Rossie memasang badan tepat di depan tubuh Chan. Kedua netra wanita itu sama sekali tidak menyiratkan ketakutan. Ia berdiri dengan wajah mengarah pada Edric tanpa getar. "Rossie, larilah. Aku akan melawannya," lirih Chan pada salah satu telinga Rossie. "Tidak Chan, aku tidak akan pergi. Aku tidak akan membiarkan Edric menyakitimu," ucap Rossie. Mendengar ucapan dari Rossie, hati Edric seakan terbakar cemburu. Wanita yang selama ini dicintai oleh Edric luar biasa besarnya ternyata lebih memilih pria lain. Tangan Edric yang membawa pistol teracung ke langit. Ia lantas menarik pelatuk dan menciptakan bunyi letusan yang membuat burung Pipit yang bersembunyi di pohon terbang. DORRRKedua bagian gigi Edric menggertak. Ingin rasanya langsung mematahkan kaki Chan."Rossie, kau hanya milikku. Tidak seharusnya kau meninggalkanku seperti ini Rossie. Mengkhianatiku," ujar Edric. "Edric aku mohon berhentilah. Ini salah Edric," ucap Rossie. "Apa yang salah? Aku mencintaimu! Apakah mencintai
Terakhir Diperbarui : 2022-06-08 Baca selengkapnya