Brian sedari tadi hanya memijit pangkal hidungnya. Dia memikirkan tentang Kyra. Apa mungkin orang itu kembali mengarah Kyra? Jika memang seperti itu, dia harus lebih waspada. Brian pun kembali ingin menghubungi Vio. Apa dia masih ada di sekolah Kyra atau di mana? Namun, seperti tadi, panggilannya sama sekali tidak mendapat balasan. Brian yang begitu geram hanya bisa meremas ponsel di tangannya saja. Tadi Vio berkata akan menghubunginya kembali, kenapa sekarang malah susah dihubungi? "Kamu di mana, sih, Vio?" gumamnya sembari mengacak rambutnya yang rapi. Dia tampak sangat kusut, tidak seperti saat tiba di kantor tadi. Setelah tidak berhasil menghubungi Vio, Brian pun lantas menghubungi Azzura. Tidak butuh waktu lama bagi Brian mendapat sahutan dari ujung sana. "Halo, Mas. Ada apa? Kangen, ya?" tanya Azzura disertai kekehan di ujung sana. Wanita itu terdengar begitu bahagia hanya karena Brian meneleponnya. Sudah lama, Brian tidak menghubunginya di sela pekerjaannya seperti ini. "Iy
Read more