Roy lupa kapan terakhir kali melihat Sahara secantik itu. Karena hidup yang terlalu nyaman berada di rumah bersama anak-anak dan Sahara yang cenderung malas berlama-lama di keramaian, Roy lebih sering mendelegasikan undangan-undangan rekan kerja pada wakil direktur, sekretaris atau kadang pada Novan dan Rini. Dia lebih suka bergumul bersama kedua putrinya atau menggoda Sahara di ranjang. Masa-masa keemasan dipenuhi dinner dan pesta cocktail sepanjang malam sudah membuat Roy bosan.“Kita berangkat sekarang?” tanya Sahara, membuyarkan lamunan Roy.“Sebentar, tunggu…duduk di sini.” Roy menyentuh kedua bahu Sahara dan membawanya ke sofa. “Sayang, kamu cantik sekali. Juga…seksi,” ucap Roy, menunduk dan mengecup salah satu dada Sahara.“Lalu? Aku pasti harus menunggumu berdandan lebih lama dari aku,” seru Sahara pada punggung Roy yang menghilang ke ruang ganti.“Tidak akan lama,” ujar Roy. “Aku akan mandi secepatnya. Melihatmu berdandan secantik itu membuatku tidak percaya diri,” sambung Ro
Read more