Home / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 121. Baru Teringat Isterinya (1)

Share

121. Baru Teringat Isterinya (1)

Author: Rainy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

.

.

.

Mu Shenan baru ingat. Semenjak di lapangan tadi, dia tidak melihat lagi gadisnya itu. Ini sudah malam, tetapi batang hidungnya tidak kunjung kelihatan.

“Dimana Nyonya?” tanya Mu Shenan seraya mengernyitkan kedua alisnya.

“Nyonya …,” sahut asisten Bai tidak bisa menjawab.

Sama seperti Mu Shenan, asisten Bai juga baru teringat dengan keberadaan Nyonya mudanya. Seingatnya, tadi pagi, mereka meninggalkannya di lapangan itu. Dan setelahnya, mereka begitu disibukkan dengan agenda pertemuan bisnis hari ini. Jika demikian, jangan-jangan …

“Astaga! Tuan Mu, jangan-jangan nyonya masih berada di lapangan golf-“ belum sempat asisten Bai meneruskan kalimatnya, dia terlebih dahulu telah melihat Mu Shenan beranjak dari kursinya.

Kali ini, tatapan pria muda itu begitu tajam. Bagai bilah pisau, kedua mata elang Mu Shenan terlihat ingin membunuh asisten busuknya itu dengan sekali tebas. &nb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Masy Udah
ruwet,gini kalo mentingin pekerjaan dibanding istri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Akhirnya Aku Kembali   122. Baru Teringat Isterinya (2)

    ...Pulau budaya kecil itu terletak di sebelah selatan Hainan Bay. Jaraknya tidak begitu jauh. Dengan perahu motor, pengunjung bisa sampai kesana hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit.Dan sekarang, Mu Shenan telah sampai disana. Meskipun James mengatakan tidak ada musuh yang terdeteksi, tetapi dia tetap tidak bisa menghilangkan kecemasannya. Bagaimanapun, isterinya sedang marah, wanita itu mungkin saja melakukan hal-hal aneh dan menuruti tahayul yang mustahil itu.Sebenarnya, Mu Shenan sudah tahu bahwa itu adalah tahayul saja. Tetapi entah mengapa, dia merasa tidak rela apabila Shen Yiyi memiliki keinginan untuk lepas darinya. Hanya sebatas 'keinginan' saja, itu sudah cukup membuat mengobrak-abrik dunia seorang pemimpin besar itu.Tidak mau menunggu lama, Mu Shenan bergegas berlari menuju ke papan billboard di area penyambutan pengunjung disana. Benar, disana ada sebuah peta besar sebagai panduan bagi para pengunjung yang datang. Pulau

  • Akhirnya Aku Kembali   123. Menebus Dosa (1)

    ...Rintik-rintik air hujan mulai menetes membasahi pulau budaya itu. Shen Yiyi yang berjalan belum cukup lama akhirnya memilih untuk berteduh di tempat perhentian dipinggir jalan disana.Tempat perhentian itu cukup luas. Di bagian depannya adalah aula terbuka bagi pengunjung untuk beristirahat sejenak. Ada kursi-kursi, meja dan juga showcase pendingin dengan berbagai macam minuman serta mesin pemanas air untuk menyeduh mie instan. Sedangkan di bagian belakangnya, ada beberapa pondok kecil yang terbuat dari kayu. Mungkin pondok-pondok itu disediakan bagi pengunjung yang ingin bermalam disana.Suasana disana begitu sepi. Tidak ada orang sama sekali karena memang tempat itu baru akan dibuka untuk umum esok hari! Shen Yiyi juga sudah mengetahui akan hal itu.Shen Yiyi lantas berjalan menuju ke showcase minuman disana. Meskipun udara cukup dingin, tetapi dia masih ingin menikmati minuman segar untuk menghilangkan rasa penat serta kekesalan hat

  • Akhirnya Aku Kembali   124. Menebus Dosa (2)

    ...Di dalam pondok kayu kecil itu, seorang pria yang terbaring disana tidak hanya demam melainkan hidungnya juga mimisan. Beruntungnya, hidungnya itu tidak patah karena benturan yang diberikan oleh Shen Yiyi dengan kepala batunya!“Aw…” Mu Shenan terdengar mengaduh sementara wanita disampingnya terus saja menyuapinya dengan paksa.Sup herbal penurun demam yang dibuat oleh Shen Yiyi masih panas. Uapnya mengepul di tengah udara dingin di tempat itu. Beberapa kali, Shen Yiyi meniupnya supaya sup itu dapat segera diminum oleh suami busuknya yang sedang sakit.“Ayo, buka mulutmu lagi,” ucap wanita itu seraya memicingkan kedua matanya.Mu Shenan hanya mengernyit. Dia tidak tahan dengan pandangan mematikan itu sehingga akhirnya dia sedikit berkomentar. “Shen Yiyi, aku sedang sakit, kenapa kau malah memukulku?” tanyanya.Mendengar hal itu, Shen Yiyi lalu meletakkan sendok ke dalam mangkuk y

  • Akhirnya Aku Kembali   125. Bulan Madu

    ...Sementara di Hotel Hainan, suasana sedikit meresahkan karena asisten Bai tidak sanggup menemukan Bos dan isterinya. Semalaman dia tidak tertidur sampai kedua matanya memiliki lingkaran hitam layaknya seekor panda!Dan sekarang, asisten Bai terlihat sedang mondar-mandir ke kiri dan ke kanan di depan lobi hotel untuk mendapatkan berita tentang sang Tuan.“Bagaimana, apakah kalian menemukannya?” tanya asisten Bai.“Belum,” jawab para bodyguard dihadapannya.Astaga! Asisten Bai benar-benar merasa frustrasi. Dengan segera, dia langsung kembali berlari menyusuri lapangan golf disana. Sampai akhirnya, tanpa sengaja dia melihat dua orang petugas kebersihan sedang berbincang dengan seorang wanita tua yang sangat familiar baginya.Tunggu! Bukankah itu adalah … Nyonya besar tua? Tetapi mengapa beliau ada disana?! Batinnya seraya mendengarkan apa yang mereka bicarakan.“Jadi kalian sudah me

  • Akhirnya Aku Kembali   126. Rencana Jahat

    ...Nyonya besar tua berada disamping asisten Bai ketika pria itu menerima panggilan telepon dari Shen Yiyi. Dan setelah asisten itu mematikan ponselnya, nyonya besar tua tidak bisa menahan kegembiraannya.“Hahaha… Bagus sekali tindakanmu itu,” ucap nyonya besar tua. “Setelah ini, kita akan menunggu kabar baik dari Mu Shenan,” imbuhnya.Sebenarnya, asisten Bai tidak begitu setuju dengan ide Nyonya besar tua. Hal itu terlalu beresiko karena bosnya berada di sebuah pulau terpencil. Tetapi karena sang Nyonya besar memaksanya, maka dia juga tidak bisa melakukan apapun selain menurutinya.“Baik, Nyonya,” jawab asisten Bai.Tanpa mereka ketahui, dari balik pohon kelapa tidak jauh dari sana, Ren Xi mendengarkan semua pembicaraan mereka. Saat ini, dia jadi tahu bahwa gurita itu bukanlah karyawan biasa, melainkan wanita dari CEO Mu yang memang sengaja dirahasiakan. Pantas saja, gurita itu seja

  • Akhirnya Aku Kembali   127. Membunuh Nyonya Mu (1)

    ...Ren Xi tiba di pulau budaya Hainan beberapa saat kemudian. Dia sengaja menyuruh nahkoda berlabuh di sisi sebelah selatan pulau kecil itu karena memang dia tidak ingin ketahuan oleh Mu Shenan yang juga ada disana.“Ren Xi, mengapa kita berlabuh disini? Bukankah ini bukan pangkalan tempat masuk pulau budaya?” tanya manajer pribadinya.“Sudah, diamlah. Tunggu aku disini,” Sahut wanita itu.“Kau mau kemana?” tanya manajer itu lagi.“Itu bukan urusanmu,” jawab Ren Xi kepadanya. “Tunggu saja aku!” perintahnya.Manajer itu terdiam dan mengerutkan dahinya. Sebetulnya, sedari tadi dia sudah sangat penasaran dengan tingkah aneh Ren Xi. Seingatnya, Ren Xi mengajak ke tempat itu untuk jalan-jalan guna melepas rasa stress akibat perlakuan buruk orang-orang semalam. Tapi sepertinya, dari gerak-gerik Ren Xi, wanita itu memiliki agenda lain.Meskipun tampak an

  • Akhirnya Aku Kembali   128. Membunuh Nyonya Mu (2)

    ...Shen Ara nampak senang. Bagaimanapun, saat ini dia telah berhasil membayar seseorang untuk menghabisi Shen Yiyi. Meskipun ya, itu adalah sebuah keputusan yang sedikit gegabah menurutnya sendiri. Tetapi, mau bagaimana lagi. Kemarin beberapa pemegang saham telah mulai diam-diam mendukung Shen Yiyi dan memberontak dari aliansinya. Jika Shen Yiyi terus dibiarkan hidup, maka Shen Ara tidak bisa menjamin bahwa kedudukan yang selama ini disiapkannya untuk dirinya sendiri masih bisa diselamatkan atau tidak.Beruntungnya, semalam dia mendapat informasi dari mata-matanya bahwa ada seorang penyanyi di Hotel Hainan Bay yang baru saja dipermalukan di atas panggung. Tentu saja, hal itu adalah suatu berita baik. Sehingga pagi hari ini, Shen Ara langsung terbang ke Hainan untuk membayar penyanyi rendahan itu.Siapa yang menyangka, penyanyi bernama Ren Xi itu langsung mau menerima tawarannya. Dan sekarang, dia hanya perlu menunggu untuk mendapatkan kabar baik

  • Akhirnya Aku Kembali   129. Membunuh Nyonya Mu (3)

    ...“Jleb!”Sebutir peluru tajam berukuran sangat kecil menancap kuat di lengan wanita itu. Tubuhnya seketika terhenti dan pisau pada genggamannya langsung terjatuh sama seperti sebelumnya.“Tidak!” seru Shen Yiyi.Melihat tragedi di hadapannya, Shen Yiyi tertegun dengan kedua mulut yang tertutup rapat. Sebuah peluru tiba-tiba saja datang entah dari mana dan menyasar tubuh Ren Xi. Dan sekarang, tubuh waniita arogan itu sudah tersungkur ke tanah dan sepertinya wanita itu langsung tidak sadarkan diri.Shen Yiyi tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Di tempat itu, pasti ada orang-orang jahat yang memegang senjata. Tidak! Apakah mungkin, mereka juga akan membunuhnya?! Batinnya mulai melayangkannya pandangannya pada wilayah yang sepi disekelilingnya.Hingga beberapa detik kemudian, Shen Yiyi dapat merasakan pergerakan dari lingkungan disekitarnya. Daun-daun mulai berbunyi dan ada suara-suara gesekan diser

Latest chapter

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status