Home / Romansa / Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai: Chapter 11 - Chapter 20

36 Chapters

Kekesalan!

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (11)  ****  “Ma, tadi Bella kerumah Mama gak?” tanyaku pada Mama, aku berinteraksi padanya melalui sambungan telepon.  Memastikan terlebih dahulu, sebelum pergi ke rumah Mama.  “Tadi sih ke sini, jemput Isna. Tapi udah pamit pulang,” jawab Mama.  Diliputi rasa khawatir, helaan napas berat kuambil, takutnya Bella menceritakan semuanya pada Mama.  Aku menoleh ke arah Clarissa, ia meneguk segelas air putih.  “Bella, ada bicara sesuatu sama Mama?” tanyaku berdiri tegang.
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Jatuh Dalam Pesonanya

Maaf Mas, Aku Memilih Bercerai (12) **** Satu jam mengendarai mobil, kami akhirnya tiba di puncak. Dan langsung mencari keberadaan Bella. Menanyakan pada orang-orang sekitar, namun, tidak ada yang melihatnya. Kalau Bella tidak ada di sini, lantas dimana ia sekarang? Benar-benar membuat orang pusing tujuh keliling. “Huft, aku capek banget, Mas. Apa jangan-jangan kita salah datang ke sini,” ketus Clarissa. Ia berjongkok, mengatur napasnya yang memburu. “Salah bagaimana? Ini kita di puncak sekarang, ayo cari Bella,” ucapku menyuruhnya bangun. Clarissa mengulurkan tangan, lekas aku menerimanya. Membantunya berdiri, lalu merapikan rambutnya. 
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Peringatan!

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (13) **** POV Bella. Aku menyentak napas lega kala melihat Mas Faiz menjatuhkan kepalanya, lalu memejamkan mata. Mati-matian aku harus menahan amarahku saat menggodanya. Beruntung rencanaku berhasil. Kini, aku hanya perlu menyiapkan diri menuju rencana inti. Dan memberikan Isna pengertian tentang hubungan orang tuanya ini. “Bella.” Aku menoleh, dan langsung dikejutkan dengan keberadaan Kak Fahmi yang sudah berdiri di ujung pintu. “Kak Fahmi,” pekikku kaget. Aku lantas menarik selimut, dan melilitkannya pada tubuhku. Belum sempat ganti baju, pria itu sudah datang ke sini. “Maaf Bella, saya t
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Justru Kamu Sekarang Yang Bukan Tipeku!

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (14) **** “Hari ini Papa akan tarik saham Papa dari perusahaan Faiz, Bell,” ucap Papa saat kami ada di meja makan, menikmati sarapan pagi selepas berseteru tegang. Aku mengangkat kepala, menghentikan sejenak kegiatanku menyuap nasi. “Papa yakin?” tanyaku ragu, menurutku ini terlalu mendadak, bukan tidak mungkin akan menimbulkan curiga pada besannya. Karena masalahnya rencanaku baru mau berjalan menuju inti, bukan sudah sampai inti. “Kamu meragukan Papamu ini, Bell? Papa akan beri sendiri pelajaran pada suamimu. Sudah cukup penderitaan yang kamu dapatkan, Papa tidak akan biarkan kamu atau cucu Papa tertekan,” papar Papa. Aku menarik napas kasar, melirik Isna yang se
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Video Asusila?

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (15) ****POV Faiz. Argggh! Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa sekarang. Semuanya semakin ruyam. Kepalaku makin pening memikirkan masalah ini-itu yang tak ada habisnya. Bagaimana caranya membuat Bella luluh, agar ia mau mengembalikan uangku. Sementara, melihat wajahku saja Bella sudah marah-marah, parahnya, ia bahkan sampai menghasut putriku untuk menjauhi Papanya. Kupikir dengan memiliki dua istri  tidak akan serumit ini. Tapi kenyataannya, C'k! Harusnya aku menikahi Clarissa dulu, sebelum aku mengenalkannya pada Bella. Mungkin saja kejadiannya tidak akan serumit dan sepanjang ini. Mungkin. “Mas, aku minta uang dong buat perawatan ke salon! Aku mau pangkas rambut, dan
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Lari Dari Masalah

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (16) **** “Jelaskan! video macam apa ini?! Bisa-bisanya kamu berciuman bibir dengan wanita lain, di saat kamu sudah memiliki istri, kamu selingkuh, hah?!” celetuk Mama, wanita paruh baya itu nekat mendatangi kantorku. Di saat aku sendiri sedang kalang kabut menangani masalah akibat perbuatan Clarissa. Aku membuang nafas gusar, meremas rambutku sambil mengumpat dalam hati. C'k! Kenapa malah jadi begini. Apes! “Jawab, Faiz! Siapa wanita ini, katakan! Kalau kamu tidak mau mengaku, Mama akan cari tahu sendiri?!” sambung Mama dengan amarah menggebu. Aku terlonjak dibuatnya, kalau Mama mencari tahu sendiri. Bukan tidak mungkin, wanita itu pas
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Gadaikan Sertifikat Rumah

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (17) **** Aku tiba di rumah Clarissa, dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Kulihat ia sudah menungguku di ruang tengah sambil menonton tv, di temani kue kering yang ada di pangkuannya. “Yang,” panggilku. Refleks Clarissa menoleh, disusul olehku yang menelan ludah kasar lantaran melihatnya mengenakan pakaian yang menggoda. “Sini deh Mas, ngapain kamu berdiri di situ.” Seketika aku kelabakan, buru-buru menghampirinya. Aku jadi teringat, kala Bella menggodaku malam itu. “Duduk,” instruksinya. Aku lantas mendudukan diri di sana, lalu menatapnya. &
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Ketika Dua Keluarga Bersatu

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (18) **** POV Bella.  “Ma, aku barusan lihat Papa.” Aku tersentak kaget mendengar perkataan Isna. Kutatap putriku dalam kebigungan. Genggaman tanganku pada lengan mungilnya tak terasa sudah terlepas. “Papa?” “Iya Ma, aku lihat Papa,” ulangnya dengan mata berbinar. Aku langsung mengedarkan pandangan, bola mataku bergerak mencari sosoknya. Tidak ada Mas Faiz, mungkin Isna salah lihat. “Gak ada Papa di sini, Na,” “Tadi, aku lihat Papa di situ, Ma.” 
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Mendatangi Pernikahan Faiz

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (19) **** “Kak Fahmi, mana Mama? Kok gak kelihatan?” tanyaku setibanya di dapur. “Palingan ketemu temen arisannya. Nanti juga pulang,” jawab Kak Fahmi. Aku menganggukkan kepala mendengar jawabannya. Nampak Kak Fahmi menuangkan susu kontak ke dalam gelas, lalu menyodorkannya padaku. Alisku saling bertaut, mengisyaratkan sesuatu. “Berikan pada Isna, biasanya panas-panas begini dia suka minum susu.” Mataku mengerjap beberapa kali, melongo dibuatnya. Ini beneran kak Fahmi, Iparku kan. Tahu dari mana dia soal kebiasaan putriku. “Bell, ayo ambil,” serunya. Buru-buru aku mengambi
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Waw, Surprise!

Maaf, Mas, Aku Memilih Bercerai (20) **** Tak butuh waktu lama, kami tiba di hotel setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit. “Bell, kamu nanti awasi Mama saya. Pastikan, Mama tidak membuat keributan,” tutur Kak Fahmi. Aku menoleh, tiba-tiba saja dia mendekat dan melepas seat belt yang melilitku. “Kamu juga harus kendalikan diri, setelah masalah ini, bukan tidak mungkin Faiz akan balas dendam,” sambungnya lagi. Belum sempat aku menjawab, Kak Fahmi lagi-lagi menyela. “Dan, satu lagi. Soal kejadian tadi siang, saya hanya bercanda.” Selepas itu Kak Fahmi keluar dari dalam mobil. Meninggalkan aku yang mematung di depan. Dia itu kenapa? Aneh. Gerutuku dalam hati. 
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status