Beranda / Pernikahan / Main Hati / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Main Hati: Bab 11 - Bab 20

42 Bab

11

Ponsel Athalia yang terletak di meja berdering. Ia meliriknya dengan malas, di sana tertera panggilan dari suaminya. Jika saja tidak diingatkan oleh panggilan itu, ia akan lupa bahwa ia memiliki suami.Sudah tiga hari sejak pertemuan terakhir Athalia dengan Baskara. Tentu saja bajingan itu lebih memilih untuk tinggal dengan Shylla daripada dengannya. Tidak, Athalia tidak berharap sama sekali Baskara akan menghabiskan waktu dengannya.Demi Tuhan, Athalia merasa begitu muak dengan Baskara. Tiga hari lalu ia semakin kehilangan rasa terhadap Baskara. Pria itu tampak sangat memikirkan perasaan Shylla, tapi mengabaikan perasaannya.Apakah itu bentuk cinta Baskara padanya? Sangat menggelikan. Athalia yakin, jika ia tidak memiliki bukti maka sepenuhnya Baskara akan percaya bahwa ia adalah seorang wanita berdarah dingin yang ingin membunuh janin dalam kandungan Shylla.Athalia memilih untuk mengabaikan panggilan itu. Hidupnya sudah cukup damai beberapa hari ini ta
Baca selengkapnya

12

 Sinar matahari membangunkan Athalia. Wanita itu merasa tubuhnya seperti habis dipukuli oleh banyak orang. Kanaka benar-benar tidak memiliki belas kasihan, terus menerus menyatukan tubuh dengannya seperti tenaga pria itu tidak berkurang sama sekali.Athalia sudah bercinta dengan Baskara bertahun-tahun lamanya, tapi harus ia akui bahwa kehebatan Baskara di atas ranjang tidak bisa disamakan dengan kehebatan Kanaka. Jika Lalunna tidak memberitahunya bahwa Kanaka tidak pernah mengizinkan wanita mana pun menyentuhnya, maka ia akan menilai pria yang begitu mahir di atas ranjang itu telah tidur dengan banyak wanita."Kau sudah bangun, Athalia?" Suara berat Kanaka terdengar di telinga Athalia. Wanita yang masih terbaring di atas ranjang itu segera melihat ke arah Kanaka yang mengenakan setelan kerja berwarna abu-abu.Athalia terpesona sejenak. Semakin sering Athalia melihat Kanaka, ia merasa Kanaka semakin tampan dan seksi. Pesonanya benar-benar mematikan.
Baca selengkapnya

13

"Aku pikir kau tidak menjalankan tugasmu dengan benar, Yasa." Kanaka menatap Yasa tajam.Aura dingin yang selalu Yasa rasakan ketika ia berada di dekat Kanaka kini terasa semakin dingin, seolah kutub es dipindahkan ke dalam ruangan itu.Yasa tidak tahu di bagian mana ia tidak menjalankan tugas dengan baik, ia merasa perintah dari atasannya sudah ia lakukan dengan cepat. Selain itu harusnya hasilnya memuaskan karena pelaku perusakan galeri Athalia ditemukan dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam."Maafkan saya, Tuan. Saya salah." Yasa tidak berani mengeluh. Ia hanya bisa mengakui kesalahannya."Buat Baskara lebih sibuk lagi sampai dia tidak bisa mengurusi istrinya!" titah Kanaka."Baik, Tuan." Yasa kini tahu di mana kesalahannya. Masalah yang ia buat untuk Baskara masih tidak terlalu menyibukan pria itu sehingga masih bisa memikirkan tentang Athalia."Lalu, apa yang harus saya lakukan terhadap orang-orang yang sudah merusak galeri Bu Ath
Baca selengkapnya

14

 Kepala Baskara' seperti akan meledak. Ia tidak mengerti kenapa semua rencana yang sudah ia susun dengan matang kini hancur berantakan. Proyek-proyek bernilai tinggi, yang telah ia perjuangkan dengan seluruh perhatiannya kini terlepas dari genggamannya.Ia benar-benar yakin bahwa perusahaannya yang akan memenangkan proyek-proyek itu, tapi di deti-detik terakhir, proyek itu jatuh ke perusahaan lain yang telah bersaing dengannya selama bertahun-tahun.Raut wajah Baskara menjadi sangat jelek. Ia kelelahan setelah beberapa hari menghadapi tekanan demi tekanan. Ia bukan pria lemah yang mengandalkan kekuatan orang lain untuk bertahan di posisinya, telah banyak usaha yang ia lakukan, tapi ia tidak pernah menemukan kegagalan.Namun, yang terjadi pada perusahaannya kali ini jauh lebih dari yang bisa ia tangani. Ia harus menghubungi banyak orang untuk meminta penjelasan, tapi tak satu pun dari mereka yang memberikannya jawaban puas.Ia yakin bahwa prop
Baca selengkapnya

15

Hati Kanaka gelisah ketika ia melihat air mata mengalir dari mata indah Athalia yang saat ini sedang tertutup rapat. Ia tidak tahu apa yang membuat Athalia begitu kesakitan hingga menangis dalam keadaan seperti ini.Pertanyaan di dalam otak Kanaka terjeda saat ia menerima panggilan dari Yasa. Bahkan di tengah malam seperti ini ia masih memberikan tugas pada Yasa, jika itu menyangkut Athalia, Kanaka tidak bisa menunggu."Katakan!" Kanaka bersuara, ia akan mendengarkan dengan baik hasil dari pekerjaan Yasa."Orang terakhir yang bertemu dengan Nyonya Athalia adalah Tuan Baskara. Mereka bertemu kurang dari sepuluh menit, lalu setelah itu Nyonya Athalia meninggalkan rumah. Tampaknya keduanya bertengkar." Yasa memberikan kabar dari dalam mobilnya. Pria ini baru saja melihat kamera pengintai di sekitar kediaman Athalia."Patahkan tangan Baskara!" Kanaka memberi perintah tanpa berkedip. Jika orang terakhir yang bertemu dengan Athalia adalah Baskara, maka
Baca selengkapnya

16

Athalia tidak tahu jika hutang yang ia miliki pada Kanaka akan berlipat-lipat hanya dalam waktu kurang dari seminggu.Ia berhutang satu sesi pada Kanaka, tapi Kanaka membuatnya membayar berkali-kali. Ia pikir ia akan mati jika Kanaka tidak melepaskannya. Tubuhnya bagian bawahnya terasa sakit. Ia bahkan tidak memiliki tenaga yang cukup untuk turun dari ranjang.Kanaka mulai menyerangnya di pagi hari, tapi mereka selesai ketika matahari sudah sangat tinggi."Ayo, aku bantu membersihkan tubuhmu." Kanaka meraih tubuh Athalia, membawanya ke dalam gendongannya."Kau sangat cocok jadi rentenir." Athalia menatap Kanaka tajam.Kanaka tertawa geli. "Apakah kau sangat lelah?""Kau pikir? Aku rasa kau bukan ingin menagih hutang, tapi ingin membunuhku!" bengis Athalia.Kanaka tersenyum geli. "Aku hanya mengajakmu berolahraga, Athalia. Bukankah olahraga sangat baik untuk kesehatanmu!""Olahraga kepalamu!"Gelak tawa Kanaka terdengar m
Baca selengkapnya

17

Athalia tidak melakukan apapun setelah ia pulang ke kediamannya. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang lalu terlelap. Ia benar-benar kelelahan karena Kanaka.Suara keributan membuat Athalia terjaga. Ia melihat jam di tangannya, rupanya ia sudah tidur selama tiga jam. Ia menurunkan kakinya, memakai sandal lalu keluar dari kamar."ATHALIA!" Suara marah itu menggema seakan ingin menghancurkan kediaman itu.Pintu kamar Athalia terbuka, wanita itu keluar dari kamarnya dengan wajah tenang. Ia tidak terganggu sama sekali dengan suara marah mertuanya."Tidak bisakah Anda datang dengan tenang, Nyonya Aryasatya?" Athalia sudah tidak ingin memanggil ibu mertuanya dengan panggilan yang biasa ia gunakan lagi. Wanita itu tidak berhak mendapatkan penghormatannya sama sekali.Ibu Baskara menatap Athalia tajam. Jadi sekarang wanita itu menarik garis yang jelas di antara mereka. Athalia tidak ingin mengakuinya sebagai mertuanya lagi. Itu bagus. Ia juga tidak sudi
Baca selengkapnya

18

Pagi ini pemberitaan tentang peselingkuhan Baskara dan Shylla semakin menggila. Beberapa foto dan video yang menunjukan kebersamaan Baskara dan Shylla di masa lalu diunggah ke berbagai website.Kali ini komentar pengguna internet semakin tajam. Baik Baskara maupun Shylla menjadi bahan cacian. Imbasnya kini harga saham perusahaan Baskara menurun beberapa poin, begitu juga dengan perusahaan ayah Shylla.Baskara yang menerima pemberitahuan dari asistennya menjadi semakin gelap. Pria itu kembali melemparkan ponselnya ke dinding hingga pecah. Entah sudah berapa kali Baskara melempar ponselnya karena amarah yang tidak bisa ditahan lagi."Tuan, saya sudah mencari tahu mengenai artikel-artikel itu. Semuanya berasal dari website berbayar. Saya juga sudah sudah menegosiasikan tentang sejumlah uang pada mereka, tapi mereka menolak. Sepertinya orang yang berada di balik artikel-artikel itu bukan orang sembarangan." Asisten Baskara memberitahu dengan hati-hati.Kedua
Baca selengkapnya

19

"Pak, Nyonya Athalia meminta bertemu dengan Anda." Asisten Baskara memberitahu Baskara yang saat ini sedang memejamkan mata sejenak tiba-tiba membuka matanya."Biarkan dia masuk." Baskara tahu Athalia pasti akan mendatanginya."Baik, Pak." Asisten Baskara keluar dari ruangan CEO lalu selang beberapa detik, Athalia masuk ke dalam sana dengan wajah dingin.Saat Athalia berada di lobi, beberapa karyawan yang berpapasan dengannya menatapnya seolah ia wanita penghisap darah yang menjijikan. Biasanya Athalia tidak peduli dengan kata-kata menghina yang diarahkan padanya, tapi Baskara merupakan orang yang benar-benar mengerti dirinya. Bajingan itu tidak seharusnya berbicara seperti itu padanya."Sampah apa yang kau katakan pada media, Baskara!" Athalia memuntahkan kemarahannya.Baskara menatap Athalia acuh tak acuh. "Jangan salahkan aku, Athalia. Kau yang sudah mendorongku ke sudut!""Kau bajingan! Untuk membenarkan peselingkuhanmu kau merusak nama
Baca selengkapnya

20

Di kediaman Baskara, saat ini ibu, dua adik Baskara serta Shylla tengah merayakan bagaimana Baskara akhirnya mengorbankan Athalia untuk membersihkan masalah yang terjadi saat ini. Mereka masih belum menyadari bahwa saat ini semua berita tentang Athalia telah lenyap.Selain itu, mereka juga merayakan perceraian antara Baskara dan Athalia. Beberapa jam lalu, asisten Baskara memberitahu bahwa berkas perceraian antara Baskara dan Athalia sudah berada di pengadilan. Hanya perlu menunggu beberapa minggu untuk menyelesaikan proses perceraian, setelah itu Baskara akan mendapatkan akta cerai dengan Athalia."Selamat, Shylla. Kau sekarang satu-satunya istri Kakakku." Lilith, adik bungsu Baskara memberikan ucapan selamat pada Shylla, kakak ipar yang akan ia akui mulai sekarang.Shylla tersenyum lembut. "Terima kasih, Lilith. Aku merasa lega karena akhirnya Baskara terbebas dari Athalia yang hanya mengincar harta kekayaan Baskara.""Aku merasa puas karena Kakak tidak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status