Semua Bab GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Bab 191 - Bab 200

265 Bab

BAB 191

"Bagaimana kabar anak Kita, dek ?""Awan baik Mas. Dia aman bersama Ayah di kampung.""Bagaimana rupanya ?" Tanya Ayah penasaran.Ibu tampak tersenyum kecil, "Dia sama sepertimu mas, hidungnya, bola matanya, tapi bibirnya lebih mirip ibunya."Ada sedikit ketenangan di wajah Ayah begitu mendengar cerita Ibu, lalu tubuh Ayah gemetar dan sedikit terisak. "Ini semua salahku, sampai membawa dirimu dan anak kita dalam bahaya. Aku tidak bisa selamanya mengabaikan perasaanku padamu, dan pada anak kita.. Tapi, Ayah dan keluarga besarku pasti akan mengetahuinya."Aku seolah melihat sisi lain ayahku yang selama ini tidak kuketahui. "Tidak, sudah takdir kita bertemu dalam kehidupan ini mas." Ucap Ibu memeluk ayah untuk menenangkannya.Lalu, dari bibir Ibu sendiri aku jadi tahu, jika ternyata Ayah yang sebenarnya memaksa Ibu dan Aku untuk jauh dari dirinya. Karena Ayah tahu, jika pewarisnya adalah bayi yang akan dilahirkan oleh Ibu, yaitu diriku. Yang menjadi masalah, hal tersebut melanggar atura
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 192

"Tidak! tidak semudah itu kamu mengambil alih tubuh anakku. Alua alah dituruik, sumpahpun harus di penuhi." Ucap Ibu membalikan ucapan yang pernah di ucapkan Inyiak dalam mimpi ibu dulu. (Aturan sudah diikuti.)Rupanya Inyiak sempat berniat untuk mengambil alih tubuhku tapi pas detik terakhir usahanya tersebut berhasil digagalkan oleh Ibu dan itu membuat Inyiak terlihat gusar. Tapi ada harga mahal yang harus dibayar mahal oleh Ibu, tubuhnya menjadi lemah karena kekuatan murninya sudah dipakai untuk melindungiku.Hari ke hari tubuh Ibu semakin melemah. Kakek Adli ternyata pernah datang ke rumah, dan karena permintaan Kakek Adli jugalah Ibu dibawa berobat ke Singapur di tempat kenalannya Kakek Adli. Betapa bodohnya Aku yang dulu, tidak menyadari kalau Ibu sedang sakit parah. Ibu dengan begitu sempurnanya bisa menyembunyikan sakit yang dideritanya dariku, agar Aku yang saat itu baru berada di Kota bandung tidak kepikiran dan bisa fokus belajar."Maaf kan Awan, Bu!" Gumamku lirih melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 193

Aku hendak mengusap air mata Hanna, karena Aku tahu Ia tidak mungkin bisa melakukan itu saat ini, tapi Hanna salah mengartikan gerakanku dan memalingkan wajahnya ke dalam bantal, "Ha-hanna sekarang jelek, K-kak." Ucapnya lirih. Tampak Ia malu dan coba menutupi luka yang ada di wajahnya."Hei, siapa yang bilang Hanna jelek ? Hanna itu adalah gadis smart dan cantik yang pernah Aku temui." Kataku memujinya dan berharap Ia tidak perlu merasa minder dengan rupanya saat ini."Hikss.. hiksss.."Melihatnya menangis seperti itu, membuat perasaanku juga turut bersedih. Aku tahu, Ia adalah gadis yang tangguh dan selalu berjuang kuat bahkan selalu tampak ceria, Ia tidak menyerah dengan penyakit yang semakin menggerogoti tubuhnya dari dalam.Kuulurkan tangan coba menyentuh wajah luka yang coba ditutupi Hanna, Aku ingin Ia tidak perlu malu dan menutupinya dariku. Semula Hanna hendak berusaha menghindar dan mengelak agar Aku tidak menyentuh wajahnya, tapi tubuhnya yang lemah tidak bisa bergerak kema
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 194

Malam semakin beranjak naik, suhu juga semakin dingin menggetarkan tulang. Tapi, malam ini terasa berbeda dengan malam-malam lainnya, karena malam nanti akan terjadi malam purnama. Tidak seperti biasanya, tidak ada satupun suara hewan-hewan malam yang biasa terdengar. Benar-benar terasa sunyi dan hening, seakan semua suara dipaksa diam untuk menyambut peristiwa sakral yang akan segera terjadi dipuncak malam purnama nanti.Ditengah gelapnya malam, tampak seorang pria tua dengan pakaian serba hitam membopong tubuh Awan dan berjalan ringan ke tengah Rembang. (Rembang=Sejenis kali kecil yang di lalui oleh sungai).Tubuh Awan sendiri hanya ditutupi oleh kain kecil berwarna putih yang menutupi pusar hingga bagian lututnya, saat sampai ditengah rimbang yang airnya begitu jernih dan hanya sedalam lutut orang dewasa tersebut, tubuh Awan didudukkan tepat ditengah-tengah. Anehnya, tubuh yang sedang tidak sadarkan diri itu bisa duduk bersila dengan posisi duduk tegak seakan ada yang menopang tubu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 195

POV AwanSekarang Aku tidak tahu dimana berada, yang tampak hanya kabut pekat dan kegelapan. Tapi dibawah pijakan kakiku hanya terasa rumput yang basah dan tidak ada apa-apa lagi selain itu. "Dimana ini?"Aku teringat dulu pernah mengakami kejadian seperti ini, saat pertama kali berinteraksi dengan Zhansen yang ada dalam diriku, tapi jelas kali ini berbeda.Aku berjalan terus dan hanya mengandalkan instingku sendiri yang seakan mengarahkan diriku untuk melangkah kesana. Semakin jauh langkah kakiku melangkah, suhu semakin dingin. Lalu, dari kejauhan samar-samar Aku melihat sebuah cahaya terang seperti sinar matahari.Membuat rasa bahagia luar biasa, karena bisa menemukan jalan keluar dari padang rumput yang tak bertepi ini. Akupun, berjalan semakin cepat ke arah sinar tersebut, tapi semakin dekat dengan sinar tersebut, perasaanku semakin tidak enak. Sinar tersebut seperti menghadirkan rasa takjub sekaligus rasa takut disaat bersamaan.Setelah berjalan cukup lama, cahaya yang semula Ku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 196

"Harga seperti apa maksud Ibu ?""Awan masih ingat apa yang Ibu bilang dulu, tentang sejarah keluarga kita yang hanya bisa punya satu orang keturunan laki-laki di setiap generasinya ?"Aku mengangguk, karena memang begitulah yang Ibu ceritakan padaku sebelumnya."Kenyataan yang sebenarnya, setiap bayi yang terlahir dalam keluarga Kita punya saudara kembar.""Lalu, kenapa Ibu menceritakan dulu hanya satu?""Itulah harga yang harus kita bayar untuk kekuatan besar itu, Nak." Kali ini tampak wajah Ibu yang sedih."Ibu tahu, Kamu yang dibesarkan dengan norma agama dan adat kampung Kita pasti akan menentang jika tahu harus mengorbankan saudara sedarah sebagai tumbal dari kekuatan yang akan Kamu terima.""Betul, Aku tidak bisa menerima saudara sendiri sebagai korban untuk kekuatanku." Ujarku tegas."Itulah yang dialami oleh Kakeknya Ibu dulu. Kakek sangat terluka dan tidak bisa menerima saudara kembarnya jadi tumbal karena kekuatan sakti harimau. Diapun menuntut ilmu pada seorang Syeh di Ace
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 197

"Apa maksudmu ?" Aku terhenyak mendengar ucapan Raja Harimau, apa ini ada hubunganya dengan semua penampakan spritual yang kualami sebelumnya."Pejamkan matamu dan lihatlah lebih dalam."Aku mengikuti apa yang diucapkan oleh suara tersebut. Kupejamkan mata dan perlahan Aku seolah melihat tiga orang wanita yang begitu dekat denganku, Ibu, Renata dan juga Hanna. Ketiganya terbaring sekarat dan terlihat seperti orang yang sedang menjemput ajalnya. Jelas saja Aku panik melihat mereka kesakitan seperti itu, lalu terdengar suara mahkluk itu kembali, "Sekarang ambillah mustika itu! Kekuatanku akan bisa membantumu untuk menyelamatkan orang-orang yang kamu sayangi.""Apa jaminannya kalau Anda tidak akan mengelabuiku? Memang kekuatan seperti apa yang bisa mencegah orang dari kematiannya ?" Aku tidak mau terpedaya begitu saja, namun kondisi ketiganya begitu kritis dan semakin sekarat."Tidak ada, itu semua tergantung dirimu. Apa kamu lupa siapa aku ? Aku adalah raja para harimau ghoib yang ada d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 198

Aku melihat diriku yang bersama Ren dan Hanna. Keduanya sedang ditangani oleh Dokter, karena kondisinya yang semakin drop. Bisa Kulihat, betapa paniknya Mama Lina dan juga Papah Agus yang baru saja masuk ke dalam ruangan bersama salah seorang Dokter. Begitu juga dengan keluarganya Hanna, terlihat sekali kesedihan yang begitu dalam diwajah mereka. Rachel yang sampai jatuh pingsan karena tidak kuasa melihat Adiknya kesakitan.Keduanya begitu dicintai dan disayangi, Aku mencintai Renata tapi juga sudah menganggap Hanna sebagai Adikku. Terasa sangat berat untuk memilih salah satu dari keduanya, mungkin Aku tidak mampu membiarkan salah satu dari keduanya harus mati. Tapi pilihan, harus Kuambil atau keduanya akan terlambat untuk diselamatkan.CesssssKali ini sebuah usapan lembut terasa dibahu sebelah kiriku."Ren...?" Panggilku tergugu."Selamatkan Hanna, Sayang. Ia sudah terlalu banyak menderita dan terkurung dalam dunia kecilnya, beri Ia kesempatan untuk melihat dunia yang luas. Takdirku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 199

Terkadang seseorang dititipkan Tuhan masuk dalam kehidupan Kita. Bukan untuk singgah, bukan juga untuk menetap. Tetapi, untuk menitipkan pelajaran, kemudian kembali menghilang.***Subuh itu terasa berbeda karena sebuah berita duka yang membuat pilu semua orang. Bagaimana tidak! Sesepuh sekaligus juga orang yang paling dihormati di Kampung tersebut telah tiada. Awalnya, Pak Mahmud kepala Kampung yang terlambat datang untuk sholat berjamaah di Surau mengumumkan melalui pengeras suara. Sebuah berita duka, jika Datuk Adli dan juga Bu Arini ponakannya telah berpulang ke Rahmatullah."Tidak! I-ini tidak benar kan Bu ?" Annisa tampak begitu terpukul dan tidak percaya dengan apa yang sedang didengarnya saat itu.Tidak hanya Annisa seorang, semua orang yang saat itu sedang berada dalam Surau juga tampak tak percaya. Tidak sedikit diantara mereka yang sampai menangis karena begitu terpukul dengan berita meninggalnya orang yang paling mereka hormati itu.Bu Atik juga seakan tidak percaya, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

BAB 200

POV AwanMatahari pagi baru mulai menampakan sinarnya, seolah sedang malu mengintip dari balik selimut malam. Namun sinar indahnya seakan tertutup oleh mendung pekat yang seakan enggan untuk beranjak dari posisinya. Ada apakah gerangan dengan pagi yang seakan berduka di hari ini ?Tanganku seakan kaku dan berat ketika harus menyiram tubuh tua yang terbaring kaku diatas keranda pemandian jenazah. Mungkin Aku tidak begitu mengenal akan sosoknya, tapi bathinku seakan telah mengenal dekat dirinya, seperti halnya Kakekku, Abu Fikri. Tapi, dari apa yang Kulihat semalam melalui memori Ibu, Aku bisa tahu bagaimana Kakek Adli sangat menyayangi Kami seperti anaknya sendiri.Ketika dayung ditanganku hendak menyiram bagian kepala beliau, lagi-lagi tanganku terhenti. Sejuta rasa bersalah kembali membuat perasaanku serasa sesak. Bagaimana tidak ?Walau tidak lagi mengeluarkan darah karena sudah disumbal oleh ramuan yang diracik Angku Jaludin. Namun luka dari kepala beliau masih tampak sedikit meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
27
DMCA.com Protection Status