Rahman memijat pelan kelopak matanya. Dari depan pintu, Aisyah memperhatikan. Bukan karena factor bertambahnya usia, keletihan yang terpancar dari mata Rahman. Lubuk hati kecil Aisyah sangat yakin, jika suaminya mempunyai rahasia yang tidak ingin diketahuinya. “Mas…” Aisyah berjalan pelan menghampiri suaminya. “Sayang, anak-anak mana?” “Katanya mau istirahat dulu. Ibu juga menyuruhku untuk istirahat dulu.” “Kamu pasti juga capek kan sayang?” Rahman menggapai tangan Aisyah dan memangkunya. Laki-laki blesteran itu memang sungguh romantis, pandai mengambil hati. Setiap
Huling Na-update : 2022-01-26 Magbasa pa