Semua Bab Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda: Bab 211 - Bab 220

460 Bab

(S2) Tak ingin jadi orang ketiga

Tiga hari sudah berlalu dan kini Olivia sudah kembali lagi ke mansion. Sesungguhnya, hampir setiap hari Olivia merengek pada Albert untuk segera pulang. Akan tetapi, demi kesehatannya Olivia mengalah dan mendengarkan apa yang Albert katakana. Mungkin, ini adalah hal yang sangat langka dan jarang sekali bisa terjadi dalam kehidupan Albert dan Olivia. Itu karena, selama ini Albert lah yang akan lebih banyak mengalah dan menuruti semua yang Olivia katakan dan inginkan. Albert tak akan pernah bisa tega menolak semua perkataan dan permintaan Olivia. Hal itu berbanding terbalik dengan yang terjadi beberapa hari ini. Dengan senang hati, Olivia selalu menuruti yang Albert katakan dan perintahkan padanya. Makan yang banyak, minum obat yang rutin, dan istirahat yang cukup tanpa diperbolehkan menggunakan ponsel sedetik pun. Meski awalnya Olivia akan merajuk dan memasang aksi diam pada Albert, tapi ia akan mebali luluh saat melihat Albert juga enggan memakan dan meminum walau sebutir na
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya

(S2) Rencana besar Zahra.

“Rencana apa yang kau maksud, Zahra?” tanya Zacky yang tiba-tiba saja muncul di kamar itu. Sepertinya, Zahra lupa mengunci pintu kamarnya. Sehingga saat Zacky mencoba untuk membuka, itu langsung berhasil. “Zack! Kau tidak sopan masuk ke kamarku tanpa permisi!” ucap Zahra yang terlihat gugup karena perkataannya baru saja dipergoki oleh Zacky. “Itu tidak masalah sebelumnya, kenapa sekarang kau mempermasalahkannya?” tanya  Zacky dengan mata mendelik. “Sekarang kau sudah menikah, bukan? Jagalah sopan santunmu pada wanita, meski itu padaku yang adalah saudara kandungmu sendiri.” Zahra mengatakan hal itu dengan tegas. “Ternyata, Nona Muda Zahra sangat pintar mengalihkan pembicaraan. Kau tak ingin mengatakan rencana apa yang sedang kau rencanakan?” tanya Zacky sekali lagi yang langsung membuat Zahra terdiam dan bingung akan menjawab apa. Terutama, saat ini dia baru saja akan mengajak Bianca untuk bergabung pada misinya itu. “Sudah lah, Zack. Jan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya

(S2) Rencana Zahra

“Apa yang tadi dikatakan anak manja itu padamu?” tanya Zacky saat mengetahui bahwa Bianca sudah masuk ke dalam kamar.“Bukan apa-apa,” jawab Bianca seraya masuk ke dalam kamar mandi dan segera mencuci muka, tangan dan kakinya.Zacky hanya diam tak lagi menanggapi apa pun, selain menanti sang istri kembali dari kamar mandi. Karena, Zacky harus memastikan bahwa Bianca meminum vitamin dan suplemen tambah darahnya, yang diberikan oleh Dokter saat melakukan pemeriksaan rutin. Meskipun ia kesal karena Bianca enggan mengatakan padanya tentang apa yang tadi mereka bicarakan, Zacky tetap harus memberikan perhatian dan menunjukkan kasih sayangnya pada Bianca. Ia tak ingin Bianca merasa sedih karena sikapnya, karena hal itu juga sangat berpengaruh pada janin dalam rahimnya itu.Setelah dirasa cukup, Bianca keluar dari kamar mandi dan mendapati Zacky sedang duduk di pinggir ranjang, dengan memegang sebuah piring kecil berisi beberapa butir obat. Di atas nakas, sudah ada segelas air
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

(S2) Albert marah atau cemburu?

“Sayang, dimana Zahra?” tiba-tiba pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Albert.“Dia pasti di kamarnya. Kau seperti tidak mengenal putrimu itu saja,” jawab Olivia seraya tertawa ringan.Zacky menatap ke arah Bianca yang terlihat biasa saja. Seolah tidak ada apa pun yang terjadi. Ia bahkan terlihat lebih rileks dari biasanya. Sambil meminum setengah gelas susu hamil yang tersisa, Bianca memutar bola matanya ke arah Zacky dan mendapati pria itu masih menatapnya dengan lekat. Bianca menyadari ada sesuatu yang salah dan Zacky pasti curiga padanya. Pasalnya, sampai saat ini Bianca tidak memberi tahu pada Zacky tentang hal apa yang sudah direncanakan oleh Zahra.“Kenapa kau menatap istrimu seperti itu, Zack?” tanya Olivia yang memang memperhatikan hal itu sedari tadi.“Apa yang salah dengan tatapannya? Dia menatap istrinya dengan penuh cinta. Apa kau tidak pernah muda?” Suara Albert datang menyela pertanyaan Olivia.“Diamlah, Al. Aku tidak bert
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

(S2) Zahra mati?

Setelah Albert pergi dari ruang makan itu, tidak ada yang bersuara lagi. Semuanya terdiam dan tak bergeming. Hanya mata yang saling bertukar pandang. Tidak lama kemudian, Olivia pun beranjak dari kursinya dan mengatakan akan beristirahat. Tak lupa, ia berpesan pada Bianca atau Zacky, jika melihat Zahra agar segera menyuruhnya sarapan, dan meminta pelayan untuk membuatkan menu baru untuknya.Bianca dan Zacky mengangguk tanda mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Olivia. Jelas tampak raut kegelisahan di wajah sang ibu, tapi Zacky sama sekali tidak berani bertanya lebih lanjut. Sebab, Zacky sangat mengerti apa yang saat ini sedang dirasakan oleh Olivia.Sekarang, hanya tinggal sepasang suami istri itu yang masih jadi penghuni tetap di ruang makan. Karena enggan berlama-lama di sana, akhirnya Bianca memutuskan untuk kembali ke kamarnya agar bisa beristirahat dengan nyaman. Zacky mengikuti dari belakang, karena ia juga harus mengambil tas kerjanya di kamar. Zacky tentu ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

(S2) Meski aku harus memohon dan bersujud padanya

Semua orang mengikuti langkah Albert yang berjalan dengan cepat menuju dimana mobilnya ssedang terparkir. Setelah memastikan tubuh Zahra sudah terletak dengan sempurna di kursi belakang kemudi, Albert segera masuk ke mobil dan mengemudikan mobilnya. Semua orang juga langsung mengikutinya. Zacky mengemudikan mobilnya mengikuti Albert dari belakang, dengan penumpang Bianca dan Olivia di dalam mobilnya itu. Zacky mengikuti laju mobil Albert dengan perasaan tidak tenang, karena di dalam mobilnya Bianca dan juga Olivia masih terlihat sanngat panik, khawatir juga takut. Olivia bahkan tak berhenti menangis sejak tadi, membuat Zacky benar-benar harus berkonsentrasi penuh dalam menyetir kendaraan roda duanya itu. Sementara Bianca mencoba menenangkan Olivia meski dia sendiri pun terlihat panik dan sedih. Bianca juga tidak tahu harus berkata apa untuk membuat Olivia menjadi tenang, karena dia sendiri belum tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Zahra. Bianca sama sekali tidak men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

(S2) Dokter Tristan?

Olivia termenung mendengar jawaban dari Zacky, dan terduduk di kursi tunggu. Mencoba untuk memahami dan mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Saat merek tinggal bersama dulu, Olivia memang tahu bahwa Tristan berprofesi sebagai Dokter. Tristan dan Olivia memang kuliah pada jurusan yang sama saat itu. Namun, saat detik-detik menjelang study-nya selesai, Olivia sudah tidak diizinkan lagi untuk pergi ke kampus oleh Albert. Olivia sudah menjadi tahanan cinta Albert saat ini dan tidak jadi menyelesaikan kuliahnya. Semua itu juga tidak terlepas dari kecemburuan Albert setiap kali membayangkan bahwa Olivia akan bertemu dengan Tristan nantinya jika ia tetap berangkat ke kampus seperti biasa. Bianca bersandar pada bahu Zacky dan jari jemari mereka saling bertaut dan saling menggenggam satu sama yang lainnya. Perasaan Zacky sulit untuk ditebak saat ini. Yang jelas, Zacky sedikit banyak merasakan sakit yang sama dengan yang sedang dirasakan oleh Zahra. Hati dan perasaan mereka terh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

(S2) Temui aku, Tristan.

Di sebuah apartemen. Tristan sedang duduk santai di balkon sambil menikmati secangkir teh madu yang tadi dia seduh dengan air hangat. Tatapannya jauh menerawang dan lamunannya membawanya kembali di masa beberapa bulan ke  belakang, saat ia menabrak sebuah mobil dan mengakibatkan satu dari dua orang yang penumpang mobil itu tewas setelah sempat mendapatkan pertolongan medis. Sementara seorangnya lagi sangat ingin mati sampai-sampai berniat ingin mengakhiri hidupnya di rumah sakit itu dengan menggores lengannya yang sedang terpasang jarum infus dengan sebuah pisau buah. Untung saja saat itu Tristan masuk ke dalam ruangannya di saat yang tepat. Jika tidak, mungkin gadis itu sudah tiada saat ini. Dia adalah Stella, istri Gerald yang sempat dinyatakan telah meninggal. Hal itu karena Tristan bekerja sama dengan beberapa orang untuk memalsukan sertifikat kematian Stella, yang sebenarnya adalah asisten Stella yang meninggal dalam kecelakaan itu. Awalnya, Stella sangat m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-16
Baca selengkapnya

(S2) Siapa yang akan Tristan selamatkan?

“Bagaimana, Mom?” tanya Zacky pada Olivia yang baaru saja kembali dari sudut Lorong rumah sakit. Olivia sengaja pergi menyudut untuk menelpon Tristan tadi, agar tidak ada gangguan dari Albert. Tentu saja tatapan mata Albert saja mampu merusak konsentrasi Olivia saat berbicara. “Tristan dalam perjalanan ke sini,” jawab Olivia yang langsung duduk di kursi tunggu. “Apa yang kau katakan padanya?” tanya Albert dengan tatapan sinis. “Banyak. Aku mengatakan banyak hal padanya, dan sulit bagiku untuk mengulanginya saat ini. Nanti kalian akan tahu segalanya saat dia sudah datang dan berada di sini. Sekarang bersabar lah menunggu kedatangannya dan berdoa semoga saja dia bisa dan mau membantu Zahra.” Olivia menjawab tanpa menoleh pada siapa pun. Wajahnya tertunduk lemas dan berharap banyak pada Tristan, karena Olivia sangat tahu dan menyadari setinggi apa dan sebesar apa ilmu Tristan dalam dunia kedokteran. Tidak ada seorang pun lagi yang menjawab ucapan Olivia,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-16
Baca selengkapnya

(S2) Demi Zahra, Stella tiada

“Operasi selesai!” ucap Tristan mengakhiri segala kegiatan di ruang operasi itu. Semua tenaga medis yang ikut membantu proses berjalannya operasi itu mengangguk dan segera berkemas. Mereka melakukan tugasnya masing-masing, dan Tristan tetap berdiri beberapa saat di depan tubuh gadis muda yang baru saja selesai ia bedah. Tristan melakukan pembedahan pada dua titik di tubuh gadis itu, dan semua berjalan dengan sangat lancar. Meski saat melakukan tugasnya, Tristan merasakan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Bahkan selama menjadi Dokter, Tristan tidak pernah merasa segugup itu saat berhadapan dengan meja operasi. Entah mengapa saat ini, semua perasaan seakan bercampur aduk dan menjadi tidak karuan. Andai saja tidak mengingat tugasnya sebagai seorang Dokter, mungkin saja konsentrasi Tristan sudah pecah saat melihat tubuh gadis itu terbaring lemah di meja operasi. “Selesaikan semuanya, periksa dan catat keadaan pasien sebelum keluar dari ruang operasi. Pindahk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
46
DMCA.com Protection Status