Home / CEO / Hello Wife, The Tyran Ceo. / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Hello Wife, The Tyran Ceo.: Chapter 111 - Chapter 120

136 Chapters

Dia adikku?

Ernest memasuki sebuah ruangan yang tampak sunyi. Matanya meneliti wajah tampan yang masih terlelap dikursi kerja meski matahari mulai menaikkan cahayanya. Tak lama setelah itu, langkah kaki seseorang di belakangnya membuatnya menoleh."Tuan, kumohon. Silahkan keluar, Tuan muda masih tidur,"Ernest menggerakkan punggung tangannya beberapa kali agar orang tersebut menyingkir. Menandakan bahwa dia tak akan keluar meski disuruh berkali kali. Satu jari telunjuknya bahkan terangkat ketengah bibir. "Sshhtt, kau bisa membangunkannya, Lander. Pelankan suaramu, atau dia akan bangun,""Apa yang kau lakukan di ruanganku?" Suara dingin itu tercetus di udara. Membuat kedua orang yang tengah bicara itu menoleh. "Yah, kini dia benar-benar bangun," ujar Ernest dengan tersenyum. Sedangkan Lander menunduk sesaat. "Aku sudah menahannya, Tuan. Tapi Tuan Ernest tetap mencoba masuk,"Kenzie mengedipkan matanya sekali, membuat Lander mengerti dan undur diri. Melihat Lander pergi Ernest langsung tersenyum
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Dia adikku II

Entah sejak kapan Ernest telah menyusuri lorong rumah sakit di pagi hari. Langkahnya terlihat memburu, dengan tangan yang masih memegang dokumen rumah sakit dari perusahaan Kenzie yang baru beberapa lalu dia dapatkan. Tatapan matanya yang biasa lembut kini berkabut. Sudut mulutnya bahkan tak tertarik sedikit pun. Terkatup rapat dengan jejak kekhawatiran yang besar. "Kenapa tak ada yang memberitahu aku bahwa dia di rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?" Gumaman kekesalan itu terucap. Jejak kesal terlintas samar. Dia tak tahu, hal apa yang di lakukan Zacheo hingga tak memberinya informasi sepenting ini. Sekretarisnya itu pun terlihat aneh belakangan ini. Jadi dia menelepon Alvian, dan baru mengetahui bahwa sesuatu terjadi pada Ellina beberapa hari yang lalu. saat ini, dia sama sekali tak memperhatikan semua tatapan terkejut para perawat yang melihatnya. Dia hanya ingat sederet nomor kamar dan tengah menuju kesana. Satu tangannya tanpa sadar meremas kertas di genggamannya. Saat matan
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Ernest, aku tidak lumpuh.

"Oh pasti dari tuan muda Reegan, atau tuan muda Agate? Beritahu padaku, mana yang berasal dari keluarga Agate dan dari pria kejam yang menyakitimu?"Ellina mengeleng pelan,tapi bibir mungilnya berkata, "Semua itu dari mereka berdua. Bunga itu, coklat itu, lalu buah di sana."Tanpa banyak komentar, Ernest berdiri lalu mengambil semua yang tergeletak di atas meja. "Membuat udara memburuk saja. Aku akan membuang semua ini, lalu memesankan yang baru untukmu. Itu lebih segar dan baik untuk kesehatanmu.""Ernest, bunga dan buah itu masih segar. Mereka baru datang pagi ini, oke?"Langkah Ernest tertahan dengan tatapan tak terima saat adiknya mencoba membela Kenzie dan Irlac. "Lihatlah, kau bahkan tak teliti. Aku melihat bunga ini layu, dan buah ini sudah mengerutkan kulitnya. Coklat ini juga sudah kadaluarsa," protesnya berbohong. Ellina hanya mendesah dan membiarkan Ernest mengeluarkan semua barang yang ada di kamarnya. Yang dia tahu, Ernest tak benar-benar membuang mereka. Pria itu memb
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Aku tidak gila.

Irlac menepikan mobilnya dan menyusuri lorong rumah sakit. Dia sempat bergidik ngeri saat beberapa orang berusaha menariknya. Langkahnya semakin cepat dan dia berdiri di sebuab pintu kamar berwarna putih. Dari kaca pintu, dia bisa melihat Lexsi tengah duduk diam dengan tatapan putus asa. Ada kantung mata hitam di bawah matanya. Wajahnya terlihat tirus dan kucal tak terurus. Mendapati itu, dia tersenyum tipis, kilatan matanya bahkan tampak puas dan terhibur. Sepertinya, istri kecilnya cukup pintar untuk memilih menyiksa Lexsi di tempat seperti ini. Seorang perawat yang mengikutinya membukan kunci pintu kamar Lexsi dan tersenyum saat mengijinkannya masuk. Dia mengetukkan tangannya beberapa kali hingga membuat Lexsi yang berada di dalam menoleh."Ibu," teriak Lexsi cepat meski belum tahu siapa yang akan masuk keruangannya. Tubuhnya bergerak cepat mendekati pintu, dan dia membeku saat melihat wajah Irlac yang tersenyum padanya saat mata mereka bertemu. "Maaf, mengecewakanmu. Aku mendeng
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Ibumu itu ...

Satu minggu kemudian semua tampak seperti biasa. Tak ada kejadian besar di kota Z selain Lexsi yang bebas dan Ellina yang telah pulang ke rumah utama keluarga Rexton. Kakinya telah membaik. Dia telah bisa berjalan seperti biasa. Namun Lexsi terlihat tak peduli atau pun menganggapnya ada di rumah itu. Tentu, saat Aldric dirumah semua akan terlihat baik-baik saja. Tapi Ellina tahu, bahwa semua tidak seperti itu. Seperti pagi ini, saat semua memulai sarapan pagi, dan Aldric yang lebih dulu pergi ke kantor. Ellina duduk malas di meja makan dengan secangkir teh hangat di depannya. Dia tak berminat membuka suara atau bercakap dengan Vania dan Lexsi. Tapi dua orang di hadapannya jelas berbeda. Kedua orang itu saling bertatapan sebelum suara Vania tercetus ke udara. "Aku sangat mengenal ibumu," Mata Ellina bergerak malas menatap Vania dan diam tak memberi tanggapan. Melihat tak ada reaksi, Vania kembali melanjutkan kata-katanya. "Dia wanita yang buruk karena merebut kekasih sahabatnya. T
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Kau menculikku?

Keesokan harinya saat kota z terlihat sangat panas, Lexsi berada di dalam sebuah cafe yang tak jauh dari Reegrand World Mall. Dia terlihat sedikit resah saat berkali kali melihat layar ponselnya yang sama sekali tak bersuara. Jelas, dia tengah menunggu seseorang yang sedikit membuatnya kesal. Tiba-tiba sebuah sapaan halus terdengar dan dia membalikkan tubuhnya. "Nona Lexsi," Lexsi menautkan alisnya dan menatap pria di hadapannya dari atas hingga bawah. "Aku Zaccheo, sekretaris Tuan Muda Ernest. Tapi kali ini aku datang atas perintah nyonya besar." Setelah mendengar kata terakhir, Lexsi bernapas lega. Tapi raut tidak puas tercetak jelas di wajahnya. "Kenapa dia tak datang sendiri?" tanyanya menahan marah. "Nyonya memiliki sedikit masalah dan tak bisa keluar. Lalu," ucapnya menggantung. Dia menoleh ke berbagai sisi dan memastikan bahwa semua aman. "Apa?" tanya Lexsi tak sabar. "Dia bahkan tak bisa menolongku di rumah sakit jiwa dan hanya tau rencana bodoh saja." makinya kesal. "A
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Kau anak luar.

Sebelum pertemuan antara Zaccheo dan Lexsi berlangsung, rumah utama keluarga E. V. terlihat sangat berantakan. Kekacuan tak terhindarkan hingga suara tamparan dan tangisan Qianzie terdengar. Membuat para pelayan bersembunyi karena baru pertama kalinya melihat kemaran Wilton. "Sayang apa salahku? Kenapa kau mara--""Kau tahu ini bukan?" potong Wilton dingin. Tangannya menghamburkan sebuah kertas ke arah Qianzie yang tersudut di lantai. Qianzie yang menangis menatap kertas yang baru saja melayang ke arahnya. Kertas itu tergeletak di depannya yang membuat tangisnya berhenti. Tangannya terulur, dan matanya bergerak liar. Detik berikutnya, tubuhnya bergetar dengan ketakutan yang merambah. Dia jelas melihat nama Ellina Aracelia Azzuri memiliki kecocokan 99,99 % dengan suaminya. Lalu, putranya, Ernest Avram, tak memiliki kemungkinan kecocokan sama sekali. Bagaimana bisa semua terjadi?"I-ini, sayang, ini--" ungkapnya menggantung dengan riak kebingungan. Di membaca berkali kali dan selalu t
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Kejutan untuk Lexsi..

Strett Hall Youriko, kawasan paling buruk di kota z sungguh sangat berantakan. Di juluki tempat paling kotor karena menjadi tempat berkumpulnya para penjahat juga wanita malam. Memiliki satu bar yang sangat kumuh namun menjadi tempat yang paling di gemari di sana. Selanjutnya kamar-kamar di atur secara mengelompok untuk menampung lebih dari sepuluh orang. Tempat itu terletak cukup jauh dari pusat kota. Daerahnya lumayan sepi, dengan bangunan kumuh dan juga banyaknya tingkat kriminalitas.Dijuluki dengan nama Strett Hall Youriko. Setiap hari, tanpa mengenal waktu, orang-orang datang dan pergi dengan bebas. Obat-obatan terlarang, minuman keras, wanita malam. Itu adalah ciri khas dari tempat tersebut.Tidak ada larangan di sana, tidak ada pula pihak keamanan yang ingin berjaga. Mereka yang menghuni wilayah itu juga kebal terhadap hukum, dan karena itulah mereka bisa melakukan apa saja.Kali ini, mobil Lexsi baru saja terparkir di sisi kiri halaman bar. Dia turun dan mengerutkan keningny
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Eksekusi dia.

Dua hari setelah kematian Lexsi, Ellina mengurung dirinya di dalam kamar. Seperti saat malam ini, dia berdiri di balkon kamar dan membiarkan angin malam menggoyangkan rambutnya. Dia menatap kosong ke depan, dan lagi-lagi wajah Lexsi terbayang. Tanpa sadar tubuhnya bergetar takut. Gengagaman tangannya menguat hingga membuat kuku-kukunya memutih. Lexsi mengalami hal yang pernah terjadi padanya di kehidupan sebelumnya! Bagaimana mungkin Ellina tak tahu rasanya? Saat merasa dunia hancur dan seluruh tubuhnya remuk dan terlihat kotor. Pikiran keputus asaan menggerogoti kesadaran hingga merasa kematian jauh lebih baik. Dan jika dilihat dari segi manapun, bukankah Lexsi sangat mirip dengannya? "Bukankah ini aneh?" tanya Ellina lirih. "Aku tahu aku sangat membencimu, tapi aku menangis saat melihatmu tiada. Bukankah kita terlalu mirip? Kita sama-sama menginginkan sebuah keluarga dan berusaha mendapatkan itu semua. Kau memakai segala cara dan aku pun sama. Kita tak jauh berbeda," Tangan lembu
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Aku anak luar?

Ernest merutuki jadwalnya yang sudah sangat berantakan. Sekertarisnya itu hilang selama lebih dari dua hari. Tanpa kabar, tanpa jejak yang membuatnya sulit untuk melacak. Kematian Lexsi yangtiba-tiba membuatnya cukup senang karena berpikir bahwa kedepannya tak akan ada yang mencoba mengganggu adiknya, Ellina. Malam ini, entah kenapa dia tiba-tiba berakhir di rumah utama keluarga E. V. tanpa memberi kabar seperti sebelumnya. Mengingat pertemuan antara ayahnya dan Ellina, dia pikir semua telah berjalan sangat baik. Dia merasa harus membujuk ibunya untuk membawa Ellina kembali ke rumah utama keluarga E. V. dan melakukan pesta besar karena bagaimanapun Ellina kini sangat berarti untuknya. Membayangkan hal tersebut sudah cukup membuat senyum Ernest terkembang luas. Tapi dia tak menyangka semuanya, dia melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya yang tak biasa. Jadi dia hanya diam dan melangkah masuk dengan hati-hati. Tanpa berniat bersuara ataupun menyapa untuk memberi kejutan. Tapi sia
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status