Home / Fantasi / Memulai Kisah Baru / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Memulai Kisah Baru: Chapter 51 - Chapter 60

85 Chapters

Bab 51 - Gagal

~Jonah~Ketika aku dipanggil untuk menghadap direktur pemasaran, aku sudah tahu tujuan dari pria itu mau bertemu denganku. Dia ingin memperkenalkan dirinya sebagai direktur pemasaran dan penjualan yang baru. Pria itu sebelumnya adalah manajer penjualan, rekan satu kerjaku. Aku sama sekali tidak tersinggung bahwa Ayah lebih memilih dia daripada aku.Hal pertama yang Ayah lakukan saat kami baru tiba di kantor adalah memberitahu aku mengenai empat surat pengunduran diri yang ada di atas mejanya. Kasihan. Karena kesalahan ayah mereka sendiri, anak-anak para direktur itu juga harus kehilangan pekerjaan mereka.Tetapi ini adalah keputusan yang tepat. Mereka bisa saja membalas keputusan Ayah terhadap ayah mereka dengan membuat perusahaan kami berada dalam ancaman. Keadaan sedang tidak baik-baik saja karena kasus ayah mertua Jason. Jadi, sebisa mungkin kami menghindari konflik internal.Itu yang ingin Jovita lakukan kepada kami. Dia sengaja menciptakan konflik di
Read more

Bab 52 - Hadiah

Meskipun Bunda berdiri di depanku, aku bisa melihat dari kedua bahunya yang tegang bahwa dia sedang menahan amarahnya. Jovita tidak membantu dengan menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. Mengapa dia selalu bersikap bahwa dia bisa mengatur orang tuaku?“Apa yang kamu tidak punya? Aku akan menemani kamu belanja bila kamu butuh pendapatku. Tetapi minta kartu suamimu untuk membayar belanjaanmu. Aku tidak membeli semua barang itu dari uangku sendiri. Itu semua pemberian putraku kepada istrinya,” kata Bunda dengan nada suara setenang mungkin.Wajah Jovita segera berubah. Dia menurunkan tangannya dan mulai merasa tidak enak. “Aku akan butuh pakaian hamil. Tetapi belum saatnya untuk membelinya.” Dia menyentuh perutnya seolah-olah dia peduli kepada bayi itu. Padahal aku dan dia tahu bahwa dia tidak sepeduli itu.Dia berjalan menuruni tangga, lalu terus menuju bagian belakang rumah. Setelah menuduh Bunda seenaknya, tidak ada satu pun ucapan ma
Read more

Bab 53 - Rahasia

Itukah yang dia pikirkan akhir-akhir ini yang membuat dia sibuk dengan dunianya sendiri? Bukan karena sahabatnya kembali kepada mantannya? Apakah aku telah bertindak terlalu jauh sehingga dia curiga kepadaku?“Apa maksudmu, sayang?” tanyaku tanpa menunjukkan emosi apa pun. Padahal jantungku mulai berdebar lebih kencang dari biasanya. Segala hal yang ada hubungannya dengan istriku sering sekali membuat aku gugup. Tetapi dia tidak tahu itu.“Kamu tahu semua makanan kesukaanku. Bahkan pada saat aku dan Nola bertemu kamu di restoran, kamu membeli daging lebih banyak untuk kami. Kita baru mengenal beberapa hari dan kamu sudah tahu bahwa aku suka makan banyak daging panggang.” Dia membicarakan pertemuan kami di mal.“Saat kamu mencium bibirku, kamu tahu bagaimana membuat aku menyukai ciumanmu. Seolah-olah itu bukan pengalaman pertama kita. Juga saat kita tidur bersama, mustahil kamu bisa tahu bagaimana membuat aku bahagia secepat ini. Kam
Read more

Bab 54 - Sarapan

Pada akhir pekan, Celeste sangat bahagia. Dia mengenakan salah satu baju terusannya yang membuat dia terlihat seperti usianya. Bukan kaus dan celana jins untuk menutupi kegiatan utama kami yang sebenarnya pada hari ini.Memar pada tangan kanannya mulai memudar, hanya menyisakan sedikit lebam biru. Aku yakin pada saat dia mulai bekerja nanti, kulit tangannya akan kembali seperti semula. Lagi pula Nevan sudah memberi salep yang jauh lebih efektif daripada yang diberikan oleh teman dokternya itu.“Kalian mau ke mana?” tanya Bunda melihat pakaian yang kami kenakan.“Tentu saja mereka akan pergi kencan,” goda Ayah. “Malam ini ada undangan, tetapi kalian berdua tidak perlu ikut. Kami mengerti kalian masih butuh waktu untuk berdua saja. Apalagi Celeste akan mulai bekerja pada hari Senin, jadi ini kesempatan kalian untuk bisa berdua saja.”“Terima kasih, Ayah!” pekik Celeste senang. Ayah tertawa.“Dan j
Read more

Bab 55 - Jadilah Laki-laki

Felix pasti lupa bahwa aku tidak pernah peduli dengan hidup orang lain atau tindakan mereka yang coba memprovokasi aku. Bahkan jika Jason yang ada di sini dan melihat kedekatan mereka, dia tidak akan peduli. Jovita bukan siapa-siapa lagi baginya.Jadi, aku berjalan menatap ke depan seolah-olah tidak melihat sesuatu yang janggal di dekatku. Celeste juga bersikap santai. Tangannya yang ada dalam genggamanku tidak menunjukkan reaksi apa pun. Kami menuju pintu studio di mana film yang akan kami tonton diputar.“Hai, Jonah, Celeste!” sapa Jovita dengan ramah. “Kalian akan menonton film juga?”“Apa ada tujuan lain orang datang ke bioskop?” tanya Celeste dengan nada lugu. Felix dan Jovita tertawa. “Jangan khawatir. Kami melihat kalian. Tidak perlu menyapa hanya untuk memastikan bahwa perbuatan kalian ini kami saksikan.”“Wah, Jonah! Lidah istrimu tajam juga. Sama seperti kamu.” Jovita meletakkan tangann
Read more

Bab 56 - Penggoda

Aku mengambil kaus terdekat dariku dan mengenakannya. Aku tahu apa yang berusaha dia lakukan. Istriku sebentar lagi akan pulang dan dia sengaja melakukan ini agar terjadi kesalahpahaman di antara kami. Tetapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.“Keluar,” kataku tanpa menurunkan pandanganku dan fokus pada matanya. Tubuh istriku jauh lebih indah daripada tubuh wanita mana pun. Aku tidak mau mengotori karpet di kamar kami dengan muntahan melihat badan yang dia bangga-banggakan itu.“Aku sudah ada di sini, mengapa kita tidak bersenang-senang dahulu?” Dia berjalan mendekati tempat tidur yang aku yakin dengan sengaja menggoyang-goyangkan pinggulnya. Tetapi aku tidak akan menatap bagian tubuhnya itu untuk mengonfirmasi.Dia meletakkan mantel sutranya, lalu duduk di tepi tempat tidur dengan kedua mata tetap terarah kepadaku. Aku menahan diri untuk tidak menguap bosan melihat aksinya itu. Apa dia pikir tidak ada perempuan lain yang pernah m
Read more

Bab 57 - Barang Bekas

“Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Apakah rapat pagi tadi lancar?” tanya Celeste yang mengerti bahwa kami tidak bisa membahas alat yang aku letakkan di pot itu.“Pekerjaanku baik. Rapatnya lancar.” Aku menerima kotak nasi bagianku, lalu mulai memakannya. “Bagaimana denganmu?”“Bu Naura memperkenalkan aku kepada team leader dan rekan-rekan satu timku. Mereka semua orang yang menyenangkan. Dan aku suka dengan pekerjaanku memeriksa laporan keuangan dengan teliti. BU Naura sepertinya suka dengan kecepatan kerjaku, karena aku sudah mendapat laporan kedua yang perlu aku selesaikan hari ini.”“Jangan bekerja terlalu berat, sayang. Ini masih hari pertamamu,” kataku mengingatkan. Melihat ada noda saus di sudut bibirnya, aku menyekanya dengan jempolku.“Terima kasih. Itu bukan pekerjaan yang berat. Kamu jangan khawatir.”“Aku beritahu satu hal. Jangan kerjakan tugasmu l
Read more

Bab 58 - Melindungi Kamu

Jadi, itu alasan dia mendekati Jason. Dia ingin membalas kematian sahabatnya. Orang yang berada pada detik-detik terakhir hidupnya tidak akan berbohong. Dia pasti akan menulis dengan jujur setiap hal yang dia rasakan, kecuali dia seorang yang punya masalah mental.Pemuda yang telah menghamili gadis itu juga mengakui segalanya. Mereka memang dikenal dekat beberapa minggu terakhir sebelum gadis itu mengakhiri hidupnya. Lalu mengapa Jovita yang ada di sana, yang mengaku gadis itu adalah sahabatnya, bisa buta melihat semua fakta tersebut.Kecuali … kecuali dia sebenarnya cemburu dengan sahabatnya yang lebih dipilih oleh Jason. Wanita penyihir. Dia lebih berbahaya dari yang aku duga. Felix dan Jason memperebutkan sahabatnya, tetapi tidak satu pun dari mereka yang menginginkannya. Kini dia telah memiliki kedua pria itu sekaligus. Lalu untuk apa dia mendekati aku? Apa aku sekarang menjadi incaran barunya?Begitu sampai di depan restoran di mana istriku makan mal
Read more

Bab 59 - Incaran Baru

Manajer itu membulatkan matanya saat aku menunjukkan hasil rekaman dari jam tangan istriku. Tunggu sampai dia melihat rekaman yang ada di kamera CCTV mini yang aku sembunyikan di pot berisi tanaman yang ada di meja Celeste.Namun dia menolak dan mengatakan bahwa apa yang dia lihat pada rekaman pertama sudah cukup. Dia tidak membutuhkan rekaman dari sudut lain. Begitu lebih baik. Aku tidak perlu buang-buang tenaga untuk memasangkan kartu memori pada CCTV ke laptopnya.“Kami pasti akan memanggil Varen untuk memproses laporan ini. Sudah banyak yang mengeluhkan hal yang serupa, tetapi baru kali ini ada yang bisa membuktikan ucapannya.” Manajer itu tersenyum tipis. “Dia pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal.”“Seharusnya kalian percaya kepada laporan lisan karyawan kalian sendiri. Bukti memang alat yang penting, tetapi trauma dan rasa takut di mata mereka seharusnya sudah cukup menjadi bukti untuk mengusir pria mesum itu dari kant
Read more

Bab 60 - Di Rumah

~Celeste~Siapa yang akan menyangka bahwa Jonah adalah suami yang lembut dan sangat penyayang. Sikap dinginnya itu hanyalah tampilan luar semata. Hatinya sangat baik. Sampai detik ini, hanya mulutnya yang sadis dengan kata-kata yang keluar tidak disaring lebih dahulu. Tangannya tidak pernah kasar kepadaku, bahkan dia sangat melindungi aku.Posesif dan over protektif adalah dua kata yang cukup dekat untuk menggambarkan caranya memperlakukan aku sebagai istrinya. Suami mana yang memberi jam tangan dengan fasilitas layaknya mata-mata profesional kepada istrinya sendiri. Pasangan mana juga yang memasang kamera pengawas tersembunyi di ruang kerja wanitanya dengan dalih melindungi?Namun aku bersyukur aku tidak menolak semua itu meskipun aku merasa tidak nyaman dan ada yang salah dari caranya melindungi aku. Memang Raven tidak akan bisa masuk ke ruang kerjaku dan hanya bisa mengawasi aku dari jauh. Tetapi dua kamera itu berlebihan. Dan aku mengerti mengapa semua itu d
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status