Pagi ini aku terbangun dalam pelukan hangat Adrian. Untuk pertama kalinya dalam dua puluh tahun ini aku tertidur dalam pelukan lelaki. Terakhir kali aku tidur dalam pelukan ayah, ketika berusia sepuluh tahun. Setelah itu, ayah mulai membatasi diri, mengajarkanku untuk tidak asal tidur dengan laki-laki, karena aku seorang gadis. Padahal waktu itu aku masih belum mengerti kenapa ayah berkata demikian. Dulu ayah hanya berkata, tidak boleh laki-laki dan perempuan yang belum menikah untuk tidur bersama. Dan, kala itu aku masih ingat bahwa aku berkata pada ayah, "Kalau begitu, Mei mau menikah dengan ayah, biar bisa tidur dipeluk ayah terus." Sepolos itu aku dulu, dan sesuka itu dulu aku tidur dalam pelukan ayah. Kembali lagi pada pagi pertamaku sebagai perempuan yang telah berstatus menjadi nyonya. Tubuh Adrian hangat, dan aku membenamkan wajahku di dadanya. Rasanya nyaman dengan aroma parfum khasnya yang masih menempel di kulit. Tak sadar aku menghidu leher lelaki yang masih terlelap itu.
Read more