Home / Romansa / Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan: Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Aku Jijik Melihat Kalian

Pov Soraya Almahyra Tujuh tahun yang lalu, seseorang mengkhitbahku. Cincinpun melingkar dijari manis kiriku. Kebahagiaan mulai menyelimuti keluargaku. Ketika karir sudah kugapai umur dua enam merupakan waktu yang tepat untuk membina rumah tangga. Adhyanuarta Nama lelaki yang selalu memujiku disetiap kita bertemu.ah, bukan setiap bertemu. Karena kami hanya beberapa kali bertemu sampai memantapkan untuk ke jenjang serius. Setelah dua hari acara khitbah, dia meminta izin padaku untuk pulang sementara ke Bandung mengurus seluruh perusahaan peninggalan ayahnya, serta menjemput sang adik yang tinggal di luar negeri.  Hingga satu minggu kepergiannya tak memberi kabar padaku. Namun aku selalu yakin akan janjinya yang akan me
Read more

Menghilanglah Dari Kehidupanku

Pov Soraya Almahyra "Ingat jangan mencariku lagi! Aku tak sudi melihat kamu Kang. Dan kamu! Kamu juga Suci, sudah ku berikan Kang Yana padamu. Jadi jangan ganggu kehidupanku lagi." Hmmh...terkadang aku tertawa sendiri, mengingat kata-kata yang kuluncurkan untuk dua makhluk tak berakhlak itu. Memang, mulutku bisa berkata seperti itu, tapi hatiku tidak. Justru Hatiku hancur saat mengatakannya pada mereka. Sebenarnya mereka penting bagiku, tapi rasa kecewaku terhadap mereka sudah terlanjur menggunung. Kesalahan mereka tak bisa dimaafkan. Suci si wanita pengambil Adhyanuarta dariku. Tapi ibu selalu saja mengingatkanku mungkin dia bukan jodohku, mungkin takdirku lebih baik. Mungkin dan mungkin. Lantas, apa kali ini juga takdirku? Umur pernikah
Read more

Fitnah

Pov Adhyana"Oke aku akan mengabulkan permintaanmu, Soraya Almahyra." Kubisikkan perkataan itu tepat di telinga Soraya istriku. Kuberikan surat perceraian sesuai permintaannya. Namun, sebenarnya aku tidak membubuhkan tanda tangan persetujuan pada surat itu. Karena sampai kapanpun aku akan menjadi suaminya.  Hingga ajal menjemput aku akan tetap menghormatinya sebagai istriku. *** Flashback "Cep, itu siapa ya yang  sedang tilawah?"  Tanyaku pada lelaki yang menyambutku, saat datang memenuhi undangan pengajian di Gedung Ukhuwah. "Itu namanya Soraya Almahyra Kang." Jawab lelaki itu sembari membungkukkan badannya. "Oh,,," Aku ha
Read more

Terjebak Fitnah 2

Fitnah kejam itu mulai merusak kehidupanku. "Adhyana!! " Teriakan wanita itu menyadarkanku. Apa aku harus menendangnya dengan kakiku sendiri? "Apa ini yang kamu lakukan pada kakak iparmu?" Teriaknya sambil menangis histeris didepan para tamu. Mendengar perkataannya, sungguh aku menyesal membantunya. Kuusap dada berusaha menangkan hati sendiri. "Dia yang menggoda dan merayuku!" Aku berusaha membela diri dengan tenang. "Bohong! Ini buktinya." Astagfirullah apa niat wanita itu? Dia memperlihatkan baju yang sobek dibagian dada. Segera kututup mata. Yang benar saja, tak pernah kusangka istri dari seorang Adhyanuarta yang paling kuhormati dan
Read more

Hati Yang Terluka Vs Hati yang mencinta

Soraya almahyra "Oke aku akan mengabulkan permintaanmu, Soraya Almahyra." Kang yana membisikkan itu tepat ditelinga kananku. Lantas dia memberikan surat perceraian itu dan berbalik meninggalkanku yang terpaku. Kubuka amplop itu. Sial Kang Yana..... Kuhentakkan kaki dan berusaha menyusulnya. Namun dia berjalan begitu cepat menaiki mobil. Kulihat sekeliling memperhatikanku yang bertingkah seperti wanita diputusin pacarnya mungkin. Ah, aku lupa, mengapa aku memintanya menemuiku ditempat umum seperti ini. Situasi  menghimpitku dalam kebingungan."Kang Yana!" kukepalkan tanganku. Sekarang kebencianku sudah benar-benar menggunung. Kegertakkan gigi. "Kamu pikir kehidupanku akan buruk kalau tak bersamamu lagi?" Gerutuku sambil berjalan meninggalkan taman hendak kembali ke kantor.
Read more

Anak siapa sebenarnya?

Entah dimana letak puncak kesetiaan seorang suami terhadap istri, begitupun sebaliknya. Tapi, bagaimanapun agama memang memperbolehkan berpoligami, lantas bagaimana pula jika hati ini tak rida berbagi suami dengan wanita lain? Bukan, bukan aku tak memimpikan surga. Tapi hatiku berkata, ada jalan lain menuju surga selain berbagi suami dengan wanita lain. Dulu, tak pernah terbayangkan skenario hidupku akan terjebak dalam kemalangan, dan kesedihan. Sebelum ada sosok tampan yang melengkapi kehidupanku. Kang Yana bagiku adalah sosok tampan yang berwibawa. Namun kecacatan dirinya telah membagi perasaan, membuat mata dan hatiku tertutup akan hal itu.  Awalnya dia menyelamatkanku dari kemalangan, lalu  menjatuhkanku lagi pada jurang kemalangan yang lebih dalam.  
Read more

Aku Bukan Pelakor

Aku memilih menjauh dari mereka. Meski hati ini tak rela membiarkan lelaki yang kucinta berdua dengan wanita lain. Aku berjalan dengan cepat kearah rumah. Tak peduli harus berjalan seberapa jauh, asal aku bisa menghindar dari mereka. Tak ingin menyaksikan drama antara Suci dan Kang Yana lagi. Cukup saat  di rumah sakit aku melihat mereka bermesraan, menyaksikan sikap agresif Suci yang membuatku jijik. Perih dada ini, Allah apa yang seharusnya aku perbuat saat situasi seperti ini menghimpitku? Tidakkah Engkau memberi satu  kebahagiaan  yang memihak padaku? sebentar saja, aku ingin merasakan kebahagiaan itu tanpa harus dikejar oleh wanita itu. Wanita tak tahu akhlak yang selalu mengusik kehidupanku. Gadis kecil yang dulu selalu kuutamakan dalam urusan segala hal.  kini gadis kecil
Read more

Asisten Menyebalkan

Dengan susah payah mencoba bersikap seolah semua tak pernah terjadi. Aku berupaya melupakan  Kang Yana dan Suci, namun bayangan tentang mereka tak kunjung menghilang dari pikiran. Hari sudah semakin larut. Mata enggan untuk terpejam. Menutup tubuh dengan selimut, lalu membukanya lagi dan terjadi berulang. Berkali-kali menghela nafas panjang mencoba menstabilkan  jantung yang berdetak tak karuan. Allah apa Kang Yana memang hanya bersandiwara mencintaiku, gara-gara aku pernah ditinggal oleh almarhum kakaknya dan dia merasa bersalah, kemudian menebusnya dengan menikahiku? Ah, sulit ditebak dan masih saja otakku berputar memikirkan mereka. Orang bilang Kang Yana itu saleh, mengerti agama dan pandai berdakwah. Memang bisa dibilang begitu. Bahkan, Aku  sempat mendengarnya berdakwah satu kali saat acara pengajian di kampungku sebe
Read more

Kepergok Bradley

Perlahan aku berjalan menuju konter yang berukuran lumayan besar. Mungkin empat ruko digabung menjadi satu  bangunan dan dibuat dua lantai dengan warna cat merah. Langkahku terhenti memandang tulisan besar yang terpampang  ditembok bagian depan bangunan, "Aa Celluler". Bayangan Kang Yana yang tadi berdiri didepan konter, menghilang begitu saja. Ah, halusinasku terlalu liar. Mana bisa  Kang Yana hadir disini.  "Bu, Bu, Bu Soraya!" Teguran Bradley mengembalikan otak normalku. "Ah, iya maaf! ayo kita masuk!" Ajakku pada pemuda berkemeja merah dan celana jeans hitam yang berdiri dihadapanku. Entah, mungkin dia memperhatikan gerak-gerikku sejak tadi. Aku jadi merasa insecure, mungkinkah dia memperhatikan tingkahku yang mulai nggak jelas? Terkadang melamun, terkadang marah-marah.  
Read more

Batin Adhyana

Adhyana AfradhySalahkah  jika diri ini tak henti membayangkan sosoknya, saat rindu itu telah benar-benar mendesak? Kulihat dari lantai dua, Soraya hendak duduk dikursi depan etalase. Wanita cantik nan mungil yang sangat  kucintai. hari ini dia terlihat sangat cerah. Pakaian set  blazer warna coklat susu yang membalut tubuhnya, pashmina dengan warna sepadan membuat wajahnya  terlihat lebih muda dari umurnya. "Benarkah, aku terlihat cantik Kang?" Pertanyaan itu membuatku tersenyum kasmaran saat itu. Saat dia mengenakan kebaya dan duduk disampingku setelah akad. Dia selalu mengulang pertanyaan itu. Perasaan wanita memang selalu tak percaya diri jika belum dipuji oleh lelaki yang dicintainya. Termasuk Soraya, dia selalu merasa sudah tua dan merasa tidak percaya diri jika sedang didepanku. 
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status