat lelah
Read more

29

Setelah pekerjaannya selesai, Athalia mengemudikan mobilnya ke rumah sakit. Seperti yang sudah ia katakan, ia akan mengunjungi Kanaka.Athalia membuka pintu ruang rawat Kanaka, ia menemukan saat ini Kanaka tengah berada dalam pembicaraan terhadap seseorang di telepon.Menyadari keberadaan Athalia, Kanaka segera menyelesaikan panggilan itu. Ia bisa menunda membahas pekerjaannya demi Athalia."Kau sudah datang." Kanaka mendekat ke arah Athalia. Pria itu tampaknya sudah lebih baik dari kemarin."Ya," balas Athalia yang kini berdiri di depan Kanaka.Keduanya kini saling memandang untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Kanaka mencium bibir Athalia. Mereka berada di dalam posisi ini untuk beberapa saat sebelum akhirnya Kanaka melepaskan Athalia."Apakah pekerjaanmu berjalan lancar?" tanya Kanaka."Ya. Semuanya berjalan lancar. Aku mendapatkan kembali kerja sama yang sempat terputus dengan beberapa orang.""Itu bagus." Kanaka berkata l
Read more

30

Yang mau beli pdf dan bukunya masih bisa ya.Pdf harga 50kBuku harga 100k belum ongkir, hanya ada tiga buku aja. Siapa cepat dia dapatMinat wa ke 085788190001 (Yuyun)***Setelah makan siang, Athalia kembali ke galerinya. Ia melanjutkan beberapa pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.Pintu ruang kerja Athalia terbuka. Barbara masuk ke dalam mendekat ke meja kerja Athalia."Bu, seorang pembeli datang dan meminta agar Bu Athalia yang melayaninya." Barbara memberitahu Athalia. Ia sudah mencoba menangani pembeli baru ini, tapi pembeli itu hanya ingin Athalia yang melayaninya.Athalia melepaskan pekerjaannya. "Aku akan keluar." Athalia tidak menolak pembeli mana pun yang ingin membeli lukisannya."Selamat pagi, Tuan. Saya Athalia." Athalia memperkenalkan dirinya pada pria berumur sekitar empat puluhan di depannya.Pria itu menggerakan tubuhnya menghadap Athalia. Untuk beberapa saat pria itu tidak bicara. Ia hanya m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status