Home / CEO / Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda / (S2) Rencana besar Zahra.

Share

(S2) Rencana besar Zahra.

Author: icher
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Rencana apa yang kau maksud, Zahra?” tanya Zacky yang tiba-tiba saja muncul di kamar itu. Sepertinya, Zahra lupa mengunci pintu kamarnya. Sehingga saat Zacky mencoba untuk membuka, itu langsung berhasil.

“Zack! Kau tidak sopan masuk ke kamarku tanpa permisi!” ucap Zahra yang terlihat gugup karena perkataannya baru saja dipergoki oleh Zacky.

“Itu tidak masalah sebelumnya, kenapa sekarang kau mempermasalahkannya?” tanya  Zacky dengan mata mendelik.

“Sekarang kau sudah menikah, bukan? Jagalah sopan santunmu pada wanita, meski itu padaku yang adalah saudara kandungmu sendiri.” Zahra mengatakan hal itu dengan tegas.

“Ternyata, Nona Muda Zahra sangat pintar mengalihkan pembicaraan. Kau tak ingin mengatakan rencana apa yang sedang kau rencanakan?” tanya Zacky sekali lagi yang langsung membuat Zahra terdiam dan bingung akan menjawab apa. Terutama, saat ini dia baru saja akan mengajak Bianca untuk bergabung pada misinya itu.

“Sudah lah, Zack. Jan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Rencana Zahra

    “Apa yang tadi dikatakan anak manja itu padamu?” tanya Zacky saat mengetahui bahwa Bianca sudah masuk ke dalam kamar.“Bukan apa-apa,” jawab Bianca seraya masuk ke dalam kamar mandi dan segera mencuci muka, tangan dan kakinya.Zacky hanya diam tak lagi menanggapi apa pun, selain menanti sang istri kembali dari kamar mandi. Karena, Zacky harus memastikan bahwa Bianca meminum vitamin dan suplemen tambah darahnya, yang diberikan oleh Dokter saat melakukan pemeriksaan rutin. Meskipun ia kesal karena Bianca enggan mengatakan padanya tentang apa yang tadi mereka bicarakan, Zacky tetap harus memberikan perhatian dan menunjukkan kasih sayangnya pada Bianca. Ia tak ingin Bianca merasa sedih karena sikapnya, karena hal itu juga sangat berpengaruh pada janin dalam rahimnya itu.Setelah dirasa cukup, Bianca keluar dari kamar mandi dan mendapati Zacky sedang duduk di pinggir ranjang, dengan memegang sebuah piring kecil berisi beberapa butir obat. Di atas nakas, sudah ada segelas air

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Albert marah atau cemburu?

    “Sayang, dimana Zahra?” tiba-tiba pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Albert.“Dia pasti di kamarnya. Kau seperti tidak mengenal putrimu itu saja,” jawab Olivia seraya tertawa ringan.Zacky menatap ke arah Bianca yang terlihat biasa saja. Seolah tidak ada apa pun yang terjadi. Ia bahkan terlihat lebih rileks dari biasanya. Sambil meminum setengah gelas susu hamil yang tersisa, Bianca memutar bola matanya ke arah Zacky dan mendapati pria itu masih menatapnya dengan lekat. Bianca menyadari ada sesuatu yang salah dan Zacky pasti curiga padanya. Pasalnya, sampai saat ini Bianca tidak memberi tahu pada Zacky tentang hal apa yang sudah direncanakan oleh Zahra.“Kenapa kau menatap istrimu seperti itu, Zack?” tanya Olivia yang memang memperhatikan hal itu sedari tadi.“Apa yang salah dengan tatapannya? Dia menatap istrinya dengan penuh cinta. Apa kau tidak pernah muda?” Suara Albert datang menyela pertanyaan Olivia.“Diamlah, Al. Aku tidak bert

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Zahra mati?

    Setelah Albert pergi dari ruang makan itu, tidak ada yang bersuara lagi. Semuanya terdiam dan tak bergeming. Hanya mata yang saling bertukar pandang. Tidak lama kemudian, Olivia pun beranjak dari kursinya dan mengatakan akan beristirahat. Tak lupa, ia berpesan pada Bianca atau Zacky, jika melihat Zahra agar segera menyuruhnya sarapan, dan meminta pelayan untuk membuatkan menu baru untuknya.Bianca dan Zacky mengangguk tanda mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Olivia. Jelas tampak raut kegelisahan di wajah sang ibu, tapi Zacky sama sekali tidak berani bertanya lebih lanjut. Sebab, Zacky sangat mengerti apa yang saat ini sedang dirasakan oleh Olivia.Sekarang, hanya tinggal sepasang suami istri itu yang masih jadi penghuni tetap di ruang makan. Karena enggan berlama-lama di sana, akhirnya Bianca memutuskan untuk kembali ke kamarnya agar bisa beristirahat dengan nyaman. Zacky mengikuti dari belakang, karena ia juga harus mengambil tas kerjanya di kamar. Zacky tentu ha

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Meski aku harus memohon dan bersujud padanya

    Semua orang mengikuti langkah Albert yang berjalan dengan cepat menuju dimana mobilnya ssedang terparkir. Setelah memastikan tubuh Zahra sudah terletak dengan sempurna di kursi belakang kemudi, Albert segera masuk ke mobil dan mengemudikan mobilnya. Semua orang juga langsung mengikutinya. Zacky mengemudikan mobilnya mengikuti Albert dari belakang, dengan penumpang Bianca dan Olivia di dalam mobilnya itu. Zacky mengikuti laju mobil Albert dengan perasaan tidak tenang, karena di dalam mobilnya Bianca dan juga Olivia masih terlihat sanngat panik, khawatir juga takut. Olivia bahkan tak berhenti menangis sejak tadi, membuat Zacky benar-benar harus berkonsentrasi penuh dalam menyetir kendaraan roda duanya itu. Sementara Bianca mencoba menenangkan Olivia meski dia sendiri pun terlihat panik dan sedih. Bianca juga tidak tahu harus berkata apa untuk membuat Olivia menjadi tenang, karena dia sendiri belum tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Zahra. Bianca sama sekali tidak men

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Dokter Tristan?

    Olivia termenung mendengar jawaban dari Zacky, dan terduduk di kursi tunggu. Mencoba untuk memahami dan mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Saat merek tinggal bersama dulu, Olivia memang tahu bahwa Tristan berprofesi sebagai Dokter. Tristan dan Olivia memang kuliah pada jurusan yang sama saat itu. Namun, saat detik-detik menjelang study-nya selesai, Olivia sudah tidak diizinkan lagi untuk pergi ke kampus oleh Albert. Olivia sudah menjadi tahanan cinta Albert saat ini dan tidak jadi menyelesaikan kuliahnya. Semua itu juga tidak terlepas dari kecemburuan Albert setiap kali membayangkan bahwa Olivia akan bertemu dengan Tristan nantinya jika ia tetap berangkat ke kampus seperti biasa. Bianca bersandar pada bahu Zacky dan jari jemari mereka saling bertaut dan saling menggenggam satu sama yang lainnya. Perasaan Zacky sulit untuk ditebak saat ini. Yang jelas, Zacky sedikit banyak merasakan sakit yang sama dengan yang sedang dirasakan oleh Zahra. Hati dan perasaan mereka terh

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Temui aku, Tristan.

    Di sebuah apartemen. Tristan sedang duduk santai di balkon sambil menikmati secangkir teh madu yang tadi dia seduh dengan air hangat. Tatapannya jauh menerawang dan lamunannya membawanya kembali di masa beberapa bulan ke belakang, saat ia menabrak sebuah mobil dan mengakibatkan satu dari dua orang yang penumpang mobil itu tewas setelah sempat mendapatkan pertolongan medis. Sementara seorangnya lagi sangat ingin mati sampai-sampai berniat ingin mengakhiri hidupnya di rumah sakit itu dengan menggores lengannya yang sedang terpasang jarum infus dengan sebuah pisau buah. Untung saja saat itu Tristan masuk ke dalam ruangannya di saat yang tepat. Jika tidak, mungkin gadis itu sudah tiada saat ini. Dia adalah Stella, istri Gerald yang sempat dinyatakan telah meninggal. Hal itu karena Tristan bekerja sama dengan beberapa orang untuk memalsukan sertifikat kematian Stella, yang sebenarnya adalah asisten Stella yang meninggal dalam kecelakaan itu. Awalnya, Stella sangat m

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Siapa yang akan Tristan selamatkan?

    “Bagaimana, Mom?” tanya Zacky pada Olivia yang baaru saja kembali dari sudut Lorong rumah sakit. Olivia sengaja pergi menyudut untuk menelpon Tristan tadi, agar tidak ada gangguan dari Albert. Tentu saja tatapan mata Albert saja mampu merusak konsentrasi Olivia saat berbicara. “Tristan dalam perjalanan ke sini,” jawab Olivia yang langsung duduk di kursi tunggu. “Apa yang kau katakan padanya?” tanya Albert dengan tatapan sinis. “Banyak. Aku mengatakan banyak hal padanya, dan sulit bagiku untuk mengulanginya saat ini. Nanti kalian akan tahu segalanya saat dia sudah datang dan berada di sini. Sekarang bersabar lah menunggu kedatangannya dan berdoa semoga saja dia bisa dan mau membantu Zahra.” Olivia menjawab tanpa menoleh pada siapa pun. Wajahnya tertunduk lemas dan berharap banyak pada Tristan, karena Olivia sangat tahu dan menyadari setinggi apa dan sebesar apa ilmu Tristan dalam dunia kedokteran. Tidak ada seorang pun lagi yang menjawab ucapan Olivia,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Demi Zahra, Stella tiada

    “Operasi selesai!” ucap Tristan mengakhiri segala kegiatan di ruang operasi itu. Semua tenaga medis yang ikut membantu proses berjalannya operasi itu mengangguk dan segera berkemas. Mereka melakukan tugasnya masing-masing, dan Tristan tetap berdiri beberapa saat di depan tubuh gadis muda yang baru saja selesai ia bedah. Tristan melakukan pembedahan pada dua titik di tubuh gadis itu, dan semua berjalan dengan sangat lancar. Meski saat melakukan tugasnya, Tristan merasakan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Bahkan selama menjadi Dokter, Tristan tidak pernah merasa segugup itu saat berhadapan dengan meja operasi. Entah mengapa saat ini, semua perasaan seakan bercampur aduk dan menjadi tidak karuan. Andai saja tidak mengingat tugasnya sebagai seorang Dokter, mungkin saja konsentrasi Tristan sudah pecah saat melihat tubuh gadis itu terbaring lemah di meja operasi. “Selesaikan semuanya, periksa dan catat keadaan pasien sebelum keluar dari ruang operasi. Pindahk

Latest chapter

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status