Home / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Akhirnya Aku Kembali: Chapter 121 - Chapter 130

255 Chapters

120. Keinginan Dipanggil 'Nyonya Mu' (3)

...Permainan telah berlangsung selama satu jam. Semakin lama, para pemain disana semakin tidak becus bermain golf. Tidak heran jika saat ini para CEO ditepian lapangan itu menjadi sedikit resah. Perwakilan mereka semua rupanya sama tidak becusnya dengan boneka gurita! Kalau begini terus, mereka tidak bisa memastikan bahwa mereka akan menang melawan CEO Mu.Tentu saja, hal itu tidak bisa dibiarkan. Oleh sebab itu, CEO Choi terlihat meletakkan cangkir teh dan mulai mengajak para CEO itu untuk berdiskusi kembali.“Ehem… CEO Mu, saya rasa akan sangat tidak adil apabila kita menentukan hasil investasi dengan cara ini. Para utusan kita sedang membahas pertumbuhan kerjasama di ballroom dengan sangat serius, tetapi yang kita lakukan hanyalah bermain golf untuk menentukan hasilnya,” ucap CEO Choi sambil menatap Mu Shenan yang tidak bergeming.Cih kenapa baru sekarang mengatakan hal itu? Dasar licik! gerutu asisten Bai ingin meng
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

121. Baru Teringat Isterinya (1)

...Mu Shenan baru ingat. Semenjak di lapangan tadi, dia tidak melihat lagi gadisnya itu. Ini sudah malam, tetapi batang hidungnya tidak kunjung kelihatan.“Dimana Nyonya?” tanya Mu Shenan seraya mengernyitkan kedua alisnya.“Nyonya …,” sahut asisten Bai tidak bisa menjawab.Sama seperti Mu Shenan, asisten Bai juga baru teringat dengan keberadaan Nyonya mudanya. Seingatnya, tadi pagi, mereka meninggalkannya di lapangan itu. Dan setelahnya, mereka begitu disibukkan dengan agenda pertemuan bisnis hari ini. Jika demikian, jangan-jangan …“Astaga! Tuan Mu, jangan-jangan nyonya masih berada di lapangan golf-“ belum sempat asisten Bai meneruskan kalimatnya, dia terlebih dahulu telah melihat Mu Shenan beranjak dari kursinya.Kali ini, tatapan pria muda itu begitu tajam. Bagai bilah pisau, kedua mata elang Mu Shenan terlihat ingin membunuh asisten busuknya itu dengan sekali tebas. &nb
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

122. Baru Teringat Isterinya (2)

...Pulau budaya kecil itu terletak di sebelah selatan Hainan Bay. Jaraknya tidak begitu jauh. Dengan perahu motor, pengunjung bisa sampai kesana hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit.Dan sekarang, Mu Shenan telah sampai disana. Meskipun James mengatakan tidak ada musuh yang terdeteksi, tetapi dia tetap tidak bisa menghilangkan kecemasannya. Bagaimanapun, isterinya sedang marah, wanita itu mungkin saja melakukan hal-hal aneh dan menuruti tahayul yang mustahil itu.Sebenarnya, Mu Shenan sudah tahu bahwa itu adalah tahayul saja. Tetapi entah mengapa, dia merasa tidak rela apabila Shen Yiyi memiliki keinginan untuk lepas darinya. Hanya sebatas 'keinginan' saja, itu sudah cukup membuat mengobrak-abrik dunia seorang pemimpin besar itu.Tidak mau menunggu lama, Mu Shenan bergegas berlari menuju ke papan billboard di area penyambutan pengunjung disana. Benar, disana ada sebuah peta besar sebagai panduan bagi para pengunjung yang datang. Pulau
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

123. Menebus Dosa (1)

...Rintik-rintik air hujan mulai menetes membasahi pulau budaya itu. Shen Yiyi yang berjalan belum cukup lama akhirnya memilih untuk berteduh di tempat perhentian dipinggir jalan disana.Tempat perhentian itu cukup luas. Di bagian depannya adalah aula terbuka bagi pengunjung untuk beristirahat sejenak. Ada kursi-kursi, meja dan juga showcase pendingin dengan berbagai macam minuman serta mesin pemanas air untuk menyeduh mie instan. Sedangkan di bagian belakangnya, ada beberapa pondok kecil yang terbuat dari kayu. Mungkin pondok-pondok itu disediakan bagi pengunjung yang ingin bermalam disana.Suasana disana begitu sepi. Tidak ada orang sama sekali karena memang tempat itu baru akan dibuka untuk umum esok hari! Shen Yiyi juga sudah mengetahui akan hal itu.Shen Yiyi lantas berjalan menuju ke showcase minuman disana. Meskipun udara cukup dingin, tetapi dia masih ingin menikmati minuman segar untuk menghilangkan rasa penat serta kekesalan hat
last updateLast Updated : 2022-04-04
Read more

124. Menebus Dosa (2)

...Di dalam pondok kayu kecil itu, seorang pria yang terbaring disana tidak hanya demam melainkan hidungnya juga mimisan. Beruntungnya, hidungnya itu tidak patah karena benturan yang diberikan oleh Shen Yiyi dengan kepala batunya!“Aw…” Mu Shenan terdengar mengaduh sementara wanita disampingnya terus saja menyuapinya dengan paksa.Sup herbal penurun demam yang dibuat oleh Shen Yiyi masih panas. Uapnya mengepul di tengah udara dingin di tempat itu. Beberapa kali, Shen Yiyi meniupnya supaya sup itu dapat segera diminum oleh suami busuknya yang sedang sakit.“Ayo, buka mulutmu lagi,” ucap wanita itu seraya memicingkan kedua matanya.Mu Shenan hanya mengernyit. Dia tidak tahan dengan pandangan mematikan itu sehingga akhirnya dia sedikit berkomentar. “Shen Yiyi, aku sedang sakit, kenapa kau malah memukulku?” tanyanya.Mendengar hal itu, Shen Yiyi lalu meletakkan sendok ke dalam mangkuk y
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

125. Bulan Madu

...Sementara di Hotel Hainan, suasana sedikit meresahkan karena asisten Bai tidak sanggup menemukan Bos dan isterinya. Semalaman dia tidak tertidur sampai kedua matanya memiliki lingkaran hitam layaknya seekor panda!Dan sekarang, asisten Bai terlihat sedang mondar-mandir ke kiri dan ke kanan di depan lobi hotel untuk mendapatkan berita tentang sang Tuan.“Bagaimana, apakah kalian menemukannya?” tanya asisten Bai.“Belum,” jawab para bodyguard dihadapannya.Astaga! Asisten Bai benar-benar merasa frustrasi. Dengan segera, dia langsung kembali berlari menyusuri lapangan golf disana. Sampai akhirnya, tanpa sengaja dia melihat dua orang petugas kebersihan sedang berbincang dengan seorang wanita tua yang sangat familiar baginya.Tunggu! Bukankah itu adalah … Nyonya besar tua? Tetapi mengapa beliau ada disana?! Batinnya seraya mendengarkan apa yang mereka bicarakan.“Jadi kalian sudah me
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

126. Rencana Jahat

...Nyonya besar tua berada disamping asisten Bai ketika pria itu menerima panggilan telepon dari Shen Yiyi. Dan setelah asisten itu mematikan ponselnya, nyonya besar tua tidak  bisa menahan kegembiraannya.“Hahaha… Bagus sekali tindakanmu itu,” ucap nyonya besar tua. “Setelah ini, kita akan menunggu kabar baik dari Mu Shenan,” imbuhnya.Sebenarnya, asisten Bai tidak begitu setuju dengan ide Nyonya besar tua. Hal itu terlalu beresiko karena bosnya berada di sebuah pulau terpencil. Tetapi karena sang Nyonya besar memaksanya, maka dia juga tidak bisa melakukan apapun selain menurutinya.“Baik, Nyonya,” jawab asisten Bai.Tanpa mereka ketahui, dari balik pohon kelapa tidak jauh dari sana, Ren Xi mendengarkan semua pembicaraan mereka. Saat ini, dia jadi tahu bahwa gurita itu bukanlah karyawan biasa, melainkan wanita dari CEO Mu yang memang sengaja dirahasiakan. Pantas saja, gurita itu seja
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

127. Membunuh Nyonya Mu (1)

...Ren Xi tiba di pulau budaya Hainan beberapa saat kemudian. Dia sengaja menyuruh nahkoda berlabuh di sisi sebelah selatan pulau kecil itu karena memang dia tidak ingin ketahuan oleh Mu Shenan yang juga ada disana. “Ren Xi, mengapa kita berlabuh disini? Bukankah ini bukan pangkalan tempat masuk pulau budaya?” tanya manajer pribadinya.“Sudah, diamlah. Tunggu aku disini,” Sahut wanita itu.“Kau mau kemana?” tanya manajer itu lagi.“Itu bukan urusanmu,” jawab Ren Xi kepadanya. “Tunggu saja aku!” perintahnya.Manajer itu terdiam dan mengerutkan dahinya.  Sebetulnya, sedari tadi dia sudah sangat penasaran dengan tingkah aneh Ren Xi. Seingatnya, Ren Xi mengajak ke tempat itu untuk jalan-jalan guna melepas rasa stress akibat perlakuan buruk orang-orang semalam. Tapi sepertinya, dari gerak-gerik Ren Xi, wanita itu memiliki agenda lain.Meskipun tampak an
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

128. Membunuh Nyonya Mu (2)

...Shen Ara nampak senang. Bagaimanapun, saat ini dia telah berhasil membayar seseorang untuk menghabisi Shen Yiyi. Meskipun ya, itu adalah sebuah keputusan yang sedikit gegabah menurutnya sendiri. Tetapi, mau bagaimana lagi. Kemarin beberapa pemegang saham telah mulai diam-diam mendukung Shen Yiyi dan memberontak dari aliansinya. Jika Shen Yiyi terus dibiarkan hidup, maka Shen Ara tidak bisa menjamin bahwa kedudukan yang selama ini disiapkannya untuk dirinya sendiri masih bisa diselamatkan atau tidak.Beruntungnya, semalam dia mendapat informasi dari mata-matanya bahwa ada seorang penyanyi di Hotel Hainan Bay yang baru saja dipermalukan di atas panggung. Tentu saja, hal itu adalah suatu berita baik. Sehingga pagi hari ini, Shen Ara langsung terbang ke Hainan untuk membayar penyanyi rendahan itu.Siapa yang menyangka, penyanyi bernama Ren Xi itu langsung mau menerima tawarannya. Dan sekarang, dia hanya perlu menunggu untuk mendapatkan kabar baik
last updateLast Updated : 2022-04-26
Read more

129. Membunuh Nyonya Mu (3)

...“Jleb!”Sebutir peluru tajam berukuran sangat kecil menancap kuat di lengan wanita itu. Tubuhnya seketika terhenti dan pisau pada genggamannya langsung terjatuh sama seperti sebelumnya.“Tidak!” seru Shen Yiyi.Melihat tragedi di hadapannya, Shen Yiyi tertegun dengan kedua mulut yang tertutup rapat. Sebuah peluru tiba-tiba saja datang entah dari mana dan menyasar tubuh Ren Xi. Dan sekarang, tubuh waniita arogan itu sudah tersungkur ke tanah dan sepertinya wanita itu langsung tidak sadarkan diri.Shen Yiyi tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Di tempat itu, pasti ada orang-orang jahat yang memegang senjata. Tidak! Apakah mungkin, mereka juga akan membunuhnya?! Batinnya mulai melayangkannya pandangannya pada wilayah yang sepi disekelilingnya.Hingga beberapa detik kemudian, Shen Yiyi dapat merasakan pergerakan dari lingkungan disekitarnya. Daun-daun mulai berbunyi dan ada suara-suara gesekan diser
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
26
DMCA.com Protection Status