Semua Bab GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Bab 181 - Bab 190

265 Bab

BAB 181

Awan bertarung sambil melindngi dirinya dan juga Devi dan Neo, walau Devi sesekali membantu tapi kekuatannya sama sekali tidak berpengaruh terhadap musuh. Jadilah Awan seperti bulan-bulanan Karta dan Zidan."Hoeeekkk..." Awan memuntahkan darah kental dari mulutnya. Keadaan ketiganya semakin genting dan terdesak ke arah Villa sekaligus membuat peluang kabur Neo dan Devi semakin kecil. Awan sendiri sudah tampak kepayahan dengan nafas terlihat tersumbat."Hehehe akhirnya hari ini tamat juga riwayatmu bocah." Ucap Karta sesumbar begitu melihat Awan yang sedang kepayahan dan juga seperti sudah habis kekuatan."Sebaiknya kalian kembalikan wanitaku dengan baik dan Aku akan mempertimbangkan kematian yang paling cepat buat kalian bertiga, hehehe." Timpal Zidan.Tanpa terlihat oleh dua musuhnya Awan memberi kode 1 jari lewat belakang tubuhnya dan hanya terlihat oleh Devi dan Neo saja, yang menandakan hanya 1 kesempatan dan keduanya harus bisa memaksimalkannya atau mereka bertiga akan mati disa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 182

Begitu selesai bicara begitu, Kelvin dalam secepat kilat sudah berada di hadapan Karta. "Tu-tunggu..." Kata Karta terkesiap.Walau sudah mengeluarkan lapis pertahanan tubuh terkuat miliknya, tapi pukulan hitam Kelvin berhasil masuk dengan telak. Tepat menghujam jantung Karta dan membuatnya si empunya langsung menemui ajalnya dengan mata masih terbelalak seakan tidak percaya, jika hari itu adalah akhir dari perjalanan hidupnya. Karta pun langsung tersungkur diatas tanah dengan lubang menganga di bagian dada.Kelvin segera memeriksa kondisi Awan, tampak Ia diam beberapa saat sambil memeriksa denyut nadi tangan Awan dan tangan satunya menekan bagian dada Awan. Setelah berlalu beberapa menit, Kelvin mengangkat pelan tubuh Awan lalu mendekat ke arah Devi."Bawa Dia kembali dan bilang pada Awan jika sudah sadar nanti untuk memenuhi ritual keluarga Ibunya. Hanya dengan begitu Ibunya bisa diselamatkan." Perintah Kelvin dengan tenang. Begitu Awan sudah berada dalam pangkuan Devi, Kelvin memeg
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 183

Akhirnya, Awan dan Ibunya yang masih terbaring koma dibawa ke Ranah Minang menggunakan pesawat khusus Klan secara rahasia dengan dikawal oleh 3 orang mantan Seven Devil, Abe, Leviathan dan Tomo tanpa ada seorangpun yang tahu selain petinggi Klan."Kenapa Nak ? Emak perhatikan, Nisa sering gelisah beberapa hari ini ?" Tanya Bu Atik malam itu begitu mereka selesai sholat Isya berjamaah. Sebuah kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas dalam keluarga sederhana itu. Sementara sang Ayah dan Adik laki-laki Nisa sendiri, tidak seperti biasanya malah sudah beranjak ke peraduannya terlebih dahulu."Entahlah Mak. Nisa juga bingung sendiri." Ucap Nisa sambil melipat Mukena yang tadi dikenakannya dan menaroknya diatas meja ruang tamu. Rumah mereka sendiri sangat sederhana terbuat dari kayu dan bangunan panggung, khasnya rumah gadang Minang. Malam itu sendiri terasa cukup lain dari biasanya, terasa lebih sepi dan sunyi. Biasanya jam segitu masih terdengar suara remaja masjid yang masih mengaji di Su
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 184

Ruangan itu cukup gelap dan hanya terdapat sedikit pantulan cahaya dari sisi luar bangunan, sehingga siapapun yang ada dalam ruangan tidak akan bisa dikenali sama sekali. Ruangan itu sendiri cukup hening, walau ada beberapa orang yang sedang duduk melingkar ditengah ruangan."Madamme, Misi Kita Sudah terendus oleh orang-orangnya Sanjaya." Lapor seorang wanita yang mengunakan pakaian serba hitam sambil berjongkok dan menunduk hormat pada seorang wanita tua yang sedang duduk tidak jauh didepannya. Disebelah wanita yang sedang melapor tersebut, ada seorang pria berbadan tegap yang merupakan kembaran si wanita, turut melakukan gerakan yang sama dengan apa yang dilakukannya. Mereka berdua yang ditugaskan sebelumnya untuk mengawasi putra pewaris Klan Sanjaya, Awan. Namun, aksi kedua terendus oleh para pengawalnya Kelvin Sanjaya. Sehingga keduanya terpaksa memutuskan mundur dan menjauh sementara, disinilah keduanya sekarang.Nenek tua yang sedang duduk ditengah meja bundar, dimana di sekelil
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 185

Bu Atik yang semula hendak menghantar sang putri ke rumah Datuak Adli terpaksa mengurungkan niatnya dan membiarkan Annisa pergi sendiri, karena pagi itu Ia harus membantu suaminya di Sawah. Mau tidak mau, Annisa terpaksa harus pergi seorang diri. Bukan karena tidak berani kesana sendiri melainkan lebih pada rasa sungkan. Datuak Adli alias mantan ketua Klan Atmaja, semenjak memutuskan pensiun dan menyerahkan tampuk kekuasaannya pada Joe, menantunya. Kini Datuk Adli lebih sibuk mengabdikan diri pada masyarakat. Sebagai penghormatan, masyarakat pun mengangkatnya sebagai Datuak bukan hanya untuk satu kaum tapi untuk seluruh lapisan masyarakat di Kampung tersebut, dikarenakan pemahaman dan kedalaman ilmu kebathinannya. Datuak Adli pun mewarisi gelar Datuak Suri Dirajo, gelar yang yang ditinggalkan almarhum Kakaknya. Di daerah Minang sendiri, hal tersebut dinamakan basalin baju. Datuak Adli tidak hanya pandai dalam hal pengobatan tradisional, tapi juga sering dimintai pendapat tentang hal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 186

"M-maksud Angku bagaimana ?" Tanya Annisa heran. Baginya, Datuak Adli terkesan seperti akan memberi wasiat terakhir, sehingga timbbul sedikit rasa tidak nyaman dalam dirinya."Iya, Angku ingin Nisa bisa mendampingi Awan kelak, temani Dia, beri dukungan padanya dan kuatkan jiwanya."Nisa seperti melongo sendiri, bukankah itu sama saja artinya saudara kembar Kakeknya awan tersebut memintanya menjadi pendamping bagi cucunya. Membuat Nisa sampai tidak harus berkata apa untuk menjawabnya.Datuk Adli sendiri hanya tersenyum kecil melihat reaksi keterkejutan Nisa, "Tapi, mengemban amanah ini tidak mudah. Akan ada rintangan besar yang akan Nisa dan Awan hadapi kedepannya. Untuk itu, Angku hanya minta Nisa untuk tetap percaya." Lanjut Datuak Adli."Maksud Angku apa ? Kenapa harus Nisa ?" Tanya Nisa berterus terang yang merasa heran begitu mendengar permintaan langsung Datuk Adli terhadapnya."Nisa percaya dengan takdir ?"Nisa mengangguk mantab."Takdir itu Yang Kuasa menentukan, sebagai manus
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 187

"Bagi Kami yang sudah tua ini, bisa ikut Uda dari dulu dan bisa berbagi pengalaman pahit susah selama ini adalah hal terhebat dalam hidup Kami. Siapa sangka, Kita yang orang Kampung begini bisa punya keluarga juga ditanah seberang sana. Klan Atmaja sudah seperti keluarga kedua bagi Kami. Apalagi cucu Uda Hitam Fikri (Aidil) akan menjadi penerus Uda selanjutnya. Masih ada satu hal terakhir yang bisa Kami lakukan untuknya, paling tidak dengan melihatnya menjadi ketua Klan yang hebat nantinya akan menjadi kebanggan tersendiri bagi Kami." Lanjut Jaludin sambil mencurahkan apa yang ada dalam pikirannya."Kalau itu ingin kalian, Aku tidak bisa bicara banyak lagi. Tapi kenapa, saudara-saudaramu itu tidak kesini ?" Sindir Datuk Adli."Mohon Maaf ketua! Kami tidak enak menganggu momen ketua.." Ucap Levi dan 3 orang mantan Seventh Devil yang menampakan diri dengan gerakan cepat."Hahaha.. Levi, masih saja Kamu memanggilku ketua.." Ujar Datuk Adli terkekeh."Yah, faktor kebiasaan sih ini. Bagi K
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 188

POV Awan.Ren tampak senang sekali saat itu, berulang kali Ia mencoba berbagai macam pakaian. Tapi, selalu saja Ia mengambil pakaian yang lainnya dan keluar dari kamarnya untuk meminta pendapat Mama Lina tentang pakaian yang dikenakannya. Kedua orang tua Ren selalu memuji setiap pakaian yang dikenakan oleh Ren, dan Akupun setuju dengan pendapat mereka berdua. Memang pada dasarnya, Ren sendiri sudah cantik jadi pakaian apapun dikenakannya selalu terlihat pas dengan tubuhnya.Sampai-sampai Mama Lina harus memaksa Ren buat memilih pakaian apa yang harus dipilihnya, karena saking gregetnya melihat tingkah putrinya itu yang seperti tidak pernah merasa puas dengan apa yang dikenakannya, "Pilih aja satu atuh Nak. Semuanya bagus kok. Padahal cuma ke Bandara aja loh.""Iya, kayak mau menjemput pacar aja anak gadis Papa nih." Goda Papa Agus yang sontak membuat Ren jadi malu-malu."Papa sama Mama gitu ih.." Sewot Ren untuk menutupi perasaan malunya, pada akhirnya Ia memilih satu set pakaian yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 189

Kalimat demi kalimat yang diucapkan Ren berikutnya membuatku semakin tersadar tentang betapa besarnya pengorbanan Renata agar diriku tidak menderita saat kehilangan dirinya kelak."Hikss hiksss, Ren gak mau Awan terpuruk dalam kesedihannya. Ren mau melihatnya bahagia dan menjadi orang sukses.""Ren, mau Awan bisa berhasil kelak, bisa membantu Papa membesarkan perusahaan keluarga Kita. Suatu hal, yang tidak akan pernah mungkin bisa Ren lakukan.""..Biarlah Awan mengingat Ren sebagai wanita yang dibencinya, jika itu bisa membuat Awan lebih kuat dan lebih mudah melupakan Ren nantinya. Hikss hikss.""Bisakah Mama menyembunyikan hal ini nantinya dari Awan ?"Astaga! Entah kenapa dadaku menjadi terasa sesak dan sakit melihat betapa besarnya penderitaan dan pengorbanan yang harus dilaluinya demi membuatku tidak menderita kehilangan dirinya kelak. Aku sampai jatuh berlutut ke tanah, "Sudah cukup. Tolong hentikan semua ini." Ucapku memohon. Aku tidak kuat lagi melihat setiap tetes air mata da
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 190

Akhirnya, apa yang Kutakutkan menjadi kenyataan. Ketika berada di bagian ujung gua, ada seekor harimau besar. Bahkan itu adalah wujud harimau terbesar yang pernah kulihat, bulu-bulu tidak seperti harimau kebanyakan lebih berwarna keemasan dan bagian loreng hitamnya terlihat seperti ribuan jarum hitam yang sangat tajam.Sosok itu pula yang membuat Ibu berhenti melangkah, harimau tersebut menatap Ibu dengan tatapan tajam. Herannya setelah melihat Ibu, harimau tersebut seakan bisa melihat ke arahku, dengan tatapannya saja bisa membuat jantungku seakan berhenti berdetak."Arini, putrinya si Hitam Fikri, cucu dari Rajo Alam. Hari ini, seperti perjanjian nenek moyangmu padaku. Telah lahir keturunan laki-laki dari rahimmu, kini tiba saatnya bagimu untuk memenuhi janji yang coba dikhianati oleh kakekmu dulu si Rajo Alam. Ingat! Alua samo dituruik, limbago samo dituang. Darah sudah diikat, sebagai perjanjian antara bangsaku dengan keluargamu." Ujar Harimau sambil melirik ke arahku sekilas. Alu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
27
DMCA.com Protection Status