All Chapters of Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan: Chapter 1 - Chapter 10

32 Chapters

Nafkah Batin

Bab 1 "Kapan nikah?" Seorang ibu  setengah baya mengulang lagi pertanyaan yang sama. "Ibu Kapan mati?" Aku menjawab dengan pertanyaan juga. Tapi itu hanya ada di anganku, sayang aku terlalu pengecut. Mana berani aku membalas dengan pertanyaan seperti itu, walaupun sebenarnya ingin sekali.***Suatu kebahagiaan bagi wanita lajang, ketika seorang pria datang mempersuntingnya. Begitupun denganku. Umurku menginjak 33 tahun, kerap kali seluruh tetangga mencemooh dengan sebutan perawan tua. Kehidupan di desa membuatku tak nyaman dengan celotehan-celotehan tetangga. Ditambah lagi Ibu yang membuka warung sembako didepan rumah. Setiap kali ibu-ibu berbelanja, selalu saja bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Kapan Nikah?... Kapan nikah?" Jawab saja besok. Amiin. Telingaku hampir rontok mendengarnya. Namun, Ibu dan Bapak selalu menguatkan, biarkan orang lain menghina kita, asalkan kit
Read more

Rahasia Di Kamar Tersembunyi

Bab 2 Rasa penasaran terus menggeliat dalam hati. Travellingku terlalu jauh, mengira ada adegan ranjang yang terjadi didalam kamar. ingin kudobrak saja pintunya. Tapi tak mungkin, bagaimanapun aku hanyalah orang baru yang tinggal di rumah ini. Dua puluh empat jam saja belum sampai.Suara desahan itu makin samar ditelingaku, hingga  lenyap tak terdengar. Kutunggu beberapa menit, mulai hening.Tiba-tiba suara orang memutarkan kunci pintu dari dalam kamar merebak tepat ditelingaku. Nyaris aku berlari kembali ke kamar. Cepat-cepat kutarik selimut menutupi seluruh tubuh. Kupejamkan mata pura-pura tertidur. Kreket... Suara pintu terbuka pelan. Kuintip dari balik selimut. Kang Yana masuk ke kamar dan langsung pergi ke kamar mandi. Perlahan kubuka selimut membuang nafas. Hatiku tidak terlalu sakit atau cemburu. Sebab aku menikah dengannya tidak dengan rasa cinta. Cinta dihatiku sudah hilang sej
Read more

Membongkar Rahasia

Bab 3   Ah, aku geram. Manakah yang harus kusalahkan, Kang Yana atau nasib diriku?Terlanjur kesal, ku acak-acak taburan bunga yang berbentuk love diatas kasur  hingga berserakan. Ku obrak-abrik semua isi lemari hingga luluh lantak. Kamar yang tertata indah entah untuk siapa. Kini berubah seperti kapal pecah. Biarkan saja Kang Yana tahu  akulah yang berulah seperti ini.  Perasaanku sudah terlanjur dicabik-cabik olehnya. Baru saja aku membeli mulut pedas tetangga. Apa aku harus menjualnya lagi? Ku remas sprei dan menariknya dengan kencang hingga terlepas dari kasur. Aku berjalan gontai keluar kamar. Semua sudah jelas, ada wanita lain yang Kang Yana  sembunyikan. Kalau tidak, mana mungkin ada kamar tersembunyi dengan seluruh pakaian wanita. Tega nian kamu Kang. Andai saja aku berpikir lagi sebelum menerima pinanganmu, andai saja aku tak terbuai rayuan gombalmu. Mungkin, aku tak akan terlibat de
Read more

Bukti Memiliki Wanita Lain

Bab 4 "Sora... Soraya... Soraya..."Suara itu terus menggema dalam ruangan. Aku terperanjat. Nafas terasa sesak. Peluh dingin membasahi seluruh tubuh. Tidur terlalu lama membuat pikiran terbawa ke alam mimpi. Apalagi tidur di sore hari.Benar kata Kang Yana saat mengisi pengajian di kampungku dua minggu lalu. Tidur sore itu dapat menyebabkan yuuritsul majnuun alias mewarisi kegilaan atau lebih jelasnya kehilangan akal.Ah, aku malah kehilangan akal setelah bersamamu Kang.Bagaimana akalku akan sehat, jika Kang Yana saja menyembunyikan banyak rahasia dariku."Hanya Neng satu-satunya wanita yang Aa cintai dan sayangi.""Hanya Neng yang akan menemani Aa hingga maut menjemput, dan kamu harus yakin, kita akan bersua kembali di akhirat."Hati wanita mana yang tak tersentuh dengan rayuan seperti itu, rayuan yang kaluar dari mulut pria berparas tampan dan meneduhkan. apalagi diucapkan saat masih hangat-hangatnya menjadi p
Read more

Foto Siapa Ini?

Bab 5  Tak kudapati Kang Yana di sofa ruang tamu. Kemana kamu Kang? apa kembali ke tempat persembunyian? Dimana kamu menyembunyikan wanita itu?? Aku menerka-nerka. Kulempar bolu susu dan umbi diatas meja. maaf Kang, Aku nggak bisa  menghormati laki-laki sepertimu . "Kenapa makanannya dilempar? apa kamu tidak suka?" Suara Kang Yana yang tiba-tiba berdiri dibelakangku begitu mengagetkan.  Entah darimana datangnya sosok pria berbadan tinggi itu. Sorot matanya seperti ingin memarahiku, tapi tertahan.Aku hanya menggeleng menjawabnya.Marahi saja aku Kang!!Ingin sekali ku remas mukanya yang pura-pura polos itu.Aku yang berniat belajar mencintai, Kini dengan serta merta Kang Yana  mengahancurkan harapan itu. Kutarik nafas sedalam mungkin. Dan menghembuskannya perlahan. Kusodorkan foto yang ditemukan tadi."Foto siapa ini Kang?"Kang Yana tak menghiraukanku. Dia
Read more

Bukti Menyimpan Istri Rahasia

"Kalau Akang masih tidak mau mengaku, biarkan aku pergi." Aku terus berjalan lebih cepat dan sedikit berlari.  Mengabaikannya yang sedang berusaha menarik tanganku, adalah cara terbaik menghindar dari semua emosi yang mulai membara. Aku segera masuk kedalam taksi online yang sudah dipesan satu jam yang lalu. "Jalan Mang!" Kuluruskan pandangan kearah sopir, tanpa menghiraukan Kang Yana yang menggedor-gedor jendela mobil. "Oke Teh." Kusandarkan tubuhku pada jok mobil. Rahasia Kang Yana sudah terkuak, tapi pertanyaan tentang siapa wanita-wanita itu masih terngiang dikepalaku. Dua puluh menit sampai di rumah Shena sahabatku. "Kamu baik-baik saja?" Tanya Shena yang sudah menunggu didepan rumah. 
Read more

Kehamilan Istri Rahasia

Kudekati pasien wanita yang terbaring itu. Kuamati wajahnya, seperti tak asing dimata."Suci?" Gumamku. Aku semakin mendekat tak percaya. "Suci?" Sekali lagi aku meyakinkan. Kutarik nafas, dan menghembuskannya kasar. Kuusap wajahku yang tak berkeringat. Ya allah"Bu," "I... Iya sus. Gimana, gimana kondisinya?""Tidak ada luka yang terlalu parah bu. Tapi, sepertinya pasien sedang hamil. Bersyukur janinnya masih bisa diselamatkan. Untuk memastikan umur janinnya nanti akan ada dokter kandungan visit kesini ya bu, Sementara sudah kusuntikan antibiotik kedalam infusan. Mohon tanda tangan disini untuk persetujuan pemberian obatnya." Penjelasan suster membuatku syok. Tanganku gemetar memegang pulpen yang diberikannya. Suci hamil? Dan aku harus menandatangani persetujuan pemeriksaan wanita dan anaknya Kang Yana?  Sebenarnya, hati ini menolak untuk p
Read more

Ambil Saja

Mulutmu Suci!!! begitu lihai menghina dan meremehkan  orang lain. Kudiamkan dia berceloreh tak henti. Kuputuskan untuk tak meladeni wanita seperti dia. Baru saja aku beranjak ingin menghindar darinya. Tiba-tiba dia memanggilku dengan nada tinggi. "Soraya!" Seketika hening. Lalu wanita gila itu melanjutkan pembicaraannya. Ya, aku memanggilnya wanita gila. Karena tak ada wanita waras yang menyuruh suaminya menikah lagi dan...aahgrhhh... "Hmmh, mana wanita cerdas itu? Katanya cerdas, tapi begitu mudah kau dibohongi Sora, andai saja Kang Yana tidak menikahimu kau akan abadi menjadi perawan tua. Seharusnya kau bersyukur dan berterima kasih padaku." Mendengarnya berbicara  sambil berteriak, membuatku ingin menjotos wajahnya. Kukepalkan tangan. Kugertakkan
Read more

Dendam Rahasia Suci

Pov Suci Rahma Dhany Di Rumah Sakit Dewi Husada Kutatap wajah lelakiku yang terkulai lemah. Aku tertawa menyaksikannya yang  terbaring. Sedih? Tidak. Tidak ada kesedihan sama sekali dalam hatiku. Justru sebaliknya kebencian sudah mengerak menahun dalam dada. Bertahun-tahun seluruh perhatian kucurahkan padamu Adhyana! Tapi kau selalu menampilkan sikap cuekmu padaku. Dan...kau malah memilih meminang Soraya. Jelas, hatiku marah besar. Sungguh tampan memang wajah lelaki ini. Kuelus pipinya yang sedikit berjenggot. Kucubit hidungnya meski dia tak merespon. Wajah ini selalu mengingatkanku pada kekasih sejatiku yang telah pergi tujuh tahun yang lalu. "Kali ini, aku takkan membiarkanmu jatuh pada lubang yang sama Yana." Kubisikkan pada lelakiku. 
Read more

Dendam Rahasia 2

Pov Suci Rahma Dhany       "Yanu?" Aku terkejut, saat kulihat lelaki dengan pakaian batik berwarna navy turun dari mobil.       Ku kerjapkan mata tak percaya kalau itu Yanu. Segera kudekati jendela mengintip dibalik tirai, benar ternyata itu Yanu.       Brengsek!!!       Jadi kau Yanu, yang mau melamar Soraya? Jadi Soraya yang kau cintai selama ini? tidak, itu tidak mungkin. Jangan sampai ini terjadi, tidak. Aku tidak rela. Perasaan gelisah dan marah berkecamuk dalam dada.       Bagaimana bisa dia menyukai Soraya? Bahkan aku tak pernah memperkenalkan mereka. Kapan mereka bertemu?       Degup jantungku semakin tak teratur. Saking terlalu kencang, rasanya seperti tiba-tiba ingin berhenti saja. Dengan semua s
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status